Senin, 28 Desember 2009

2009: Sebuah Kaleidoskop

Tahun 2009 tak lama lagi akan berakhir. Bagi aku pribadi, tahun ini agak mengecewakan. Bagaimana tidak? Di awal tahun 2009 aku membuat target lulus kuliah bulan Agustus, lalu magang atau kerja. Kenyataannya? Sampai sekarang skripsiku.. yah.. sedikit lagi sih. Dan aku juga sudah mendaftar untuk mengikuti sidang. Tapi tetap saja judulnya: Target Tidak Tercapai. Hiks.

Berbeda dengan tahun 2008 yang super-padat-kegiatan (karena jadi Ketua Cine Cub Fikom Unpad), tidak banyak yang aku kerjakan selama tahun 2009 ini. Cuma jobtraining, seminar, pindah kosan, bikin blog ini, dan bikin skripsi yang, aku akui, progressnya kayak siput.

Sungguh, kalau soal skripsi, Allah Maha Memudahkan.
Proposal yang cepat disetujui,
dosen-dosen pembimbing yang baik, tidak saling bentrok, dan sering memotivasi aku untuk cepat lulus,
kucuran dana yang masih mengalir,
responden penelitian yang sangat welcome,
dan tentu saja, teman-teman yang sangat supportif. Satu-satunya masalah ada padaku. *mulai nih sesi curhatnya*

Malas? Mungkin.
Tapi aku merasa, alasan yang lebih tepat mengapa pengerjaan skripsiku yang lambat ini adalah karena..

Aku belum ingin lulus.

Lucu, bukan? Bukankah aku sudah mencanangkan berbulan-bulan sebelumnya kalau aku ingin lulus Agustus 2009?

Tapi begitulah kenyataannya.
Aku berada di zona nyamanku.
Aku masih ingin seperti ini.
Santai.
Berstatus mahasiswa alih-alih pengangguran.
Kerjanya tidur, makan, online, jalan-jalan.
Apa lagi yang kurang dari hidupku yang sekarang? Hff…

Seiring berjalannya waktu, aku pun bosan.
Aku tahu aku tidak bisa jalan di tempat seperti ini.
Aku sadar, bahwa mau tak mau, aku memang harus melangkah.
Move on.
Semakin lama aku merasa bahwa tidak ada tempat untukku lagi di kampus
(ya iyyalah..!).

Aku juga harus belajar mencari uang.
Hidup mandiri.
Melepaskan ketergantunganku pada Papa.
Bahkan kalau bisa, membantu Papa menopang kebutuhan keluarga.
Karena selama ini, Papa-lah satu-satunya tulang punggung keluarga kami.
Ah, sungguh aku sedih karena telah mengecewakan kedua orangtuaku dengan SENGAJA memperlama skripsiku.. :-(

Maafkan Sinta ya, Pa.. Ma..

2009, aku lebih banyak berkomunikasi dengan diri sendiri (bahasa ilmiahnya Intrapersonal Communication :p).
Merenung, berpikir, bermimpi..
Kadang-kadang terjadi perang batin yang lumayan bikin stres.
Tapi semuanya mendewasakanku.
Semuanya.

Aku bahkan sempat menarik diri dari pergaulan.
Membuat berbagai alasan untuk tidak bertemu teman-teman.
Lebih menutup diri.
Bahkan kevakumanku dalam nge-blog beberapa hari terakhir juga karena itu.
Sedang ingin sendiri.
Sedang tak ingin bercerita *maklum lagi stres*.

Dan aku berterimakasih kepada semua pembaca yang, meski aku vakum, tetap memberi komentar.
Dan followerku bertambah! :-)

Somehow, aku optimis menatap 2010.
Aku akan lulus kuliah (amin),
bekerja di tempat yang aku inginkan (amin),
bekerja di posisi yang aku inginkan (amin),
atau membuka usaha sendiri di rumah (amin),
sehingga aku bisa menghabiskan waktu selama mungkin bersama Papa, Mama, dan adik-adikku sebelum aku menikah (kapan? Hehehe)

Kalau kamu, apa pencapaian kamu di tahun 2009 ini?
Lalu, apa resolusimu tahun 2010?

Kamis, 17 Desember 2009

Alasan Mengapa Aku Suka Buku Harry Potter: Sebuah Postingan Pre-kuel

Ini adalah postingan prekuel. Maksudnya?
Sebenarnya yang mau aku bahas adalah The Alchemyst.
Tapi sebelum membahas buku itu, mau ga mau harus membahas buku Harry Potter dulu. Kenapa? Karena alasan aku membaca buku yang satu itu, adalah karena dalam buku itu ada tokoh yang disebut-sebut dalam Harry Potter and The Sorcerer’s Stone:
Nicholas Flamel.

Aku suka banget sama tujuh buku Harry Potter + dua buku tambahannya (tentang Quidditch & Hewan-Hewan Sihir).
Membaca buku-buku itu menimbulkan sensasi yang mirip ketika dulu aku menonton Sailormoon dan Doraemon: Imajinasi tingkat tinggi, humor, dan pengalaman seru.

Sejak membaca Harry Potter-lah aku suka dengan sihir.
Tapi setelah membaca beberapa buku fantasi lain yang ada sihir-sihiran, kurang tepat kalau aku bilang aku suka sihir.
Yang benar adalah, aku suka sihir di Harry Potter.
Selain dari itu, tidak.
Hehehe..

Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat tujuh buku Harry Potter menjadi yang paling keren dibanding buku-buku sihir lain:
1. Setting tempat sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
2. Aku suka dengan misteri. Misteri kucing berubah jadi wanita, atau manusia terbakar sendiri tapi sekelilingnya tidak terbakar, akan terjawab dengan satu kata: Sihir. Yah.. itu bikin aku berpikir, sihir itu keren. Ya! xp
3. Humor! Duh, itu yang tidak aku temukan di buku-buku lain
4. Harry Potter menggunakan karakter-karakter yang ada di berbagai mitos dan legenda.

Nah, yang terakhir itu yang aku temukan juga di buku The Alchemyst. Tokoh-tokohnya , Nicholas Flamel, istrinya Perenelle, musuhnya Jhon Dee, adalah tokoh-tokoh nyata. Dewa-dewi yang ia ‘kerahkan’ juga memang berdasarkan mitos-mitos yang ada. Jadi ya.. aku suka aja. Lebih terasa realis. Meskipun sebenarnya enggak.

Mungkin itu juga ya, yang membuat aku tidak terlalu suka The Twilight Saga.
Habis, kurang sesuai mitos sih.
Keluarga Cullen too cool to be true.
Hehe.. Aku lebih suka buku Dracula. Mirip kisah nyata.

Eit, mulai melenceng nih tulisan.

Satu hal yang kurang dari sihir The Alchemyst: Ga ada tongkat sihir!
Kan ga seru.
Aku suka tongkat sihir.
Aku pernah punya tuh tongkat sihir, bonus dari majalah Cinemagz.
Tapi patah dong sama sepupuku.
Aaaargh sebel.
Demi mengobati kekesalanku, akhirnya aku bikin sendiri aja.
(Kok aku kelihatan freak banget ya, nulis ini? Hihi)




Gambar adalah hasil karya Sintamilia.
Boleh copas asal sertakan sumber.
Terimakasih.. :)

Senin, 07 Desember 2009

Menulis Yang Bermanfaat

Sebenarnya, aku merasa belum saatnya aku kembali ke blogosphere.
Kenapa? Karena skripsiku belum selesai.

Tapi tahu ga sih? Meskipun aku ga nge-post, di kepalaku banyak banget yang pengen aku tulis, dan percaya atau enggak, aku buka Blogspot setiap hari, sesering aku buka Facebook. Hehehe..

Sepertinya aku memang udah cinta sama blog ini..

Aku juga mulai berpikir, sepertinya salah kalau aku berniat dengan sengaja menghentikan aktivitas nge-blog.
Alasan sibuk atau ingin fokus, kurang bisa diterima.
Karena sesibuk apapun, sebenarnya aku masih punya waktu untuk menulis dan nge-blog.
Tapi memang, belum bisa setiap hari seperti yang aku inginkan.

Baru baca status di fb temenku nih, Fatih Beeman. Dia menulis begini,
Orang bijak berbicara karena mereka memiliki 'sesuatu' untuk disampaikan. orang yang kurang bijak berbicara karena mereka harus mengatakan 'sesuatu'


Duh, itu 'dalem' banget.
Soalnya selama November kemarin aku berusaha posting setiap hari, meski apa yang aku tulis entah apa isinya. Ga penting.
Waktu itu yang aku pikirkan yang penting posting tiap hari, dan menomorduakan isi.
Jadi agak menyesal.. :-(

Terus, aku juga dapat motivasi lain dari sebuah buku, yang membuat aku harus tetap semangat menulis, tapi tentunya tulisan itu harus bermanfaat, ada 'misi'nya, inspiratif alias mencerahkan, dan kalau bisa, menghibur.

Itu juga 'ngena' banget, karena sebelumnya aku sangat sebal dengan banyaknya 'aturan' penulisan (disebut juga tips-tips) dalam menulis di blog.
Harus informatif,
tepat sasaran,
topiknya begini dan begitu,
bla..bla..bla..

aku kan pengen menulis sebebas-bebasnya!

Tapi sekarang aku sadar, menulis bebas hanya untuk di diary dengan pengamatan ketat.
Sementara untuk blog, karena banyak yang membaca, maka benar bahwa tulisanku haruslah bermanfaat.

Oke..
Bismillahirahmanirrahiim..

Semoga tulisan-tulisanku di masa mendatang bisa memberi manfaat dan menginspirasi para pembaca blog ini.

Amin..

Selasa, 01 Desember 2009

Kali ini bener-bener Hiatus! :D

Makin ga jelas nasib blog ini.

Dua postingan sebelumnya, Hiatus.
Eh, besoknya, posting lagi sambil ngomongin program Posting Setiap Hari.
Hehe..

Tapi kali ini aku benar-benar sulit meluangkan waktu buat nge-blog.
Jadi memang mau cuti dulu.

Sebagai posting perpisahan sebelum Hiatus, aku tampilkan ini, yang sebelumnya sempat aku publish di facebook.

Happy Reading!



“Kamu sibuk banget, ya?” tanyanya padaku via telepon.

“Aku kan sudah jelaskan..”

“Ya sudah, tidak apa-apa kok..”

Dia menutup telepon.

Tidak apa-apa? Huh. Dasar cewek!
Aku berani bertaruh, kata “tidak apa-apa” yang ia ucapkan bukan berarti benar-benar “tidak apa-apa”. Dari nada suaranya aku tahu, dia kecewa.
Teramat kecewa.

Hmpfh..
Aku menghempaskan diri ke sofa.
Aku memang workaholic. Dia tahu itu.
Tapi meskipun aku tahu bahwa dia sangat memaklumiku, aku sadar aku memang harus meluangkan waktu untuknya.
Tapi bagaimana? Kapan?

Sialan.
Aku tidak suka seperti ini.
Aku selalu merasa bersalah setiap kali aku berkata,
“Maaf, aku tidak bisa datang..”
“Maaf, aku sedang di luar kota..”
“Maaf, hp ku tadi mati,”
Hingga kalimat yang paling basi:
“Maaf, aku sibuk..”
Serta berbagai alasan lain yang mengiringi setiap kata maafku.

Terkadang aku setengah berharap, ia berhenti saja menghubungiku.
Sehingga aku tidak perlu menolaknya setiap saat, yang membuat perasaan bersalahku bertambah dari waktu ke waktu.
Dan melihat betapa sering aku mengecewakannya, aku tidak akan heran jika ia memutuskanku dari dulu.

Tapi disisi lain, aku tahu itu adalah caranya mempertahankan hubungan ini.
Hubungan yang di mataku sudah seperti perahu yang bocor disana-sini.
Dia berusaha menambalnya sendiri,
Dia berusaha menguras airnya sendiri,
Sementara aku sibuk dengan ikan-ikan.

Dia mencintaiku. Jelas.
Lalu aku?
Aku kini justru mempertanyakan perasaanku.



Beranikah aku katakan padanya, bahwa ini bukan tentang “sibuk” semata?






NB:
Cerita di atas adalah FIKSI. Mohon saran dan kritiknya.. ;p

Buat siapapun yang merasa terlupakan karena “kesibukan”ku,
Aku mohon maaf.
Tapi sungguh, aku selalu ingin kamu menghubungiku.
Karena aku yakin, suatu saat nanti, entah kapan,
Alih-alih minta maaf, aku akan berkata,

“Ya, aku akan datang menemuimu..”


H.I.A.T.U.S

Selasa, 24 November 2009

Kembali Posting ;p

I'm back.
Miss me?

Hohoho..
begitulah kata Mbak Okke kalau udah menulis Hiatus.

Sebenarnya tidak ingin posting, hanya saja, sayang sekali kalau aku mematahkan komitmenku sendiri untuk posting setiap hari.
Dengan 'proyek' Posting Setiap Hari ini, tentunya aku berharap bisa belajar menulis secara konsisten, apapun isi tulisan itu.

By the way..
buat teman-teman yang nge-blog di Blogspot, mungkin ada yang tahu dengan Blogs of Note?
Itu loh.. jadi pihak Blogspot secara berkala suka merekomendasikan blog-blog keren yang "Patut Dilihat", begitu istilahnya.
Dan aku suka banget melihat blog-blog hasil rekomendasi Blogspot itu.

Selama ini sih, aku belum pernah melihat blog Indonesia yang masuk list.

Eh, pernah deng.
Bogor Daily Photo. Kalau ga salah loh.

Tapi yang mau aku bahas bukan itu.
Aku menemukan satu blog milik teman sekelasku yang keren: Firly in Curlyland.

Isinya gambar-gambar hasil karya dia,
dan cerita ala dongeng dalam bahasa Inggris.
Dengan isi yang sangat spesifik, fokus, dan totally in English itu,
blognya (menurut aku) layak untuk masuk Blogs of Note.

Tinggal tunggu waktu aja (amiin). Hehe..

Firly adalah anak yang sangat berbakat, jago gambar,
gaya berpakaiannya sangat unik, malah aku pernah dengar ada yang menjulukinya Agnes Monica ketika dulu dia bergaya Harajuku (bener ga, Fir?). Pernah juga pakai baju Tailor ala Sailormoon ke kampus, yang pastinya sangat menarik perhatian orang-orang.
Hoho..

Sampai-sampai aku pernah berkhayal, kalau aku bikin film beneran, dia bakal aku tarik untuk bagian Art & Wardrobe.
Hehe.
Imajinaaasii..

Ini salah satu gambar favoritku.



Cekidot yang lain, Gan... :)
Hanya di Firly in Curlyland..

Senin, 23 November 2009

Hiatus

Apakah hiatus itu?
Entahlah. Aku juga tidak begitu mengerti sebenarnya.
Konon katanya, kalau mau libur nge-blog, tulis itu aja.
Maksudnya mungkin sama dengan 'tidak ada postingan untuk sementara'.
hehe..

Sejak berusaha posting tiap hari, aku merasa tulisanku makin gak bermutu.
Sempat terpikir untuk tidak lagi posting tiap hari, mungkin seminggu sekali, yang penting setiap mem-publish tulisan, kualitasnya bagus.

Tapi kata hatiku yang lain bilang, salah kalau aku malah mengurangi kuantitas.
Kalau merasa kualitasnya kurang, ya tingkatkanlah kualitas itu!
Lagipula, bukankah dengan banyaknya kuantitas, bisa meningkatkan kualitas?
Betul, tidak?

:)

Hhh...
Posting tiap hari itu berat ternyata.
Aku akan mencoba konsisten,
tapi mungkin minggu ini akan bolong-bolong,
Pengen fokus skripsi.

Bye, guys..
aku tak akan lama absen.
Ga akan selama Raditya Dika, lah.
Hohoho...

See u soon..

Salam peace, love, and gaol
:*

H.I.A.T.U.S

Minggu, 22 November 2009

Jilbab Pertamaku



Ini kisah 8 tahun yang lalu.

Hari itu, Sabtu, dua hari sebelum hari pertamaku di kelas 2 SMP.
Aku adalah murid pindahan dari SMP Negeri 4 Bandung ke SMP Negeri 1 Lhokseumawe, Aceh Utara.
Aku tengah bermain bersama tetanggaku, Ami, ketika dia tiba-tiba bertanya,
"Seragam Teh Sinta kek mana?"
Dengan sedikit heran aku menjawab,
"Biasa.. putih biru, lengan pendek, rok selutut?"
Ami, yang baru masuk kelas 1 SMP itu berkata lagi,
"Kalau kami Teh, kemeja harus lengan panjang, rok juga semata kaki. Pakai jilbab. Semua murid perempuan harus seperti itu seragamnya.."

Aku sangat kaget. Aku langsung memberi tahu Mama. Mama mengkonfirmasi hal itu ke Mama Ami. Dan memang benar, sebagai propinsi yang mulai menerapkan syariat Islam, setiap siswa perempuan mulai tingkat SMP wajib mengenakan jilbab ke sekolah.

Wow.. keesokan harinya, aku dan Mama pontang-panting mencari seragam di pasar.
Kayaknya emang agak panik. Gimana enggak, masak nyari baju seragam H-1? Hehe..

Dan hari seninnya.. aku takjub melihat seisi sekolah para siswinya pakai jilbab semua. Sementara siswa laki-laki memakai celana biru panjang.
Untung Ami ngasih tahu, kalau enggak, aku pasti salah kostum dan jadi yang paling seksi disana. Huahaha..

Alhamdulillah, sampai sekarang jilbab itu bisa aku pertahankan sampai sekarang.
Jilbab yang menjadi kenang-kenangan, bahwa aku pernah tinggal di Aceh, wilayah yang pernah berkonflik, tapi sungguh-sungguh religius.
Apa kabar Aceh sekarang, ya?

Oya, ngomong-ngomong tentang jilbab pertama, sejak nonton Emak Ingin Naik Haji yang ceritanya karya Asma Nadia itu, aku semakin 'ngiler' pengen banget ikutan syuting film Jilbab Pertamaku. Cerita film itu kayaknya dari Mbak Asma Nadia juga, deh.

Pengeeeeennnn....
Huhu..
Pengen. Pengen. Pengen..

Note:
Gambar adalah hasil karya Sintamilia.
Boleh copas asal mencantumkan sumber.
Terimakasih..

Sabtu, 21 November 2009

Menjadi Dewasa

Aku menulis ini lewat tengah malam..
Agak mengantuk, tapi belum ingin tidur.
Akhir-akhir ini terkadang aku merasa seperti itu..
Mungkin karena pagi/siang/sorenya aku sudah tidur? Entahlah.
Tapi di sisi lain, aku merasa tidak ingin hari ini berakhir.

Aku ingin waktu berhenti. Aku ingin berada di hari ini selama mungkin.
Aku tidak ingin tertidur, kemudian ketika bangun, tanggal otomatis berganti.
Lucu sekali, bukan? Dengan tidak tidur pun waktu akan tetap berubah.
Hari dan tanggal akan otomatis berganti, baik aku tidur maupun tidak.

Aku merenung, betapa banyak waktu yang aku buang dengan percuma.
Di saat orang menghasilkan uang jutaan rupiah per jam, sementara aku sangat tidak produktif.
Siaul.
Aku tidak ingin terus seperti ini, tentu saja.
Tapi aku harus melawan diri sendiri sebelum bisa bergerak.
Ya Allah, tolonglah hamba..

Aku pernah mendengar pepatah,
Menjadi tua adalah pasti. Menjadi dewasa adalah pilihan.
Ha! Omong kosong! Menjadi dewasa adalah sebuah TUNTUTAN.
Tidak normal melihat orang tua yang bertingkah seperti anak-anak.
Setiap orang harus menjadi dewasa.
Harus.
Bisa.
Menjadi.
Dewasa.

Betapa indahnya masa kanak-kanak.
Betapa serunya masa remaja.
Lalu ketika kita harus meninggalkan saat-saat indah dan seru itu, bagaimana?
Aku tidak tahu seperti apa masa dewasa.
Dengan semua tanggungjawab yang diembannya, sungguh, sebenarnya aku takut menjadi dewasa.

Tapi aku tidak punya pilihan.
Menjadi dewasa bukan pilihan.
Menjadi dewasa adalah sebuah keniscayaan.
Sebuah syarat agar aku bisa hidup normal.

Buat kamu yang merasa dewasa, tolong jawab pertanyaanku,
Sebenarnya apa definisi dewasa itu?
Bagaimana rasanya menjadi dewasa?
Ceritakanlah yang bagus, karena yang aku butuhkan adalah jawaban yang membesarkan hati, yang menenangkan, yang menyemangati.

Tapi kalau pun menjadi dewasa adalah hal yang begitu buruk, tak apa. Ceritakan saja.
Karena jika kita tahu kemungkinan terburuknya, dan kita tahu cara mengantisipasinya, maka semuanya akan baik-baik saja.

So..

Dewasa itu apa?
Bagaimana rasanya?

Jumat, 20 November 2009

Sebuah Realita Pahit

Dulu, ketika aku remaja, aku pernah berpikir bahwa,
aku tidak dugem, aku tidak pernah melihat narkoba, aku tidak mengikuti trend fashion, aku tidak pacaran, aku tidak merasa cukup “bersenang-senang”.
Itu adalah dunia remaja yang aku lihat di televisi.
Tapi mengapa sepertinya duniaku berbeda?
Duniaku biasa saja. Sangat “lurus”.
Jauh sekali dengan yang digambarkan di media.
Wajarkah dunia yang kujalani?

Tapi pada akhirnya justru aku mensyukuri hidupku yang biasa, lurus, dan baik-baik saja ini.

Di usia sekarang yang memasuki dewasa awal, hidupku masih lurus seperti biasa.
Tapi kemudian, tampaklah padaku realita itu. Realita yang biasanya aku lihat di televisi, kini bisa kulihat disekitarku, kutemukan di dekatku.

Tinggal bersama dengan kekasih tanpa ikatan pernikahan.

Married by accident.

Pelecehan seksual.

Percobaan bunuh diri karena ditinggal pacar.

Kupu-kupu malam dan waria menjajakan diri di pinggir jalan.

Pembuatan video mesum.
Cih.

Sepertinya narkoba saja yang belum pernah aku lihat

Naudzubillahi min dzalik…
Dunia apa ini?
Ya Allah, lindungi hamba dari syaitan yang terkutuk,
lindungi hamba dari segala dosa..


Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S. Al-Hadid:21)

Kamis, 19 November 2009

It's Time To Draw!




Duh, ga tau nih mau nulis apa..
Cuma mau posting gambar aja kok.
Gambar itu dibuat dalam rangka mengasah kemampuan corat-coret dan ber-Corel ria.
Dari dulu sebenarnya aku suka banget melihat gambar-gambar bagus dan berbagai macam ilustrasi. Pengen bisa bikin, tapi... entahlah.

Aku pengen banget belajar Corel, Photoshop, Ilustrator, Flash, dan sejenisnya.
Tapi ga tau nih, kapan dan siapa yang bisa ngajarin..
Pengen banget jago menggambar kayak Mbak Okke dan Firly.
Bisa ga, ya..?

Pasti bisa, kalau rajin latihan.
:-)

Btw,

Kemarin ga posting!
Huhu.. Maaf.. koneksi internet terganggu.. (halah, alasan!)

Thx for reading my blog, guys!

Selasa, 17 November 2009

Emak Ingin Naik Haji



Satu lagi film berkualitas karya anak bangsa: Emak Ingin Naik Haji.
Melihat trailernya saja, nuansa sedihnya udah terasa.
Mungkin karena faktor lagunya kali ya. Hadad Alwi sih..
Maka hari ini juga aku dan teman-teman kosan menonton di Empire, BIP.



Ini adalah film pertama dimana sepanjang film aku bawaannya pengen nangiiiiis mulu.
Mataku berkaca-kaca.
Tapi aku tahan supaya enggak nangis.
Gengsi, ah. Hehe..



Bercerita tentang seorang ibu dari kalangan bawah yang ingiiiiiin sekali naik haji. Begini kira-kira salah satu dialognya,
“Emak nabung, lima tahunan baru dapet lima juta. Ongkos haji 30 juta. Berarti harus nabung 25 tahun lagi. Sekarang umur Emak 61 tahun. 25 tahun lagi umur Emak… (berpikir) 86 tahun. Masih ada umur gak ya?” (dengan nada nelangsa, dan anak laki-lakinya, Zein, hanya mendengarkan dengan prihatin). Hiks.

Konflik terjadi ketika uang tabungan Emak yang lima juta itu dipinjam tetangga untuk operasi anaknya yang terkena hernia. Zein tidak setuju sebenarnya. Tapi Emak mengambil keputusan yang benar: memberikan uang itu untuk pengobatan anak tetangganya.

Dan Emak pernah berkata,
“Raga Emak mungkin gak mampu, untuk menyeberangi lautan yang begitu luas.
Tapi Emak yakin, Allah pasti tahu.
Hati Emak udah lama ada disitu...
...
Udah lama ada disitu.."
(sambil menahan tangis karena kerinduannya yang amat sangat)

Hua.. beneran kamu harus nonton!
Minimal, trailernya, lah.
Lihat aja di youtube.

Endingnya sih memang kurang seru dan ketebak.
Tapi bener deh, dengan akting pemain yang oke, ilustrasi musik dan soundtrack yang keren, serta adegan-adegan menyentuh tanpa banyak kata-kata, film ini sangat layak untuk ditonton.

Ada beberapa adegan yang menurut aku menarik karena ironis.

1. Seorang Ibu Kaya dapat 34 kupon berhadiah naik haji, hasil dari belanja yang totalnya jutaan. Dengan santai si Ibu Kaya membuang kupon itu di depan Zein. Bayangkan perasaan Zein!

2. Burung peliharaan Zein mati. Tetangga Zein, seorang gadis remaja, menawarkan untuk menguburnya. Ternyata malah dia masak!
Sang gadis beralasan, dia sekeluarga udah ga pernah lagi makan daging.
Sementara itu, di rumah Ibu Kaya, sang anak perempuan menyuruh ayam goreng tepung yang dihidangkan dikasih ke kucing aja! Gokil!

3. Disaat Emak kesulitan dana untuk naik haji, anaknya Ibu Kaya (masih SMP, sih) dengan mudahnya membatalkan umroh sekeluarga karena Dude Harlino batal ikut! (Keluarga Kaya itu ikut program umroh bareng artis, ceritanya..)

Menonton film ini, aku jadi ingat Papa. Ia ingin sekali menaik-hajikan ibunya. Yang sampai sekarang belum terwujud. Kira-kira apa ya, yang Papa pikirkan kalau menonton film ini?

Btw, aku menemukan target baru untuk bekerja di perfilman. Kalau selama ini aku pengen bergabung di Demi Gisela Citra Sinema, sekarang aku punya pilihan kedua: Mizan Productions!

Oh.. aku sungguh-sungguh ingin terlibat dalam sebuah produksi film yang berkualitas..

Amin, Ya Allah, Amiiiin….

Senin, 16 November 2009

Nikita "20 juta"

Beberapa hari yang lalu aku baca di sampul sebuah tabloid:

Nikita "20 juta" out dari Take Me Out

Pikiranku saat itu..
Nikita? Nikita Willy..?
20 juta? dua puluh juta apa?

Akhirnya aku ingat.
Nikita adalah salah satu peserta Take Me Out yang ketika ditanya Choky,

Choky: "Seberapa besar pengeluaran kamu buat belanja sebulan?"
Nikita : "20"
Choky: "?? dua puluh...??"
Nikita : "juta"

Mungkin orang berpikir, dia pasti cewek matre.
Atau, dia pasti anak orang kaya.

Kalau aku sih, positive thinking aja..
Siapa tahu dia mengelola sebuah butik, berbelanja untuk mengisi tokonya, jadi barang-barang yang kemungkinan besar branded itu dijual kembali.
Masuk akal, bukan?

Sayang, aku gak nonton ketika Nikita out.
Siapakah sang pria yang beruntung itu?
Pengusaha kah?

Apakah kamu tahu?


Sabtu, 14 November 2009

Mama Loren

Dua hari yang lalu aku menerima pesan lewat offline message di ym yang intinya:
1. Mama Loren bilang, jalan layang terpanjang di Bandung akan runtuh hari Jumat/Sabtu
2. Korbannya akan lebih besar dari Padang dan Aceh
3. Dia mempertaruhkan nyawanya dan akan pindah agama kalau itu bohong
4. Jangan jauh dari keluarga, jangan lewat fly over

Membaca itu, jujur aku agak khawatir, meskipun aku tau haram hukumnya percaya sama ramalan. Tapi gimana ya.. Biarpun aku gak pernah mengamati/ membuktikan kebenaran setiap ramalannya, Mama Loren itu udah terkenal kredibilitasnya sebagai peramal.

Tapi akhirnya setelah berdiskusi dengan teman-teman, kami pun mencium kebohongan, karena:
1. Mama Loren ga pernah meramal se-spesifik itu. Biasanya beliau cuma bilang, tahun ini ada bencana.. artis nikah sekian orang, artis cerai sekian orang. Dia ga pernah nyebutin nama, apalagi tanggal.

2. Gak masuk akal kalau jalan layang runtuh tapi korbannya melebihi korban Tsunami Aceh.

3. Mama Loren itu taat beragama dan sangat aneh kalau dia 'mengiming-imingi' pindah agama

4. Motivasi orang mencatut Mama Loren di isu ini sepertinya: Supaya weekend ini Bandung ga macet! Tiap weekend kan Bandung dipenuhi sama visitors. Apalagi kalau malam minggu. Beuh.. bakal bete lah, kalau ke luar rumah dan ketemu macet.

Dan Alhamdulillah, ternyata itu memang berita yang tidak benar ;)

5 Fakta Unik Tentang Mama

1.Suka belanja tapi tidak suka keramaian.

2.Takut ke kamar mandi lewat tengah malam. Kalau kebelet, Mama selalu minta ditemani ke kamar mandi.

3.Paling ribut, panik, dan heboh kalau lihat ada tikus di dalam rumah. Dan langsung mengobarkan perang terhadap tikus, dengan memburu dan mengusirnya ke luar rumah.

4.Tidak terlalu suka difoto. Tidak suka lihat anak-anaknya berfoto dengan pose menjulurkan lidah (melet)

5.Senang bergaul dengan anak-anak kecil, dan anak-anak kecil pun senang mengajak Mama main bareng. Intinya, anak-anak tetangga pada nge-fans sama Mama. Hihi..

Bagaimana dengan kamu? Apa hal yang unik dari Mama mu?

Jumat, 13 November 2009

Babi Pink




Pas lagi bingung cari ide buat posting (ternyata berat ya, posting tiap hari? Fiuh), aku melihat sebuah boneka babi pink di kamarku.
Melihatnya, aku jadi ingat..

Ada seorang cowok SMA yang menyukai seorang gadis, sering ‘menembak’nya, dan selalu ditolak sang gadis. Meskipun demikian, si cowok tidak menyerah dan sering memberikan berbagai jenis boneka babi berwarna pink yang menjadi koleksi sang gadis.

Suatu ketika, sang gadis berjanji kalau dia tidak akan menerima hadiah pemberian sang cowok lagi.
Mendengar itu, sang cowok juga berjanji kalau sang gadis akan menerima hadiah yang berikutnya.

Nah, suatu malam, di tempat fotokopian (!) sang cowok menembak untuk yang kesekian kalinya sambil membawa boneka babi pink.
Ia memberi pilihan pada sang gadis:
menerima sang cowok sebagai pacar, atau menerima boneka itu.
Tanpa berpikir panjang, sang gadis yang dari awal sudah bete, langsung menolak cowok itu mentah-mentah dan membawa boneka itu pulang.

Sang cowok berhasil. Sang gadis membawa pulang LAGI hadiah darinya.

Sang gadis baru sadar ketika berjalan pulang, bahwa dia melanggar sumpahnya untuk tidak menerima hadiah lagi dari sang cowok.

Hahaha…

Brilian sekali cowok itu, ya?


….


Hei, kamu tidak berpikir gadis itu aku, bukan? ;-)




Babi pink itu muncul dalam film pendek berjudul Sekali Lagi.
Original Story & Screenplay by Bicky Perdana Putra & Mujahidah Shafiya

Kamis, 12 November 2009

Memberanikan Diri Bermimpi


Kemarin, sahabatku, sebut saja Mela, mengajakku chat melalui facebook.
Ia mempunyai ide brilian: Backpacking ke Inggris dan Prancis, bertiga bersama sahabat kami yang lain, Delvi.
Kami punya waktu dua tahun untuk menabung dan mengumpulkan uang 20 juta rupiah untuk biaya perjalanan.

Komentar pertamaku saat mendengarnya adalah:
Aje gile.. hehehe..

Sebelumnya, Mela memang pernah menulis status di facebook bahwa dia sangat iri dengan si Naked Traveler, dan bertanya-tanya kapan dia bisa keliling dunia.
Aku memberi komentar bahwa aku juga merasakan hal yang sama.
Delvi juga menulis komentar, kalau kami mau keliling dunia, jangan lupa mengajak dia.
Hahaha.. Saat itu kami hanya mengaminkan.

Aku tidak menyangka Mela serius dengan mimpinya itu, dan membuat rencana seperti yang telah aku sebutkan di atas. Dia bahkan punya rencana cadangan, kalau uangnya tidak mencukupi untuk ke Eropa, kami bakal ke Aussie atau New Zealand, ke lokasi syuting The Lord of The Rings.

Gokil!

Aku bilang padanya aku sebenarnya tidak berani pergi ke luar negeri sendirian tanpa didampingi orang yang bisa melindungi kami seperti, ehm, suami.. atau Papa.. atau tour guide terpercaya. Tapi kalau Mela berani, aku akan memberanikan diri lah. Hehe.. Sebenarnya belum tentu diizinin ortu juga sih.

Aku juga sempat bilang kalau sebelum ke luar negeri aku pengen ke Bali dulu..
Terus kalau memang belum bisa ke Eropa.. ya ke Asia aja.. Jepang, Korea, China, India.. (tapi rencana yang terakhir ini sepertinya akan terkendala bahasa. Hihi…)

Chatting kemarin adalah obrolan yang singkat, tapi menyenangkan. Mengajarkan aku untuk berani bermimpi besar. Meskipun yah.. mengingat bahwa aku dan Mela sekarang belum lulus kuliah, dan Delvi bekerja sebagai guru SD, maka pertanyaan besarnya adalah,
bagaimana kami akan mengumpulkan uang?

Teorinya, itu tidak boleh jadi hambatan. Memangnya seberapa banyak uang Ikal ketika ia ke Eropa? ;p

Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (Andrea Hirata)

Rabu, 11 November 2009

Curhat Colongan

Buat para pembaca blogku..
Maaf kalau selama beberapa hari ke depan postingan blog ini akan sedikit self- oriented. Rencananya malah aku bakal mengisinya dengan pengalamanku mengerjakan skripsi. Tapi setelah dipikir-pikir, emang menarik ya, buat pembaca? Kayaknya enggak deh. Hehe..

Sebenarnya aku ga mau blog ini jadi tempat curhat. Tapi karena sepertinya aku harus mengurangi jatah waktuku untuk mengurus blog ini (coz harus fokus skripsi), jadi aku mungkin bakal banyak nulis tentang yang paling simpel: pengalaman sehari-hari.

Kalau memang tampaknya tidak terlalu menarik.. ya sudah, tinggalkan saja blog ini. Hiks..

Untuk sementara sih, blog ini aku alihfungsikan saja. Yang tadinya aku niatkan untuk belajar bisnis online, sekarang aku berniat untuk belajar disiplin menulis. So, insya Allah aku tetap mengupdatenya setiap hari.

By the way, selain skripsi, aku juga lagi menyusun cerita nih, buat ikutan Kompetisi Film Indie Rabbani. Aku jadi penulis skenarionya gitu deh. Hehe.. Kalau menang, bisa ikutan syuting film “Jilbab Pertamaku” bareng Asma Nadia.

Wah.. dream comes true banget tuh..

Wish me luck!

Senin, 09 November 2009

Stop Dreaming, Start Action

Perjalanan hidupku sebagai mahasiswa tak lama lagi berakhir.
Yang paling berat bagiku adalah bahwa aku tidak akan lagi bebas bermimpi seperti dulu, bebas berganti cita-cita kapanpun aku mau.
Aku akan dihadapkan pada realita, yang mungkin tak semanis mimpi.
Aku tak kan lagi bisa bersenang-senang dan bertingkah kekanakan, karena semua orang akan menganggapku dewasa. Mau tidak mau, aku dituntut untuk mandiri. Dituntut untuk ‘mempresentasikan’ apa saja tujuan hidupku, dan langkah apa yang akan aku ambil.

Aku punya banyak cita-cita, sehingga aku bingung sendiri bagaimana mencapainya.
Aku pernah mendiskusikan keinginanku untuk bekerja disini dan disana kepada Mama. Aku katakan pada Mama, kalau aku takut ditolak dan takut gagal.
Mama berkata bahwa aku sebaiknya menerima pekerjaan apapun yang pertama kali kudapatkan. Meskipun mungkin tidak sesuai dengan yang aku inginkan, meskipun tidak sesuai dengan yang aku cita-citakan.

Aku tidak setuju. Tapi Mama memiliki pengalaman hidup lebih banyak. Dan itu menjadi alasan yang cukup bagiku untuk mempertimbangkan apa kata Mama.
Mungkin Mama berpikir, realistis sajalah. Masih untung bisa dapat pekerjaan.
Dan sejak saat itu, aku merasa mimpi-mimpiku terancam.

Aku tidak ingin mengubur impianku, tentu saja. Tapi aku harus bersiap-siap jika kenyataan berkata lain.

Waktuku untuk bermimpi tinggal sebentar lagi.
Paling lama, sampai aku diwisuda. Setelah itu,
Welcome to the jungle.. You have to do something, You have to earn money.
Good bye, idealism. Welcome to the capitalism industry..

Selamat datang di dunia orang dewasa…

Karena itu, disini aku ingin menulis mimpi-mimpiku. Semoga bisa menjadi prasasti, yang akan mengingatkan aku pada tujuan hidupku. Paling tidak, tujuan hidupku ketika mahasiswa. Karena mungkin, setelah bekerja, tujuan hidupku akan berubah. Berubah setelah berhadapan dengan realita.

Hidup yang aku impikan adalah seperti ini..

1. Bekerja di rumah. Entah itu dengan bisnis online, menjadi blogger profesional, freelance writer, membangun bisnis rumahan, dan/atau MLM. Semata-mata karena aku ingin menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan keluargaku. Menemani Mama yang sering sendirian di rumah karena suami dan anak-anaknya pergi beraktivitas.

2. Menjadi asisten sutradara, asisten produser, atau kru lain di Demi Gisela Citra Sinema. Aku ingin sekali menjadi bagian dari sebuah tim yang menghasilkan karya film/sinetron berkualitas dan bernafaskan Islam.

3. Menjadi bagian di film Edensor, atau bahkan Maryamah Karpov (jika memungkinkan untuk difilmkan).

4. Ingin banyak berjalan, ke seluruh Indonesia dan seluruh dunia. Untuk yang satu ini, aku tidak ingin banyak menuntut dari segi bidang pekerjaannya. Apakah jadi kontributor, wartawan, pegawai Deplu, Depparbud, Staf PBB, karyawan perusahaan multinasional, MLM, fotografer, kurir, supir, sampai tukang bawa lampu syuting juga oke >.<. Yang pasti, ga mungkin jadi pramugari :p

5. Menikah di usia 24 tahun, dan kalau punya bayi, akan berhenti bekerja sampai dia (dan adik-adiknya, kalau ada) masuk SMA.
\
6. Kuliah S2, dan menjadi dosen, atau konsultan.
7. Kalau sudah pensiun, akan menikmati hidup dengan banyak beribadah dan berkebun :-)

Hey, ternyata poin 1-4 agak ga nyambung ya? Hihi.. Pantas saja aku bingung. Tapi tak apa. Biarlah begitu. Aku hanya bisa merencanakan. Tuhan yang menentukan.

Ya Allah, lihatlah hamba-Mu ini. Bahkan merencanakan hidupnya pun ia tidak pintar. Tapi hamba yakin, Ya Rabb. Engkau selalu, selalu memberi yang terbaik bagi hamba. Hamba serahkan hidup dan mati hamba pada-Mu ya Allah
..

Aku telah ‘memesan’ masa depan. Biarkan Allah mengurus segalanya. Tugasku kini satu. Berhenti bermimpi dan mulai bertindak.

Menyelesaikan skripsi

Belajar untuk sidang komprehensif

Bersiap-siap sidang skripsi

Mengakhiri status mahasiswa

Ya Allah, mudahkan segalanya.
Amin.

Bagaimana dengan kamu? Apa mimpimu? Apakah kamu sedang mengejarnya?

Minggu, 08 November 2009

Malaikat Jatuh




Ini adalah buku karya Clara Ng pertama kali aku baca.
Buku ini berisi sepuluh cerpen yang menurutku lumayan ‘seram’.
Di dalamnya ada adegan anak kecil memakan manusia, pelacur yang dibunuh, anak yang dibesarkan kucing, manusia yang jadi laba-laba (ini yang aku bingung. Hehe..), sampai tentang sebuah rumah yang dihuni keluarga hantu korban pembunuhan. Hiiiy..
Tapi secara keseluruhan.. lumayan lah.. penuh dengan metafora, personifikasi, dan majas-majas lainnya. :D
Ilustrasinya juga menarik.

Tema dalam buku ini adalah tentang perempuan, khusunya ibu. Ibu yang ingin selalu hidup bersama anaknya, ibu yang mencari nafkah untuk anaknya, ibu yang mati demi melindungi anaknya, ibu yang membunuh karena anaknya, ibu peri, ibu yang berwujud kucing, ibu yang berwujud laut (nah loh.. bingung kan? Makanya baca aja sendiri. Hehe..)
Dan bagian paling favoritku adalah di lembaran pertama. Tentang penulis.
Aku berandai-andai suatu saat akan ada buku yang lembaran pertamanya mirip seperti di buku Malaikat Jatuh ini, hanya saja, nama penulisnya diganti menjadi namaku.

“Sintamilia lahir di Bandung, tahun 1987. Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, dan sekarang jadi penulis tetap. Selain menulis cerpen, dia juga menulis skenario, esai, cerita anak-anak dan remaja. Kegiatannya selain menulis adalah traveling di berbagai kota dan negara untuk bersenang-senang maupun memenuhi undangan dari berbagai universitas, sekolah, dan media lainnya tentang dunia kepenulisan dan perfilman. Dia juga mengurus sebuah bisnis yang dikerjakannya di rumah. Dia tinggal di Bandung bersama keluarganya yang berbahagia.”

Amin.. Amin.. Amin..

Sabtu, 07 November 2009

Tentang Sikap

Cerita Pertama
Seorang calon ketua sebuah organisasi pernah ditanyai dalam sebuah acara tanya jawab sebelum pemilihan,
“Bagaimana caranya menghilangkan budaya ngaret di organisasi ini?”

Ah, pertanyaan mudah, pikirku. Mulai dari diri sendiri, lah! Karena kita tidak mungkin bisa menyuruh-nyuruh orang untuk datang ontime. Bisa sih, tapi kan ga mungkin terus-menerus. Kebiasaan ngaret sulit diubah. Maka tidak ada jalan lain, kecuali memulai budaya ontime dari diri sendiri.

Sang calon ketua itu tampak agak gelagapan. Aku heran. Mengapa ia tidak bisa menjawab pertanyaan semudah itu? Tapi setelah aku pikir-pikir, aku ingat bahwa ia datang ke acara ini terlambat!

Sepertinya, bagi dia pertanyaan itu berubah maknanya menjadi, “Mengapa tadi Anda datang terlambat?”

Padahal aku yakin, pertanyaan yang diajukan anggota itu semata-mata adalah untuk mendapatkan solusi, bukan membahas masalah.
Aku tersenyum simpul.


Cerita Kedua
Seorang gadis yang masih sangat muda dan bergelar fresh graduate menjadi pengawas ujian di sebuah universitas. Ia sangat tidak suka dengan banyaknya mahasiswa yang berisik dan menoleh kanan kiri. Sang pengawas seketika habis kesabarannya ketika salah seorang mahasiswa bertanya jawaban ke teman sebelah bahkan di depan tatapan tajam matanya.

“Jangan berisik!” tegur pengawas.
Sang mahasiswa menaikkan alis. Tapi tidak menghiraukannya. Ia kembali menyontek.
“Heh, kamu!” tegur pengawas tegas. “Diam, atau kamu keluar!”
Sang mahasiswa pun diam dengan gondok.

Aku tahu apa yang dipikirkan mahasiswa itu. Pasti ia berkata dalam hati,
“Nyebelin banget sih lo! Kayak ga pernah jadi mahasiswa aja!”

Kamu setuju yang mana? Berpihak pada pengawas kah? Atau mahasiswa?

Kalau aku berkata, bahwa sang pengawas tidak pernah mencontek selama ia menjadi mahasiswa, kamu percaya atau tidak?

Seperti cerita yang pertama,

jawabanmu menunjukkan sikap dan perilakumu.

:-)

Senin, 02 November 2009

I Love You

Sepasang kekasih yang baru jadian, mengendarai motor seraya mencari tempat untuk makan malam hari itu.

Cowok : Kita makan dimana ya, ay?
Cewek : Hmm.. kata temenku, ada tempat yang asik tuh buat makan, di Lembang. Namanya Saung I Love U
Cowok : (kurang mendengar karena berisiknya jalan raya) APA..?
Cewek : Saung I Love U!
Cowok : SAUNG APA..?
Cewek : I LOVE YOU..!!

Tiba-tiba sang cowok menepi. Ia melepas helm, menoleh ke arah sang gadis, menatap mata kekasihnya itu, dan bertanya dengan pelan,

Cowok : Namanya Saung apa?

Cewek : (dengan sedikit bingung) I love you..

Cowok : (nyengir) I love you, too..

Cewek : .... (blushing)

Jumat, 30 Oktober 2009

5 Fakta Unik Tentang Papa

Berikut ini adalah lima fakta unik tentang Papaku tercinta..

1. Setiap Papa punya anak, ia ingin selalu difoto sambil menggendong bayinya itu. Karena anaknya empat, ia punya empat foto yang memperlihatkan ia sedang menggendong empat bayi yang berbeda.

2. Entah ia menyadari ini atau tidak, yang pasti ia mengajarkan kedua anak perempuannya shalat dengan mengajak kami shalat berjamaah di rumah. Ketika punya dua anak laki-laki, ia mengajari mereka shalat dengan mengajak mereka shalat berjamaah di masjid.

3. Ia sangat protektif pada anak-anak gadisnya. Wajar ya? Hehe.. Tapi terkadang kami menganggap ia terlalu mencemaskan hal-hal yang tidak perlu.
We are fine, Dad..

4. Ia makan teratur tiga kali sehari, dan menghindari 'makan besar' pada jam-jam yang seharusnya untuk ngemil. Kalau ada teman yang terkejut dengan sedikitnya porsi makanku, maka ia akan jauh lebih terkejut jika melihat porsi makan Papa yang jauh lebih sedikit daripada aku.

5. Aku jarang mendengar Papa mengeluh. Ia saaaangaat sabar.
Rasulullah Saw bersabda: ”Aku kagum terhadap urusan orang yang beriman, karena seluruh urusannya merupakan kebaikan baginya. Jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka syukur itu adalah kebaikan baginya. Jika ditimpa kesulitan ia bersabar, maka sabar itu merupakan kebaikan baginya. Hal seperti ini tidak akan didapati pada seseorang kecuali orang yang beriman” (HR. Muslim).


Love you, Dad..

Senin, 26 Oktober 2009

Tas Pesta Bloggerku Jadi Korban Kejahatan! Alhamdulillah.. (Loh? Hehe)

Duh.. sebel deh kalau lagi ga mood nulis. Tapi pengen tetap posting. Hehehe..
Jadi nulisnya singkat-singkat ga jelas gini.




Tempat Kejadian : Gasibu, Bandung

Waktu kejadian : Minggu, 25 Oktober '09, sekitar pukul delapan pagi

Korban : Tas Pesta Blogger ku yang keren dan baru berumur satu hari. Hiks

Benda yang hilang : Alhamdulillah ga ada. Padahal di dalam aku bawa uang, HP, dan kamera digital.

Pelaku : Tersangkanya adalah seorang wanita berambut ikal sebahu yang dari tadi nempel mulu di bagian kananku.

Modus Operandi : Ketika pemilik tas lengah, si pelaku "menyilet" tas, memasukkan tangannya ke dalam tas, mengaduk-aduk mencari dompet, HP, atau benda berharga lainnya. Begitu dapet, pergi diam-diam. Biasanya pemilik tas ga sadar.

Untungnya, Allah masih melindungi aku. Aku merasakan gerakan dalam tas, dan langsung memeriksanya saat itu juga. Aku langsung menetapkan tersangka yang berdiri di sebelahku, tapi ga tahu harus ngapain karena ga ada bukti. Fiuh. Biarlah.. Semoga dia segera taubat. Amin..

Pesan : Kalau ke Gasibu mending ga usah bawa tas. Kalau bawa, peluk tasnya di depan..

Minggu, 25 Oktober 2009

Senangnya ke Pesta Blogger 2009!

Sedang ingin menulis sesingkat-singkatnya.

So..
Hmm..
Di Pb09 ini..

Senang karena ketemu Pak Tifatul Sembiring, Menkominfo RI yang baru..
Senang juga ketemu Ibu Prita Mulyasari..
Senang melihat penampilan Panji yang nge-rap..
Senang karena melihat Raditya Dika..
Senang karena melihat kreatifitas Wahyu Aditya..
Senang karena terinspirasi Blogger Tunanetra, Rama Aditya..

Tidak senang karena..
Ga menyapa Pak Enda.. Hiks.
Ga ketemu Sherina..
Ga dapet doorprize..
Duit habis di ongkos! Hehehe..

Ah.. lebih banyak senangnya daripada sedihnya
Ga nyesel datang ke Pesta Blogger 2009
Semoga tahun depan bisa datang lagi, Amiin..

Selasa, 20 Oktober 2009

I Love Heiji Hattori!



Disini aku mau menjelaskan kenapa aku memasang foto Heiji Hattori sebagai foto profil aku.

Memang aku sempat berpikir, masak blog cewek pake foto profil cowok?
Nanti pembaca salah kira?

Ya habis gimana dong. Tadinya aku mau masang gambar Kazuha Toyama (gadis yang dicintai Heiji). Tapi dia jelek ah.
Lebih manis aku. Hehehe..

Ya sudah, aku putuskan memasang gambar 'gebetan' aku itu. Heiji Hattori.
Ada yang belum tahu siapa dia? Dia adalah detektif SMA sahabat Shinichi Kudo (atau yang sekarang sedang berperan sebagai Conan Edogawa)

Belum tahu juga?
Ya sudah, baca dulu komik Detective Conan, sana! Hehehe..

Sebelumnya, aku mau cerita.
Aku pernah baca discussion board di fb yang ngobrolin tentang, "Lebih suka mana, Shinichi Kudo atau Heiji Hattori?"

Ternyata, jauh lebih banyak yang suka Shinichi daripada Heiji.
Malah ada yang milih yang lain: Kaito Kid, sang-pencuri-tampan-jago-menyamar-dan terbang (bukan pencuri hati, ya.. hehe).

Jadi aku adalah satu dari sangat sedikit orang yang suka Heiji.
Kenapa aku suka dia?

1. Secara fisik, dia tipe aku banget. Cakep, tinggi, berkulit gelap.
Shinichi dan Kaito juga cakep dan tinggi. Tapi mereka berkulit putih.
Kalau aku disamping mereka, jadinya black and white deh. Jadi aku pilih yang berkulit gelap aja biar lebih 'serasi'. Hahaha..

2. Kecerdasan Heiji ga kalah dibanding Shinichi.

3. Heiji jahil dan kadang-kadang konyol.

4. Dia ga pernah menggombal. Jangankan bilang cinta, mengakui dalam hati aja kalau dia suka sama Kazuha, dia ga mau!
Pernah sih, dia merasa cemburu Kazuha terlalu dekat sama pria lain dan takut kehilangan. Tapi setelah dia menganalis (pake otak ga pake hati), dia takut kehilangan Kazuha karena Kazuha kan anak buahnya! Jangan sampai direkrut orang lain! Dasaaaarr! Hehehe..



5. Yang paaaaaling aku suka, adalah ketika Heiji mencemaskan Kazuha, ketika Heiji menolongnya dalam bahaya, dan ketika Heiji rela berkorban (bahkan meski mempertaruhkan nyawanya) demi keselamatan Kazuha.
Oh.. He's so sweet! Perasaan cintanya dibuktikan dengan perbuatan, bukan perkataan.



Kazuha : "Lepasin aku, Heiji!"
Heiji : "Heh, kamu mau mati? Diam aja kenapa sih?"
Kazuha : "Tapi kalau kamu ga lepasin aku, kita berdua yang akan mati!"
Heiji : "Itu lebih baik daripada kamu doang yang mati! Lagian kita ga akan mati sekarang. Kita akan selamat!"
Kazuha : "Heiji!"
Heiji : "Diaaaaaaamm!! Aku lagi mikir nih! Dasar Berisiiik!!"

Hehehehe..
Itu adalah scene favoritku.

NB:
Dialog di atas murni karangan aku.
Kalau di komik ga sepanjang itu.. hehe..

Ganti foto! Hiks.. :-(

Setelah tidak sengaja browsing tentang fenomena akhwat memasang foto (salah satunya disini), dengan berat hati aku mengganti foto profil blogku. Hiks..

Yah.. sebenarnya aku ga mau ngaku kalau dibilang akhwat. Habis, konotasinya itu loh.. sholehaaaaah.. sekali. Sementara aku masih jauh. Belum pake kaos kaki :p

Tapi aku ingin sekali menjadi muslimah yang baik, sejauh yang aku bisa.
Ilmu agamaku belum banyak, tapi dengan ilmu yang sedikit ini, aku berusaha mengamalkannya.

Misalnya soal memasang foto di blog.
Konon sih hukum dasarnya mubah, selama yang melihat foto tidak menggunakan syahwat.
Tapi yang memasang foto juga harus punya alasan kuat, apa manfaat pemasangannya?

Hmm.. kalau aku jawab..
ya aku cuma ingin para pembaca blog aku tahu penulis blog ini.
Maka aku sepertinya akan dituduh riya, sombong, dan ingin terkenal..

Jawabanku yang lain adalah..
Sebagai bentuk tanggungjawab juga. Kalau ada yang keberatan dengan apa yang aku tulis, kan wajahku bisa dijadikan modal buat lapor polisi. Jadi Pak polisi ga perlu susah-susah bikin reka wajahku sebagai tersangka.

Hwkwkwkw..
Serius!

Lalu aku berpikir lagi..
Aku ga mau ah, jadi orang yang riya, sombong dan ingin terkenal.

Kalau untuk tanggungjawab penulisan sih.. aku kan mencantumkan nama asliku.
Masang foto memang ga wajib, sih..

Terus juga.. memang sih, ada yang pernah memuji fotoku.
Ternyata itu tidak boleh, kawan! (makanya kini komentar itu aku sembunyikan)

Pada akhirnya aku memutuskan, demi kemaslahatan umat (tsah!), dan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan (setan), aku memasang foto Heiji Hattori!

Kenapa dia?
Aku akan bahas di postingan berikutnya!

Senin, 19 Oktober 2009

Mengatasi Rasa Cemas & Depresi - Dale Carnegie



Fiuh..
Jujur, aku mulai stres bikin skripsi.
Ah, sebenarnya bukan masalah dalam pembuatannya.
Tapi karena aku mencemaskan masa depanku.

Tidak seperti empat tahun terakhir, aku sama sekali tidak bisa membayangkan sedang apa dan dimana pada pertengahan tahun depan. Aku takut setelah lulus sulit mendapatkan pekerjaan. Aku takut statusku berubah dari mahasiswa menjadi pengangguran. Pikiran-pikiran seperti itu terus menghantui aku.

Dan apa akibatnya? Aku jadi tidak ingin melanjutkan skripsiku. Aku ingin seperti ini saja. Aku berada di puncak zona nyamanku.

Tapi aku sadar aku tidak bisa selamanya seperti ini. Maka aku pun mencari pencerahan. Pencerahan pertama yang aku dapatkan adalah dari blognya Senny, yang bilang,
Why you should worry about your it? You have your plan and God own the Masterplan. Just take the step!

Sebuah kalimat yang sederhana tapi dalam. Dan benar.

Aku juga membaca sebuah buku berjudul Mengatasi Rasa Cemas dan Depresi dari Dale Carnegie (Gila..! Niat banget aku, yak!). Carnegie adalah salah satu penulis buku motivasi favoritku. Keunggulan dari bukunya adalah bahwa buku-bukunya sangat praktis, hasil dari mewawancarai orang-orang hebat. Kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman nyata orang-orang yang ia ceritakan dalam bukunya.

Isi bukunya sangat padat dan kaya, sampai-sampai aku sulit merangkumnya dalam beberapa lembar kertas saja. Disini dipaparkan bagaimana mengatasi kecemasan tentang masa lalu, tentang masa depan, tentang hal-hal remeh, tentang bisnis dan keuangan, tentang pekerjaan, sampai kecemasan tentang hubungan asmara.

Beberapa tips yang ‘kena banget’ bagi aku antara lain,

- Ikhlas, jika apa yang menimpa kita adalah hal yang tidak terelakkan.
Wah, pantas saja kita perlu menguasai ilmu ikhlas. Karena kalau udah ikhlas, apapun yang menimpa kita, bisa diterima dengan lapang dada.

- Menuliskan apa yang membuat kita cemas, menulis apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, mengambil keputusan, dan mulai sekarang juga.

- Lihat faktanya, cari tahu seberapa besar kemungkinannya. Seringkali kita mengkhawatirkan hal-hal yang kecil kemungkinannya terjadi.

- Kita harus MEMIKIRKAN masa depan. Tapi kita tidak boleh MENCEMASKANNYA.

- Kalau udah ambil keputusan, segera laksanakan. Jangan terlalu banyak mikir, karena nanti ujung-ujungnya jadi ragu-ragu dan cemas.

- Sibukkan diri dengan kegiatan yang memerlukan pemikiran atau konsentrasi.

- Dan-banyak-lagi.

By the way, sebenarnya, sebelum membaca buku ini, aku udah agak ‘sadar’. Aku sempat
berpikir seperti ini:
Aku ga mau jadi pengangguran..
aku ga mau jadi pengangguran..
aku ga mau jadi pengangguran..
aku ingin seperti sekarang ini saja. Jadi….


Pengangguran!!!


Oh. My. God.
Ternyata, dengan diamnya aku selama ini, aku ga sadar kalau aku sudah jadi pengangguran bahkan sebelum aku lulus!
Dengan alasan stres dan tidak-siap-lulus, aku hanya bermalas-malasan, selalu di kamar, internet-an, menghabiskan hari tanpa kemajuan berarti.

Astaghfirullah..

Aku tidak ingin Allah murka.
Aku harus bertanggungjawab pada orangtuaku atas dana yang mereka keluarkan untuk pendidikanku.
Aku tidak ingin menjadi sampah masyarakat.
Setiap orang punya perannya masing-masing. Dan peranku saat ini adalah sebagai mahasiswa. Maka aku harus belajar. Aku harus menyelesaikan skripsi.


Tentang masa depan?
Aku punya rencana dan Allah yang menentukan.
Ia Maha Pemberi Rezeki bagi hamba-hambaNya yang mau berusaha.

Lalu mengapa aku harus cemas?

:-)

Jumat, 16 Oktober 2009

Teenlit: Dia, Tanpa Aku




Selamat kepada Esti Kinasih, karena setelah membaca novelnya kali ini, ia menjadi novelis Indonesia favorit aku setelah Andrea Hirata, Habiburrahman El- Shirazy, dan Raditya Dika.
Horeee...! (Loh?)

Sebelumnya aku udah baca novel pertamanya yang best-selling, "Fairish". Keren.

Terus aku juga baca yang "Cewek!!". Wooo.. yang ini lebih suka lagi. Petualangannya seru. Ada kejar-kejaran pakai mobil.. ada acara naik gunung.. konflik diantara pasangan-pasangan.. Top!

Nah! Aku ga tau kalau sekuelnya "Cewek!!!" ini judulnya "Still..", so, aku baca ini aja dulu. Dia, Tanpa Aku.

Bercerita tentang seorang cowok bernama Reinald.
Abangnya, Ronald, tewas dalam kecelakaan saat mau menembak Citra, gebetan Ronald yang hanya mampu ia lihat dari jauh.
Saat itu, Reinald dan Citra adalah anak baru, murid kelas 1 SMA yang kebetulan sekelas. Reinald yang awalnya membenci Citra pada akhirnya justru menyukainya.
Hal itu membuat Ronald "kembali"!

Serem ya? hehe..

Yang mau aku tulis disini adalah, aku suka dengan beberapa adegan romantis antara Reinald dan Citra, seperti:

1. Reinald pernah menghentikan olahraga voli yang sedang dilakukan Citra, hanya untuk merapikan rambut Citra yang berantakan.

2. Ketika Citra 'tembus' dan dipermalukan di depan seisi sekolah, Reinald dengan tenang membuka kemeja sekolahnya, memasangkannya di rok Citra hingga menutupi 'bendera Jepang', dan mendampingi Citra pulang.

3. Ketika Citra lupa membawa buku PKn yang gurunya killer, Reinald meminjamkan buku padanya, meskipun ia harus dikeluarkan dari kelas sebagai hukuman. Klise sih.. tapi cowok yang suka menolong dan rela berkorban itu keren abis!

Tulisan Esti Kinasih itu khas, enak dibaca, mengalir, dan menghanyutkan (tsaaah..).
Ketika adegan bertengkar, aku ikut emosi.
Ketika adegan sedih, membuatku pengen nangis.
Ketika adegan yang menegangkan, aku ikut deg-degan,
Ketika adegan yang penuh tawa, aku ikut tersenyum..

Oke banget, dah!

Keep the good job, Esti!

My Lovely Family




Tips Bertahan dari Gempa Bumi Saat di Dalam Ruangan

UPDATE (20/10/2009):
Tips di postingan ini adalah dari Dog Copp dengan konsep Triangle of Life.
Tapi ada yang bilang, tips dari Dog Copp tersebut tidak semuanya benar.
Jadi sebaiknya sih, baca dulu apa kata Dog Copp, terus lihat pendapat yang kontra di sini

* * *

Wuaaah.. ini adalah tulisan pertama di blog ini yang aku repost dari orang lain. Padahal aku paling anti sama yang namanya copy paste content. Tapi yah.. berhubung isinya penting dan memang tidak perlu diedit lagi, maka aku langsung tampilkan aja ya..

Oya, sumber tulisan ini dari blog Refresh Your Life


Sahabat ada,sebuah artikel menarik tetang tips dalam menghadapi gempa bumi ketika kita berada didalam ruangan/gedung,Mudah-mudahan bermanfaat.

PENGALAMAN Doug Copp, Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team International (ARTI)

Saya telah merangkak di bawah 875 reruntuhan bangunan, bekerja sama dengan tim penyelamat dari 60 negara, dan mendirikan tim penyelamat di beberapa negara serta salah satu dari ahli PBB untuk Mitigasi Bencana selama 2 tahun.
Saya telah bekerja di seluruh bencana besar di dunia sejak tahun 1985.
Pada tahun 1996 kami membuat film yang membuktikan keakuratan metode bertahan hidup yang saya buat.
PERCOBAAN Kami meruntuhkan sebuah sekolah dan rumah dengan 20 boneka di dalamnya. 10 boneka "menunduk dan berlindung" dan 10 lainnya menggunakan metode bertahan hidup "SEGITIGA KEHIDUPAN". Setelah simulasi gempa, kami merangkak ke dalam puing-puing dan masuk ke dalam bangunan untuk membuat dukumentasi film mengenai hasilnya. Film itu menunjukkan bahwa mereka yang menunduk dan berlindung tidak dapat bertahan hidup dan mereka yang menggunakan metode saya "segitiga kehidupan" bertahan hidup 100%.
Film ini telah dilihat oleh jutaan orang melalui televisi di Turki dan sebagian Eropa, dan disaksikan pada program televisi di USA , Canada dan Amerika Latin.
FAKTA Bangunan pertama yang saya masuki adalah sebuah sekolah di Mexico City pada gempa bumi tahun 1985. Semua anak berlindung di bawah meja masing-masing. Semua anak remuk sampai ke tulang mereka. Mereka mungkin dapat selamat jika berbaring di samping meja masing-masing di lorong. Pada saat itu, murid-murid diajarkan untuk berlindung di bawah sesuatu.

TEORI SEGITIGA KEHIDUPAN
Secara sederhana, saat bangunan runtuh, langit-langit akan runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini, menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
Ruangan kosong ini lah yang saya sebut "segitiga kehidupan".
Semakin besar bendanya, maka semakin kuat benda tersebut dan semakin kecil kemungkinannya untuk remuk.
Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang kosongnya, semakin besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari luka-luka. AMATI Suatu saat anda melihat bangunan runtuh di televisi, hitunglah "segitiga kehidupan" yang anda temui. Segitiga ini ada di mana-mana dan merupakan bentuk yang umum.

Sepuluh Tip dalam Keselamatan Gempa Bumi :

1. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.

2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya

3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.

4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.

5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.

6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!

7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi" yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.

8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.

9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka & meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.

10. Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.

Mudah-mudahan manfaat buat semua,apalagi skrg lagi banyak terjadi gempa di Indonesia

PENTING!!
Baca postingan yang membantah beberapa poin Dog Copp disini!

Terimakasih buat anonim yang sudah memberitahu aku.. :-)

Senin, 12 Oktober 2009

My First Scrapblog


The Most Memorable Words of My Lovely Sister:

1.“Kau ni minta uang terus lah!” (Kesannya aku pemalak)

2.“Kalau abis pake pin itu kembalikan ke tempatnya!” (Dia bete punya kakak yang berantakan)

3.“Lebay, lebay, lebay!!” (Aku merasa biasa saja, tapi dia sering menganggap kata-kataku lebay)

4.“Makan apa ya, Taaa??” (Sering banget dia bingung mau makan apa. Sama kayak aku)

5.“Bantuin aaaakuuuu…” (Ini kalau dia lagi ngerjain tugas desain dari kampusnya)

Minggu, 11 Oktober 2009

Kontroversi Miyabi

Wuah.. ini ketiga kalinya (berturut-turut, pula) aku membahas artis! Bonus payung cantik nih. Pantas saja banyak blogger entertainment yang blogwalking kemari.. Fiuh..

Kembali ke topik.

Sebelum ramai dibicarakan akhir-akhir ini, aku ga banyak tahu tentang Miyabi. Dari internet, aku baru tahu kalau dia bintang film porno di Jepang. Dan aku sama sekali tidak tertarik.

Tapi karena kabar kedatangannya ke Indonesia menjadi heboh, aku jadi penasaran. Yang mana sih cewek yang namanya Miyabi? (kan ceritanya aku cewek baik-baik yang belum pernah nonton film Miyabi :p) Maka googling-lah aku mencari gambar Miyabi. Aku sih ngebayanginnya bakal menemukan cewek sintal seperti Dewi Perssik, bibir tebal ala Manohara, muka ‘khas’ dan bodi gitar ala Julia Perez.

Ternyata.. apakah yang kutemukan??



Subhanallah.. ternyata Miyabi cantik!
Mukanya imut, innocent, wajah tanpa dosa.. (padahal mah…hehehe).
Waktu itu aku hanya berkomentar, “Oh.. ini toh yang namanya Miyabi..”
Sudah. Case closed.

Tapi seminggu setelah itu kontroversi semakin memanas. Mulai muncul demo-demo, para public figure mulai angkat bicara. Dan aku mulai penasaran tingkat dua: Emang seheboh apa sih Miyabi sampai orang-orang pada ribut? Wajahnya memang cantik. Tapi masih lebih cantik Dian Sastro, lah. Dan aku mulai berpikir untuk menonton film porno Miyabi.


“….”


Tiba-tiba aku tersentak.
Kini aku mengerti mengapa banyak orang yang tidak setuju Miyabi ke Indonesia. Dan sungguh aku merasa ngeri.

Aku teringat adikku yang cowok, Yusuf, yang baru menginjak masa puber.

Bagaimana jika ia berpikir seperti apa yang aku pikirkan sekarang?

Bagaimana jika ia mendengar kehebohan Miyabi, penasaran, mencari informasi tentangnya, melihat fotonya, dan (semoga tidak) menonton video pornonya?

Naudzubillahi min dzaliik..!

Banyak orang yang berkata wajar jika seorang pemuda menonton video porno. Tapi sungguh, aku tidak ingin dia terjerumus dalam maksiat yang berawal dari menonton video Miyabi. Tidak di usianya yang terlalu muda. Bagaimana jika ia menikmati tontonan itu? Bagaimana jika ia ketagihan? Bagaimana jika.. ah, aku tidak berani membayangkan hal yang mungkin terjadi selanjutnya.

Andai saja…

Andai saja…

I wish you never heard Miyabi’s name, Yusuf..

Sabtu, 03 Oktober 2009

Oki Setiana Dewi



Setelah di postingan sebelumnya aku membahas Sheila Marcia Joseph, kali ini aku membahas aktris pendatang baru sang pemeran Anna Althafunnisa di Mega Film Ketika Cinta Bertasbih: Oki Setiana Dewi.
Aduh.. Semoga blog ini tidak berubah jadi blog infotainment :p

Motivasiku menulis tentang dia: numpang beken! Hehe..
Ya.. siapa tahu banyak yang ngefans ma dia, terus gooling tentang dia, terus mampir di blogku! Kan lumayan.. heuheu..

Oke, jadi begini ceritanya..


Oki adalah adik kelasku di SMA Negeri 1 Batam. Waktu aku kelas 3, dia kelas 1. Saat itu aku tahu tentang Oki karena sejak SMP dia lumayan sering masuk koran lokal. Dan selalu, isinya tentang prestasi-prestasi dia yang bejibun mulai dari bidang modelling sampai akademik. Saat itu bisa dibilang dia sudah terkenal di Batam. Kalau mau googling, kamu bisa dapat info tentang Oki dari blog-blog orang Batam.

Yang aku ingat sih.. dulu dia sempat jadi latihan jadi mayoret.. sempat pula menunjukkan kebolehannya berjalan di atas catwalk-buatan di lapangan sekolah.. sempat minjem spidolku.. Haha.. ga penting banget aku cerita dia pinjem spidolku! Apalagi dia ga kenal aku.. :p
(eh, coba tebak, gimana ceritanya dia pinjem spidolku tanpa tahu namaku? *tetep ya.. dibahas.. heuheu)

Ketika aku mendengar dia lolos audisi KCB dan dapat peran Anna, aku kaget sekaligus senang. Sumpah ya, ni anak emang keren banget. Apalagi dengan penampilannya sekarang yang Subhanalloh.. jaaauhhh banget dari Oki yang aku lihat dulu, saat dia masih jadi model.

Aku dengar dari adik aku (yang juga adik kelas Oki), kalau Oki pindah ke Jakarta kelas 2 SMA untuk meniti karir di bidang entertainment. Ternyata di Jakarta dia dapat hidayah dan kemudian menutup auratnya. Bayangkan, ke Jakarta untuk meraih mimpi tapi memutuskan suatu hal yang berpotensi sangat besar untuk menghambatnya!
Waktu itu aku pikir, hancurlah cita-citanya.

Tapi ternyata.. jilbab itu yang kemudian membuat ia mendapat peran Anna. Membuka jalannya ke dunia entertainment tanpa meninggalkan perintah agamanya. Wuah.. Keren.. Tuhan kami Maha Keren!

Aku pun termotivasi. Aku pernah berpikir, sungguh jilbab ini membuat aku merasa agak terbatas. Habis, ga bisa jadi cheerleader & sexy dancer, hahaha.. becanda!

Aku ingin sekali terjun di bidang perfilman. Jadi orang di balik layar. Tapi aku melihat, tidak banyak jilbaber yang berada di lingkungan seperti itu. Aku dengar, pergaulan para artis yang sering dugem, narkoba, kru yang banyak merokok, dan hal-hal negatif lain yang membuat aku berpikir, mungkinkah aku..?

Dan dari KCB-lah aku menemukan jawabannya. Pada intinya, kita harus mencari orang-orang yang satu visi. Seperti para kru KCB yang mengemban misi yang sama: Dakwah. Sebelumnya aku tidak bisa membayangkan ada film yang dalam prosesnya sungguh-sungguh menjaga nilai-nilai keislaman. Yah.. memang sih, aku merasa agak aneh melihat adegan ranjang KCB dimana sang istri tetap pakai jilbab dan tidak bersentuhan kulit dengan suaminya. Tapi dari sana aku berpikir, hei, kreatif nih yang bikin film! Ternyata bisa loh, bikin adegan suami-istri tanpa melanggar perintah agama. Hal yang sulit aku temukan di film manapun yang pernah aku tonton.

Buat aku, film KCB adalah sebuah Masterpiece. Sebuah karya yang mampu mengubah pikiranku, dari yang tidak mungkin menjadi mungkin. .
Ya Allah, izinkanlah hamba mengabdi pada-Mu melalui film.. Amin

NB:
Mau tahu apa yang paling membuatku iri pada Oki? Aku iri pada hidayah yang diberikan Allah padanya. Dan aku ingin sekali syuting bersama Deddy Mizwar T.T

Selasa, 15 September 2009

Sheila Marcia Joseph


sumber gambar: gadis.co.uk

Tumben amat nih aku ngebahas artis. Padahal aku bukan penonton setia infotainment. Tapi cewek yang satu ini beda.
Dia pernah jadi orang spesial bagi aku (APPAAAAA….??? Hehe).
Iya, jadi sebenarnya aku itu.. jatuh cinta pada pandangan pertama padanya
(APPAAAAA …?? Sinta, ternyata kamu….).

Hey, bentar. Begini ceritanya.

Waktu SMA, aku pertama kali melihat wajahnya di sampul majalah Gadis, dan aku langsung suka. Menurutku, mukanya cute dan eksotis. Saat itu warna kulitnya agak kecoklatan terkena matahari Bali *tsah*. Dan serius, aku ga bosan melihat wajah cantiknya.

Saking sukanya, dia jadi inspirasiku buat menulis novel! Waktu itu aku baru mulai menulis, dan pas melihat muka Sheila, aku langsung berandai-andai, jika novel ini difilmkan, aku pengen pemeran utamanya Sheila Marcia! *Imajinaaaaassiiii…..

Dan selama aku menulis, aku membayangkan adegan-adegan dalam novelku diperankan Sheila. Sheila yang cantik, imut, dan punya senyum manis. Ow..ow..ow.. I love you.. Sheila!

Sampai.. Sheila-ku yang manis, berubah. Sheila di kepalaku dengan Sheila yang di TV, berbeda. Mulai dari gaya pacaran dengan Roger yang kelewat mesra, penampilan yang terlalu seksi, semuanya bikin aku mengurut dada. Tapi aku masih menyukainya. Gak papa, wajarlah. Namanya juga artis.

Eh.. tiba-tiba dia tertangkap pakai narkoba dan masuk penjara. Lemaslah aku.

Sheila.. Sheila..

Tapi melihat perhatian dan kasih sayang ibunya, Sheila tampak tegar dan semakin dekat dengan Tuhan. Hm.. bagus. Bertobatlah kamu, Nak..

Dia sempat bebas, sempat jadi host Inbox di SCTV, dan sekarang dia masuk penjara lagi…
dan hamil.
HAMIL!
What the hell were you doing Sheilaaaaa…??
Sungguh, semua yang ia lakukan memporak-porandakan imaji indahku tentangnya.

Sepertinya, semua yang ia lakukan sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai yang aku pegang. Melihat mama Sheila dan mamaku, aku menemukan perbedaan prinsip diantara keduanya. Kalau mama Sheila membebaskan anaknya untuk melakukan apapun dengan membiarkan Sheila menanggung resikonya sendiri, tidak demikian dengan mamaku.

Mamaku dulu pernah berpesan, bahwa aku boleh memilih: dibebaskan melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab, atau, jika aku belum bisa bertanggung jawab, maka lebih baik aku 'dipingit', alias dikekang saja sekalian. Demi kebaikanku.

Tentu saja aku memilih yang pertama.
Aku ingin bebas.
Dan aku tahu batasan yang dimaksud orang tuaku.
Hamil di luar nikah? Wow, bisa-bisa aku langsung dipecat jadi anak! Hehe..

But still, aku tidak ingin menghakiminya. Because I can’t put myself in her shoes. Aku tidak membenci Sheila. Tidak pernah. Tapi aku berharap, semoga tidak ada yang bernasib semalang Sheila. Semoga masyarakat Indonesia bisa memetik hikmah dari kisah hidupnya..

Selasa, 08 September 2009

Suatu Ketika di Pengungsian

Jumat, 15 Agustus 2003. 22.47 WIB
Bumi Perkemahan Raja Ali Haji, Batam.

Suara gemuruh terdengar satu kali di kejauhan. Seorang teman yang tergabung dalam kepanitiaan memperingatkan kami akan adanya hujan malam ini. Melihat tenda kami yang tidak waterproof, dia menyarankan untuk bersiap-siap karena jika hujan benar-benar turun, maka kami harus meninggalkan tenda dan berlindung di Gedung Sekretariat.

Aku dan teman-teman sekelompok menurut. Semua barang bawaan dimasukkan ke dalam tas, kecuali peralatan masak di dapur. Gerimis mulai turun ketika kami menuruni tanjakan yang menghubungkan antara lokasi perkemahan dengan Gedung Sekretariat. Kami tiba di sana tepat ketika hujan mulai turun deras. Sebuah badai. Kelak aku menyadari bahwa aku sangat beruntung menjadi salah satu orang yang pertama kali menyelamatkan diri.

Setelah menyimpan barang bawaan di sebuah ruangan kecil, kami berkumpul di teras samping gedung. Tidak ada yang bisa tidur di tengah suara guntur, petir, dan kilat yang menyambar-nyambar. Kami hanya memandang ke arah lokasi perkemahan, yang bagai diguyur dari langit.

Beberapa menit kemudian, pemandangan berubah mengerikan. Para peserta perkemahan berlarian dari tenda-tenda mereka menuju Gedung Sekretariat. Turunan yang licin di sebelah kiri gedung membuat sebagian diantara mereka jatuh terpeleset atau terguling. Tidak ada pencahayaan, sampai kemudian seorang pemilik mobil berinisiatif menyalakan lampu depannya untuk menyorot turunan itu, agar anak-anak yang menuju gedung bisa melihat jalan turunan yang berbahaya itu.

Dari arah depan Gedung, yang dijadikan lokasi perkemahan untuk para pramuka siaga (SD), juga terlihat puluhan anak-anak berlarian menyelamatkan diri. Aku melihat salah seorang anak, mungkin sembilan tahun, tiba di gedung dengan basah kuyup, tanpa membawa apapun. Seorang wanita sempat bertanya di mana baju-bajunya. Dan anak itu menjawab dengan bibir bergetar kedinginan, “Di tenda.. basah semua…”
Aku ingin menangis.

Sementara itu, dengan sebuah mobil, panitia bolak-balik ke lokasi perkemahan. Setiap kali mereka tiba di Gedung, mereka membawa satu-dua anak yang sakit, pingsan, atau terluka. Setelah mengantarnya ke lantai dua, mereka akan kembali lagi ke lokasi perkemahan, menolong anak-anak lain yang terjebak badai dan sulit menyelamatkan diri. Begitu seterusnya.

Satu jam berikutnya, gedung telah penuh oleh ratusan anak peserta perkemahan. Bahkan aku dan teman-teman sekelompok tidak mendapat tempat untuk duduk. Kami hanya bisa berdiri, memandangi anak-anak lain yang basah kuyup, menggigil, masuk angin, dan duduk berdempetan untuk mengusir rasa dingin.

Sekitar pukul dua dini hari, hujan mereda meski belum benar-benar berhenti. Kami sempat berjalan ke tenda tentara (yang sangat besar dan kokoh) untuk mencari tempat berbaring. Ternyata tenda sudah sangat penuh. Kami pun kembali ke Gedung.

Di dalam gedung, keadaan sangat memprihatinkan. Seisi gedung nyaris penuh dengan para ‘pengungsi’. Luas ruangan yang tidak sebanding dengan jumlah peserta perkemahan, membuat mereka harus bisa tidur dengan posisi duduk, bersandar pada teman disebelahnya. Tidak ada tempat untuk sekadar meluruskan kaki.

Aku dan teman-teman bergabung. Karena ruangan nyaris penuh, kami mendapat tempat sekitar tiga meter jaraknya dari pintu masuk. Kami duduk memeluk lutut, berhimpitan, menahan hawa dingin yang masuk melalui pintu yang terbuka. Itu adalah angin paling dingin yang pernah kurasakan. Sungguh menusuk tulang. Aku memejamkan mata, mencoba tidur. Tapi tentu tidak bisa. Tidak mungkin bisa.

Aku ingin pulang…