Satu lagi film berkualitas karya anak bangsa: Emak Ingin Naik Haji.
Melihat trailernya saja, nuansa sedihnya udah terasa.Mungkin karena faktor lagunya kali ya. Hadad Alwi sih..
Maka hari ini juga aku dan teman-teman kosan menonton di Empire, BIP.
Ini adalah film pertama dimana sepanjang film aku bawaannya pengen nangiiiiis mulu.
Mataku berkaca-kaca.
Tapi aku tahan supaya enggak nangis.
Gengsi, ah. Hehe..
Hua.. beneran kamu harus nonton!
Minimal, trailernya, lah.
Lihat aja di youtube.
Endingnya sih memang kurang seru dan ketebak.
Tapi bener deh, dengan akting pemain yang oke, ilustrasi musik dan soundtrack yang keren, serta adegan-adegan menyentuh tanpa banyak kata-kata, film ini sangat layak untuk ditonton.
Ada beberapa adegan yang menurut aku menarik karena ironis.
1. Seorang Ibu Kaya dapat 34 kupon berhadiah naik haji, hasil dari belanja yang totalnya jutaan. Dengan santai si Ibu Kaya membuang kupon itu di depan Zein. Bayangkan perasaan Zein!
2. Burung peliharaan Zein mati. Tetangga Zein, seorang gadis remaja, menawarkan untuk menguburnya. Ternyata malah dia masak!
Mataku berkaca-kaca.
Tapi aku tahan supaya enggak nangis.
Gengsi, ah. Hehe..
Bercerita tentang seorang ibu dari kalangan bawah yang ingiiiiiin sekali naik haji. Begini kira-kira salah satu dialognya,
“Emak nabung, lima tahunan baru dapet lima juta. Ongkos haji 30 juta. Berarti harus nabung 25 tahun lagi. Sekarang umur Emak 61 tahun. 25 tahun lagi umur Emak… (berpikir) 86 tahun. Masih ada umur gak ya?” (dengan nada nelangsa, dan anak laki-lakinya, Zein, hanya mendengarkan dengan prihatin). Hiks.
Konflik terjadi ketika uang tabungan Emak yang lima juta itu dipinjam tetangga untuk operasi anaknya yang terkena hernia. Zein tidak setuju sebenarnya. Tapi Emak mengambil keputusan yang benar: memberikan uang itu untuk pengobatan anak tetangganya.
Dan Emak pernah berkata,
“Raga Emak mungkin gak mampu, untuk menyeberangi lautan yang begitu luas.
Konflik terjadi ketika uang tabungan Emak yang lima juta itu dipinjam tetangga untuk operasi anaknya yang terkena hernia. Zein tidak setuju sebenarnya. Tapi Emak mengambil keputusan yang benar: memberikan uang itu untuk pengobatan anak tetangganya.
Dan Emak pernah berkata,
“Raga Emak mungkin gak mampu, untuk menyeberangi lautan yang begitu luas.
Tapi Emak yakin, Allah pasti tahu.
Hati Emak udah lama ada disitu...
...
Udah lama ada disitu.."
(sambil menahan tangis karena kerinduannya yang amat sangat)
Hua.. beneran kamu harus nonton!
Minimal, trailernya, lah.
Lihat aja di youtube.
Endingnya sih memang kurang seru dan ketebak.
Tapi bener deh, dengan akting pemain yang oke, ilustrasi musik dan soundtrack yang keren, serta adegan-adegan menyentuh tanpa banyak kata-kata, film ini sangat layak untuk ditonton.
Ada beberapa adegan yang menurut aku menarik karena ironis.
1. Seorang Ibu Kaya dapat 34 kupon berhadiah naik haji, hasil dari belanja yang totalnya jutaan. Dengan santai si Ibu Kaya membuang kupon itu di depan Zein. Bayangkan perasaan Zein!
2. Burung peliharaan Zein mati. Tetangga Zein, seorang gadis remaja, menawarkan untuk menguburnya. Ternyata malah dia masak!
Sang gadis beralasan, dia sekeluarga udah ga pernah lagi makan daging.
Sementara itu, di rumah Ibu Kaya, sang anak perempuan menyuruh ayam goreng tepung yang dihidangkan dikasih ke kucing aja! Gokil!
3. Disaat Emak kesulitan dana untuk naik haji, anaknya Ibu Kaya (masih SMP, sih) dengan mudahnya membatalkan umroh sekeluarga karena Dude Harlino batal ikut! (Keluarga Kaya itu ikut program umroh bareng artis, ceritanya..)
Menonton film ini, aku jadi ingat Papa. Ia ingin sekali menaik-hajikan ibunya. Yang sampai sekarang belum terwujud. Kira-kira apa ya, yang Papa pikirkan kalau menonton film ini?
Btw, aku menemukan target baru untuk bekerja di perfilman. Kalau selama ini aku pengen bergabung di Demi Gisela Citra Sinema, sekarang aku punya pilihan kedua: Mizan Productions!
Oh.. aku sungguh-sungguh ingin terlibat dalam sebuah produksi film yang berkualitas..
Amin, Ya Allah, Amiiiin….
3. Disaat Emak kesulitan dana untuk naik haji, anaknya Ibu Kaya (masih SMP, sih) dengan mudahnya membatalkan umroh sekeluarga karena Dude Harlino batal ikut! (Keluarga Kaya itu ikut program umroh bareng artis, ceritanya..)
Menonton film ini, aku jadi ingat Papa. Ia ingin sekali menaik-hajikan ibunya. Yang sampai sekarang belum terwujud. Kira-kira apa ya, yang Papa pikirkan kalau menonton film ini?
Btw, aku menemukan target baru untuk bekerja di perfilman. Kalau selama ini aku pengen bergabung di Demi Gisela Citra Sinema, sekarang aku punya pilihan kedua: Mizan Productions!
Oh.. aku sungguh-sungguh ingin terlibat dalam sebuah produksi film yang berkualitas..
Amin, Ya Allah, Amiiiin….
film yang kaya gini sebnernya patut di tonton, bukan nya 2012 yng sesat itu...
BalasHapushiks,,hiks..hiks
BalasHapussudah lama trailernya ada di lappie ku mbak
cuman bioskopnya slalu penuh n susahnya karena cuman satu bioskop saja yang muter...
kapan yak aku bisa nonton
sabtu-minggu???
@Nova:
BalasHapusSetuju...!
Iya tuh 2012 sesat parah!
Aku udah nonton.
Jelek banget ceritanya.
dari skala 1-10, aku kasih nilai 3!
Hehe..
Mending film Emak, lah.
@Becce:
Duh, jangan panggil Mbak dong.
Sinta aja, Kita kan seumuran..
Disana selalu penuh?
Wow. Disini malah sepi.
Ga pake ngantri, pula.
udah liat dijajaran kaset newcomer sih mbak, kirain fil konyol2an. review yg bagus, membalikkan penilaian saya :)
BalasHapusfilm konyol2an..?
BalasHapusmaksudnya..?
Maka dari itu.. nonton dong.. supaya sineas muda Indonesia semakin bersemangat memproduksi film-film oke..
hehe..