Sabtu, 21 November 2009

Menjadi Dewasa

Aku menulis ini lewat tengah malam..
Agak mengantuk, tapi belum ingin tidur.
Akhir-akhir ini terkadang aku merasa seperti itu..
Mungkin karena pagi/siang/sorenya aku sudah tidur? Entahlah.
Tapi di sisi lain, aku merasa tidak ingin hari ini berakhir.

Aku ingin waktu berhenti. Aku ingin berada di hari ini selama mungkin.
Aku tidak ingin tertidur, kemudian ketika bangun, tanggal otomatis berganti.
Lucu sekali, bukan? Dengan tidak tidur pun waktu akan tetap berubah.
Hari dan tanggal akan otomatis berganti, baik aku tidur maupun tidak.

Aku merenung, betapa banyak waktu yang aku buang dengan percuma.
Di saat orang menghasilkan uang jutaan rupiah per jam, sementara aku sangat tidak produktif.
Siaul.
Aku tidak ingin terus seperti ini, tentu saja.
Tapi aku harus melawan diri sendiri sebelum bisa bergerak.
Ya Allah, tolonglah hamba..

Aku pernah mendengar pepatah,
Menjadi tua adalah pasti. Menjadi dewasa adalah pilihan.
Ha! Omong kosong! Menjadi dewasa adalah sebuah TUNTUTAN.
Tidak normal melihat orang tua yang bertingkah seperti anak-anak.
Setiap orang harus menjadi dewasa.
Harus.
Bisa.
Menjadi.
Dewasa.

Betapa indahnya masa kanak-kanak.
Betapa serunya masa remaja.
Lalu ketika kita harus meninggalkan saat-saat indah dan seru itu, bagaimana?
Aku tidak tahu seperti apa masa dewasa.
Dengan semua tanggungjawab yang diembannya, sungguh, sebenarnya aku takut menjadi dewasa.

Tapi aku tidak punya pilihan.
Menjadi dewasa bukan pilihan.
Menjadi dewasa adalah sebuah keniscayaan.
Sebuah syarat agar aku bisa hidup normal.

Buat kamu yang merasa dewasa, tolong jawab pertanyaanku,
Sebenarnya apa definisi dewasa itu?
Bagaimana rasanya menjadi dewasa?
Ceritakanlah yang bagus, karena yang aku butuhkan adalah jawaban yang membesarkan hati, yang menenangkan, yang menyemangati.

Tapi kalau pun menjadi dewasa adalah hal yang begitu buruk, tak apa. Ceritakan saja.
Karena jika kita tahu kemungkinan terburuknya, dan kita tahu cara mengantisipasinya, maka semuanya akan baik-baik saja.

So..

Dewasa itu apa?
Bagaimana rasanya?

3 komentar:

  1. dewasa memang pasti. bukan pilihan. mau gak mau kita harus dewasa dg bertambahnya umur. gak bisa bersikap kekanakan lagi

    BalasHapus
  2. aku juga mau dewasa mbak...katanya kalau kita sdah berikir untuk jadi dewasa..sebenarnya kita telah dewasa.. :)

    BalasHapus
  3. Dewasa dan anak kecil sama saja.ada susah ada senangnya masing2.........yg penting jalanin hidup yg benar pasti jd asik apapun itu jg....

    BalasHapus