Rabu, 20 Desember 2017

Astra, Pride of the Nation yang Inspiratif

Salah satu kegiatan favorit saya kalau berkunjung ke rumah adik adalah ‘mengobrak-abrik’ lemari bukunya. Maklum, sama-sama pecinta buku. Bedanya, saya sudah jarang belanja ke toko buku kecuali untuk beli buku Kakang (3 tahun). Sementara adik saya masih suka. So, tiap ke rumahnya saya berharap menemukan buku-buku bagus dan menarik untuk dibaca.
Suatu ketika, saya menemukan buku ini:




Bukunya tebal banget, kayak kamus. Isinya lebih dari 500 halaman. WOW

Buku ini ditulis oleh Yakub Liman, mantan eksekutif Astra yang pernah memimpin Astra Management Development Institute (AMDI) pada 2000-2008.

Siapa yang tidak pernah mendengar nama Astra? Perusahaan ini kini menginjak usia 60 tahun. Itu bukan angka yang main-main. Kalau diibaratkan usia manusia, 60 tahun berarti telah mapan, telah banyak berkontribusi, settle dan kokoh.

Pride of the Nation memang menjadi goal Astra untuk dicapai pada tahun 2020. Telah banyak yang dipersembahkan Astra untuk bangsa ini. Astra merupakan pembayar pajak yang signifikan, memberdayakan lebih dari 200 ribu orang, hingga mengelola berbagai program CSR di bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan yang dilakukan hingga ke pelosok.

Kesuksesan Astra saat ini tak lepas dari nilai-nilai yang ditanamkan pendirinya, William Soeryadjaya. Sosok asal Majalengka, Jawa Barat ini sangat dihormati karena nilai-nilai dan prinsip-prinsip berbisnis yang visioner dan beretika. Rahasia Astra dapat bertahan melintasi zaman adalah karena Catur Dharma yang menjadi landasan norma dan budaya perilaku perusahaan.

Apakah Catur Dharma itu?
1.       Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
2.       Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
3.       Menghargai individu dan membina kerja sama
4.       Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik

Sejak awal, beliau selalu ingin Astra dan seluruh insan di dalamnya sejahtera bersama bangsa, memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia. Untuk itu, beliau memprioritaskan agar perusahaan selalu menciptakan produk yang baik dan memiliki sistem manajemen berkelas dunia.

Kereeeeen!

Begitu banyak dan detailnya kontribusi Astra untuk Indonesia tentunya tidak mungkin saya rangkum di sini. Ringkasannya saja mungkin bisa jadi lebih dari 10 blogpost. Heuheu

Tapi salah satu hal yang saya perhatikan adalah betapa Astra sangat memperhatikan UMKM. William concern dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena Astra hanya akan tumbuh jika kelompok mayoritas yang berada di kalangan menengah mengalami perbaikan kehidupan ekonomi. Karena itu, William memberi kesempatan pada UMKM untuk menjadi pemasok berbagai kebutuhan Astra.

Untuk membantu UMKM yang sering terkendala modal dan kompetensi, Astra mengembangkan instrumen Astra Mitra Ventura untuk mengatasi masalah modal UMKM serta mengadakan program pembinaan kemampuan teknis dan manajerial melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra. Dengan dua instrumen tersebut, Astra melakukan pendekatan terpadu dan sistematis  dalam bentuk pelatihan, pemasaran, pembukaan jaringan, dan permodalan. Hingga tahun 2015, UMKM binaan mencapai jumlah lebih dari 9000 UMKM.

Saya tidak tahu seberapa banyak perusahaan yang menggaet UMKM sebagai mitra. Tapi saya berharap Astra dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi corporate lain. Dengan mindset tumbuh bersama ini, saya yakin pada akhirnya bangsa ini akan semakin kuat perekonomiannya.


Saya percaya sebenarnya Indonesia bisa. Indonesia masih memiliki banyak potensi. Seandainya kita semua mau belajar dari William dan mengaplikasikan juga Catur Dharma, baik sebagai individu, business owner, bahkan karyawan sekalipun, bukan tak mungkin kita akan mampu bertumbuh bersama masyarakat sekitar.

Kamis, 14 Desember 2017

Dekat Bersamanya Adalah Cita-Cita yang Terwujud

Sejak jaman masih gadis, saya memelihara cita-cita menjadi Stay At Home Mom. Saya gunakan kata memelihara karena memang rasanya seperti itu. Ada usaha-usaha, ada fokus yang dijaga, ada kekhawatiran kalau saya meleng dikit, saya akan kehilangan impian saya itu.

Rabu, 13 Desember 2017

2018 Resolution : Increase My Earning

Tinggal menghitung beberapa hari lagi, kita akan meninggalkan tahun 2017 dan menyambut 2018. 

Jujur saja perasaan saya sangat excited. Bagaimana tidak, saat saya merekap hasil penjualan online shop saya, tahun ini saya berhasil mencapai target (2x lipat dari tahun 2016) dan saya pun mencanangkan target 2018 omsetnya mesti 2x lipat dari tahun 2017 ini.

Saya cukup optimis. Setidaknya, dibanding awal tahun 2017 saya sekarang sudah tahu beberapa PR yang harus saya kerjakan.

Senin, 11 Desember 2017

Travelling ke Cirebon Yuk!

Cirebon. Kota ini adalah kota ketiga di Jawa Barat yang pembangunannya berkembang pesat setelah Bandung dan Bekasi. Bidang pariwisatanya pun semakin meningkat, terlihat dari semakin bertambahnya pelancong yang mengunjungi kota ini.

Mudahnya akses menuju Cirebon membuat kota ini jadi salah satu destinasi wisata pilihan. Dari Jakarta misalnya, hanya 3 jam perjalanan menggunakan kereta api Cirebon Express.

Objek Wisata Populer di Cirebon

Jumat, 08 Desember 2017

Hemat Belanja Online saat Harbolnas melalui Shopback

Beberapa hari yang lalu saya (dan adik-adik) menerima email dari Papa. Isinya tentang informasi akun Instagram salah satu e-commerce yang sedang bikin giveaway 5 smartphone gratis dan Papa minta bantuan agar bisa mendapatkan smartphone baru tersebut.



Detik pertama rasanya geli. Papa minta hape terdengar seperti meme Papa minta pulsa dan Papa minta lain-lain.

Detik berikutnya saya merasa sedih. Karena meski kami (anak-anaknya) sudah tahu dari dulu bahwa papa butuh hape baru, tapi kami belum bisa membelikannya.

Selasa, 28 November 2017

Yeay, Notebook ASUS Pakai Windows 10 Asli!

Bertahun-tahun saya pakai komputer dan notebook, OSnya selalu Windows. Saya ga pernah tahu apakah itu asli atau bajakan. Selama ini saya tidak pernah mempermasalahkannya, sampai suatu ketika salah seorang guru saya bilang gini,

"Kalau kita kerja pakai software bajakan, berkah ga kerjanya?"

JLEB.

Saya gak pernah mikir sejauh itu. Tapi kalau direnungkan, iya juga ya. Kita kerja, mendapatkan keuntungan (materi), dengan modal software bajakan. Harusnya GAK BOLEH.

Hanya saja, mungkin alasan orang banyak yang pakai (Windows) bajakan karena harga software aslinya yang mahal. Padahal, memakai software bajakan bisa sangat berisiko terutama dari segi keamanan, fitur-fiturnya tidak bekerja dengan optimal, hingga bisa merusak komputer. 

Dalam notebook yang pakai Windows bajakan juga sering muncul notifikasi 'Activate Windows now'. Bayangin kalau notifikasi itu muncul saat kita sedang presentasi di depan umum. Malu banget tuh ketahuan pakai OS bajakan. Xixixi..  

Nah, sekarang udah ada solusi nih dari ASUS. Mulai November 2017 ini, semua produk notebook ASUS di dalamnya sudah terinstal Windows 10 original gratis. Gak perlu repot-repot beli terpisah (jadi lebih hemat), dan gak perlu pakai Windows bajakan. Jadi halal dong. Kalau dipakai kerja cari duit bakal lebih berkah. Insya Allah :)

Produk Asus mana saja? Semua varian! Mulai dari notebook premium, ultrabook dan convertible, notebook gaming, termasuk juga notebook mainstream yang harganya terjangkau banyak kalangan.

Operation systemnya menggunakan Windows 10 Fall Creators Update. Banyak fitur baru yang bisa memberikan pengalaman menyenangkan saat mengeksplor kreatifitas. Misalnya Windows Ink (yang memudahkan kita langsung menulis saat ada ide), Windows Mix Reality (menggabungkan gambar real (dari kamera) dengan desain yang kita buat, Windows Hello, Microsoft Edge, Photo Remix, Windows Defender (anti virus), dan lain sebagainya. Oh iya, ada Paint 3D juga loh.

Fitur Paint 3D ini sempat ditunjukkan cara penggunaannya oleh Advent Jose (ASUS Indonesia Technical Public Relations) dalam acara ASUS Year End Blogger Gathering With Microsoft di Hotel Hilton Bandung hari ini, 28 November 2017. Sangat menarik, karena saat kita menggambar 2 dimensi, gambar tsb bisa berubah jadi 3 dimensi dan bisa kita 'putar' dalam berbagai angle.

Tak hanya menikmati aneka fitur Windows 10, pengguna juga pastinya akan dimanjakan oleh beberapa teknologi eksklusif ASUS seperti ASUS Splendid, ASUS SonicMaster, hingga ASUS Battery Health Charging.

Wew apaan tuh?

Dengan bahasa sederhananya sih, dengan ASUS Splendid Technology, kita akan mendapatkan visual yang menakjubkan pada layar, dengan warna-warna yang akurat dan konsisten. Perangkat audio yang dahsyat adalah karena adanya ASUS SonicMaster. Sementara itu, dengan ASUS Battery Health Charging kita bisa mengatur kapasitas charging maksimal 60% atau 80% untuk memperpanjang umur baterai dan mengurangi kemungkinan baterai menggembung.

Gimana-gimana, udah ngiler beluuum? Hehehe


ROG ZEPHYRUS, notebook ASUS yang menggunakan Windows 10 Home



Tabel Spesifikasi ASUS ROG ZEPHYRUS



Dengan adanya bundling ASUS dengan Microsoft Windows 10 ini, tak perlu lagi khawatis soal keamanan. Kita juga akan mendapatkan full support untuk hardware dari ASUS dan software dari  Microsoft. Support ini bisa kita dapat 24 jam sehari 7 hari seminggu via live chat, telepon, dan layanan dukungan lainnya.

Untuk kualitas ASUS sendiri sudah tak perlu diragukan. Memasuki pasar notebook di Indonesia tahun 2009, penjualan ASUS meningkat dari waktu ke waktu hingga kini memimpin pasar. Hal ini membuktikan bahwa ASUS telah diakui keunggulannya oleh banyak pengguna di Indonesia.



So, kapan nih beli notebook ASUS terbaru dengan Windows 10 yang ori dan halal? :D



Jumat, 24 November 2017

Menghabiskan Waktu di Nyusu Doeloe, Sumedang

Saya pernah merasa bosan di Sumedang. Kalau saya bilang ke suami pengen jalan-jalan, jawabannya hampir selalu, "Mau kemana? Di sini ga ada apa-apa.."

Mentok paling ke Griya atau ke Alun-Alun. Pernah juga ke Asia Plaza tapi belum banyak yang bisa dilihat.

Padahal saya ga minta ke tempat yang ngehits atau kekinian gimana gitu. Yang penting tempat dimana bisa merasakan suasana baru, syukur-syukur ada makanan enak. 

Sampai akhirnya keinginan saya terwujud juga. Meskipun berawal dari hal yang tidak mengenakkan : kami harus ke rumah sakit.

Suami mau memeriksa bagian dada kirinya yang terkadang nyeri tanpa sebab, kepala keliyengan, dan badan sering terasa lemas. Sementara saya perlu cabut gigi (AW!). 

Baru kali ini saya ke RSUD Sumedang untuk periksa, daaan ternyata selalu ramai. Wajar sih, ini kan rumah sakit tingkat Kabupaten yang menerima pasien dari seluruh penjuru Sumedang.

Nah, karena mesti ngantri lama (dan juga kepotong istirahat makan siang), kami pun melipir ke sebuah tempat makan unyu yang berjarak sekitar 50 m dari RSUD. Namanya NYUSU DOELOE.

Anggap aja nge-date :*

Ada ibu-ibu karyawan juga yang maksi di sini

Menu Minuman
 
Menu Makanan







Melihat interiornya, kelihatan sekali targetnya anak muda. Faktanya memang kebanyakan yang datang kemari pelajar dan mahasiswa sih. Kayaknya suami istri yang dateng (saat itu) cuma kami doang. Hahahaha

Saya memesan susu rasa melon (8K) dan Indomie Tomyam Spesial (14K). Mie Tomyam ini mie instan dengan kuah tomyam dilengkapi telur ceplok, sawi hijau, baso, dan siomay kering. Di menu malah ada tulisan sosis tapi realnya ga ada. Gpp sih, toh saya juga ga terlalu suka sosis.
Pas mienya saya aduk, terlihat cabenya banyaaaak. Kirain bakal pedas banget. Eh ternyata enggak pedas-pedas amat tuh. Ajaib kata saya mah. Kok bisa ya? :D
 

Suami memesan susu rasa mangga (8K) dan french fries (10K). Jadi total makanan kami 40 ribu rupiah. Murah ga?

Soal rasa sih standar. Tidak istimewa, juga not bad

Soal susu, sebenarnya saya bukan pecinta susu. Tapi susu di sini seger, enaaaak. Gak nolak deh kalau nyusu di sini lagi. Xixixixi.. Mungkin itu juga yang membuat tempat makan ini dinamai Nyusu Doeloe karena memang produk keunggulannya ya susu.

Susunya banyak varian. Mulai dari yang murni (manis/tawar), varian buah (seperti yang kami pesan), varian coklat, varian kopi, hingga varian soda dan yakult.

Untuk makanan, yang paling menonjol ya Indomie. Ada juga roti bakar, sosis bakar, katsu, risoles, pisang panggang, pitsa mie, dan.. nasi. Hem, baca yang terakhir ini saya jadi agak nyesel. Kok tadi ga keliatan ya menu nasi? Kalau keliatan pasti saya pesan Nasi Ayam Rica-Rica (15K) biar 'sah' gitu makan siangnya. Kalau Indomie kan cemilan ya :p

Ya sudahlah, berarti hari itu rezeki saya ya Indomie Tomyam. Kapan-kapan ke sini lagi ah nyobain menu lain. 

Tempatnya nyaman, minuman segar, cemilan banyak. Eh ada free wifi dan colokan juga loh. Saya sampai berkhayal kalau dapet job remote, 'ngantor'nya di Nyusu Doeloe aja ah. Toh deket juga dari rumah, tinggal jalan kaki.

 
Siapa mau ikut mampir? ^^

Selasa, 21 November 2017

Mudah Mengurus Izin Usaha dengan SINTA UMKM

Angin sejuk bertiup sepoi-sepoi pagi itu, Sabtu 18 November 2017. Saya dan teman-teman serius menyimak pemaparan tentang SINTA UMKM dalam acara Kampanye Nasional bertema Reformasi Pelayanan Perizinan bagi UMKM Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Daerah.

Acara ini bertempat di Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) I LAN Kiara Payung, Jatinangor. PKP2A I LAN baru saja menyelenggarakan Reform Leader Academy (RLA) Angkatan VIII, dimana 25 orang peserta tim dari 12 instansi pemerintah berkolaborasi menggagas ide untuk kemajuan bangsa. Secara lebih spesifik, RLA Angkatan VIII ini mengangkat isu tentang kendala UMKM Indonesia dan mencoba memberi solusi, khususnya dalam hal perizinan usaha.


Minggu, 12 November 2017

Blogwalking to Ardiba.com

Hello readers ^^

Biasanya kalau weekend pada ngapain sih? Salah satu kegiatan favorit saya saat santai adalah blogwalking. Weekend kali ini saya jalan-jalan ke blog seorang ibu yang beraktivitas sebagai guru, dan penulis bernama Ardiba Sefrianda.

Blognya yang beralamat di ardiba.com ini desainnya simpel dan cukup nyaman dibaca. 


Tampilan blog Ardiba.com


Kalau melihat halaman About-nya, saya dibuatnya kagum dengan banyaknya achievements dan beberapa buku dimana ia ikut serta dalam penulisannya.

Dari menu blognya, kita bisa tahu topik-topik yang ia tulis antara lain adalah Foodtech, Parenting, Kuliner, Wisata, dan Fiksi. Yuk, kita intip beberapa postingannya :)

Saya mulai dari salah satu postingan terpopuler berjudul 3 Pilar Pendidikan Ki Hajar Dewantara - Peran Ibu untuk Si Pemimpin Kecil. Di sini Mbak Diba menguraikan pengaplikasian 3 pilar pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam mendidik anak laki-laki semata wayangnya, Faris. Bagi saya menarik, karena saya juga ibu dari anak laki-laki (Kakang, 3yo)

Saya sih masih ingat 3 pilar itu meskipun saya mendapatkannya waktu saya SD yaitu:
1. Ing Ngarso Sung Tulodo = Yang di depan memberi contoh
2. Ing Madyo Mangun Karso = Yang di tengah membimbing
3. Tut Wuri Handayani = Yang di belakang memberi dorongan.

Bagaimana memaknai 3 pilar itu dalam mendidik anak? Untuk poin pertama, Mbak Diba berusaha memberikan teladan dalam menjaga hubungan dengan Allah (ibadah), manusia, dan alam. Mengajak anak solat, ngaji, dan zikir. Saling membantu sesama manusia dan menjalin silaturahmi dengan orang lain. Melestarikan alam dengan kebiasaan kecil sehari-hari dengan hemat air dan listrik. 

Well, ternyata tidak mudah ya. Karena untuk memberi teladan yang baik, tentu dari diri kita sendiri harus mampu disiplin melaksanakan semua itu. Tapi harus tetap semangat, karena orangtua pun juga berproses menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Poin kedua dan ketiga detailnya bagaimana? Langsung ke TKP saja yaaa. Xixixi..


Menu lain yang bagi saya menarik adalah fiksi. Di sana Mbak Diba menuliskan rangkaian dongeng Kura-Kura dan Tikus by Faris. Ceritanya lucu-lucu dan sederhana. Bisa banget dibacain untuk pengantar tidur Kakang. Eh, ada juga dongeng tentang jerapah dan gajah. Anak-anak memang paling senang dongeng binatang kan ya.

Di setiap moral juga disisipkan pesan moral yang mudah dipahami. Misalnya dalam cerita Tikus dan Kura-kura Bermain Pasir di Pantai. Meski senang bisa bermain di pantai, tapi kura-kura sedih karena tidak lagi menemukan telur penyu. Padahal, dulu pantai itu adalah tempat bertelur penyu. Pantai sudah terkena pencemaran oleh sampah. Di sini kita bisa menyampaikan pesan bahwa menjaga kebersihan itu penting, termasuk di pantai. Pencemaran sampah bisa merusak ekosistem laut.


Postingan bertopik wisata juga tak kalah menarik. Ada beberapa postingan tentang Jogja yang saya baca. Maklum, liburan ke Jogja jadi wishlist yang entah kapan terwujud. Hahahaha.. Tapi gapapa toh, kalau mau cari-cari info dulu? Di blog Mbak Diba saya dapat info tentang tur sepanjang jalan Malioboro yang disebut Maliobaren, juga review penginapan Pesona Jogja Homestay yang bikin saya makin mupeng travelling ke Jogja.


Selain beberapa postingan di atas, ada banyak postingan lain yang bagi saya menarik tapi akan jadi panjang banget kalau saya tulis di sini satu persatu. Heuheu

So, kalau penasaran langsung aja ke blognya yaa

www.ardiba.com ;)




Sabtu, 04 November 2017

Panti Asuhan Mamah Titin



Kalau lagi ngobrol dengan keluarga saya (papa, mama, adik-adik kandung), saya suka menyebut dengan bercanda bahwa saya tinggal di Panti Asuhan Mamah Titin Sumedang. Kenapa? Karena di Pondok Mertua Indah ini, banyak anak-anak. 
 
Sebenarnya cucu Mamah baru dua yaitu Arul (9 tahun) dan Kakang (3 tahun). Tapi selain suami, anak, menantu, dan dua orang cucu, di sini juga tinggal 3 keponakan Mamah. Ketiganya perempuan kakak beradik. Sebut saja mereka si Sulung (16 tahun), si Tengah (9 tahun), dan si Bungsu (8 tahun).

Bagaimana mereka bertiga bisa tinggal di rumah ini? Well, ceritanya agak panjang. Tapi kalau dipersingkat sih, ayah mereka melepaskan tanggung jawab, dan ibu mereka bekerja di kota Bandung sebagai buruh. Dengan kondisi finansial yang tidak kuat, sang ibu tidak memiliki pilihan lain kecuali menitipkan anak-anaknya ini pada kakaknya, yaitu Mamah mertua saya.

Sebenarnya keluarga Mamah tidak bisa digolongkan sebagai orang berkecukupan. Dulu saat pertama kali mengenal Bapak mertua, pekerjaannya adalah jualan bubur ayam dan soto bongko. Sekarang beliau bekerja di bagian keamanan sebuah instansi.

Mamah sendiri adalah seorang ibu rumah tangga yang sesekali menerima panggilan jasa pijat.
Meski hidup sederhana, Mamah menyanggupi untuk menjaga ketiga saudari ini. Karena kalau bukan Mamah, siapa lagi?
Si Tengah dan si Bungsu berusaha ngambil buah jambu

Kehidupan ketiga bersaudari ini (diusahakan) normal. Mereka bersekolah, bermain, dan mengaji selayaknya anak-anak lain di lingkungan sini. Kalau membandingkan masa kanak-kanak saya dengan mereka, saya jadi merasa amat sangat beruntung sekali. Bisa dibilang masa kanak-kanak saya sangaaaaat sempurna dan bahagia. Sementara saat melihat mereka, kadang saya sedih.  Untunglah mereka masih bisa tertawa lepas khas anak-anak, yang sungguh saya syukuri.

Hal yang membuat saya sedih salah satunya jika makanan yang tersedia tak cukup untuk semua orang. Misalnya kita punya sekerat daging rendang, yang kalau dibagi 9 (Bapak, Mamah, Anak, Menantu, 2 Cucu, 3 Keponakan) maka masing-masing akan mendapatkan ukuran sebesar dadu.
Jadi ya tidak dibagi. Dibiarkan saja utuh atau paling banter dibagi dua. Yang diprioritaskan tentu Bapak sebagai kepala keluarga. Kalau Bapak tidak mau, maka akan diberikan pada cucu-cucu kesayangan. Kalau cucu-cucu tidak mau, ditawarkan pada anak-menantu. 3 keponakan berada di prioritas terakhir. Untunglah bagi mereka bertiga, daging sapi tidak termasuk makanan favorit.

Pernah juga saat Mamah membeli sebungkus nugget ayam ukuran kecil. Kalau tidak salah, isinya 9 pcs. Nugget ini digoreng diam-diam dan habis dimakan Kakang 2 pcs pagi dan 2 pcs siang. Saat malam, saya goreng lagi 2 pcs untuk Kakang. Sisa 3 pcs Mamah sisihkan untuk Arul. Kali ini Si Tengah dan Si Bungsu melihat dan  sebenarnya mupeng banget. Nugget ayam itu adalah kesukaan mereka. Tapi berhubung tidak ada lagi, terpaksalah mereka gigit jari. Perih, Jenderal!
Itu salah satu hal yang bikin saya semangat KB #loh #abaikan.

Soal makanan, mereka didorong untuk menerima apa yang ada. Kalau Mamah masak sayur bayam, maka sebaiknya mereka tidak bikin ceplok telur. Kalau pun boleh masak telur, tidak boleh 1 orang 1 telur, melainkan 2 butir dibuat dadar telur agar bisa dimakan 3-4 orang. Semacam itulah.

Tak hanya soal makanan, soal refreshing juga mereka memprihatinkan. Mereka nyaris tidak pernah kemana-mana untuk berwisata. Pergi ke supermarket atau berenang sebagai pelajaran wajib dari sekolah adalah refreshing yang masih bisa dilakukan, meski termasuk MEWAH BANGET buat mereka (baca: jarang dilakukan). 

Kalau saya kan masih bisa ya kabur ke Bandung hanya untuk refreshing. Tapi mereka tidak. Kadang-kadang mereka minta diajak jalan-jalan ke supermarket tapi itu pun lebih sering tidak dikabulkan daripada dikabulkan. Ya gimana, ke supermarket juga butuh ongkos dan pasti ngeluarin duit. Mereka bisa aja sih window shopping. Tapi kan kasian, masak di supermarket gak beli apa-apa?

Kalau ada kesempatan untuk mereka jalan-jalan atau refreshing, saya dan suami sebisa mungkin mengusahakan. Misalnya saat tahun 2016 lalu suami dan teman-teman menggalang dana untuk mengajak anak-anak di sebuah panti asuhan di Bandung untuk ke bioskop nonton Finding Dori, ketiga bersaudari ini diikutsertakan.

Waktu adik saya menggelar One Day Fun Doing Fun (ODFDF) di Majalengka, kami semua di Panti Asuhan Mamah Titin ini ikut (kecuali Bapak, jaga rumah). Acara yang berisi aneka games seru ini memang rutin digelar dengan lokasi berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk menggembirakan hati anak-anak yang kurang beruntung.  Di akhir acara, biasanya anak-anak diberi goodie bag menarik dan sedikit santunan.

Saat itu, ketiga bersaudari pulang dengan hati riang, perut kenyang, dan masing-masing mendapatkan alat tulis lucu-lucu, Al-Quran, dan uang.


Kalau kami ada rezeki lebih, tentulah ingin mengajak mereka refreshing lagi. Bagi saya pribadi, mereka bertiga udah kayak baby sitter-nya Kakang. Mereka lah yang sering menemani Kakang bermain, bahkan si Bungsu paling suka menawari (seringkali memaksa) untuk menyuapi Kakang. Heuheu

Ngajak mereka jalan-jalan pun sebenarnya ga harus jauh. Berhubung di Sumedang jarang tempat wisata, saya pikir Bandung adalah kota yang ideal karena dekat dan biaya transportasinya masih terjangkau.

Bandung punya banyak sekali pilihan wisata. Beberapa tempat terpopuler yang saya tahu misalnya D’Ranch, Farmhouse, Dusun Bambu, Trans Studio, Saung Angklung Udjo, Dusun Bambu, dan baaanyak lagi. Ssst, saya baru tahu loh kalau semua yang saya sebutkan itu tiket masuknya bisa dibeli di Traveloka.

Selama ini saya tahunya Taveloka hanya untuk pesan hotel dan pesawat aja. Eh ternyata sekarang ada menu Attractions & Activities dimana kita bisa beli tiket wisata, event, kuliner hingga massage package. Uwow!



Fitur filternya memudahkan kita mencari pilihan aktifitas dan atraksi. Bisa filter berdasarkan popularitas, harga, durasi, rating pengguna, hingga jenis aktifitas.





Itu kalau nama activity/attractions-nya di klik, kita bisa melihat detail keterangannya seperti foto-foto, jam buka, perkiraan durasi yang kita butuhkan untuk main, lokasi, dan juga highlights yang membuat kita bisa membayangkan bakal seseru apa kalau kita main di sana.

Asik ya, jadi ga usah mikir harus ngantri panjang di loket, kita udah bisa masuk deh ^^

Oh ya, tiket yang kita beli dari Traveloka ini paperless. Ga perlu di-print jadi ga ribet dan ga nyampah. Yeay!

Hemm, kira-kira enaknya ngajakin mereka kemana ya?









Kamis, 26 Oktober 2017

Menyelami Dunia Remaja di Film My Generation

Halo Maak..

Kapan terakhir kali nonton bioskop?

Sebagai emak-emak dengan 1 balita, saya suka mikir-mikir kalau ke bioskop. Di usia 3 tahun, Kakang udah 3 kali ke bioskop dan relatif terkondisikan. Tapi tetap saja pernah ada saat dimana dia ga betah dan minta keluar studio. Jiaaah kan rugi yak, meskipun cuma beberapa menit keluar, jadinya ketinggalan beberapa adegan.

Meski begitu, saya tetap suka mupeng kalau ada film-film baru di bioskop. Khususnya film Indonesia. Sebagai mantan filmmaker yang nasionalis (halah), saya selalu ingin mendukung film Indonesia dengan menontonnya di bioskop. Apalagi semakin kesini film Indonesia semakin bermutu. Tak melulu film horor yang menjual sensualitas.

Buat yang suka nonton bioskop, atau malah udah lama ga ke bioskop kayak saya, tahu gak sih beberapa hari lagi akan rilis film Indonesia terbaru?

Sabtu, 21 Oktober 2017

Kakang 3 Tahun, YEAY

OMG..

Kerasa banget waktu cepat berlalu. Perasaan kemarin dia masih nenen, masih merangkak-rangkak, sering jatoh saat belajar jalan, pernah sampai benjol 3 di kening. Huahahahahaha

Sekarang? Wuiiiih..

I'm so proud


Sabtu, 14 Oktober 2017

Modus Penipuan dengan E-Cash Mandiri Mengatasnamakan Grab



Malam itu di Sumedang. Suami mengaktifkan aplikasi Grab Drivernya. Ia memang menjadi driver ojek online untuk pekerjaan sampingan selain jadi karyawan sebuah perusahaan di Bandung.

Sebenernya di Sumedang masih amat jarang orang yang menggunakan Grab. Terkadang sehari cuma ada 1 penumpang. Kadang tak ada sama sekali. Padahal itu weekend, yang kalau dibandingkan Bandung pastilah sangat jomplang. Ya iyalah yaa
Hapenya berbunyi pertanda ada calon penumpang. Beberapa detik setelah ia terima, ada telepon masuk. Suami kira dari penumpang. Ternyata bukan.

"Mas, bisa telepon satu jam lagi gak ya? Saya baru nerima orderan nih.." begitu ucapan suami kepada sang penelepon.

Sepertinya sang penelepon menolak, sehingga suami lanjut mendengarkannya.
"Oh.. update terbaru ya? Hm.. begitu? terus..?"
Kalau saya nguping sih, sepertinya peneleponnya dari Grab.

Beberapa menit kemudian suami menghampiri saya,

"Mi, minta nomor rekening Mandirimu.."
Weits.. asik ada yang mau transfer! pikir saya.

"Bentar ya Mas, saya ga hapal nomor rekeningnya." sahut suami pada si penelepon. "Oh? Gak perlu ya? Gpp? Ya udah.."

Haaaa? Alarm di kepala saya berbunyi. Bagaimana cara orang mau transfer tanpa tahu nomor rekening tujuan? Saya langsung teringat modus penipuan menggunakan e-cash Mandiri. Sering banget baca cerita seperti itu. Dan.. oh iya, bukankah official Bank untuk Driver Grab adalah CIMB Niaga?

Lebih curiga lagi saat suami mulai  mengeluarkan motor dari dalam rumah.

"Mau kemana?" tanya saya.
"Ke ATM."
"Bisa ceritain dulu gak ini soal apa?"

Dia hanya mengedipkan mata sambil tersenyum. 
Telepon masih terhubung.
FIX.
Saya yakin 100% si penelepon sedang mengarahkan suami untuk transfer uang padanya.
Berhubung suami tampak terburu-buru, saya tidak sempat ngomong apapun kecuali, 
"Hati-hati.."
Satu-satunya yang membuat saya gak terlalu galau adalah..
Rekening Mandiri yang kartu ATMnya dipegang suami itu isinya KOSONG. Heuheu
Maklum udah lama gak dipake.

Menit demi menit berlalu. 
Waktu berjalan terasa amat lambat.
Kemudian turun hujan. 
Menambah suasana semakin gelap.

Bapak mertua menghubungi nomor suami berkali-kali, tidak diangkat.

Sekitar 10-15 menit kemudian suami kembali, kehujanan.

"Ternyata penipuan." begitu kalimat pertamanya.
"Tuh kaaan!" saya berseru. "Duit ada yang ilang?"
"Enggak.." jawabnya.

Kemudian ia ceritakan detailnya, bahwa si penelepon mengaku dari Grab. Katanya, untuk orderan yang suami confirm barusan, tidak apa-apa di-cancel. Tidak akan mempengaruhi performance

Dengan panjang lebar si penelepon menginfokan bahwa Grab memiliki program baru yaitu PayPro, dimana Grab akan memberikan bonus dari awal Driver bergabung sampai sekarang. Bonus ini harus diberikan per tanggal 30 (Saat itu tanggal 30 September). Kalau tidak, bonus akan hangus dan akun driver akan di suspend.

Ancaman suspend membuat suami terus mendengarkan apa yang penelepon katakan. Suami awalnya agak percaya. Namun saat akhirnya si penelepon mengarahkan untuk ke ATM, di situlah suami sadar bahwa ini tidak benar.

Meskipun begitu, suami penasaran dengan modus si penelepon. Suami mencoba mengiyakan semua instruksi, hingga pergi ke ATM. Di ATM, suami pura-pura melaksanakan instruksi si penelepon. Sengaja ia berkali-kali gagalkan transaksinya, yang membuat si penelepon marah-marah, “Yang bener dong Pak!”

Dari instruksi penelepon, suami jadi tahu tentang E-cash Mandiri, dimana kita bisa mentransfer uang ke nomor hape. Kalau saya googling sih, pemilik nomor hape bahkan tidak perlu memiliki rekening di Bank Mandiri untuk memanfaatkan E-Cash ini.

Baiknya sih kalau memang merasa ada kejanggalan, kita bisa hubungi Call Center Mandiri atau cek website resmi Mandiri E-Cash.

Long story short, suami kemudian menutup telepon dan menghubungi Grab pusat. Grab pusat mengonfirmasi bahwa itu adalah penipuan.


Si Penipu Gagal berusaha menghubungi lagi namun suami abaikan. Ia juga mengirim pesan berisi kata-kata kasar dan amarah. Bahkan mengancam akan memblokir Grab ID suami. Suami hanya tertawa dan mempersilakan penipu untuk memblokirnya.


---

Berat amat yak jadi ojek online (ojol).
Udahlah dijadikan target penipuan, eh sekarang ada kemungkinan dilarang beroperasi oleh Dishub Jabar.
Bagaimanapun, kami bersyukur Allah masih melindungi, dan semoga selalu melindungi.

Supaya kita ga jadi korban penipuan e-cash, ada beberapa langkah yang bisa kita ikuti di sini.


Be careful, guys!