Kamis, 30 Juni 2016

3 Benda yang Kita Butuhkan untuk Jadi Pebisnis Online Ideal

Tak pernah sekalipun terbayang sebelumnya dalam benak saya bahwa saya akan punya bisnis online menjual baju koko anak.

Semua berawal pada bulan Februari lalu, saat mama dan adik saya membelikan sebuah smartphone dimana saya bisa meng-install beberapa aplikasi untuk jualan online (baca: Instagram, Whatsapp, BBM). Saya mulai jadi dropshipper sebuah brand hijab.


Sebulan kemudian, adik saya mengajak saya kulakan di Jakarta untuk jualan baju anak. Saat itu kebetulan saya juga sedang menimbang-nimbang untuk jualan baju anak dimana Kakang bisa jadi model fotonya. Abinya Kakang lagi hobi motret anaknya sih. Kan lumayan ya kalau hasil fotonya bisa dipake promosi barang jualan. Heuheu..



Kakang jadi model baju koko

Berhubung stok yang dibeli tidak terlalu banyak, saya pun mencari supplier baju koko anak yang menerima dropshipper. Dari sanalah bisnis kecil-kecilan saya ini berjalan.


Bulan April penjualan begitu sepi. Hanya ada 3 konsumen yang membeli, dengan total omzet tak sampai 1 juta rupiah *sabar.


Bulan Mei penjualan meningkat. Mungkin karena menjelang Ramadhan. Saya meraup omzet 2,5 juta rupiah. Lumayaaan.


Bulan Juni saya pasang target omzet 5 juta rupiah, meskipun gak tahu bagaimana caranya. Hahaha..


Ternyata Allah memberi saya kejutan. Bulan Juni ini tak kurang ada 70 konsumen yang saya layani dengan omzet menembus 
15 juta rupiah. WAAAAOOOOW!

Hal ini membuat saya berpikir, ternyata bisnis ini potensial juga. Saya pun mulai membayangkan kira-kira bisnis ini akan berkembang seperti apa.


Kalau saran guru saya Pak Jaya Setiabudi, untuk pemula hindari produksi karena ribet. Lebih baik fokus ke pemasaran dan distribusi. 


Saya juga terinspirasi dari video dari Fahmi Hakim, dimana dia bercerita tentang pengalamannya sebagai reseller kacamata selama 4 tahun sebelum akhirnya produksi sendiri dan menjadi brand owner.


Brand Owner!


Mungkin itu yang ingin saya capai 2-3 mendatang: punya merek sendiri. Kalau bisa produksi sendiri bagus. Kalaupun tidak, bisa dilimpahkan pada pihak ketiga yang bisa memproduksi baju dengan kualitas terbaik. Yang terpenting, desain dan kualitas.


Untuk saat ini saya ingin menekuni dulu bisnis online sebagai reseller. Belajar promosi, customer service, membangun database pelanggan, belajar riset produk yang laris, hingga mengumpulkan modal untuk membangun brand sendiri. Banyak deh PRnya. Semoga saya terus semangat dan fokus. Aamiiin..


Saya pikir untuk ibu rumah tangga yang ingin berpenghasilan dari rumah, jadi reseller dan jualan online ini relatif mudah. Saya sendiri tidak pakai modal uang sepeser pun. 


Kalau kamu punya 3 benda ini berarti kamu punya modal lebih dari cukup untuk memulai bisnis online.


1. Smartphone + koneksi internet

Fungsi utama smartphone adalah untuk memajang produk di media sosial seperti Facebook dan Instagram (atau mungkin marketplace), juga untuk berkomunikasi mudah dengan supplier dan konsumen dengan aplikasi chatting seperti BBM, Whatsapp dan Line.

2. Personal Computer (PC)


Smartphone jaman sekarang memang sudah canggih. Sebagian besar pekerjaan bisa dilakukan dengan smartphone. Namun ada beberapa tugas yang membutuhkan PC. Misalnya mengerjakan desain visual.

Soal desain, saya banyak mengerjakannya secara online dengan aplikasi desain berbasis web: Canva. Bukan hanya untuk memberi nama dan logo di foto produk, tapi juga untuk membuat quotes atau aneka konten lain untuk dipublikasikan di media sosial.



3. Kartu ATM

Jujur saja, di awal memulai usaha, modal kartu ATM saja cukup. Pesanan belum begitu banyak. Ke ATM paling 1x sehari buat cek transferan konsumen dan transfer ke supplier. Tapi begitu pesanan banyak, saya pernah ke ATM 3x sehari. Hahaha.. capek ah. Akhirnya memutuskan mengurus internet banking biar bisa cek saldo dan transfer dari rumah.

Saya pakai token karena smartphone saya providernya belum support m-banking. Kalau providermu sudah support, ga pakai token juga bisa. Cukup download aplikasi m-banking dan voila! Cek saldo dan transfer lebih gampang lagi.



See, ga perlu terlalu banyak syarat sebenarnya untuk memulai bisnis online. Dengan menjadi reseller atau dropshipper suatu produk, tanpa modal uang pun kita bisa tetap berpenghasilan dari rumah. Maksimalkan saja 3 benda di atas. Yakin deh pasti bisa ;)

Selamat berbisnis ^^








Sabtu, 25 Juni 2016

Ibu Cerdas Pasti Teliti Menyiapkan Perlengkapan Sekolah Anak

Para ibu rumah tangga tentu semakin fokus mengurus rumah jika sudah memiliki buah hati. Apalagi jika si kecil sudah memasuki usia sekolah. Sudah pasti segala urusan sekolah si kecil akan membuat ibu jadi sibuk menyiapkannya.

Tetapi kesibukan tersebut pasti terasa menyenangkan, ya. Jadi, supaya tidak tergoda dengan benda-benda yang lucu saja, para ibu seperti kita juga wajib teliti menyiapkan perlengkapan sekolah anak. Apa saja sih yang harus disiapkan?

Peralatan Tulis
Perlengkapan sekolah yang satu ini tentu saja wajib dimiliki si kecil. Belikan perlengkapan sekolah yang lucu dan menarik sesuai selera si kecil. Jangan memilih yang bentuknya rumit karena akan membuat si kecil kesulitan menggunakannya. Contohnya, kotak pensil yang ukurannya terlalu besar dan sulit dibuka.

Kotak Bekal
Untuk mendukung kebutuhan gizi harian si kecil, kita juga patut menyiapkan kotak makan untuk membawa bekal. Gunakan kotak makan bersekat agar beberapa jenis makanan si kecil tidak bercampur jadi satu. Tak perlu memilih kotak makan yang terlalu besar supaya si kecil tidak kesulitan membuka dan membawanya di dalam tas.

Jam Tangan
Apakah anak-anak juga butuh jam tangan?
Tentu saja butuh. Bukan hanya orang dewasa yang membutuhkan jam tangan. Kalau urusan berburu jam tangan dewasa, pasti kita rajin mengecek harga terbaru jam tangan Alexandre Christie atau merek lainnya di MatahariMall. selain jam tangan untuk orang dewasa, MatahariMall juga menyiapkan aneka jam tangan anak yang menarik lo. Selain membeli kebutuhan sehari-hari, kita pun bisa memesan jam tangan untuk si kecil melalui toko online terpercaya yang satu ini.

Sumber: MatahariMall.com

Buku-Buku Pendukung Pelajaran
Si kecil akan mudah bosan jika diajak belajar dengan buku yang sama setiap saat. Untuk mengatasi kebosanan tersebut, kita dapat membelikan buku-buku pendukung pelajaran yang isinya menarik dan berwarna-warni. Dengan menggunakan buku pendukung pelajaran yang bentuknya menarik, niscaya si kecil akan lebih semangat belajar.


Ragam kebutuhan perlengkapan sekolah si kecil bisa diperoleh secara mudah di MatahariMall. Tugas kita sebagai ibu adalah membantu si kecil mengakses internet dan memilih sendiri perlengkapan sekolah yang dibutuhkannya. Selamat berbelanja di MatahariMall bersama si buah hati.

Selasa, 21 Juni 2016

Mungkin Inilah Mengapa Ditakdirkan Engkau Untukku dan Aku Untukmu

Kau tahu,
aku masih merasa ajaib dengan hadirmu sebagai pasanganku.

Aku masih suka merasa heran, dengan berbagai perasaan yang kadang muncul campur aduk, tapi tetap tak membuatku ingin melepaskan genggaman.

Seringkali saat aku menghadapi kekuranganmu, syaitan membisikkan sesuatu, 
"Seandainya suamimu tak seperti ini, alangkah bahagianya hidupmu."

Saat engkau membuatku jengkel, syaitan kembali menggoda,
"Balaslah dan buatlah suamimu jengkel juga!"

Saat engkau melakukan kesalahan, syaitan memberi saran,
"Beri suamimu hukuman agar dia jera!"

Aku sungguh kesal sekali dengan syaitan itu, kau tahu.

Untunglah logika dan hatiku kompak menghiburku.

Mereka berkata,

"Lihatlah suamimu. Ia sangat memahami semua kekuranganmu dan menerimamu apa adanya."

"Lihatlah suamimu. Kau sering membuatnya jengkel tapi ia selalu sabar dan banyak mengalah."

"Lihatlah suamimu. Sebanyak apapun kau melakukan kesalahan, ia selalu memaafkan."


Terhadap segala kelebihanmu, aku ingin selalu mensyukurinya.
Terhadap segala kekuranganmu, aku tak ingin banyak memikirkannya.
Kuharap begitu juga sikapmu padaku.

Semoga kita selalu ingat untuk selalu menerima satu sama lain,
selalu memaafkan setiap waktu,
selalu bisa melawan bisikan-bisikan jahat itu.

Engkau dengan segala kekurangan
dan aku dengan segala kekurangan,

mungkin karena itu Ia menakdirkan engkau untukku,
dan aku untukmu.

Semoga bersama selalu..


 


Sabtu, 18 Juni 2016

Babymoon ke Candi Cangkuang, Garut

Eh, Sinta babymoon?
Hamil lagi, Sin?

Enggak, heuheu.

Saya cuma ga sengaja lihat foto-foto lebaran tahun 2014 di laptop si adik bungsu. Foto-foto yang lumayan bikin baper karena itu adalah momen yang langka dimana saya, suami, mama, papa, dan ketiga adik saya berkumpul saat lebaran. Kenapa saya bilang langka? Karena kami semua tinggal terpisah. Waktu itu mama papa dan dua adik laki-laki saya di Batam. Adik perempuan saya tinggal di Jakarta. Sementara saya dan suami tinggal di Bandung.

Terus lebarannya di mana?

GARUT

Kenapa bisa di Garut? Karena di sana ada villa, penginapan, dan kolam pemancingan milik kakak sulung mama saya. Kami memanggilnya Uwak. Berhubung saya sudah tidak punya kakek-nenek, Uwak jadi tempat keluarga besar mama saya berkumpul.

Baca : Lokasi Pernikahan: Villa Cipedes, Leles, Garut

Saya - Nurul - Adik - Abang - Papa - Mama - Uwak dan suaminya


Setelah sholat Ied dan foto-foto narsis, saya, suami dan adik-adik main ke sebuah tempat wisata tak jauh dari tempat tinggal Uwak, yaitu Candi Cangkuang.

Candi ini terletak tak jauh dari Alun-Alun Leles. Sekitar 10 menit kalau naik motor atau delman.

Candi Cangkuang terletak di sebuah daratan kecil di tengah danau sehingga untuk menuju ke lokasi candi, kita perlu naik rakit.




Kalau saya baca-baca referensi online tentang Candi Cangkuang di situs Perpustakaan Nasional RI, diduga candi ini berdiri pada abad ke-8 Masehi. Hal ini terlihat dari tingkat kelapukan batuan dan kesederhanaan bentuk yang tidak memiliki relief. Pada pelaksanaan pemugaran candi tahun 1974, hanya ditemukan 40% batuan candi yang asli. Sehingga untuk kekurangannya dibuat dari adukan semen, batu koral, pasir, dan besi.


Tinggi bangunan candi 8,5 m. Di bagian dalam candi, terdapat ruangan kecil berisi Arca Syiwa setinggi 62 cm. Kita hanya bisa melihatnya dari luar karena akses ke dalam ruangan tertutup terali besi.



Tak jauh dari candi ada kampung Pulo yang merupakan pemukiman adat. Pemukiman ini terdiri dari 6 rumah yang masing-masing ditempati 1 kepala keluarga. Jumlah rumah tidak boleh bertambah. Apabila ada anak atau anggota keluarga yang menikah, ia harus meninggalkan kampung dan hanya bisa menempati rumah jika kepala keluarga sebelumnya meninggal dunia. Unik ya?


Entah kapan saya akan ke Garut lagi.

Lebaran tahun ini kami sekeluarga akan berpencar kembali. Mama dan Papa ikut program mudik gratis ke Malang dari kantornya Nurul. Saya akan berlebaran dengan keluarga suami di Sumedang. Mungkin adik-adik saya yang cowok (keduanya sudah lulus SMA) akan ikut Uwak lagi ke Garut. Heuheu..

Uwak selalu terbuka menerima kami di sana. Tapi biasanya kalau weekend, villa dan bungalow Uwak selalu di-booking orang. Selalu penuh. Jadi kalau mau ke Garut pas weekend, kayaknya kami perlu sewa kamar hotel di Garut deh kemudian honeymoon. Booking kamar hotel juga toh gampang banget apalagi kalau via Traveloka. Ada beberapa hotel di Garut yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan.

Baca: Pentingnya suami istri kencan setelah punya anak

Buat yang bingung kalau di Garut mau kemana, bolah banget loh mampir ke Candi Cangkuang. Harga tiket masuknya juga murah, ga sampai sepuluh ribu rupiah. Kita bisa wisata sejarah sambil menikmati pemandangan indah (hey, it rhymes!)

Happy holiday ^^












Selasa, 14 Juni 2016

Blogwalk to Elisamonic.com

Awal Mei ini saatnya blogwalking ke salah satu peserta Arisan Link Blogger Perempuan yaitu Elisa Monic. Blog seorang gadis manis yang beralamat di www.elisamonic.com ini bisa jadi referensi untuk kamu yang suka cari artikel tentang kecantikan. Kenapa? Tentu saja karena ia adalah seorang beauty blogger yang suka menulis review produk, tak hanya berupa tulisan namun juga video. Keren kan?

Pertama kali mengunjungi rumah maya blogger bekasi ini, kesan yang saya dapat adalah clean, simple dan rapi. Desainnya minimalis, dengan background putih dan banyak foto yang memanjakan mata, nyaman rasanya berlama-lama di blognya.




Menu di bagian bawah header-nya out of the box. Gimana saya ga bilang out of the box, isinya hanya Home, Start Here, dan Disclosure. Menu Start Here nih yang kayaknya ga pernah saya temukan di blog lain. Cocok buat pengunjung pertama yang mungkin bingung mau baca apa dulu.

Sebelumnya saya pernah klik Start Here, isinya beberapa postingan terbaru atau terpopuler yang ia rekomendasikan. Tapi saat tulisan ini dibuat, isi halaman tersebut adalah blog-blog peserta Arisan Link Blogger Perempuan kelompok 4. Yeay, blog saya juga eksis! Heuheu

Saya membaca beberapa postingan terbarunya seperti Kerja Bareng Orangtua Itu Enak, juga Tips Watermark dan Cara Membuatnya dengan PicMonkey.
Dalam postingan personalnya tentang Kerja Bareng Orangtua Itu Enak, Elisa menjawab beberapa komentar orang-orang yang menganggap bahwa betapa enaknya Elisa kerja di perusahaan orangtua. Faktanya? Elisa uraikan secara blak-blakan senang dan sedihnya kerja di rumah membantu perusahaan orangtuanya sebagai general affair. Kalau baca postingannya siy, meski kalau sang ayah memarahinya sebagai karyawan ia akan sedih, over all ia cukup menikmati pekerjaannya. Ya dong, karena banyak juga hal yang menyenangkan dan ia syukuri.

Tutorial membuat watermark di PicMonkey juga menarik dan mudah dimengerti. Meski saya sendiri watermarknya ala-ala dan mood-mood-an (kadang pake watermark kadang enggak. Hahaha!), melihat bagaimana mudahnya bikin watermark cantik rasanya pengen juga bisa bikin. Saya akui watermark itu berguna sekali untuk branding dan menghindari pencurian foto. Jadi mau ga mau memang harus rajin ngasih 'cap' di foto kita. Oh iya satu lagi: jadi tambah semangat juga untuk kita bikin foto sendiri yang orisinil.

Membaca tips dari Elisa soal bagaimana idealnya sebuah watermark, saya baru tahu kalau selama ini saya lumayan alay bikin watermark. Hahaha.. 

Iya, saya ingat pernah bikin watermark dengan tulisan bold dan warna yang kontras dan mencolok. Fontnya besar dan posisinya juga di tengah-tengah gambar. Lebih menonjol watermarknya deh daripada fotonya. Ckckck. Terimakasih Elisa, sekarang saya tahu saya gak boleh alay lagi bikin watermark :3

Karena Elisa adalah beauty blogger, harus juga dong saya intip postingan berlabel Beauty. Postingan yang saya pilih adalah The 6 Best Beauty Buys Under IDR 100K. Wuih, ini postingan memang wajib dibaca deh buat yang pengen punya produk kecantikan berkualitas dengan harga murah meriah. Mungkin ada beberapa produk yang memiliki kekurangan, namun di sini Elisa juga menuliskan trik untuk mengakalinya.

Yuk ah yang belum pernah mampir ke blognya Elisa, silakan mampir. Yang sudah pernah mampir juga mesti mampir lagi karena Elisa selalu mengisi konten blognya secara rutin. Jadi kita akan selalu menemukan yang baru di sana.

Happy Blogwalking ^^



Rabu, 01 Juni 2016

When Beautiful Breastfeeding Moment Soon Will Come To An End

Saya harus banyak bersyukur dengan pengalaman menjadi ibu yang luar biasa; bisa saya katakan nyaris sempurna. Melahirkan normal. ASI lancar. Bisa bersama anak 24 jam sehari 7 hari seminggu. Anak sakit, rewel, ibunya kelelahan? Tenang, ada ibu mertua yang sigap membantu. Ada sepupu-sepupu kecil yang bisa jadi babysitter gratisan, ngajak keponakannya main sementara saya leyeh-leyeh atau perlu ke kamar mandi sebentar.

Semua serba menyenangkan. Kalau anak sesekali demam-batuk-pilek atau susah makan, saya yakin hampir semua ibu mengalaminya. Jadi itu tidak akan membuat saya terlalu galau, cuma stres dikit. Hahaha..

Alhamdulillah Kakang jarang sakit. Ga pernah juga mogok makan lebih dari 24 jam. Bisa dibilang saya jarang stres. Sampai baru-baru ini, terjadi sesuatu yang membuat saya galau berat:

KAKANG MENOLAK MENYUSU.

Usianya sekarang 19 bulan.
Saya gak tahu kenapa Kakang mendadak tidak minta menyusu.
Saya tawari, dia tolak.
Saya buka baju bagian dada, dia minta saya untuk menutupnya.
Saya paksa, dia nangis.

Ya Allah, Kakang kenapaaaa? :(

Yang paling berat bagi saya adalah karena ini sangat mendadak. Tahu kan apa yang terjadi saat anak yang tadinya sering menyusu kemudian berhenti MENDADAK?

PD sang ibu akan membengkak.

Itulah yang saya alami. Dada terasa semakin penuh, sementara Kakang pun mati-matian gak mau menyusu. Saya gak tahu harus bagaimana.

Stres!

---

Kira-kira kenapa ya? Saya punya beberapa asumsi.

1. Kakang Menyapih Dirinya Sendiri

Memang beberapa minggu terakhir saya suka sounding ke Kakang saat dia menyusu, "Kakang udah besar. Gak boleh nenen lagi. Nenen mah untuk anak bayi.."

Biasanya dia hanya nyengir, geleng-geleng kepala, sesekali mengeluarkan nada protes. Saya tahu pasti dia mengerti apa yang saya katakan.

Apakah frekuensi menyusunya berkurang? Tidak. Malah justru bertambah! Saya sempat berpikir apakah dia merasa terancam gak bisa menyusu, makanya mumpung masih bisa menyusu, dia menyusu banyak-banyak. Mungkin gak siy anak balita mikirnya seperti itu? Heuheu

Tapi kalau menyapih diri sendiri, harusnya kan berkurang secara bertahap. Ya gak sih?


2. ASI Saya Habis

Akhir-akhir ini sering saat Kakang menyusu, ia melepaskan dan 'melapor' pada saya, "Abis! Abis!"

Saya yakin dia mengerti makna habis. Tapi saya gak yakin ASI saya habis. Mungkinkah ASI saya sungguhan habis? Bukankah produksi ASI akan tetap normal selama frekuensi bayi menyusu normal? Bagaimana bisa ASI saya habis tanpa alasan?

Sejak suka bilang "Abis", Kakang yang biasanya selalu menyusu pada 1 PD, kini minta 2 PD, gantian kanan-kiri. Sejujurnya saya pun merasakan bahwa PD saya tak sepenuh dulu. Tapi sedikitpun terbersit dalam benak saya kalau Kakang akan berhenti menyusu. Karena tak banyak ASI lagi kah?

Saya pun googling penyebab ASI menurun. Ada banyak kemungkinan, ada banyak faktor. Tanya ke teman juga katanya bisa karena stress, kurang sayuran, kurang minum, meninggalkan anak dalam waktu lama, dll. Kalaupun benar ASI saya kering, saya gak tahu apa alasannya.


Pada akhirnya, saya (dan suami juga mertua) mengikhlaskan jika memang Kakang tidak menyusu sampai 2 tahun. Toh dia sudah 1,5 tahun. Sudah bisa mendapatkan gizi dari makanan dan susu formula. Syukuri saja karena kami tidak mengalami hal-hal yang lebih drama dari ini. Bukankah banyak ibu yang mengalami proses menyapih yang tidak mudah?

Ah, Kakang.
Kamu beneran sudah besar ya, Sayang? :')