Kau tahu,
aku masih merasa ajaib dengan hadirmu sebagai pasanganku.
Aku masih suka merasa heran, dengan berbagai perasaan yang kadang muncul campur aduk, tapi tetap tak membuatku ingin melepaskan genggaman.
Seringkali saat aku menghadapi kekuranganmu, syaitan membisikkan sesuatu,
"Seandainya suamimu tak seperti ini, alangkah bahagianya hidupmu."
Saat engkau membuatku jengkel, syaitan kembali menggoda,
"Balaslah dan buatlah suamimu jengkel juga!"
Saat engkau melakukan kesalahan, syaitan memberi saran,
"Beri suamimu hukuman agar dia jera!"
Aku sungguh kesal sekali dengan syaitan itu, kau tahu.
Untunglah logika dan hatiku kompak menghiburku.
Mereka berkata,
"Lihatlah suamimu. Ia sangat memahami semua kekuranganmu dan menerimamu apa adanya."
"Lihatlah suamimu. Kau sering membuatnya jengkel tapi ia selalu sabar dan banyak mengalah."
"Lihatlah suamimu. Sebanyak apapun kau melakukan kesalahan, ia selalu memaafkan."
Terhadap segala kelebihanmu, aku ingin selalu mensyukurinya.
Terhadap segala kekuranganmu, aku tak ingin banyak memikirkannya.
Kuharap begitu juga sikapmu padaku.
Semoga kita selalu ingat untuk selalu menerima satu sama lain,
selalu memaafkan setiap waktu,
selalu bisa melawan bisikan-bisikan jahat itu.
Engkau dengan segala kekurangan
dan aku dengan segala kekurangan,
mungkin karena itu Ia menakdirkan engkau untukku,
dan aku untukmu.
Semoga bersama selalu..
setan memang suka ngomporin :(
BalasHapussemoga bahagia selalu bersama suaminya yah Mba, amin..