Jumat, 31 Desember 2010

Merangkum 2010

Hmm.. akan panjang kalau aku merangkum 2010. Karena aku sudah mengantuk, let me keep it short and simple, ok? :)

1. Resolusi terbesarku di 2010 hanya dua: lulus kuliah dan bekerja. Alhamdulillah, keduanya tercapai.

2. Sempat mengalami kegagalan saat sidang skripsi. Namun peristiwa itu membuatku lebih dekat pada Allah, dan meyakini bahwa seburuk apapun yang terjadi dalam hidupku, segalanya akan tetap baik-baik saja selama aku bersandar pada-Nya.

3. Merasakan euforia saat diterima jadi freelancer writer di Goorme. It was fun! Terutama saat aku menulis tentang kuliner dari negara-negara peserta World Cup 2010.

4. Menginjakkan kaki di puncak Gunung Geulis. Itu pertama kalinya aku naik gunung, malam hari, pake acara nyasar, pula! Yuwk.

5. Jalan-jalan ke Taman Kupu-Kupu, Tangkuban Parahu, Pantai Nongsa Batam, Kampung Gajah, dan Pantai Santolo Garut.

6. Reuni dengan teman-teman SMA yang 5 tahun ga ketemu, dan teman-teman SMP yang 8 tahun ga ketemu.

7. Ikutan produksi 89 Project.

8. Berpisah dengan hampir semua teman-teman kuliah. Ada yang pulang ke kampung halaman, ada yang bekerja, ada yang menikah.

9. Ketemu Vino G Bastian, Revalina, dan Andhika Pratama. Okay, ini ga penting sebenarnya :p

10. Tahun ini, buku yang aku baca sedikitnya berjumlah 65. Itu yang tercatat di blog ini. Lumayan...

Demikianlah. 2010 adalah tahun yang indah. Tidak heran. Rencana Allah memang selalu indah. Dan aku penasaran, apakah rencana Allah untukku di tahun 2011? Aku yakin, seyakin-yakinnya, bahwa 2011 tak akan kalah indah dari 2010.

Amin :)



Try Try Try (Part 2)

WHAT DO YOU THINK OF THE PERSON YOU LIKE?
TAK MUNGKIN MELEPASMU – DYGTA

no komen :p

WHAT IS YOUR LIFE STORY?
LIHATLAH LEBIH DEKAT- SHERINA

Lagu itu ga ada di playlist, but it was about my life story

WHAT DO YOU WANT TO BE WHEN YOU GROW UP?
LUCKY – JASON MRAZ FEAT COLBY CAILLAT

Itu jawaban hasil shuffle. Boleh juga. Aminkan saja :)

WHAT WILL YOU DO AT YOUR WEDDING?
BAHAGIA - Chyntia Lamusu & Surya Saputra

WHAT WILL THEY PLAY AT YOUR FUNERAL?
BILA WAKTU TLAH BERAKHIR - OPICK

WHAT IS YOUR HOBBY/INTEREST?
ONLINE - SAYKOJI

WHAT IS YOUR BIGGEST FEAR?
MAHA MELIHAT – OPICK FEAT AMANDA

WHAT IS YOUR BIGGEST SECRET?
JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA – AURA KASIH

WHAT DO YOU WANT RIGHT NOW?
INGIN HILANG INGATAN – ROCKET ROCKERS

Gak sih sebenernya. Tapi kayaknya dramatis aja kalau jawabannya itu. Heuheu.

WHAT DO YOU THINK OF YOUR FRIENDS?
WE ARE THE WORLD – MICHAEL JACKSON

WHAT’S THE WORST THING THAT COULD HAPPEN?
KESEPIAN - DYGTA

WHAT IS THE ONE THING YOU REGRET?
TAK PERNAH MENYESAL – ANANG & KRISDAYANTI

Pernah, sebenarnya, menyesali kesalahanku, menyesal ketika menyakiti hati orang lain. Tapi apapun yang terjadi, ambil saja hikmahnya.

WHAT MAKES YOU LAUGH?
YOU'RE BEAUTIFUL – JAMES BLUNT

Kalau ada yang bilang gitu, pasti aku ketawain. Gombalan ga mutu. Ckckckck..

WHAT MAKES YOU CRY?
SAAT TERAKHIR - ST12

WILL YOU EVER GET MARRIED?
I STILL BELIEVE – MARIAH CAREY

DOES ANYONE LIKE YOU?
DIA – MALIQ & D'ESSENTIALS

Tapi ga tau identitas 'dia' itu :D

IF YOU COULD GO BACK IN TIME, WHAT WOULD YOU CHANGE?
DON'T WANNA TRY- FRANKIE J

Sama sekali tidak tertarik kembali ke masa lalu.

WHAT HURTS RIGHT NOW?
TANPA BINTANG – ANANG FEAT AUREL

Gak tepat dibilang "hurts" sih. Tapi right now, aku tahun baruan ga bareng ortu. Rasanya gimana.. gitu. Bagai malam tanpa bintang *halah*

WHAT WILL YOU NAME THIS NOTE?
TRY TRY TRY – JASON MRAZ

You should try. It's fun! :D

Try Try Try (Part 1)

Awalnya karena bosan muterin lagu yang sama terus menerus (siapa suruh?). Akhirnya aku masukkan semua lagu dalam playlist, dan aku set shuffle (memutar lagu secara random). Lalu aku ingat Freya pernah main 'game' dengan shuffle2an ini. 'Game' nya berupa menjawab pertanyaan dengan lagu yang muncul secara random.

Aku mencobanya. Tapi ternyata jadinya ga nyambung banget pertanyaan sama jawaban. Akhirnya aku modifikasi deh. Aku jawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan lagu yang ada di playlist, tapi bukan secara random. Jadi bener-bener aku pikirkan banget.

Jadinya lebih baik. Ini hasilnya :)

IF SOMEONE SAYS ‘ARE YOU OKAY’ YOU SAY?
ALHAMDULILLAH – OPICK FEAT AMANDA

WHAT WOULD BEST DESCRIBE YOUR PERSONALITY?
YANG PENTING HAPPY - MAIA

Melakukan hal-hal yang disukai, moody, spontan, tidak terorganisir, sabar, tidak akan membiarkan orang lain membuatku sedih dan kesal, cuek, kadang semaunya sendiri. Tapi kalau harus melakukan sesuatu yang tidak membuatku happy, tetap akan aku lakukan atas nama tanggungjawab.

HOW WOULD YOU DESCRIBE YOURSELF?
SANG PEMIMPI - GIGI

WHAT DO YOU LIKE IN A GUY/GIRL?
BUKA SEMANGAT BARU - ELLO, IPANG, BERRY ST LOCO, LALA

Melihat orang yang semangat tuh jadi ikutan semangat :)

WHAT IS YOUR LIFE’S PURPOSE?
MERAIH MIMPI -J ROCKS

WHAT’S YOUR MOTTO?
EVERYTHING I DO I DO IT FOR YOU – BRYAN ADAMS

"You" refers to Allah.
Everything I do, I do it just for Allah.

WHAT DO YOUR FRIENDS THINK OF YOU?
ORANG BILANG – WALI

Orang bilang aku...

hebat! :p

Sebenarnya aku pemalu, minderan, dan kata Mama siy, kurang PD. Jadi kata "hebat" gak pernah ada dalam konsep diri aku. Tapi aku ingat, setidaknya ada 3 orang yang bilang aku hebat. Yang terakhir adalah dosen mantan ketua jurusan. Jadi.. aku hebat, aku hebat, aku hebat! *mendongkrak PD*


WHAT DO YOUR PARENTS THINK OF YOU?
JANTUNG HATI - LYLA

WHAT DO YOU THINK ABOUT VERY OFTEN?
WAY BACK INTO LOVE – HUGH GRANT & HALEY BANNETT

hahahaha.. curcol ah

I've been watching but the stars refuse to shine
I've been searching but i just don't see the signs
I know that it's out there
There's got to be something for my soul somewhere

WHAT DO YOU THINK OF YOUR BEST FRIEND?
KEPOMPONG - SINDENTOSCA

Persahabatan bagai kepompong.
Mengubah ulat menjadi kepong kepong. Hihihi...



... bersambung.

Kamis, 30 Desember 2010

Buku-Buku Yang Dibaca Di Bulan Desember

1. Curhat Setan - Fahd Djibran
2. Titik Temu Tiga Hati - Ichanx
3. The Lost Symbol - Dan Brown
4. Cinta Tak Pernah Tepat Waktu - Puthu ET
5. Intrepeter of Maladies - Jhumpa Lahiri
6. Lentera Cinta - Indari Mastuti
7. Devil In Me - Christina Tirta
8. Jingga - Agnes Jessica


Recommended Books: Curhat Setan, The Lost Symbol

Favourite Quote: From Jingga by Agnes Jessica
Aku tidak tahu mengapa kita tidak bisa mencintai seseorang. Dan mengapa kita tidak bisa berhenti mencintai seseorang.

Selasa, 28 Desember 2010

Syutingnya Kocak, Screeningnya Lebih Kocak

Salah satu hal yang membuatku senang bekerja adalah karena ada kegiatan syutingnya. Aku selalu suka suasana syuting, terutama karena sering ada kejadian lucu dan kocak, yang bikin aku ngakak seperti sedang nonton OVJ. Heuheu.


Seperti syuting yang satu ini misalnya. Salah satu scene-nya menceritakan tentang para pramuniaga yang malah ngerumpi sehingga mengganggu customer.


Dialog dalam naskah sebenarnya hanya sedikit:
A : Dia kenapa?
B : Tau tuh. Patah hati kali. Ditawari makan ga mau *sambil makan Chitato*
A : Hahahaha... *tertawa keras hingga customer terganggu*

Nah, karena aku melarang mereka berhenti berdialog sebelum aku bilang ‘cut!’, jadilah mereka berimprovisasi seperti ini.
A : Dia kenapa?
B : Ga tau tuh. Patah hati kali. Ditawari makan ga mau. Hehehe
A : Hahahaha.. kok bisa?
B : Iya tuh, ditinggal pacarnya..
A : Ooo.. masak sih?
B : iya.. tau gak, PACARNYA DIPELET SAMA JANDA!
A : HWKWKWKWK... (ketawa beneran, lupa kalau lagi akting).

Sayangnya improvisasi keren itu harus diulang karena bukan cuma si A doang yang ketawa tapi semua pemain dan kru. Yuwk.

Syuting selesai..
Editing berlangsung (lumayan) lancar..

Nah pas screening tuh..
Atasanku menemukan 2 kebocoran fatal. Kebocoran kru dan kebocoran properti.




Kameramen tertangkap kamera. Cuma setengah detik, tapi tetap ketahuan :D



Semoga customer ini cukup cantik untuk mengalihkan perhatian penonton dari tripod yang eksis banget nongol di tengah frame


Atasanku sih ngakak aja pas liat video jadinya.
Hwkwkwkwk...

Ya sudahlah ya..
Ayo kita syuting lagi :D


Minggu, 26 Desember 2010

Kegagalan Yang Besar

Kawan...
kau tahu, seumur hidup aku berpikir,
bahwa berteman adalah sesuatu yang mudah.

Ketika aku tersenyum padamu,
lalu kau membalasnya,
saat itu juga kita berteman.
Simpel, bukan?

Namun sekarang,
setelah tahun demi tahun berlalu,
begitu banyak yang berubah.

Mengapa kita kini saling menyakiti?

Tak pernah terjadi sebelumnya dalam hidupku,
hancurnya sebuah pertemanan.

Berteman adalah sesuatu yang mudah.
Tidak seperti berumah tangga, yang harus seiman.
Tidak seperti berpacaran, yang harus bermalam minggu bersama.
Tidak seperti bersahabat, yang harus terbuka dan tidak berahasia.

Berteman tidak harus apa-apa.
Bagiku cukup satu: saling bersikap baik.

Apakah bersikap baik itu sulit, Kawan?
Karena dalam pikiranku, semua orang adalah baik.

Tapi mengapa kita saling menyakiti?

Aku ingin menerimamu tulus apa adanya.
Tapi kalaupun aku bisa,
aku ragu kau akan menerimaku tulus apa adanya.

Maafkan aku jika pernah membuatmu sebal, sedih, marah, dan kecewa.
Masihkah ada kesempatan kita untuk mempertahankan pertemanan ini?

Karena hancurnya pertemanan ini, Kawan,
bagiku adalah sebuah kegagalan yang besar.

Kamis, 23 Desember 2010

Thanks To 89P

Dua bulan yang lalu, aku bersama seorang sahabat makan siang di sebuah tempat makan penyedia steak, sekedar bertemu dan bertukar kabar. Aku ceritakan padanya bahwa aku telah berhasil membawa pulang ijazah, setelah berbulan-bulan aku ‘titip’ di kampus.

Kenapa aku berlama-lama mengabaikan ijazah? Karena saat itu aku belum mendapat pekerjaan, sehingga ketika orang lain bertanya dimana aku bekerja setelah lulus, aku bisa menjawab, “Masih revisi skripsi.. belum dapet ijazah :)” *sok jadi mahasiswa padahal pengangguran*

Tapi alasan itu sudah tidak bisa digunakan lagi tentu. Sahabatku, yang statusnya tidak jauh beda denganku, berkomentar,
Jadi masih mending aku lah ya.. ada kerjaan..” sahutnya ‘menyombongkan diri’ sebagai pengajar bimbel freelance.
Enggak juga. Aku kan bikin film :p” Aku mengingatkannya tentang keterlibatanku dalam 89 Project (89P).
O iya, ya..”

Pada akhirnya dia setuju kalau kami “beruntung” karena status kami bukan pengangguran 100%
(menghibur diri). Kami punya kegiatan.

Thanks to 89P karena “menyelamatkan” aku dari status pengangguran murni.



Kalau baca cerita di atas, kesannya aku mencatut nama 89P ya? Seolah 89P cuma jadi tamengku dalam
menjawab pertanyaan orang-orang. Seolah aku cuma nebeng nama dan sok eksis sebagai BTS*. Apalagi
wujud konkrit BTS sampai saat ini memang belum jadi, meskipun ga bisa juga dibilang ga ada sama
sekali.

Ketika syuting 89P berakhir, pertanyaan pertamaku adalah: “What’s next?” karena aku belum ingin
berhenti sampai di sini. Memang, kalau orang bertanya apa kegiatanku sekarang, aku bisa
menjawab dengan riang: “Kerja… ^_^”. Tapi ternyata aku kurang puas dengan jawaban itu.

Aku ingin, ketika orang lain bertanya, “Lagi sibuk apa, Sin?”
Maka aku akan menjawab,

“Kerja… ^_^ dan masih bikin film juga sama teman-teman.. :D”





Well, baiklah,
saatnya mengerjakan BTS 89P. Semangat!






*BTS=Behind The Scene=Dokumentasi proses produksi film


Sumber gambar: Gettyimages

Selasa, 14 Desember 2010

Mungkin Aku Memang Belum Siap

Aku baru saja menghapus sebuah postinganku di blog, karena ada orang yang keberatan dengan apa yang aku tulis. Yah, reaksiku tidak terlalu bagus, memang. Seharusnya aku bertindak lebih bijak, dengan menjawab komentarnya sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang telah aku tulis. Toh, setiap aku mempublikasikan tulisan, aku selalu bertanya: apakah tulisan ini layak muat? Apakah menarik dan bermanfaat? Apakah akan menyinggung seseorang? Apakah aku menjelek-jelekkan seseorang? Ada standar dalam setiap tulisanku.

Meski begitu, ternyata kritik dan kontroversi kadang tak terhindarkan. Dan jujur saja, aku merasa belum siap menghadapinya. Jangan heran kalau kalian melihatku menulis tapi tidak dipublish, atau dipublish lalu dihapus lagi beberapa saat setelahnya, atau yang paling sering, saat mendapat komentar negatif.

Aku tidak terlalu baik dalam menerima kritik. Ya, aku mengakui kekuranganku yang satu itu. Tapi menurutku itu wajar. Bukankah manusia pada dasarnya menyukai pujian dan kurang menyukai kritik? Hingga majalah-majalah memuat artikel tentang Bagaimana Menyampaikan Kritik Secara Baik atau Bagaimana Menyikapi Kritikan.

Sayangnya, sebagai orang yang bercita-cita menulis buku, kesulitan menghadapi kritik adalah sesuatu yang fatal (menurutku). Kenapa? Karena aku pernah mendengar bahwa sebuah karya, entah itu buku, novel, cerpen, bahkan film, setelah dipublikasikan berarti telah menjadi milik orang banyak. Bukan lagi milik penciptanya. Semua orang bebas berkomentar. Yang bagus dan yang jelek. Yang memuji dan yang mengkritik. Yang menyimpannya dengan rapi dan yang membakar dengan penuh emosi *lebay*. Sang pencipta ‘tidak punya hak’ lagi.

Di sisi lain, aku berterimakasih pada para pembaca, termasuk yang memberiku kritik. Setidaknya, aku mendapat feedback. Semoga saja setelah dipublish-dikritik-dihapus itu, aku akan menulis lebih cermat, lebih hati-hati, dan lebih berkualitas.
Untunglah aku menulis di blog atau note yang bisa di-edit dan dihapus kapan saja. Jadi untuk saat ini, kalau aku belum menulis buku beneran, harap maklum. Biarkanlah aku berproses. Semoga nanti, setelah mentalku lebih siap menerima kritik, siap dicaci maki, dan siap jadi kontroversi *ngayal*, aku akan berkarya lebih nyata.

Saat ini biarkanlah dulu.
Mungkin aku memang belum siap…

Sabtu, 11 Desember 2010

Tiket Masuk Surga* Bisa Diambil Di Sini :)

Hai readers..!
Buat yang belum tahu nih, aku dan teman-teman sedang memproduksi sebuah film berjudul Flickering Light. Ini adalah sebuah proyek film non profit tentang Hemofilia.

Apakah Hemofilia itu? Banyak orang yang belum tahu, bahwa Hemofilia adalah kelainan darah dimana darah sulit membeku. Jadi kalau terluka, pendarahannya sulit berhenti.
Film ini dibuat dengan tujuan agar bisa menjadi media sosialisasi Hemofilia. Begitu.. :)

Nah, masalahnya adalah…
Bikin film itu mahal guys. Perlu dana beberapa juta nih. Dana yang terkumpul sekarang masih sangat minim. Jadi.. kalau ada di antara kalian yang berbaik hati mau membeli tiket ke surga*, silahkan memberikan donasi di sini.

Sekarang film ini sedang dalam masa syuting. Kalau mau tahu info lebih lengkapnya, silahkan langsung ke blog resminya ya.. Follow juga..

Akhir kata, terimakasih atas partisipasinya.. ^_^






*syarat dan ketentuan berlaku :p

Balada Si Anak Baru: Ketawa Ajalah

Sudah satu bulan aku bekerja (kantoran). Dapet banget pengalaman barunya. Ilmu barunya. Bener yang pernah aku dengar dari orang-orang, bahwa dunia kerja beda banget dengan dunia kampus. Bahkan dengan nilai transkrip dan pengalaman organisasi yang not bad, tetap saja aku merasa agak “gagap” sekarang.

Di bawah ini beberapa gap-ku antara jaman kampus dan jaman kerja:

Kampus : Tidak pernah tidak pakai Windows

Kerja : LINUX


Kampus : Almost always use handycam (mini dv) anytime, anywhere

Kerja : MD 10000. Digital camcorder is on the way.


Kampus : Bikin skenario fiksi untuk konsumsi pribadi

Kerja : Bikin naskah Standar Operating Procedure (SOP) untuk karyawan perusahaan se-Indonesia.


Kampus : Belajar Sony Vegas, dan menyerah. Mengedit video dokumentasi pakai software editing paling “primitif” ->Windows Movie Maker

Kerja : Kdenlive


Kampus : Photoshop, itupun seringnya Cuma buat resize & crop. Hihihi…

Kerja : Gimp, atur levels, curves, add layer mask, dll…


Itu belum selesai. Masih ada dan tentu akan bertambah lagi hal-hal baru yang mungkin belum pernah aku sentuh selama di kampus. Tapi aku senang. Kalau kata Emma Watson, “Learning keeps me motivated”.


Cukup banyak kesalahan yang aku buat. Cukup sering aku kena tegur. Tak kurang 3x aku mendapat kalimat “Jangan diulangi lagi, ya..”. Hahahaha… :”)

Daftar “dosa”ku:

  • Bikin komputer yang konon paling canggih se-kantor itu kehilangan suaranya

  • Bikin kaset mini DV kejepit (well, bukan aku yang melakukan sebenarnya *ngeles)

  • Gak lengkap nyari informasi

  • Gak teliti, dsb.

Aku juga nyaris menghilangkan nota Winder (itu loh, buat nge-rewind mini dv sebelum di-capture), yang kalau beneran ilang, berarti duitnya harus aku ganti (yang nilainya bisa buat hidup seminggu). Untung akhirnya ketemu. Fiuuhh…


Tadi malam aku bikin kesalahan lagi. Gak sengaja menghilangkan isi file editingku. Tahu kan, seperti udah menulis 20 lembar di Word, trus kepencet Ctrl A+Delete+Save. Begitulah jadinya. Hahahaha..

Ga dimarahin sih, cuma disuruh ngedit lagi aja (padahal udah jadi sebenarnya) *jedot-jedotin kepala.

Dasar anak baru, ketawa aja lah :D


Sabtu, 04 Desember 2010

Buku-Buku Yang Dibaca di Bulan November


-->
  1. Libido Junkie – Nova Riyanti Yusuf
  2. Campus “Fresh Chicken”- Iip Wijayanto
  3. Manusia Laminating – Langit Kresna Hariadi
  4. When A Man Lost A Woman – Ita Sembiring
  5. Cara Mudah Menulis Buku – Dody Mawardi
  6. Cinta Mati – Armaya Junior
  7. Padang Bulan – Andrea Hirata
  8. Cinta di Dalam Gelas – Andrea Hirata
Catatan:
Rumus Menulis:
MS= Menulis Saja
MSS=Menulis Sedikit Sedikit
MS3=Menulis Sedikit Setiap Saat
MS4=Menulis Sejam Setiap Hari Selama Sebulan
(Cara Mudah Menulis Buku-Dody Mawardi)
Quotes:
“.. enaknya, laki-laki bisa bercinta tanpa cinta. Perempuan harus cinta dulu baru bisa bercinta, kecuali kalau dia PSK, atau emang doyan.” (Libido Junkie- NoRiYu)
“Mengapa di dunia ini tak ada cara menggurah cinta? Lalu menggelontornya ke sungai.” (Padang Bulan- Andrea Hirata)


Jumat, 03 Desember 2010

Singkat Cerita, I Love My Job! :D

(Catatan: postingan ini berasal dari note fb. Ini adalah tulisanku yang agak berantakan. Karena itulah, setelah aku publish, aku berubah pikiran dan mau aku hapus. Eh, ternyata keburu ada 9 orang nge-like dan 9 komentar. jadi ga enak ngehapusnya. Hihihhi.. aku share di sini juga ya..)

Sebenarnya aku sudah kapok ikutan jobfair (cerita lebih lengkap bisa dibaca disini). Tapi suatu hari, Disnaker menggelar jobfair gratisan di Gasibu. Sebagai pengangguran tak berpenghasilan, kata “gratis” sangat penting. Jadi, meskipun ngakunya udah kapok, toh aku ikut juga, dengan niat iseng-iseng berhadiah.

Aku memasukkan CV ku ke beberapa perusahaan. Salah satunya adalah produsen busana muslim ternama di Bandung. Dari banyak lowongan yang tersedia di perusahaan tersebut, aku mencantumkan nama jabatan yang (sepertinya) bisa aku penuhi kualifikasinya, yaitu HR Admin Staff dan Store Manager.

Beberapa hari kemudian, aku dipanggil wawancara. Proses wawancara sangat seru dan bisa jadi postingan tersendiri. Tapi intinya adalah…

  • Aku dipanggil untuk posisi Scriptwriter (haaaahhh?)

  • Salah satu program HR Dept di perusahaan itu adalah membuat video pelatihan. Karena itulah mereka memerlukan scriptwriter yang bisa membuat konsep untuk video tersebut.

  • Aku takjub karena mengetahui bahwa ternyata ada ya, pekerjaan yang menggabungkan ilmu Mankom Training & Consulting dan ilmu dari Cine Club. Oh, dan satu lagi, perusahaan ini bernuansa Islami, seperti di Biro Kerohanian Islam ;). TC, CC, and BKI are what I LOVE THE MOST in Fikom Unpad!

  • Cukup dua kata: “gue banget!”


Still, pulang dari wawancara I don’t know what to expect. Tentu saja aku butuh uang, butuh pekerjaan. Tapi sebenarnya kerja kantoran tidak ada dalam planningku sampai akhir 2010. Rencana kegiatanku adalah:

November-> Bulan kerja BTS 89 Project

Desember awal sampai pertengahan -> Syuting 89 Project

Desember pertengahan sampai tahun baru -> mudik ke Batam

Pada akhirnya seperti biasa, aku serahkan saja pada Allah. Kalau diterima, berarti kata Allah aku harus kerja. Kalau belum diterima, berarti kata Allah aku lebih baik ngurusin 89P. Gitu aja kok repot :D

Beberapa hari kemudian, aku dipanggil lagi untuk final interview. Aku pun hadir. Well, menurutku sih itu bukan final interview ya. Kalaupun disebut interview, maka pertanyaannya Cuma 2: “Sudah siap bekerja?” dan “siap bekerja hari ini?”. Final interview itu ternyata tanda tangan kontrak cuy! Baiklah. Dan hari itu juga aku mulai berkantor :D

Hari ini, tepat 3 minggu aku bekerja. And all I can say just..

I love my job, I love my office, I love all people in it ;)




Jumat, 19 November 2010

Hari Ini, Aku Lepaskan Kamu Dari Hatiku

Hari ini, aku lepaskan kamu dari hatiku,
Setelah tadi siang aku melihatmu datang bersama seorang gadis.
Hanya sekedar temankah ia? Aku ragu,
Karena kamu di sampingnya sepanjang hari,
Dan dia bersamamu sepanjang waktu.

Hari ini, aku lepaskan kamu dari hatiku,
Setelah selama beberapa hari terakhir, di hatiku hanya ada amarah padamu.
Aku lelah, kau tahu?
Lelah berusaha melihat hatimu, padahal aku buta.
Aku lelah meraba-raba.

Hari ini, aku lepaskan kamu dari hatiku,
Karena aku lihat senyum bahagiamu bersamanya.

Ahhh…
Aku bisa melihatnya sekarang!
Aku bisa melihat hatimu!
Dan lenyapnya kebutaan ini, melenyapkan amarahku padamu.

Aku bahagia, kau tahu?
Kamu pun bahagia, aku tahu.

Karena itu,
hari ini, aku lepaskan kamu dari hatiku…

Rabu, 17 November 2010

Kalau Cewek-Cowok Bersahabat

Aku pernah baca di sebuah buku islami, bahwa katanya tidak ada istilah "teman laki-laki" untuk perempuan dan tidak ada "teman perempuan" untuk laki-laki. Well, secara seumur hidup aku belajar di sekolah umum, lalu akan aku sebut apakah lawan jenis seumuranku yang belajar dan bermain bersama? tentu saja aku menyebut mereka teman.

Tak hanya teman laki-laki, aku juga punya sahabat laki-laki.
Di mata kuliah Komunikasi Antar Persona, sahabat itu satu tingkat lebih tinggi daripada teman. Lebih dekat, lebih sering berinteraksi, lebih dalam saat berkomunikasi.

Kalau cewek punya sahabat cowok?

Bagi aku, enaknya punya sahabat cowok adalah..
- Ngasih solusi kongkrit dengan logikanya
- Bisa dipercaya dan gak suka ngegosip
- Bisa jadi bodyguard (hihihi..)
- dll

Ga enaknya..
bukan ga enak sih lebih tepatnya...
Tapi gaul sama cowok ada batasan yang lebih, dibanding gaul ma cewek. Ga bisa meluk kalau pengen nangis, ga bisa nginep bareng dan curhat semaleman *ya iyyyaaalaaah.. haha*

Kalau cowok punya sahabat cewek?

Kalau aku tanya sahabat-sahabat ku yang cowok, ada yang bilang, dengan punya sahabat cewek, jadi bisa mengenal cewek itu seperti apa sih, buat bekal nanti berkeluarga dan bersikap terhadap istri dan anak perempuan *cieeeehh...*

Kalau ga enaknya..
ada yang bilang kalau sama cewek, suka ga tega diajak susah. Hehe.
Baiklah, aku ngerti sekarang kenapa aku pernah ga diajak backpacking ke Jogja gara-gara cowok-cowok itu naik KA Ekonomi (dan kecopetan. Yuwk) Heuheu.

Jadi gimana?

Dulu, mamaku pernah memberi nasehat padaku, kayaknya sih, tujuannya supaya aku gak pacaran atau hanya fokus ke satu cowok. Beliau bilang begini:

Bertemanlah sebanyak-banyaknya...

dan karena aku penurut, jadi aku laksanakan saja.

So guys,
mari berteman,
mari bersahabat :)





NB:
Baru-baru ini aku baca di sebuah situs yang menyebutkan bahwa Ali dan Fathimah binti Rasulullah SAW saja sejak kecil berteman dan tumbuh bersama. Well.. berarti ga dosa kan, berteman dan bersahabat? ;)

Minggu, 14 November 2010

Sering Kehilangan Kunci? Ini Solusinya!

Saya sering sekali lupa membawa kunci kosan. Kalau di dalam kosan ada orang, memang tidak perlu membawa kunci karena ada yang membukakan pintu. Tapi pernah selama beberapa hari saya pulang dari bepergian, saya mendapati kosan dalam keadaan kosong dan terkunci, sementara saya ga bawa kunci. Jadilah saya “terkunci di luar” alias ga bisa masuk. Lalu saya pun mengungsi ke masjid atau warnet, menunggu anak-anak kosan pulang membawa kunci. Zzz…

Itu terjadi 3x dalam seminggu. Yuwk. Saya lalu memutar otak dan akhirnya muncul ide ‘brilian’ ini.




Sekarang HP dan kunci punya fungsi tambahan. Kunci menjadi gantungan HP, HP jadi gantungan kunci. Brilian, bukan? Hahahaha…

Satu lagi: kalau saya kebingungan mencari kunci di kamar yang sering berantakan, saya bisa me-MISKOL kunci itu! Hohohoho…

Jenius sekali saya!




NB:
Yang menjadi model memegang HP itu adalah Ami
Ini adalah crossposting dari blog anak-anak kosan

Minggu, 07 November 2010

He Is Still...

He is still...
charming.

He is still...
single.

He is still...
available.

He is still...




not for me.
*sigh*

Rabu, 03 November 2010

Buku-buku Yang Dibaca Di Bulan Oktober

Setelah bulan September kemarin absen baca buku karena lebaran *parah*, bulan Oktober ini aku kembali baca buku. Hore!

Buku-buku yang beruntung itu adalah..
1. Diary Pengantin – Izzatul Jannah & Rabi’ah Al Adawiyah
2. Mendua – Indah Hanaco
3. Ketika Daun Bercerita – Maradilla Syachridar
4. Love For Show – Andi Eriawan
5. Jomblo Narsis – Dina Mardiana
6. 5 Matahari – Budi S. Tanuwibowo
7. The Host –Stephenie Meyer
8. Totto-chan – Tetsuko Kuronayagi
9. Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan – Tasaro GK
10. Ramadhan di Musim Gugur – Elie Mulyadi
11. Saat Bioskop Jadi Majelis Taklim: Sihir Film Ayat-Ayat Cinta - Rohmat Haryadi

Yak, itu adalah “para peserta”nya. Dan pemenangnya adalah…
Non fiksi terbaik: Diary Pengantin
Fiksi terbaik: Love For Show
Must read: Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan

Selamat buat para pemenang! Hehehehe…

Selasa, 02 November 2010

Dari Pesta Blogger 2010

Hari Sabtu pagi, 30 Oktober 2010, aku dan adikku, Nurul, pergi ke Telkom Supratman. Di sana, telah berkumpul para baraya blogger yang akan pergi beramai-ramai naik bus ke Pesta Blogger+ 2010 Empowered by Acer di Epicentrum Walk, Kuningan Jakarta.

Ongkos transport 50 ribu PP, udah termasuk snack & makan. Lebih murah daripada tahun lalu tuh! Setelah berfoto bersama, kami lalu berangkat pukul 7 pagi.

Kami tiba di lokasi sekitar pukul setengah 10. Nurul dan yang lain membayar tiket seharga 50 ribu yang telah dipesan online. Aku sendiri, ga perlu beli tiket, coz dapet gratis dari komunitas. Ga cuma aku, tapi juga Senny, Catur, Fera, dan Bang Aswi. Sayang seribu sayang, ternyata gratisan buat komunitas itu tidak termasuk goodie bag. Padahal goodie bag PB kali ini keren banget. Jadilah mereka beli tiket demi mendapatkan goodie bag. Kalau aku sih.. dipikir-pikir, ga perlu-perlu amat lah. Goodie bag Nurul bisa dipake berdua kok. Huehehe… :p.

Goodie bag PB kali ini lebih keren daripada tahun lalu. Tahun ini, bentuknya adalah tas laptop gede, di dalamnya ada tas laptop lagi yang kecil, buku Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa oleh H. Douglas Brown, buku Berani Bermimpi! dari Sandra McLeod Humphrey (kayaknya dua buku itu dari US Embassy nih *sotoy), notes dari JCU, pin (dapet 2! Hohoho..) dan kaos hitam PB 2010, serta mousepad, pin, dan stiker dari Bodypack.


Pacarnya Nurul, Faruq, juga datang dari Jakarta. Jadilah kami bertiga duduk bareng menyaksikan panggung PB 2010.

Setelah tari pembuka yang dibawakan anak-anak, ada sambutan dari ketua panitia, sambutan dari Menteri Pendidikan Nasional Bapak M. Nuh, dan tentunya yang paling seru adalah penampilan dari Saykoji! Lagu online itu meski udah lama tapi sampai sekarang masih “gw banget”. Huehehehe..

Terus ada Pandji yang kirain mau nyanyi juga (tahun lalu dia nyanyi di PB, soalnya), tapi ternyata dia “orasi” dan lempar-lempar hadiah. Heuheu. Paling suka pas dia “kampanye” bahwa blogger dan onliners adalah orang yang berjasa, karena punya kekuatan mempengaruhi lingkungan sosial. Contoh, gerakan membebaskan ketua KPK, mengumpulkan koin buat Ibu Pritha, dan lain sebagainya.

Sip lah, so keep blogging! Semangat! :)

Setelah Pandji, ada Adhitya Sofyan yang menghibur. Pastinya dia menyanyikan Adelaide Sky dong..



Jam 12an, waktunya makan siang dan solat. Sempat nyicipin rujak dari De Blogger (komunitas blogger Depok) juga loh. Terus ada break out session, yang kami (aku, Nurul, Faruq) lewatkan sesi pertamanya coz mau jalan-jalan dan foto-foto. Hohoho..
Setelah puas, kami lalu melihat-lihat ruangan break out, dan berhenti di Pulau Tarakan (nama-nama ruangannya memang pake nama Pulau). Di pulau ini, materinya tentang Wordpress. Memang sih, aku ga pake WP dan ga ngerti juga apa yang diomongin. Tapi alasan ku berhenti di ruangan itu adalah karena karpetnya luas dan bisa lesehan. Hihihi…

Di ruangan ini aku ketemu Ijal yang lebih dulu ada di sana, juga ketemu Bagrul yang sekedar mampir soalnya mau nikah *ga nyambung*.

Nurul dan Faruq lalu keluar menjelajah dan foto-foto, sementara aku dan Ijal menunggu materi berikutnya yang bertema “Achieve Your Dream From Blogging” yang narasumbernya Nona Dita dan Matahari Timoer.

Setelah break out session selesai, kami solat Ashar dan ngambil snack (Roti Boy!). Setelah itu, semua peserta kembali berkumpul di ruangan utama untuk mendengarkan pengumuman pemenang lomba-lomba di PB 2010 dan pembagian doorprize.

Kami bertiga ga ikutan lomba apapun dan ga dapet doorprize juga. Tapi setidaknya dapet buku notes bagus dari US Embassy (Cuma ngelike fanpage fb dan nge-follow twitternya), serta kaos Speak Up! Dari blogdetik (Cuma dengan teriak. Hihi..). Lumayan lah, yang penting gratisan. Hahaha..

Acara ditutup dengan pertunjukkan tari saman UI . Setelah foto bareng (lagi) dengan baraya blogger dkk di depan logo PB dan solat Maghrib, kami pun pulang lagi ke Bandung pukul 7 malam.

Intinya.. PB kali ini cukup menyenangkan. Semoga tahun depan bisa ikut lagi.
Semoga goodie bagnya tas laptop berbentuk RANSEL. Hohoho… Amin :D

Terimakasih buat panitia, baraya blogger, and also thanks to..
Organizer: Maverick
Sponsors: US Embassy, Acer, Accenture, XL, VoA, my Gamma, JCU, Microsoft, & Coca Cola
Partners: Mozilla Firefox, Dagdigdug
Media Partners: Majalah Chip, Blogdetik, The Jakarta Post, & Vivanews.com.

Senin, 25 Oktober 2010

Nurul, My Lovely Sister

Aku dikasih "tugas" sama si Nurul. Ia memintaku menulis tentangnya. Ckckckc.. sungguh anak yang narsis dan ga ada kerjaan.

Sebenarnya aku pernah menulis tentang dia. Tentang sakitnya dia pas bulan puasa, tentang wisudaannya dia.. Tapi dia tetep pengen aku nulis lagi. Dasar manusia, tidak pernah puas. Huehehehehe...

Tapi menurutku tugas itu menarik juga. Akhirnya aku menyanggupi setelah meminta "bayaran" berupa tulisan tentangku darinya. Oh iya dong, kan biar impas. Awas aja kalau dia ga "bayar".

Tapi mau nulis apa ya?
bingung..


Hmmm... baiklah...

Kami adalah kakak beradik yang cukup dekat, akrab, dan relatif akur.
Kadang-kadang suka cemberut, sebal, dan teriak-teriak satu sama lain.
Tapi kalau teriak sih, itu mah bawaan budaya Sumatera. Hahahaha...

Dulu, waktu kecil, kami lumayan sering bertengkar.
Bertengkarnya bisa sampai jambak-jambakan,
dan pastinya aku yang selalu menang (emang ga mau kalah).

Pernah, jaman masih SD, kami bertengkar pas bulan puasa.
Aku bikin si Nurul nangis keras.
Papa bilang puasaku batal karena udah jahat sama si Nurul.
Mendengar itu, ya udah, aku batalin aja (langsung percaya gitu)
Aku pun minum dan berbuka siang-siang. Hahahaha

Aku orangnya paling ga suka kalau adik-adikku melawan aku.
Sifat anak sulung kali ya..
Bukan berarti ga mau ngalah.
Aku bisa banget ngalah. Tapi kalau adik aku nyolot, nah itu deh, baru aku "hajar".

Itu bikin adik-adikku lumayan menghormati aku.
Begitupun si Nurul. Lumayan penurut dia.

Dia paling bete sama aku kalau aku udah ngeberantakin kamar atau minjem barang dia terus ngilangin. Hihihi...


Tapi tentu saja aku sayang sama dia.
Kalau aku ga punya duit, dia pasti memberiku nafkah *dasar aku benalu*
Dia berusaha kenal dan bersikap baik dengan teman-temanku.
Dia suka ngasih hadiah kalau aku ultah..
Dia ga keberatan kalau aku memakai bajunya seperti bajuku sendiri.. Heuheu.

Aku banyak belajar dari dia.
Dia punya lebih banyak pengalaman organisasi..
Dia pinter Photoshop..
Dia perhatian sama adik-adiknya (baca: adik kami, heuheu), suka ngirimin pulsa dan suka jadi tempat curhat mereka..
Dia bertanggung jawab dan rajin bekerja..
Dia rajin puasa sunah..


Pokoknya dia oke banget dah *promosi*
yang perlu "diperbaiki" cuma 2:
satu, SARAPAN (tapi kalau ga ketahuan Mama, gpp juga sih ga sarapan :p)
dua, tolong dong jangan susah dibangunin buat shalat subuh...
Huehehehe...

Piss ah ^_^v



@Nurul:
Bener ga yang kayak gini?
Aku ga tau bgt mau nulis apaan soale.

Meski tulisan ini agak-agak ga jelas, gpp lah ya..
yang penting SAYANGKU PADAMU JELAS,
sejelas apapun yang terlihat di bawah cahaya matahari di siang bolong nan terik *preeeeett...!*

Luv u always,

Sinta
:*

Minggu, 24 Oktober 2010

Jadi, Sahabat Itu Adalah..?

Cerita 1

"Kita udah delapan tahun sahabatan tapi kayaknya kita belum benar-benar saling mengenal. Kau aja baru tahu kan, aku gak suka sayur?" ucap Tessa sambil menusuk-nusuk sayur sisa dalam piringnya.

Aku tidak menjawab.
Ia benar.
Tapi aku tak peduli.
Apakah karena aku baru tahu kalau dia gak suka sayur, itu membuat persahabatan kami batal atau "tidak sah"?

***

Cerita 2

Tidak ada persahabatan diantara dua lawan jenis, ada yang berkata begitu.
Aku lupa siapa yang bilang, tapi aku merasa pernah mendengar sebelumnya.
Mungkin quote dari orang terkenal.

Merespon itu, Rifky bertanya padaku, retoris,
"Jadi kita ini apa, Sin?"
Aku jawab sekenanya,
"Emang lo sahabat gw? Dih, geer amat lo!"
Dia nyengir.

Rifky sering curhat padaku.
Sepertinya ia menganggapku sahabatnya.
Tapi aku tak pernah menganggapnya sahabat.
Tidak akan pernah.

Bukan; bukan karena dia lawan jenis.
Tapi lebih ke..
..karena aku nyaris tidak pernah bercerita apapun tentangku padanya.

***

Cerita 3

"Lihat tuh, dia 'mantan'ku." ucapku.
"Hah? Mantan lo?"
"Mantan sahabat"

Aku membicarakan seseorang, yang dulu nyaris setiap hari bertemu denganku,
Berbicara banyak hal.
Hal-hal yang menarik dan menyenangkan.

Tapi sekarang segalanya berubah.
Kami menjauh.
Ia masih baik hati seperti dulu,
tapi ternyata baik hati saja tidak cukup bagiku.

***




Intinya, ternyata aku sendiri bingung.
Jadi, sahabat itu adalah?












Selasa, 19 Oktober 2010

Lagi, Tentang yang Terlarang di Luar Nikah

Tidak; aku tidak bermaksud bersikap sok suci.

Tidak; aku, yang belum pernah melakukan itu, tidak akan menganggap diriku lebih baik daripada mereka.

Tidak, aku tidak akan bilang bahwa karena ini aku akan masuk surga, sementara mereka akan masuk neraka.

Seorang perempuan pezina saja diampuni dosanya karena memberi minum anjing yang kehausan, dan ulama yang rajin beribadah bisa saja ditolak masuk surga karena riya yang tak disadarinya.

Tidak; aku tidak bermaksud menghakimi mereka.

Tidak; sebenarnya aku tidak mau peduli. Terserah apa yang ingin mereka lakukan.

Tapi jujur saja, aku MERASAKAN sesuatu (tolong jangan salahkan aku, karena aku tak tahu bagaimana mencegah munculnya perasaan-perasaan ini)


Aku merasa sesak. Malu. Sedih. Kecewa. Khawatir. Takut.

Dan semua yang negatif itu terakumulasi menjadi satu: menyakitkan.


Aku memang naif.

Bahkan mungkin terlalu naif.

Kalau mereka (atau kalian) menertawakanku, tertawa saja. Aku akan ikut tertawa.

Hidupku memang “ga seru”, “ ga asik”, dan “membosankan”.


Aku pun tak sempurna.

Aku pun pernah salah, pernah khilaf.

Tapi setidaknya aku berusaha keras untuk tidak membuat Allah murka,

untuk tidak mencoreng muka orangtua,

untuk tidak memberi contoh buruk bagi adik-adikku dan orang lain,

untuk tidak membuat teman-temanku sedih dan kecewa,

untuk tidak menyerah dikalahkan syaitan laknatullah.


Setiap orang bebas menentukan pilihan,

sekaligus harus bertanggungjawab atas segala resiko yang ditimbulkan karena pilihannya itu.


Satu hal yang aku tahu pasti, dan aku yakini,

Keberkahan akan kita dapatkan jika kita menjalani hidup sesuai aturan-Nya.

Itu saja.






*ditulis dengan menahan rasa sakit,

setelah mendapat “berita buruk” dari seorang teman.

Astaghfirullah..

Astaghfirullah..

Astaghfirullah…


Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semuanya.

Amin.



Jumat, 15 Oktober 2010

Beratnya Punya Anak Perempuan...

Woaaaa... tiga minggu ga nge-blog!
maafkan aku sodara-sodara, kemarin-kemarin aku konsentrasi penuh revisi skripsi, yang telah tertunda selama 7 bulan (2 bulan lagi melahirkan tuh T_T)
Alhamdulillah, sudah selesai & mendapat ijazah. Yippiieee...!
Jadi, sekarang bisa nge-blog lagi. Asik asik asik.

Udah pada nonton film Satu Jam Saja belum? Meskipun menurutku ceritanya simpel dan alurnya lambat, tapi aku tetap menyarankan kalian nonton demi mendukung perfilman Indonesia yang berkualitas *tsaaah*. Lagipula, soundtracknya bagus (alasanku nonton ini cuma karena soundtracknya aja sih. Hehe)

Aku nonton Satu Jam Saja bareng anak-anak kosan hari senin malam (11/10) di BIP, and surpraisingly, tiga pemain utamanya dateng dong.. Vino, Revalina, dan Andhika Pratama. Reva bahkan ditemani Agus Ringgo. Hohoho.. (Hmm.. paragraf ini ga penting sebenarnya. Mau pamer aja *halah!*)



Film ini bercerita tentang seorang Gadis yang hamil di luar nikah. Sang pelaku yang notabene sahabatnya sendiri , lari dari tanggungjawab. Pesan moral film ini adalah.. Hati-hati dalam bergaul. Bahkan meski ga pacaran, meski statusnya sahabat, tapi kalau syaitan lewat dan kita ga punya tameng cukup kuat untuk melawan tuh syaitan sialan, celakalah jadinya.

Mari kita berbelok sedikit.

Aku tidak terlalu suka acara hipnotis Uya Emang Kuya, karena banyak mengumbar aib.
Kita diperintahkan untuk tidak mengumbar aib orang lain.
Allah saja menutupi aib kita. Masa’ kita membongkar aib sendiri? Ga banget lah pokoknya.

Tapi aku pernah melihat satu episode yang agak bagus. Uya menghipnotis ibu dan anak perempuannya. Dalam keadaan tidak sadar, sang anak bercerita kalau dia merasa dikekang oleh sang ibu, sehingga ia pacaran backstreet. Sementara ketika sang ibu dihipnotis, beliau bercerita kalau ia sangat mengkhawatirkan pergaulan anak jaman sekarang. Sikapnya yang protektif pada anaknya itu adalah karena dia sayang dan tidak ingin anaknya terjerumus. Di akhir acara, sang anak meminta maaf pada ibunya sambil menangis. Mereka berpelukan.

Ah, mengharukan sekali. Melihat itu, aku jadi teringat Papa.

Beberapa bulan yang lalu, aku pernah mendapat sms dari Papa. Isinya kira-kira begini, “Sinta & Nurul, hati-hati ya di sana. Jangan sampai melakukan hal yang dilarang agama”.

Hah? Apaan nih? Ga ada angin, ga ada hujan, tiba-tiba Papa ngirim ini? Emangnya aku ngapain?

Aku bingung dan ga tau mesti merespon bagaimana. Ada beberapa hal yang dilarang agama. Tapi tentu saja yang dimaksud Papa bukan membunuh, merampok, atau korupsi. Kita semua tahu lah ya, apa konotasi "hal yang dilarang agama". Sms itu ga aku balas.

Papa lalu mengirim sms lagi yang menceritakan bahwa tetangga kami, Pak Haji Entahsiapa, yang anak perempuannya hamil di luar nikah. Oalaaah. Jadi itu alasannya Papa ngirim sms ‘aneh’? Akhirnya aku balas sms Papa dan meyakinkan beliau kalau insya Allah kami akan baik-baik saja di sini. Kami saling menjaga dan mengawasi satu sama lain.


Beberapa waktu kemudian, ketika aku pulang ke Batam, aku mendapat cerita versi Mama. Mama bercerita, ketika Papa mendengar tentang anak perempuan Pak Haji Entahsiapa itu, raut muka Papa tiba-tiba berubah. Papa terlihat sediiiiiiiiiiiih.. sekali. Belum pernah Mama melihat Papa sesedih itu (FYI, Papa emang hampir ga pernah terlihat sedih. Dapet cobaan hidup seberat apapun, ia selalu tampak cool, calm, & confident. Heuheu). Mama yang heran lalu bertanya, “Kenapa pa? Kok sedih?”. Papa menjawab,

“Dia yang tinggal sama orangtuanya aja bisa seperti itu. Gimana anak-anak kita, yang jauh dari pengawasan?”

Ya Allah.. Betapa khawatirnya Papa pada kami! Jadi terharu.. Hiks hiks..

Mama sendiri merasa ga sedih, biasa aja tuh (emang, dasar :p). Mungkin karena Mama punya feeling & naluri keibuan yang kuat, jadi kalau anak-anaknya macem-macem pasti langsung ketahuan. Tapi bukan berarti Mama ga peduli. Dulu Mama pernah ngasih aku pilihan, mau diberi kebebasan yang bertanggungjawab, atau, kalau aku belum bisa bertanggungjawab, Mama akan kekang sekalian, biar aman. Aku tentu milih yang pertama dong.

Mama juga pernah menganalogikan, anak perempuan itu seperti gelas kristal. Gelas kristal itu rapuh dan mudah pecah. Kalau sampai retak, nilainya ga akan berharga lagi. Makanya harus dijaga dengan baik.

Mungkin punya anak perempuan memang berat ya. Buktinya, Allah ngasih pahala yang besar bagi para ortu yang berhasil membesarkan, merawat, dan menjaga anak-anak perempuannya. Ada hadist yang bilang, bahwa:

“Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.”

(Sumber hadist: http://www.scribd.com/doc/27449087/40-keistimewaan-wanita)


...

Udah banyak bukti di sekitar kita.
Seharusnya kita belajar.
Belajar dari Gadis, yang menderita karena akhirnya menikah dengan orang yang tidak ia cintai demi menutupi aib..
Belajar dari Uya Emang Kuya, yang menunjukkan betapa parahnya pergaulan remaja sekarang sehingga sang ibu begitu protektif.
Belajar dari Pak Haji Entahsiapa, yang bahkan dengan embel-embel Pak Haji pun tidak menjamin anaknya "selamat".
So girls,
mari kita sama-sama jaga diri,
saling mengingatkan sesama cewek,
supaya gak ada lagi Gadis-Gadis lain,
yang tak lagi "gadis" ketika menikah.
Luv u all :)

Sumber gambar: Indonesian Film


NB: Mbak-mbak tukang sobek karcisnya mungkin terpukau juga dengan kedatangan artis-artis itu sampai lupa menyobek karcisku. Hihihi..

Minggu, 26 September 2010

Wicked Lovely: Pesona Yang Menawan

Wuahh.. udah lebih dari sebulan aku ga baca novel!
Kangen.
Tapi belum waktunya.
Mesti revisi skripsi.. :)

Hari ini ada waktu luang, internet lancar, jadi ngeblog aja.
Pas lagi cari-cari ide, aku teringat pernah mau mengomentari novel yang satu ini.
Novel karya Melissa Marr yang berjudul Wicked Lovely: Pesona yang menawan.

Menurut aku ceritanya..
ANEH.
Seperti dongeng (ada raja dan ratu faery, misalnya), tapi nyampur dengan dunia nyata.

Secara kronologis, isi ceritanya begini
(ALERT! Ini spoiler. Yang ga mau bocoran, ga usah lanjutkan membaca)

Penguasa dunia faery adalah si jahat Beira, Ratu Musim Dingin. Anaknya adalah si mempesona dan baik hati: Keenan, Raja Musim Panas
--> ga ngerti, ibunya musim dingin kenapa anaknya musim panas? Hehe

Supaya Keenan yang baik hati bisa menguasai dunia faery, ia harus bertemu soulmate-nya. Bagaimana caranya? Ia tinggal menunjuk gadis (manusia) mana saja yang ia suka, maka gadis itu akan punya 2 pilihan: mencoba mengangkat sebuah tongkat (untuk mengetes apakah gadis itu soulmatenya atau bukan) ATAU menolaknya.

Kalau ternyata gadis itu soulmatenya (menurut si tongkat), selamat! sang gadis akan menjadi Ratu Musim Panas.
Kalau ternyata bukan soulmate, maka sang gadis akan menjadi Gadis Musim Dingin, yang di bawah perintah Beira, harus memperingatkan gadis-gadis lain yang ditunjuk Keenan agar gadis tersebut tidak mengangkat tongkat.

Kalau sang gadis yang sudah ditunjuk Keenan menolak mengangkat tongkat, gadis itu akan menjadi Gadis Musim Panas, dan hidup bahagia selamanya --> Oh yeah?

Kalau sang gadis juga ga mau jadi Gadis Musim Panas? Mati aja lah --> nah ini aku ga ngerti. Heuheu

Dulu si Keenan nunjuk Donia. Donia yang jatuh cinta sama Keenan, lalu mengangkat tongkat, dan menurut si tongkat, Donia ini bukan soulmate-nya Keenan.
Jadilah Donia Gadis Musim Dingin. Kasian kasian kasian..
(dalam keadaan seperti ini, kalau kulit mereka bersentuhan, Keenan akan merasa beku, dan Donia akan merasa terbakar. Yuwk)

Terus Keenan menunjuk Aislinn. Aislinn ga mau berurusan sama dunia faery sebenarnya. Tapi sialnya, ia kena tunjuk Keenan. Padahal Ais cintanya sama Seth.

Karena udah kena tunjuk Keenan, Ais punya 4 kemungkinan:
jadi Ratu Musim Panas (klo mengangkat tongkat dan 'diterima'),
jadi Gadis Musim Dingin menggantikan Donia (klo mengangkat tongkat dan 'ditolak'),
jadi Gadis Musim Panas (klo ga mau ngangkat tongkat),
atau mati (kenapa mesti mati ya?).

Pokoknya, siapapun yang udah kena tunjuk Keenan, ga sepenuhnya lagi jadi manusia.
Ia sudah jadi bagian dunia faery.
SIAL BANGET ga sih, si Ais? Hahahaha..

Ga usah dibahas lah endingnya.
ga seru soalnya.
Happy ending buat semua oranglah intinya :D
(eh, kecuali buat Beira :p)


Catatan:
komentar di atas adalah hasil pemahamanku terhadap novel ini.
Kalau ada yang salah, mari kita diskusikan.

buat para pecinta novel ini,
Piss ah!
aku cinta damai :)


Sumber gambar: www.lemari-buku-ku.blogspot.com

Sabtu, 25 September 2010

Melamar-Melamar Kerja


(Catatan: Tulisan ini aku buat sebagai hadiah kelulusan untuk para sahabatku.. )
Begitu aku dinyatakan lulus sidang skripsi, aku menyimpan skripsiku alih-alih merevisinya. Aku memang berencana fokus nyari kerja dulu. Ga mau nganggur, ceritanya.
Aku ikut beberapa kali jobfair. Hmm.. tiga kali, kalau tidak salah. Pengalaman ketiganya hampir sama: tidak ada posisi yang membuatku sangat tertarik, tidak ada perusahaan yang aku cita-citakan, aku tidak nyaman berada di kerumunan orang pencari kerja, dan aku juga agak ga rela bayar tiket masuk jobfair (bisa buat makan sehari tuh T_T), padahal tidak mendapatkan yang aku harapkan. Di jobfair ketiga aku bertekad, “Ini kehadiran terakhir ku di jobfair. Ga lagi-lagi deh”. Dan memang, sampai sekarang aku ga pernah lagi ke jobfair.
Aku pernah melamar ke sebuah lembaga pelatihan broadcasting, karena tertarik dengan dunia pertelevisian & perfilman (plus konsentrasiku pas kuliah kan di bidang training). Aku diterima, lulus wawancara, dan sempat beberapa kali ikut training pemasaran. Orang-orangnya baik, trainingnya keren, tapi aku merasa belum bisa jadi marketing officer. Apalagi honornya sistem komisi, bukan gaji tetap. Aku pun menghilang dari sana tanpa kabar (ga sopan, emang >.<)
Aku juga pernah melamar ke stasiun TV di Jakarta. Ikut psikotes, lulus wawancara pertama, tapi gagal pas wawancara kedua. Baru beberapa hari kemudian aku ‘ngeh’ dengan kesalahanku yang membuatku gagal wawancara. Kalau aku tahu ‘trik’ itu sebelumnya, pasti aku bisa lolos tuh! Heuheu. Gpp lah. Belum rezeki, berarti.
Aku sempat ingin bekerja freelance. Jadi pengajar bimbel misalnya. Kesempatan itu datang tak lama kemudian. Ada lembaga bimbel buka lowongan. Aku melamar dan langsung diterima. Aku sudah menerima surat tugas mengajar, ketika aku diberitahu bahwa ada training untuk pengajar dengan biaya sekian-sekian (yang membuat honor mengajarku sepertinya akan habis terkuras untuk itu). Aku tidak bisa menerimanya, dan mengundurkan diri H-1 sebelum ngajar (!). Sempet sedih, tapi it’s okay. Allah pasti menyiapkan yang lebih baik.
Aku juga pernah melamar menjadi editor di perusahaan penerbitan ternama di Jakarta. Aku suka sekali membaca, dan tugas utama editor tentu saja membaca (dan mengeditnya). I’ll love this job. Aku dipanggil untuk tes, yang (sayangnya) gagal karena kurang pengetahuan & kurang persiapan. Tapi dari pengalaman terakhir itu, aku tiba-tiba menyadari sesuatu.
Kenapa aku gagal ketika wawancara/tes di Jakarta, padahal aku sangat amat berminat dan merasa mampu?
Jawab: Karena mungkin.. jauh di hati kecilku, ternyata aku belum siap kerja di Jakarta. Aku ingin di Bandung, aku masih ingin bersama teman-temanku.
Aku lalu merenung lebih jauh.
Kenapa belasan lamaran yang aku sebar di jobfair ga ada satu pun yang nyangkut?
Jawab: Karena aku memang tidak sedikitpun tertarik, tidak sedikitpun menginginkannya.
Kenapa lamaranku nyangkut, lalu dipanggil wawancara/tes di lembaga pelatihan broadcasting, di stasiun TV, di lembaga bimbel, dan di penerbitan?
Jawab: Karena aku memang BERMINAT di bidang itu.
Kenapa aku belum bekerja tetap?
Jawab: Karena jelas, aku masih ingin BIKIN FILM (yang ini mah sengaja :p). Keinginanku yang satu ini benar-benar serius dan tidak dapat diganggu gugat.
Aku ingin bikin film. Tapi karena butuh uang untuk hidup, aku harus bekerja. Maunya sih bekerja sebagai pekerja film, tapi mungkin karena “belum siap meninggalkan Bandung & teman-teman”, lamaranku ke PH-PH di Jakarta belum ada balasan. Oke. Menurutku itu masuk akal.
Aku ingin (1)bikin film+(2)bekerja buat makan+(3)di Bandung+(4)masih bareng teman-teman. Solusinya adalah.. berbisnis, atau jadi freelancer. Freelancer dulu aja deh. Karena aku suka nulis, aku ingin jadi freelance writer. Itulah keinginanku yang sebenarnya.
Allah Maha Mendengar, Allah Maha Pengabul Doa.
Sampai bulan Ramadhan lalu, aku kerja di kosan Dago Bandung, jadi freelance writer di sebuah situs kuliner (kerjanya 100% online dan aku maniak internet), serta –tentu saja!-aku juga bikin film bareng teman-teman di 89 Project. I got what I really want. Sempurna sekali hidupku!
Inti yang mau aku sampaikan di sini adalah, kalau di antara kalian ada yang bertanya-tanya: Kenapa sulit sekali mendapat pekerjaan? Kenapa aku ga dapat panggilan? Kenapa aku gagal tes/wawancara padahal aku merasa mampu & memenuhi semua kualifikasi? Kenapa aku belum bekerja?
Tanyakan pada hatimu, teman. Mungkin pekerjaan itu bukan yang benar-benar kamu inginkan.
Hati-hati dengan kata hatimu yang terdalam, yang seringkali kurang terdengar. Bahkan aku dengan keinginan dan kemauan yang sangat menggebu ingin bekerja di PH-PH Jakarta, bisa tertahan dengan keinginan ‘cemen’ seperti “pengen di Bandung & pengen bareng teman-teman”. Hal sepele seperti ini bisa jadi hambatan lho.
Tapi jangan terlalu khawatir tentang pekerjaan. Jangan pernah takut ga dapet kerja. Sekarang, nikmatilah masa-masa kelulusanmu. Setelah puas, mulailah berpikir dengan tenang.
Dengarkan kata hatimu, milikilah mimpi, harapan, keinginan, dan minat, lalu kejar!
Selama kamu yakin, insya Allah, cepat atau lambat, keinginanmu akan tercapai.
Pesan dari Steve Jobs,
The only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. As with all matters of the hearts, you’ll know when you find it.”
Selamat mengejar impian, kawan! Semoga sukses selalu :)