Cerita 1
Aku tidak menjawab.
Ia benar.
Tapi aku tak peduli.
Apakah karena aku baru tahu kalau dia gak suka sayur, itu membuat persahabatan kami batal atau "tidak sah"?
***
Cerita 2
Tidak ada persahabatan diantara dua lawan jenis, ada yang berkata begitu.
Aku lupa siapa yang bilang, tapi aku merasa pernah mendengar sebelumnya.
Mungkin quote dari orang terkenal.
Merespon itu, Rifky bertanya padaku, retoris,
"Jadi kita ini apa, Sin?"
Aku jawab sekenanya,
"Emang lo sahabat gw? Dih, geer amat lo!"
Dia nyengir.
Rifky sering curhat padaku.
Sepertinya ia menganggapku sahabatnya.
Tapi aku tak pernah menganggapnya sahabat.
Tidak akan pernah.
Bukan; bukan karena dia lawan jenis.
Tapi lebih ke..
..karena aku nyaris tidak pernah bercerita apapun tentangku padanya.
***
Cerita 3
"Lihat tuh, dia 'mantan'ku." ucapku.
"Hah? Mantan lo?"
"Mantan sahabat"
Aku membicarakan seseorang, yang dulu nyaris setiap hari bertemu denganku,
Berbicara banyak hal.
Hal-hal yang menarik dan menyenangkan.
Tapi sekarang segalanya berubah.
Kami menjauh.
Ia masih baik hati seperti dulu,
tapi ternyata baik hati saja tidak cukup bagiku.
***
Intinya, ternyata aku sendiri bingung.
Jadi, sahabat itu adalah?
lho tessa ga suka sayur?sejak kapan?pantasan si tessa pendek terus.hahaha...
BalasHapusHai,
BalasHapusSudah lama aku nggak blogwalking. Karena memang dah lama juga nggak blogging. Hehehehehe.... Datang sekedar menyapa. Semoga dirimu sehat dan selalu bahagia.... dan semoga belum lupa dengan persahabatan kita.
:)
Salam,
Ninneta
@Yakob: wah, parah lo Kob. Jangan ngejek orang.. ga baik tauuuk..
BalasHapus@Mbak Ninneta:
Hellooow.. welcome back :)