Selasa, 09 Juni 2015

Belajar Bikin Konten Viral

OMG.. isi blog ini jadi artikel lomba semuaaah. Ckckck
Maklumlah lagi butuh duit. Mohon maaf ya pembaca.. 
heuheu

Akhir-akhir ini selain nulis buat lomba, saya juga penasaran pengen bisa bikin konten viral terutama lewat status Facebook. Kenapa konten viral? Karena konten viral bisa menarik traffic tanpa harus bayar. Heuheu..

Konten viral yang ideal bisa menghasilan puluhan bahkan ratusan share. Sejauh ini beberapa status yang saya posting maksimal menghasilkan 2 shares T____T. Kalo like sih udah sekitar 30-50 likes. Komentar juga biasa aja sih. Ga banyak.

Ini beberapa status saya dan engagementnya:

Kemarin siang, meja makan dihadiri oleh sambal yang mantap banget rasanya, apalagi ditemani lalap. Hanya saja..
Saya : “Kurang timun ya?”
Suami: “Jangan mengeluhkan yang tidak ada. Syukuri dan nikmati saja apa yang ada.”
#Jleb

Sorenya kami pergi berjalan-jalan dan pulang saat maghrib akan menjelang.
Saya : “Sedih deh jalan-jalan tapi gak belanja.”
Suami: “Kita masih mending bisa jalan-jalan, Yang. Di rumah sakit nih (nunjuk RS yang sedang kami lewati) banyak yang pengen jalan-jalan tapi gak bisa.”
#Jleb

Terus terang saya sebal. Banget.
Bukan, bukan sebal karena apa yang dia katakan benar.
Tapi sebal karena biasanya saya yang suka mengingatkan suami untuk banyak bersyukur.
Ealah.. sekarang nasehatnya balik ke saya :3

“Demi Masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”
(Q.S. Al-Asr : 1-3)

Like : 40
Komentar (selain saya dan suami): 2
Share : 2

#statuscurhat
TULISAN SAYA MEMANG BELUM BAGUS, TAPI...

CERITA SATU
Suatu hari saya mengikuti lomba menulis di facebook.
Saya TIDAK MENANG, tapi beberapa waktu kemudian sang penyelenggara (yang saya tidak kenal) memasukkan saya pada sebuah grup kepenulisan bernama Cendol.
Di grup inilah saya bertemu A Yoga Nugraha, yang ternyata adalah jodoh saya.

CERITA DUA
Saya mengikuti lomba menulis lagi dengan tema Job Review.
Lagi-lagi saya TIDAK MENANG, tapi beberapa waktu kemudian ada email masuk menawari saya job review.
Kata pengirim email, ia mengetahui email saya dari PA, penyelenggara lomba menulis Job Review itu.

___
Di saat saya sedang bosan & down karena lomba nulis kalah mulu (HAHAHA), mengingat dua cerita di atas membuat saya ingin bergerak lagi.
I have to keep writing. Mungkin saya akan kalah lagi. Tapi saya tidak akan tahu rezeki apa yang Allah siapkan dari tulisan saya yang jelek itu.

Jika Anda merasa apa yang Anda lakukan hasilnya belum memuaskan, keep doing. Improve.

Kata guru saya,
KETEKUNAN akan menemukan jalannya.

Like : 18
Komentar : 5 orang
Share : 0

Lagi  musim nyinyir-nyinyiran ya?
Jadi perempuan ternyata memang besar godaannya untuk nyinyir.
Saya berusaha sekali untuk tidak nyinyir sama orang, tapi ternyata itu tidak mencegah orang lain nyinyir sama saya.
Hmm.. cerita ini mungkin lebih tepat kalau saya bilang nyinyiran orang terhadap ibu saya tentang saya.

Seorang ibu berkata pada ibu saya,
“Saya merasa rugi banget loh, Bu, kalau nguliahin anak mahal-mahal, eh akhirnya dia malah ga kerja.”

Ibu saya menjawab,
“Bu, nyekolahin anak itu kewajiban orangtua. Memang keinginan saya nguliahin semua anak sampai S1. Anak laki-laki perlu karena mereka akan jadi tulang punggung keluarga. Kalau anak perempuan, memang setelah menikah harus memilih (tetap bekerja atau tidak).
Anak pertama saya memilih tidak bekerja. Anak kedua saya memilih jadi wanita karir. Dua-duanya saya dukung.
Anak pertama tidak bekerja karena ingin fokus mengurus anak. Kalau saya paksa dia kerja, lalu dia terbebani, untuk apa?
Bagi saya, yang penting anak saya bahagia, cucu saya bahagia.”

:’)
*peluk my mom

Like  : 29
Komentar : 5 orang
Share : 0

Hmm.. masih jauh sekali dari viral. Berpotensi viral aja belum. Tapi tetap semangat belajar. Semoga bisa bikin artikel se-viral hipwee atau hello pet.

Semangaat ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar