Minggu, 11 Oktober 2009

Kontroversi Miyabi

Wuah.. ini ketiga kalinya (berturut-turut, pula) aku membahas artis! Bonus payung cantik nih. Pantas saja banyak blogger entertainment yang blogwalking kemari.. Fiuh..

Kembali ke topik.

Sebelum ramai dibicarakan akhir-akhir ini, aku ga banyak tahu tentang Miyabi. Dari internet, aku baru tahu kalau dia bintang film porno di Jepang. Dan aku sama sekali tidak tertarik.

Tapi karena kabar kedatangannya ke Indonesia menjadi heboh, aku jadi penasaran. Yang mana sih cewek yang namanya Miyabi? (kan ceritanya aku cewek baik-baik yang belum pernah nonton film Miyabi :p) Maka googling-lah aku mencari gambar Miyabi. Aku sih ngebayanginnya bakal menemukan cewek sintal seperti Dewi Perssik, bibir tebal ala Manohara, muka ‘khas’ dan bodi gitar ala Julia Perez.

Ternyata.. apakah yang kutemukan??



Subhanallah.. ternyata Miyabi cantik!
Mukanya imut, innocent, wajah tanpa dosa.. (padahal mah…hehehe).
Waktu itu aku hanya berkomentar, “Oh.. ini toh yang namanya Miyabi..”
Sudah. Case closed.

Tapi seminggu setelah itu kontroversi semakin memanas. Mulai muncul demo-demo, para public figure mulai angkat bicara. Dan aku mulai penasaran tingkat dua: Emang seheboh apa sih Miyabi sampai orang-orang pada ribut? Wajahnya memang cantik. Tapi masih lebih cantik Dian Sastro, lah. Dan aku mulai berpikir untuk menonton film porno Miyabi.


“….”


Tiba-tiba aku tersentak.
Kini aku mengerti mengapa banyak orang yang tidak setuju Miyabi ke Indonesia. Dan sungguh aku merasa ngeri.

Aku teringat adikku yang cowok, Yusuf, yang baru menginjak masa puber.

Bagaimana jika ia berpikir seperti apa yang aku pikirkan sekarang?

Bagaimana jika ia mendengar kehebohan Miyabi, penasaran, mencari informasi tentangnya, melihat fotonya, dan (semoga tidak) menonton video pornonya?

Naudzubillahi min dzaliik..!

Banyak orang yang berkata wajar jika seorang pemuda menonton video porno. Tapi sungguh, aku tidak ingin dia terjerumus dalam maksiat yang berawal dari menonton video Miyabi. Tidak di usianya yang terlalu muda. Bagaimana jika ia menikmati tontonan itu? Bagaimana jika ia ketagihan? Bagaimana jika.. ah, aku tidak berani membayangkan hal yang mungkin terjadi selanjutnya.

Andai saja…

Andai saja…

I wish you never heard Miyabi’s name, Yusuf..