Selasa, 10 Agustus 2010

1 Ramadhan: Teman Adalah Hadiah

Pesan Sponsor:
Siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam ke-1, terlepaslah ia dari dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.

-----

Hari ini aku sms-an dengan seorang sahabat lama. Sebut saja Oki (Setiana Dewi. Yuwk. Hehe)
Kami berbicara tentang beberapa topik sampai akhirnya ia bilang ingin reunian.
Tapi ketika aku bilang bahwa salah satu 'peserta reuni' adalah Rifky (Balweel :D)-bukan nama
sebenarnya-, Oki langsung berubah pikiran dan membatalkannya.

Hey hey, what's wrong with Rifky? tanyaku padanya.
Tapi Oki hanya menjawab "Mmm.. nothing..."

Si Oki ini memang sebelumnya pernah juga menghindari teman kami yang lain, sebut saja Jay,
tanpa alasan yang jelas.
Tapi sikapnya terhadap Rifky menjadi menarik bagi aku karena Oki adalah ORANG KESEKIAN yang tampak malas bertemu Rifky!

Aku kemudian teringat beberapa waktu yang lalu, saat aku mendapat 'pujian' karena berteman dengan Rifky. Aku merasa pujian itu lebay karena.. hey, making friend is easy, rite?
Masa' cuma karena temenan doang aku dipuji?

Tapi pembicaraanku dengan Oki membuat aku mendapat sebuah asumsi:
Sepertinya memang tidak semua orang bisa berteman dengan Rifky..


Bagi aku, teman itu seperti hadiah.
Yang namanya hadiah, ya terserah yang ngasih dong?
Kadang-kadang ada hadiah yang menurut kita 'enggak banget'. Tapi kan hadiah gitu loh, pasti diberikan dengan maksud yang baik dari pemberinya.

Begitu juga dengan teman. Aku gak memungkiri ada saja teman yang menyebalkan atau tidak cocok sama aku. Tapi bukan berarti aku langsung 'membuangnya' kan? Hadiah itu seharusnya diterima dengan senang hati. Maka aku berusaha untuk menerima teman-temanku apa adanya.

Si Rifky ini, misalnya. Ia mungkin memiliki beberapa sifat yang bikin orang ingin mencekiknya
(lebay). Tapi aku tahu, sebenarnya dia baik dan tidak bermaksud buruk sama orang lain.

Kasihan amat deh si Rifky..

Aku lalu berpikir,
bagaimana kalau aku di posisi Rifky?
Bagaimana jika ada orang, yang tidak suka padaku, tanpa aku sadari?
Yang menghindariku karena kehadiranku menganggunya?
Pasti sedih banget..

Ah, ya Allah..
Jagalah perilaku hamba agar tetap lurus,
agar tidak menyakiti orang lain..
agar menjadi orang yang selalu ditunggu kehadirannya..
agar menjadi orang yang bermanfaat..

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar