Kamis, 26 Agustus 2010

16 Ramadhan: Pulang, Mom, Brothers...

Hadits diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib R.A, suatu hari Rasullullah SAW ditanya oleh sahabatnya, tentang keistimewaan shalat tarawih pada bulan Ramadan. Maka Rasullullah SAW bersabda; Siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

Sumber dari sini

-----

Kemarin, beberapa orang temanku diwisuda. Acara wisuda seringkali menjadi ajang reuni kecil-kecilan. Yang sudah lulus agak lama, yang baru lulus, sampai yang belum lulus, berkumpul di sana.

Ada cerita lucu. Seorang teman bertanya padaku apakah mamaku sudah meninggal.
WHAT??
Bagaimana dia bisa berpikir seperti itu?
Tapi aku lalu teringat tentang tulisan di note fb ku yang menceritakan tentang ketidakhadiran Mama di wisuda adikku, Nurul.

Aku jelaskan padanya bahwa itu tidak benar.
Mama hanya tidak hadir karena biaya transport Batam-Bandung PP tuh mahal bok!
Kayaknya rugi aja, apalagi cuma sebentar.
Lagipula, insya Allah 1-2 tahun lagi Nurul wisuda S1. Masih ada kesempatan lah, buat Mama untuk hadir di wisudaan dia :)

Setelah siangnya ke acara wisuda,
malamnya, aku pulang ke Batam.

Aku dijemput Papa dan Mama di bandara.
Keduanya sehat. Kucium tangan mereka, cipika-cipiki dengan Mama.

Di rumah, ada dua orang adikku yang laki-laki.
Dua-duanya bertambah tinggi sejak terakhir kali aku melihat mereka 1,5 tahun yang lalu.
Si bungsu (jalan 12 tahun) tingginya setelingaku.
Si abang (13, 5 tahun) udah LEBIH TINGGI dari aku! *jedot-jedotin kepala*
Haduh.. tingginya! Dan akan terus bertambah tinggi.
Tapi bagus, sih. Dia kan cowok.

Aku tidur dengan Mama (Papa dan anak2 cowok di luar. Ga usah heran. Keluargaku -dan rumahku- memang unik :p)
Kami sama-sama susah tidur.
Aku, karena memang itu belum jam tidurku (biasanya tidur tengah malam).
Mama, karena sempat tidur dulu abis Isya, jadi ga terlalu ngantuk.
Tapi kami sama-sama mencoba tidur.

Aku tidur memunggungi Mama.
Mama mendekatiku, mengelus kepala dan punggungku, sambil mengucapkan doa untukku.
Doanya tidak terlalu kedengaran karena nyaris berbisik.
Tapi apapun itu, diam-diam aku terharu.

Mungkin Mama memang rindu padaku.
Mungkin inilah kenapa Mama ingin keluarga pindah ke Bandung, agar tidak hidup terpisah dengan anak-anak perempuannya.
Mungkin Mama ingin bisa melihat kedua putrinya setiap hari,
ingin bisa mengelus kami setiap malam sebelum tidur..

Ah, Mama..
aku jadi tidak enak hati.
karena aku sempat merasa berat meninggalkan Bandung.
sempat ingin berlama-lama bersama teman-teman..

...

Dini hari, aku mendapat sms.
Seorang teman mendapat musibah.
Ayahnya meninggal dunia.
Innaillahi wa inna ilaihi raji'un.


Kali ini aku harus bersyukur,
karena masih bisa bersama kedua orangtuaku..
masih bisa mengobrol langsung,
masih bisa kusentuh,
masih bisa kudengar nasehat-nasehatnya..

Ya,
aku bersyukur aku pulang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar