Selasa, 28 Juni 2011

I Have Literacy Hand (Part 2)

Jadi singkat cerita, sekarang saya lumayan yakin bahwa saya punya bakat dan minat di bidang tulis menulis.
TAPI, itu belum cukup.

Sepertinya semua orang pernah mendengar, bahwa bakat itu hanya 1% pengaruhnya pada kesuksesan. Sementara 99%-nya adalah kerja keras.
BENAR SEKALI.

Siaulnya, itulah masalah saya sekarang >.<

Saya tahu bahwa Allah menciptakan setiap manusia dengan bakat dan minatnya masing-masing bukan tanpa tujuan. Saya yakin ada 'tugas' yang diemban setiap manusia, termasuk saya, berkaitan dengan apa yang Allah anugerahkan itu.

Allah juga tak pernah meninggalkan saya berjuang sendirian. Ia sudah membukakan jalan. Misalnya, sekarang saya tahu ada @nulisbuku yang bersedia mengedit naskah kita, me-layout, mendesain cover, mendaftarkan buku kita hingga punya Nomor ISBN (entah apa itu), memajang buku kita di situsnya, hingga mencetaknya dan mengirimkannya kalau ada yang tertarik membelinya.
Kurang apa lagi?

Saya juga 'dijerumuskan' (oleh siapa saya ga ingat. Maap -__-. Kalau ga salah antara Fitri Gita Cinta & Tri Lego Indah; salah satunya) ke dalam kelas Cendol, dimana sering hadir para penulis terkenal yang sangat amat sabar dan berdedikasi tinggi membagi ilmu penulisan pada yang masih newbie seperti saya. Di kelas sering ada lomba menulis yang berujung pada pemuatan di media massa atau dibukukan. Isn't it so cool?

Dan di sinilah saya sekarang.
Facebookan, twitteran, tumblring (alias just reblogging), stuck ketika harus menulis.
Boro-boro nulis buku, novel, apalagi skenario,
cerpen aja kagak. Sinopsis aja kagak.

Nulis postingan ini aja udah prestasi.
Padahal Benjamin Franklin pernah bilang,

"Hide not your talents, they for use were made.
What's a sundial in the shade?"

yang terjemahan bebasnya:

"Jangan sembunyikan bakatmu, mereka ada untuk digunakan.
Untuk apa gunanya jam matahari jika berada di bawah bayangan?"

*dalem*





Allah, ampuni hamba...
:'( :'( :'( :'( :'(


I Have Literacy Hand (Part 1)

Sewaktu saya SD dulu, ada lomba mata pelajaran tingkat kecamatan. Saya mewakili sekolah untuk bertanding di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lumayan, juara 2. Sebenarnya di tes tertulis, nilai saya tertinggi dibanding peserta lain. Entah kenapa jadi juara dua. Sempet ga rela sih, heuheu. Tapi Alhamdulillah, meski cuma juara 2, secara kumulatif (ditambah skor teman-teman saya yang menjuarai mata pelajaran lain), sekolah saya menyabet juara umum.

Sebagai anak SD saat itu saya belum concern sama yang namanya bakat dan minat. Saya ga tau kenapa saya yang ditunjuk untuk ikutan lomba mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mungkin cuma guru saya yang tahu.

Sejak kecil saya suka menulis diary, meskipun semakin dewasa semakin jarang.

Saya banyak menulis cerita saat SMA. Saya pernah membuat cerpen yang terinspirasi dari sahabat saya. Cerpen itu tidak saya selesaikan. Malah kemudian adik saya diam-diam yang membuat endingnya dan mengirimkannya ke majalah Kawanku. DAN DIMUAT DONG!

Sampai saat itu saya belum merasa "punya bakat". Apalagi mengingat fakta bahwa adik saya juga suka (dan sering) menulis. Beberapa kali tulisannya dimuat di media massa. Saya yakin 100% cerpen itu dimuat di Kawanku karena ending buatannya yang (menurut saya) kocak dan sangat amat unpredictable. Tak diragukan lagi, adik saya memang berbakat menulis.

Pertama kali saya merasa "kayaknya ada bakat nih di dunia tulis menulis" adalah saat kuliah tingkat pertama. Dosen mata kuliah Dasar-Dasar Penulisan memberi nilai yang sangat bagus dengan catatan yang membuat saya terharu. Sial banget saya ga sempat menyalin apa yang beliau tulis itu. Padahal saya butuh hal-hal seperti itu karena saya orangnya minderan parah. Jadi kalau dapet pujian suka pengen diinget-inget untuk nge-boost rasa pede.

Beliau menulis satu kalimat yang kira-kira bermakna, "Kalau kamu serius di bidang ini, insya Allah kamu bisa sukses" (Eh, kenapa nadanya kayak ramalan gitu yak? Huehehehehe. Pokoknya gitu lah. So sweet banget kan? :D).

Beberapa waktu lalu "ramalan" itu diperkuat dengan fakta fisiologis ini:

Perhatikan telapak tangan kanan kita. Orang yang jari manisnya lebih panjang daripada telunjuk, lebih baik dalam bidang yang berkaitan dengan angka. Sebaliknya, jika telunjuk lebih panjang daripada jari manis, ia lebih baik dalam bidang bahasa.

And you know what? This is my hand:

I have literacy hand!


...bersambung..

Senin, 27 Juni 2011

Most Favourite Blogs

Ini postingan kedua saya hari ini. Tumben banget. Padahal kemarin-kemarin ga posting apa-apa.

Oke, kali ini saya berbaik hati akan membuat rekomendasi blog-blog yang paling saya sukai. Blog yang saya sebutkan ini tentu saja yang masuk dalam daftar "Following" saya yang bejibun itu.

Langsung saja yuks.

Khadijah Putri Nur Aini hanya bertemu ibunya satu kali. Sehari setelah Dija lahir, sang ibu meninggal :'(
Adik ibunya, Tante Elsa, yang kemudian mengasuhnya, membuat blog ini, dan menuliskannya dari sudut pandang Dija.
Dija tuh lucuuuuuu.. banget! CANTIK. Sekarang Dija umurnya 1,5 tahun.
Saya sering sedih kalau melihat foto lucu Dija dan mengingat ibunya yang udah ga ada..

Bagi saya ini adalah BLOG TERBAIK yang pernah saya baca. Mengusung genre misteri (tsah), sang pemilik blog (yang saking misteriusnya kita ga tahu namanya), biasa disapa Om Enigma, sangat berdedikasi memecahkan misteri-misteri yang terjadi di Indonesia hingga di luar negeri. Tulisannya lengkap dengan data, analisisnya selalu dengan logika, tapi seringkali tetap mengakhirinya dengan misteri. Gemes ga seh? Hahaha

Dia juga 'menerima' untuk memecahkan kasus-kasus misterius yang kita alami. Jadi kalau kamu punya foto ufo, makhluk aneh, kemunculan fenomena ganjil, dan sejenisnya, lapor aja sama Om Enigma. Siapa tahu beliau berkenan membahasnya.

Misteri-misteri yang dibahas antara lain tentang UFO, teori konspirasi, makhluk-makhluk aneh, fenomena alam, penampakan ganjil di Google Earth, artefak misterius, dan sejenisnya. Beliau agak menghindari fenomena supranatural yang berhubungan dengan agama.

Sejauh ini postingan favorit saya adalah tentang Crop Circle (yang pertama kali membuat saya mampir dan jatuh cinta dengan blog ini), cerita tentang penyihir Afrika yang kepergok massa berubah wujud dari kucing jadi manusia (ckckck), dan tentang fenomena manusia tiba-tiba terbakar sendiri ga tau kenapa (Spontaneous Human Combustion).

Penulis novel, scolioser, vegetarian, designer.. Apalagi yah? Mampir sendiri aja deh ke sana.
Pas baca novel pertamanya (Waktu Aku Sama Mika), komentar saya, "Duh, kasihan banget ni anak, nasibnya." Novel itu sedih. Tapi pas baca blognya.. Uiiiiihh.. inspiratif banget. Dengan kekurangan fisik (ga keliatan sih tapi) dan masa lalunya yang bikin sedih, dia justru mengisi blognya dengan hal-hal menyenangkan.

Setiap orang punya pengalaman sedih dan senang. Tapi Kak Indi hanya membagi yang happy-happy saja. Membuat yang baca merasa senang, terhibur, dan bersyukur. Saya pengen banget bisa seperti itu. Bukannya seperti sekarang, sering mengisi blog dengan postingan galau ga abis-abis. Hhahahahaha.. *malu*

Kalau yang satu ini adalah blog paling romantis. Isinya jauh dari kehidupan sehari-hari yang bahasanya santai. Setiap postingannya seringkali terdiri dari satu paragraf, dan bahasanya selalu always PUITIS! Ditambah fakta bahwa yang menulisnya adalah seorang cowok, membuat saya memberi apresiasi lebih. Susah cari cowok yang bisa bikin tulisan puitis nan romantis tanpa menggunakan kata-kata gombal :D

Ini blog yang relatif baru saya follow. Yang nulis adalah @poconggg yang fenomenal itu. GOKIL PARAAAAH. Kocaknya setara Raditya Dika sampai-sampai ada yang mengira Radit lah orang di balik kain kafan pocong ini. Well, siapa tahu? Si poconggg selalu menyembunyikan identitasnya.

Si poconggg ini jomblo dan selalu ngedoain orang-orang yang jomblo tetap jomblo, dan yang punya pacar semoga putus biar jadi jomblo. Menyebalkan, bukan? Heuheu. Padahal dia galau juga jadi jomblo. Terusnya lagi, si pocong sensitif dengan kata "Tangan" karena dia ga bisa make tangannya. Hwkwkwkwkwkw

Jadi kalau dia mau nulis "tangan" pasti langsung disensor. Meskipun begitu, dia sering nyuruh pembacanya tepuk tangan. Dasar pocong gila.



Demikianlah.
Sebenernya tentu saja ada blog-blog lain yang bagus juga dan senang saya baca. tapi untuk saat ini, segitu dulu yah. Lain kali saya bikin postingan kayak gini lagi deh kalau lagi mood. Heuheu

Selamat blogwalking! :)







#kempingromantis

Kalau saya ditanyai pendapat tentang kemping, saya akan jawab: "Kemping itu romantis!" Terlepas dari fakta bahwa pada kegiatan kemping biasanya tidur dengan alas yang tidak empuk, memiliki jamban yang tidak layak dan sering kekurangan air, menurut saya kemping itu romantis karena:
  • Bisa melihat cahaya bintang-bintang dengan lebih terang karena tidak ada polusi cahaya
  • Ada api unggun yang menerangi dan menghangatkan saat malam mulai semakin dingin
  • Kebersamaan dengan teman-teman lebih terasa, apalagi kalau ga ada sinyal buat online. Hihihihi.
  • Lebih oke kalau ada gebetan biar kayak iklan yang soundtracknya "Remember Me" itu.. :D
  • Menikmati minuman hangat di pagi hari sembari merasakan semilir angin yang bertiup sepoi-sepoi
  • Menjelajahi hutan, menyegarkan mata dengan melihat yang hijau-hijau. Sooo refreshing!

Kapan ya saya bisa kemping lagi?




Sumber gambar: escoret.net

Jumat, 24 Juni 2011

Tertawa (Guling-Guling) Bersama Alay

Suatu hari, seorang senior saya pasang status di facebook bahwa ia menerima sms salah kirim yang isinya begini,
"!MA N Mna ath N0 zoK D Age Th , !La Mh tTrag"
Senior saya ini kebingungan dan ga ngerti.
Akhirnya saya bantu menerjemahkan dengan penuh kesotoyan,
"Ima nu mana atuh nu sok diangge teh, Ila mah teu terang"
(bahasa sunda yang artinya "Ima, yang mana yang suka dipakai? Ila ga tau"

Senior saya itu takjub banget sama hasil terjemahan itu dan jadi curiga kalau saya diam-diam alay juga. Huahahaha. Saya sih jawab aja santai, "Ah tidak, saya hanya orang yang suka mempelajari berbagai bahasa. Bagaimanapun setiap orang (termasuk alay) ingin dimengerti. Hwkwkwkwkw"
dan ia pun tertawa guling-guling.

Saya sering melihat banyak orang terganggu sama alay. Tapi bagi saya sih, lucu-lucuan aja. Saya malah merasa kok bisa sih orang-orang ini kreatif banget memodifikasi bahasa Indonesia sampai jadi sulit dibaca dan sulit dimengerti. Bahasa alay sepertinya lebih nyaman dan lebih bisa dimengerti oleh sesama alay. Hebat dong. Mereka menciptakan bahasa sendiri!

Contoh bahasa alay di atas 'cuma' menyingkat dan bermain di huruf kecil dan huruf besar. Yang lain ada yang lebih parah: pakai angka. Seperti "4Q c!Nt4 k4mUh tW N63rt1 6a z3ch". ckckckck

Jadi kalau saya lihat teman-teman saya pada ngamuk-ngamuk gara-gara para alay, saya sih ketawa aja.
Termasuk ketika beberapa pengguna Twitter mengeluarkan tweet-tweet dengan hashtag #NamaFacebookSpekta. Saya benar-benar ketawa sampai sakit perut.
Berikut ini beberapa diantaranya. Check these out!

  • Agay Ygslalutamppillmenawand Diideppanpperawan (kalau di depan janda?)
  • Rhma Ghaddiez Uchulldt Rhhybliizerscllalluterpuruk Dallamkepedihan (alamaak..)
  • Abdizaynaldsamadenganzhezhe Cintakapersibnepikeun Katitikdarahpenghabisan (Hidup Persib!)
  • RuudjtekeaneanyuntInteristi VengeancefoldNurseschizofrenia (Seperti nama suatu kelainan jiwa)
  • Anjar Jempol Maut Kikukikuktuingtuing (Jempol maut? Kikuktuingtuing? -__-")
  • AndrEe Emo'the-skatePunk Semua'tentangmu-Disini Overdozist'my-Son (Manis banget ga sih.. semua tentangmu di sini overdosis.. Aw Aw)
  • Arizalcupumanik Panitiakeongracun Ygkeracunankeonk (Pesan moral: jangan jadi panitia keong racun kalau ga mau keracunan keonk)
  • Bayu Culundaplund CelaluNgekngok (CelaluNgekNgok apaan ya?)
  • Budy Virgiawan Rasa Strowberry (Yang rasa coklat ada ga, Bang?)
  • Citracitrroott Budaxdefresiikarnacinta
  • CherysdiarysHinwoo Siirahayu-princessriweuhthea Elloupeiu'pangeranbiru (Ssiceue Julekk Sangadt)
  • Miss'caemSanshan Tuinkktuinkk
  • Ariiez Xlaluzttiangantozan Anjeundatank
  • Siidestiididadotidiot Enengradafreakzlemoott Monstersscisorrkumell (??????)

masih ada lagi sebenernya tapi capek ah. Saya sendiri di grup Fb nemu nama "Rifa Siiemuaniezjembatanambrol". Dahsyat banget ga sih itu JEMBATAN AMBROL?

Hwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkw.
Mari tertawa guling-guling.
Tertawa itu sehat (selama tidak dilakukan di depan binatang buas :D)

Senin, 20 Juni 2011

Hai Dinar, Salam Kenal dan Selamat Jalan..

Ceritanya saya terdaftar dalam sebuah sekolah menulis gratis online di fb.
Namanya Diskusi Fiksi.MenulisFiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO).
(Follow kepala sekolahnya di @mayokoaiko)
Keren banget ni sekolah. Tempat berkumpul pada penulis, dari yang baru niat jadi penulis sampai penulis senior. KEREN SUMPAH.

Dan kemarin salah seorang muridnya (istilahnya Cendoler), Dinar Atfa Cholifah (17), meninggal karena kecelakaan dalam perjalanan untuk bertemu Cendolers lain. Sekolah pun berkabung tiga hari.

:'( :'( :'(


Saya sangat sedih sampe nangis. Padahal belum kenal dan belum pernah komunikasi juga. Sempat heran, kenapa saya bisa sesedih ini? Tapi saya ingat-ingat, dulu pas Ibu Tien Soeharto meninggal saya juga sedih. Pas lihat korban tsunami Aceh juga saya nangis. Ternyata tak perlu mengenal orang yang bersangkutan untuk merasa sedih saat ia pergi. Hiks..

Saya iri sama dia.
Dia bercita-cita sebagai penulis dan berhasil membukukan karyanya bareng Cendolers lain. Baruuuuu aja buku itu terbit.
Tapi setidaknya ia sempat.
Ia menjadi penulis sebelum ia pergi.
Sehingga saya bertanya pada diri sendiri,
apakah yang akan menjadi kenangan saat saya pergi nanti?

Saya iri sama dia.
Dia semangat banget ikutan kuis yang diadain Kepsek demi mendapatkan BB.
Katanya BB itu untuk ibunya.
Sebagai tanda cinta terakhir, Pak Kepsek lalu menyerahkan BB itu padanya, pada ibunya.
Sehingga saya bertanya pada diri sendiri,
apakah hal/benda bermanfaat yang bisa saya persembahkan untuk keluarga dan teman-teman saya?

Saya iri sama dia.
Dia begitu disayang banyak orang.
Satu sekolah merasa sedih dan kehilangan.
Sehingga saya merenungi diri,
siapakah yang akan menangisi kepergian saya suatu hari nanti?

Kepergiannya juga menyadarkan saya lagi,
bahwa kematian bisa menjemput begitu tiba-tiba.

Hidup ini singkat, dan saya dengan lalai banyak membuang waktu.
Tidak produktif.
Sungguh membuat saya malu.

Wahai Dinar, adikku yang belum pernah saya kenal..
Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang baik,
semoga kita bisa bertemu di jannah-Nya.
Amiiin.. Ya Allah..
Amiiin..







Sabtu, 18 Juni 2011

Sekedar Curhat

Saya lagi sebal.
Sebal setengah mati sama diri sendiri.

Sebenarnya saya ingin mengikrarkan diri menjadi penulis.
Tapi OMG kenapa susaaaaahhh?? T_T

Di saat saya melihat berbagai jalan terbuka lebar,
menunggu saya untuk melaluinya meraih cita-cita,
eh, kaki malah mentok.

Ide! Ide! Ide!
I need you so much! *jeduk-jedukin kepala ke tembok.

Senin, 13 Juni 2011

Up In The Water


Lagi lihat-lihat majalah film, bertiga.
Sampai pada halaman yang memuat artikel film UP.


Sinta : Kalian udah pernah nonton film UP?
Yusuf : *menggelengkan kepala*
Achmad : Belum..
Sinta : Bagus loooh.. *angkat jempol*
Achmad : Di tempat penyewaan ada gak, Teh?
Sinta: Hmm.. ga tau..
Achmad : Kalau film yang tadi Teh Sinta sewa apa? Up In The Water?
Sinta & Yusuf: Up In The AIR!
Achmad : Yah, sama aja lah..
Sinta : -______-"


Sumber gambar: id-top10.com

Sabtu, 11 Juni 2011

#indonesiajujur Karena Berusaha Jujur...

Miris banget baca berita tentang keluarga Ibu Siami.
Anaknya, Al, disuruh memberi contekan pada teman sekelasnya saat Ujian Nasional (Unas).
Sang Ibu protes ke Kepsek, Komite Sekolah, hingga Dinas Pendidikan.
Malangnya, warga kampung malah marah, mencaci maki, dan mengusir keluarga tersebut.
Apa-apaan itu..?
Saya sedih banget sampai pengen nangis.. :'(

Saya mengerti sekali, bahwa tidak ada murid, guru, kepsek, atau warga Indonesia yang pengen ada yang ga lulus Unas. Karena itulah, karena Unas hanya menuntut hasil bukan proses, mereka menganggap menyontek itu wajar.

Saya mengerti kekhawatiran warga yang memaklumi menyontek.
Namun pantaskah menghujat, mencaci maki, bahkan sampai mengusir seseorang yang memperjuangkan kejujuran?

Saya pernah menyontek, tentu saja. Siapa yang tidak pernah?
Tapi saya juga pernah dicontek. Kadang-kadang saya rela, tapi lebih sering ga ikhlas.

Membayangkan Al ditunjuk jadi 'tumpuan' contekan, rasanya sakit hati.
Saya tahu rasanya.

Saya tahu rasanya ketika belajar keras, lalu mendapat nilai yang sama dengan yang tidak belajar.
Saya tahu rasanya ketika lelah belajar, dan orang lain yang diuntungkan dengan pembelajaran saya.
Saya tahu rasanya ketika hendak bangga dengan ingatan saya, tapi kebanggaan itu pupus karena teman-teman yang tidak menghafal bisa mendapat nilai yang sama dengan saya karena melihat buku atau menyontek teman.
*sigh*

Jujur memang sulit, dan saya masih berusaha.

Berusaha jujur adalah nilai penting yang selalu saya pegang.
Kejujuran belum pernah mengecewakan saya.

Karena berusaha jujur, saya belajar sebelum ujian. Saya tidak perlu cemas dan gelisah di kelas.
Karena berusaha jujur, saya tidak perlu khawatir berapapun nilai saya, karena saya sudah ikhtiar.
Karena berusaha jujur, saya berusaha hanya melakukan hal-hal yang benar. Saya salat, misalnya, karena saya ingin menjawab dengan baik dan jujur ketika guru ngaji bertanya, "Siapa yang tadi salat?" (ini cerita ketika SD. Sekarang tak ada yang bertanya tentang salat. Salat sudah jadi kebutuhan).
Karena berusaha jujur, orangtua memberi kepercayaan cukup besar pada saya. Saya sangat menghargai dan bersyukur tentang itu. Mereka percaya saya tidak akan berbuat kesalahan lalu menutupinya dengan berbohong.


Seumur hidup saya, berusaha jujur tak pernah mengecewakan.
Sampai hari ini, ketika saya dikecewakan karena kejujuran yang diinjak-injak.

Tapi saya bertekad,
apapun yang terjadi, saya akan berusaha untuk tetap jujur.


Untuk Indonesia Jujur.








Candil "Preman"

OVJ Awards.

Candil Seurieus tampil dan menyanyi.

Achmad: Teh, ini preman ya?


Sinta: ...

Sinta: Dia Rocker!


Papa, Mama, Yusuf: *ngakak*


Achmad: Kok nyanyinya teriak-teriak?


Sinta: Ya emang rocker kayak gitu.. -____-"

-live report nonton bareng OVJ Awards di rumah-

Jumat, 10 Juni 2011

My Twitter

Sebenarnya saya tidak suka Twitter. Soalnya saya suka ga peduli sama omongan orang. Apalagi 90% yang mereka omongin itu ga ada hubungannya sama saya dan ga ada manfaatnya juga untuk saya. Tapi saya pernah baca, bahwa connect itu penting. Jadi yah.. saya lakukan saja. Lalu kita lihat apa yang terjadi *halah.

Yang baru-baru ini terjadi adalah..
Saya ikutan kuis #DISNEYGIVEAWAYS yang diadain @CINEMAGSNEWS. Kuisnya gampang, cuma nyebutin karakter kartun/animasi Disney favorit beserta alasannya. Jawabannya harus kreatif, unik, dan lucu.
Dan...
Beneran ga nyangka, saya termasuk dalam empat pemenangnya!
HORE! \^_^/

Saya mengirim dua jawaban waktu itu.
"Cinderella : Karena saya selalu tidur jam 12 malam teng!"
"Princess Aurora : Cukup dengan tidur saja, dia dapat pangeran :p"

Cinderela
Saya pernah dijuluki Cinderella pas jaman-jaman ospek jurusan.
Gara-gara pas sedang ngerjain tugas kelompok semalaman, saya bilang ke teman-teman, "Aku ngerjainnya sampai jam 12 aja ya,"
Mereka pada kaget, "Kenaaappaaaa..??"
Saya jawab dengan kalem, "Karena aku harus tidur.."
dan teman-temanku pun langsung gubraaaks. Hihihi..

Princess Aurora
Sebenarnya ini princess Disney favorit saya. Tumblr saya namanya Aurora Imagination (www.aurora-story.tumblr.com). Foto profile saya di tumblr itu juga Aurora.


Kenapa saya suka Aurora? Pertama menurut saya dia princess paling cantik.
Kedua.. ya itu.
Saya iri karena dia cuma tidur doang, terus dibangunin dengan ciuman pangeran tampan. Gimana ga bikin sirik? *lol
Sungguh cita-cita saya adalah menjadi putri Aurora *ngimpi.com


Saya belum tahu hadiahnya dari Cinemags apa. Denger2 sih DVD film .
Entahlah. Kita lihat saja apa yang terjadi *kalimat ini, lagi!*

Anyway, selain ikutan kuis, saya juga ikutan @writingsession. Tiap dua hari sekali nulis bareng jam 9-11 malem dengan tema yang ditentukan. Lumayan banget melatih kreatifitas, kecepatan berpikir dan kecepatan menulis. Tapi saya masih merasa kurang dalam pengembangan cerita. Harus out of the box dan ada twist soalnya. Belum mahir >.<
But it's okay. Alah bisa karena biasa. Amin.

Hari ini saya bolos writingsession. Tapi saya ganti dengan nulis di blog ini. Yang penting tetap nulis lah ya.

Demikianlah kabar ga penting saya tentang Twitter.
Kalau ada yang mau memfollow saya, silahkan menuju @sintamilia.

See ya! :)





Rabu, 08 Juni 2011

Goceng

Achmad (megang duit) : Teh, uangnya buat adek ya?

Aku : Berapa?

Achmad : Goceng

Aku : ... *mikir*

Aku : Enggak, ah!

Achmad : Ck. Gpp lah.. 5 ribu aja pun. setahun sekali..

Aku (shock) : Kau TIAP HARI minta uang ke aku!

Achmad : Kan biasanya cuma 2 ribu..

Aku : ... *krik. krik. krik*

Mama : *ngakak*

From Launching To Kencing

Ceritanya kami sedang dalam perjalanan menuju rumah sepupu.

Di sebuah persimpangan, mobil terhenti karena lampu merah.

Yusuf memperhatikan banner yang terpampang di pinggir jalan.


Yusuf : Mah, launching itu apa?

Mama : Pembukaan.

Achmad : Pembukaan bukannya Opening?

Sinta : Launching itu peluncuran.

Papa : Kalau Ngising? :D

Achmad : Ngising tuh yang tadi di TV itu, Ma? *inget adegan anak hilang*

Yusuf & Mama : MISSING! *lol

Papa : Ngising itu bahasa Jawa..

Sinta : artinya BAB atau BAK?

Papa : Buang air besar..

Sinta : Kalau buang air kecil?

Papa : ... pipis..?

Mama : Kencing! Hahaha


*sungguh sebuah keluarga yang bergembira

Sabtu, 04 Juni 2011

Sayur "Asem"

Jadi hari ini aku masak sayur asem.
Bawa nampan, talenan, dan pisau di depan TV (masak sambil nonton).
Ambil kacang panjang, dan dipetikin.
Kata Mama dia aja yang metik. Aku motong jagung aja.
Okay.

Aku ambil jagung.
Aku potong, tapi mentok coz batangnya keras banget.
Aku tekan pisaunya, telapak tanganku sakit jadinya.
Akhirnya aku geprok-geprok aja.
Tau ga geprok-geprok? aku banting-banting jagungnya di talenan dengan pisau yang menancap.
Si Mama ngakak keras-keras.
Si Papa ngebelain kalem, "Ga diajarin Ma, di kuliah..."

Anehnya, bagi Mama gampang aja tuh.
Ditekan doang, jagungnya terbelah.
Ckckckckc.

Terus aku ngupas labu.
"Bagi dua, kupas kulitnya", kata Mama.
Aku melaksanakan.
Tapi kata Mama cara mengupasku salah.
Dia mengajari.

Aku masih motong-motong labu ketika Mama teriak di dapur,
"Cepetan dong! Udah mendidih nih airnya!"

Setelah selesai, aku bawa nampan berisi kacangpanjang, jagung, dan labu itu ke dapur.
Mama mencucinya dan memasukkannya ke dalam air mendidih,
setelah sebelumnya memasukkan kacang tanah.

Ia menyuruhku mengiris bawang merah dan bawang putih.
Aku iris.
Tapi katanya aku salah.
Ga ada cara motong bawang kayak gitu.
Mengiris bawang harusnya memanjang (vertikal, bukan horizontal)

Tugasku sampai di situ saja.
Mama mengerjakan sisanya.
Beberapa menit kemudian, sayur asem matang.

Aku makan dengan sayur asem.
Enak sekali.
Aku menghabiskan jagungnya dua potong!

Lain kali aku ingin memasak sayur asem lagi.

Terimakasih Mama, telah mengajari aku masak.

*lol
*tulisan gaya anak SD



Jumat, 03 Juni 2011

Do Not Regret Anything

Pernah baca postingan di tumblr. Kira-kira bunyinya seperti ini:

Do not regret anything coz at one time it was what you all wanted.

Itu adalah sebuah kalimat yang mengingatkan saya bahwa apapun kondisi, apapun yang saya lakukan sekarang, tidak pantas disesali. Toh saya yang memutuskan. Saya yang memilih.

Seperti saat ini.
Apakah saya menyesal pindah dari Bandung ke Batam? Tidak.
Cuma sedih. Dan itu wajar.
Sedih meninggalkan kehidupanku yang (almost) perfect di sana.

Apakah aku menyesal karena kehidupanku di Batam belum seperti yang aku harapkan?
hmmm.. sedikit.
Tapi sejauh ini I'm fine.
Setidaknya aku masih sehat, aman, nyaman, kenyang, dan punya (sedikit) uang :D

Aku memutuskan ke Batam karena ingin bersama orangtuaku, menghabiskan waktu selama mungkin bersama mereka sebelum aku 'diambil orang' (:p), dan belajar mengurus urusan domestik layaknya Ibu Rumah Tangga *lol

Boleh tertawa karena saya memang lobgay (loba gaya). Orang calon suami aja belum punya! *ketawa guling2
Tapi pengalaman membuktikan, saya tidak akan mencapai sesuatu kalau saya belum siap. Saya tidak lulus kuliah sampai saya merasa siap, saya tidak bekerja sampai saya siap. Saya yakin tidak akan menikah sampai saya merasa siap.
So?
Makanya sekarang saya bersiap-siap! :D

Meskipun teman saya yang bekerja sebagai recruitment staff pernah berkata bahwa masa-masa pengangguran harus diisi dengan aktivitas di luar rumah (alias menjadi pengangguran banyak acara), tapi 'hebatnya', saya malah bertahan di dalam rumah. Online all day long. Haha. Sempet jenuh tingkat tinggi sih, but a thought came to my mind...

Apakah begini rasanya jadi Ibu Rumah Tangga?
Bersihin rumah, nyapu, ngepel, masak, nyuci baju, jemur baju, nyetrika, nonton infotaiment (thanks God there are Star Movies & HBO here), sore-sore kongkow sama ibu-ibu sambil mengawasi rumah (biar ga kemalingan) dan mengawasi anak-anak bermain.

Oke lah mungkin ga se-ekstrim itu. Saya maunya nanti ada pembantu
*huuuuu **disorakin pembaca.
Kalau saya tidak mengerjakan 100% pekerjaan domestik, saya akan menggunakan waktu untuk menulis.
Tapi ya ampun! Bahkan nulis pun mesti nunggu mood & ide. Menyebalkan sekali T_T

Intinya adalah...
Keadaan yang saya jalani saat ini bisa jadi adalah keadaan yang akan saya jalani (lagi) di masa depan.

Meskipun ada pertanyaan besar: "Benarkah ini yang saya inginkan?",
Tapi setidaknya saya tahu,

I WILL SURVIVE IN THE HOUSE!
(jangan lupa pembantu! :p)







Rabu, 01 Juni 2011

Update

Helloooooww, fellas!

Kangen saya tidak?
Kangen dong pastinya.. *maksa*.

Udah lama banget saya ga posting ya..
Sebenernya sekarang juga masih males.
Tapi udah mentok banget ga ada hal lain yang bisa dikerjain lagi.
Ya suw, terpaksa posting deh. Hahahaha
*ckckckckck

Quick update sajalah.

1. Umur saya sudah 24 tahun! OMG!
Dan resolusi saya di umur ini adalah.. mulai sekarang saya akan menggunakan kata ganti "saya" di blog ini instead of "aku" yang sebelum ini saya gunakan.
Ga penting? Ember!

2. Status saya saat ini adalah: PENGANGGURAN. Huahahahaha *sok bangga
Nganggurnya saya kali ini lebih buruk daripada dulu pas habis wisuda. Kali ini saya tidak mood blogging, tidak bersemangat melamar kerjaan, tidak sedang terlibat produksi film, tidak bisa membaca novel-novel yang dulu saya sewa dengan beberapa ribu rupiah saja, tidak bisa kongkow dengan sahabat-sahabat saya sesama pengangguran terselubung, dan yang paling parah: tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk melalui ini semua *tsah!

Yah.. positifnya: saya tidak mencemaskan keuangan saya karena setidaknya sekarang saya tinggal di rumah (Batam), ga ngekos lagi di Bandung. But still, I lost everything!

Ga heran akhir-akhir ini saya agak stres.

3. Dua orang sahabat saya kompak banget lagi hamil dua bulan. Ckckckc. Pengen ngasih sesuatu tapi ga tau apa. FYI, saya tidak hadir di acara resepsi pernikahan dua sahabat saya itu. Kadang-kadang saya protes pada diri sendiri, sahabat macam apa saya?



Demikianlah kegalauan saya kali ini.
Terimakasih sudah menyimak.
Wasalam..

Y_Y