Senin, 20 Juni 2011

Hai Dinar, Salam Kenal dan Selamat Jalan..

Ceritanya saya terdaftar dalam sebuah sekolah menulis gratis online di fb.
Namanya Diskusi Fiksi.MenulisFiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO).
(Follow kepala sekolahnya di @mayokoaiko)
Keren banget ni sekolah. Tempat berkumpul pada penulis, dari yang baru niat jadi penulis sampai penulis senior. KEREN SUMPAH.

Dan kemarin salah seorang muridnya (istilahnya Cendoler), Dinar Atfa Cholifah (17), meninggal karena kecelakaan dalam perjalanan untuk bertemu Cendolers lain. Sekolah pun berkabung tiga hari.

:'( :'( :'(


Saya sangat sedih sampe nangis. Padahal belum kenal dan belum pernah komunikasi juga. Sempat heran, kenapa saya bisa sesedih ini? Tapi saya ingat-ingat, dulu pas Ibu Tien Soeharto meninggal saya juga sedih. Pas lihat korban tsunami Aceh juga saya nangis. Ternyata tak perlu mengenal orang yang bersangkutan untuk merasa sedih saat ia pergi. Hiks..

Saya iri sama dia.
Dia bercita-cita sebagai penulis dan berhasil membukukan karyanya bareng Cendolers lain. Baruuuuu aja buku itu terbit.
Tapi setidaknya ia sempat.
Ia menjadi penulis sebelum ia pergi.
Sehingga saya bertanya pada diri sendiri,
apakah yang akan menjadi kenangan saat saya pergi nanti?

Saya iri sama dia.
Dia semangat banget ikutan kuis yang diadain Kepsek demi mendapatkan BB.
Katanya BB itu untuk ibunya.
Sebagai tanda cinta terakhir, Pak Kepsek lalu menyerahkan BB itu padanya, pada ibunya.
Sehingga saya bertanya pada diri sendiri,
apakah hal/benda bermanfaat yang bisa saya persembahkan untuk keluarga dan teman-teman saya?

Saya iri sama dia.
Dia begitu disayang banyak orang.
Satu sekolah merasa sedih dan kehilangan.
Sehingga saya merenungi diri,
siapakah yang akan menangisi kepergian saya suatu hari nanti?

Kepergiannya juga menyadarkan saya lagi,
bahwa kematian bisa menjemput begitu tiba-tiba.

Hidup ini singkat, dan saya dengan lalai banyak membuang waktu.
Tidak produktif.
Sungguh membuat saya malu.

Wahai Dinar, adikku yang belum pernah saya kenal..
Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang baik,
semoga kita bisa bertemu di jannah-Nya.
Amiiin.. Ya Allah..
Amiiin..







3 komentar:

  1. jeeeeep,,,,
    langsung ke ulu hati.bikin otak langsung minder sekaligus mikir..
    btapa tidak produktifny driku.huhu..
    tp gk juga koq,,bantuin ibu,nemenin ibu termasuk mengisi waktu dg hal bmanfaat kn?
    *mbela diri.hehe..

    BalasHapus
  2. Saya salut banget sama keteguhan Nina yang berjuang demi memperjuangkan cita-citanya. Saya juga salut sama kepeduliannya kepada orang tua Nina... tapi sekarang Nina sudah harus di surga. Semoga Nina damai dan tenang di sana. Amin ya Allah... :'D

    BalasHapus