Minggu, 22 Maret 2009

Pacar Bayaran


Cerita ini kisah nyata.
Diceritakan langsung dari pelaku yang mengakui perbuatannya di depan aku, papa, mama & adik2 aku yang laen. He he

Adik aku yang bungsu, Rama (5 SD) pernah punya pacar pas kelas 4. Sebut saja nama pacarnya ini.. Kartini (Yuwk!)

Kartini naksir Rama & nembak duluan.

Kartini: Mad (Ahmad Ramaditiya, Red). Aku suka sama kamu. Kamu mau ga jadi pacar aku?
Ahmad (mikir licik): Boleh, tapi ada syaratnya
Kartini: Apa syaratnya?
Ahmad: Bayar dulu, Rp 15.000!
(Aku sekeluarga : ngakak. Ni anak berbakat jadi pemalak rupanya)

Kartini menyanggupi.
Ia memberi Rama Rp.15.000 & resmilah Rama menjadi pacarnya (Sumpah ya adik aku tuh. Siapa sih yang ngajarin..???)

Hari-hari berlalu.
Entah apa yang terjadi (mungkinkah Kartini menyadari bahwa Rama tidak sungguh-sungguh mencintainya? Ha ha ha),
tiba-tiba Kartini minta putus.
Rama sih.. oke-oke aja.
Tapi… you know what? Kartini minta uangnya balik!!
Maka kepusingan melanda diri Rama
Karena eh karena
Uang itu sebagian udah dia habiskan berfoya-foya
Dia tidak mungkin meminta uang dari ortu
Maka akhirnya dia berkata pada Kartini, “Oke. Tapi aku bayarnya nyicil ya..”
(Semua anggota keluarga ngakak hebat. Aku sampe guling2. Ya enggaklah! Aku cuma mukul- mukul lantai kok)

Sejak itu, setiap hari Rama menyisihkan uang jajannya untuk ia setorkan pada Kartini.
Dan ketika ia menceritakan soal ini, utang itu belum lunas.
Tidak ada satupun dari kami yang mau menyumbang uang untuk membantu ia melunasi hutang itu.
Yang Rama terima hanyalah tawa lepas yang seolah tiada akan berhenti.
Terima kasih Rama, Engkau membawa kegembiraan dalam keluarga ini
(Btw, kenapa gaya bahasaku jadi kayak puisi gini???)

Makanya dek, kalau ga ada duit, jangan putus dulu! (Loh?)

2 komentar: