Senin, 08 Februari 2016

Terimakasih, W. Saya Pasti Stres Tanpamu.

Saya menyusuri jalan Prabu Geusan Ulun dari Gang Pasarean menuju ke arah utara. Sudah 100 meter tapi saya tidak juga menemukan apa yang saya cari. Saya memang baru beberapa bulan tinggal di rumah mertua di Sumedang ini dan tidak mengenal daerah sekitar.
 
Kelelahan, saya putuskan untuk beristirahat. Kebetulan tak jauh dari tempat saya berdiri ada sebuah gerobak tukang Baso Tahu Goreng (Batagor) yang sedang melayani pembeli. Saya pun menghampiri dan memesan seporsi Batagor.

Sambil memperhatikan sang penjual memotong-motong batagor, saya bertanya, “Mang, tahu ga, ada warnet gak ya di sekitar sini?” Saya berharap sang pedagang Batagor tahu di mana warnet karena ia pasti sering berkeliling di daerah sini menjajakan dagangannya.  

Tebakan saya benar. Setelah beberapa saat berpikir, ia menjawab, “Di dekat perempatan itu, Teh..” Ia menunjuk perempatan lampu merah yang letaknya berlawanan dengan arah yang barusan saya tuju. “Dari lampu merah itu belok kiri. Pas di situ. Kalau ga salah sih ada warnet.”
Hmm.. baiklah. Berhubung hari itu saya sudah agak capek, saya putuskan untuk mencoba lagi mencari warnet keesokan harinya sesuai petunjuk Mang Batagor. 

Alhamdulillah, petunjuknya benar. Saya menemukan warnet bernama Finish.net.

---
Saya pikir, saya tidak akan pernah ke warnet lagi.


Untuk apa ke warung internet (warnet)? Sudah lama saya punya laptop dan modem. Saya juga punya smartphone yang punya fitur tethering sehingga bisa menjadi mobile hotspot. Kalau kuota habis atau tinggal sedikit, saya bisa memanfaatkan banyaknya penyedia fasilitas wifi gratis. Bisa di kampus, toko buku, atau kafe. I can go online anywhere, anytime. So, bisa saya katakan, selamat tinggal warnet!

Tapi..
Roda hidup berputar.

Laptop saya rusak. Ada laptop pengganti, namun mati karena insiden tersiram air. Konon untuk memperbaikinya butuh setengah juta rupiah. Saya belum punya uang untuk itu.

Smartphone yang selalu saya gunakan tethering pun mulai menua. Awalnya ponsel saya sering memberi notifikasi memori penuh. Kemudian mulai sering mati mendadak. Terakhir ia melaporkan bahwa kartu memori rusak dan perlu diformat. Aaargh!

Sekarang saya harus bilang selamat tinggal pada nikmatnya online di rumah sambil ngopi, ngemil, dan jagain anak. Huft..

---
Selama beberapa bulan kemudian, saya jadi pelanggan setia warnet Finish. Gak bisa dipungkiri, kadang saya merasa berat melangkahkan kaki hanya untuk memuaskan hasrat online. Tapi di sisi lain (dan ini yang lebih sering saya rasakan), saya bersyukur ada warnet yang bisa saya singgahi, tempat saya menghabiskan waktu untuk me-time tanpa diganggu anak, tempat saya bisa menyalurkan hobi nge-blog, blogwalking, dan memantau linimasa untuk mendapatkan info terkini. Kalau ga ada warnet, mungkin saya akan stres berat karena bosan. Ya, bagi saya, online adalah cara saya melepaskan stres.

Selain melepas stres, warnet juga berjasa saat saya kehabisan pulsa untuk berkomunikasi dengan suami saat ia di kantor. Untuk membeli pulsa senilai 5000, minimal saya harus menyediakan uang Rp. 7.000,- . Bagi saya, pulsa 5000 sangat minim. Apalagi saya dan suami berbeda operator. Biaya telepon dan sms mahal. Kalau di warnet, hanya dengan Rp. 3500,- saya bisa chatting sepuasnya selama satu jam. Saya lebih suka pilihan kedua ini. Kenapa? Ya karena sambil chatting bisa refreshing buka web yang lain.

Saya sangat berterimakasih pada warnet yang memfasilitasi kebutuhan saya untuk online dan berkomunikasi dengan keluarga dan orang-orang hebat di dunia maya.

Thank you so much, Warnet!

Saya berharap warnet ini tetap ada dan berkembang. Kalau dalam pengembangannya mereka butuh modal, semoga dapat pinjaman. Kalau ada kendala dalam bisnis, semoga bisa dapat ilmu untuk mengatasi semua permasalahan. Aamiin..


2 komentar:

  1. Eh, ada event BTPN, ya? Dilist dulu deh. BTW, saya sudah follow blognya, ya? ;)

    BalasHapus
  2. Nyimak, salam kenal kunjungan perdana, blognya keren original sekali

    BalasHapus