Selasa, 13 Oktober 2015

Belajar Filosofi Hidup dari Film Life of Pi

Saat film Life Of Pi rilis tahun 2012, saya tidak tahu apa-apa tentangnya. Bukunya pun saya belum baca. Saya menonton Life Of Pi karena seorang teman merekomendasikannya.

Sumber: More.com

Life of Pi bercerita tentang seorang remaja laki-laki bernama Pi yang terkatung-katung di dalam sekoci di laut lepas, bersama seekor harimau buas! 
Bagaimana latar belakang dan kelanjutannya? 
Tonton sendiri ya.. Hehe..

Film ini sarat pesan moral yang diceritakan secara tersirat. Beberapa pesan moral yang saya tangkap adalah ini:

Sesuatu yang kamu pikir akan membuatmu mati, bisa jadi justru membuatmu tetap hidup.

Seperti Pi, yang awalnya berpikir kehadiran harimau di sekocinya akan membuatnya mati sebagai mangsa. Ternyata tidak. Sebaliknya, Pi jadi punya alasan untuk hidup. Yaitu… berusaha agar tidak dimakan harimau itu. Hihihi..

Dalam hidup kita, kadang ada kondisi dimana kita merasa ‘mau mati’. Apakah itu saat sakit, kelaparan, terlilit hutang, stress karena tekanan pekerjaan, dan lain sebagainya. Tapi pada akhirnya semua itu membuat kita ‘bergerak’, berusaha mencapai kondisi yang lebih baik. Dengan ‘bergerak’ itulah kita hidup dan bertambah kuat. Pernah dengar quote “What doesn’t kill you, make you stronger.”?


Terlalu lama di zona nyaman, akan membuatmu ‘mati’

Setelah berminggu-minggu di laut, betapa senangnya Pi saat tiba di pulau tak berpenghuni dimana dia bisa mendapatkan tempat berteduh, banyak air bersih untuk minum, serta makanan untuk Pi dan sang harimau. Wajar jika Pi ingin tinggal lama di sana.
Tapi ada sesuatu yang menyadarkan Pi, bahwa ia tidak boleh berlama-lama di tempat nyaman itu. Pulau itu menyimpan bahaya terselubung. Ia harus melanjutkan perjalanan dan berjuang lagi meraih kehidupan yang sebenarnya.

Kita pun hendaknya demikian. Saat hidup kita mulai merasa nyaman, berarti saatnya kita ‘keluar’. Belajar hal baru, menghadapi tantangan baru, untuk kehidupan yang lebih baik.


Kadang, hal-hal yang benar terdengar tidak masuk akal

Saat Pi pada akhirnya tiba di darat dengan sekarat selamat, ia dirawat lalu diminta menceritakan kisah tenggelamnya kapal oleh pihak yang berwenang.

Pi menceritakan kisah petualangannya dengan jujur. Namun 2 orang investigator itu tidak percaya. Pi lalu mengarang cerita yang lebih masuk akal. Cerita karangan Pi inilah yang diterima dan dijadikan laporan resmi. Pi sempat menyindir keduanya yang tidak mau menerima hal yang benar hanya karena sulit diterima akal.

Buat saya itu jleb!
Dalam ajaran Islam, banyak mukjizat yang dialami para Rasul. Nabi Ibrahim yang tidak mati saat dibakar, Nabi Musa yang membelah lautan, Nabi Isa yang menghidupkan orang mati, hingga Rasulullah SAW yang melakukan perjalanan Isra Miraj. Semua tak masuk akal!

Tapi sebagai manusia, kita harus meyakini bahwa Allah sungguh Maha Kuasa. Ia berbuat apa saja yang Ia kehendaki, meski di luar nalar manusia sekalipun. Inilah iman yang sebenarnya. Saat mempercayai hal yang benar meski tak masuk akal.

Sebenarnya saya merasa ada pesan-pesan lain yang ingin disampaikan film ini. Seperti hikmah nama Pi yang unik, Pi yang menganut 3 agama (Hindu, Islam, Kristen), tentang gadis yang disukai Pi, hingga tentang sang harimau yang pergi tanpa pamit sesaat setelah mereka tiba di darat. Seperti ada yang tersirat tapi tak mampu saya tangkap.
Hanya 3 poin di atas sajalah yang dapat saya ambil maknanya.

Oh iya satu hal lagi.
Setelah nonton film ini, ada yang sedikit berubah pada diri saya. Saya jadi banyak bersyukur terutama di tengah kemacetan! Kok bisa?
Karena saya membayangkan betapa tersiksanya hidup sendiri di tengah lautan. Jadi beruntunglah saya yang dikelilingi banyak manusia penyebab kemacetan. 
Hahahahaha..


Semoga postingan ini bermanfaat ;)






6 komentar:

  1. Aku udah nonton yang ini. Jadi pengen ngulang lagi nontonnya.

    Satu film yang bagus itu katanya yang bisa merubah penontonnya.

    Ah iya, satu lagi : jago banget nangkep isyarat filmya Mak. :D

    BalasHapus
  2. Ahahahaha..
    ga bisa lupa sama film ini Mak ..

    BalasHapus
  3. suami aku juga merekomendasikan film ini mbak, tapi aku belum sempet nonton, makasih ya atas partisipasinya

    BalasHapus
  4. Film yang menginspirasi :)

    Saya suka adegan ketika zebra, monyet, dan harimau saling bunuh membunuh demi bertahan hidup :)

    BalasHapus