Tapi yah.. karena aku kasihan sama produserku itu, dan aku juga anak yang baik hati dan penurut, maka aku iyakan sajalah meskipun aku agak-agak ga ngerti gimana bikin sinopsis yang “menjual” seperti yang ia inginkan. Aku pernah bikin sinopsis FL di blog ini, tapi menurutnya itu terlalu to the point. Ia ingin yang seperti sinopsis novel.
Aku pun lalu ngebela-belain ke Gramedia untuk melihat contoh sinopsis di cover belakang novel-novel. Hmm.. menarik juga. Aku mencatat berbagai format penulisan sinopsis. Ada yang diawali kutipan atau dialog isi novel, ada yang mendeskripsikan konflik, mendeskripsikan karakter, uraian penjelasan cerita, ada juga yang mengambil sudut pandang tokoh utama. Semuanya menarik, meskipun ada beberapa format yang menurutku kurang bisa diaplikasikan untuk membuat sinopsis FL.
Begitu sampai rumah, aku mulai bereksperimen membuat sinopsis dengan bermodalkan skenario dan sinopsis versi scriptwriter. Dari rencana bikin 2 buah, ternyata malah jadi 4 buah sinopsis yang akan dipilih salah satu. Lumayan..
Keesokan harinya, papaku (yang malam sebelumnya mengantarku ke Gramedia dan tahu kalau itu dalam rangka bikin sinopsis) memberiku referensi How To Write A Synopsis yang ia dapat dari hasil googling. OMG, papi! Perhatiannya sering bikin aku geleng-geleng kepala :D .Tapi agak telat. Coz aku kan udah menyelesaikan sinopsisnya duluan. Heuheu.
Begitu aku kirim 4 sinopsis itu ke Om produser, ia langsung menyetujui rekomendasiku dan memilih sinopsis D. Seperti apa sinopsisnya? Silahkan cekidot di Synopsis: Flickering Light.
Bikin sinopsis ternyata lumayan fun juga. Dan sekarang aku mulai berencana membuat sinopsis untuk novelku nanti.
…
Amin :)
Thanks to Om produser, yang udah ngasih kesempatan buat aku untuk menggali potensi diri (Bahasanyaa..! Yuwk)
Thanks to scriptwriter yang udah bikin skenario bagus. Sinopsis yang bagus *muji diri sendiri* kan berawal dari cerita yang bagus. Bukan begitu? ;)
like this...!
BalasHapus