Senin, 30 Mei 2011

Tidak Pantas

Saya baru kena tegur Allah.

KataNya saya terlalu sering memikirkan tentang jodoh.
Padahal Ia sudah mengaturnya.
Jadi seharusnya saya memikirkan-Nya saja.

Ah, malu saya jadinya *blushing*

Ia memang Maha Pencemburu.
Ia ingin kita mencintai-Nya dan memikirkan-Nya di atas segalanya.
Tapi sungguh hanya Dia dan hanya Dia yang layak mendapatkannya.

Memikirkan doi lebih sering dibanding Dia?
Sungguh tidak pantas,
tidak pantas,
tidak pantas.




Senin, 16 Mei 2011

Farewell (Part 2): Bandung

Hari terakhir aku kerja di kantor, semua rekan-rekan kerjaku belum ada yang tahu. Semua rutinitas kantor berjalan terlalu aman dan damai sampai-sampai aku ragu sendiri, beneran ini the hari terakhir aku kerja? Apakah cuma atasanku yang tahu? Apakah atasanku bercanda? Heuheu.

Jam lima sore, ketika aku pamit pulang, barulah Pak Manajer meminta waktu pada semua orang di ruangan untuk berkumpul dan melakukan ‘briefing’. Beliau ngasih pidato, pesan-pesan, bahwa aku harus selalu tumbuh, berkembang, belajar, menjadi ‘duta’ perusahaan, dan melakukan sesuatu dengan begin with the end in mind, dsb dsb. Teman-temanku yang lain juga memberi pesan & kesannya. Aku pun tak ketinggalan mengucapkan terimakasih atas semuanya dan mohon maaf kalau selama aku bekerja ada perkataan atau perbuatan yang kurang berkenan.

Konon siy biasanya suka ada farewell party. Tapi karena saat itu orang-orang lagi musim lembur dan banyak kerjaan, jadi ya tidak ada deh.

Tapi sepulang kantor Teh Nely mengajak aku dan Mbak Ocha makan bareng di Pizza Hut. Kemudian ada Teh Yessie, Teh Rika, dan Teh Puput menyusul. Jadilah kami ber-farewell party berenam, only ladies. Seneng banget.

Terimakasih banyak buat Teh Nely yang udah nraktir.. Balaslah dengan yang lebih baik ya Allah, amin.

‘Pesta’ kami menyisakan enam slices pizza small size plus semangkuk fettucini. Semuanya dihibahkan padaku sebagai anak kos. Hihihi. Sempat diberi wejangan bagaimana menghangatkan fettucini pake magic jar tapi.. andai mereka tahu, belum sempat diangetin juga itu semua pizza & fecttucini abis duluan! Hahaha. Beneran deh yang namanya anak kos.

Di kosan, hmm.. ga bisa dibilang pesta siy, meskipun makanan (selain pizza & fettucini) berserakan. Ada chitato, The Kotak.. apalagi ya? Banyak lah. Kami semua ngumpul dan bergosip, membahas status facebook seorang cowok yang habis kena gerebek, ketahuan tengah malem berduaan bareng pacarnya. Ckckckc. Jadi nih pasca penggerebekan, cowok ini pasang status gini:

please dont distrub we prevate.!!!!!

who are you???you teacher,you strong,you justice

or you have trouble about a limited social i think you a busssiiiitttt

sista LOL!!!You dont know about we...

pLease dont judge we thanks???

...

hmm face to face if you want!!! LOL sista.......gakak guling2

(ada yang tau artinya? Aku siy enggak)

Malu-maluin ga siy? Udah marah-marah, salah grammar, dijadiin status, pula!

Gitu tuh, kalau kebanyakan pacaran daripada belajar :p

Si Nurul berlebihan banget ngejeknya, Berkali-kali dia teriak-teriak, "YOU DON'T KNOW WE! YOU DON'T KNOW WE!". dan sekosan pun ketawa guling-guling.


Aku packing sampai jam 12. Pas mau tidur, ealah.. anak-anak kosan ngadain pesta ultah jarak jauh (via telepon) buat Ata & Ummul. Konsepnya Phone Conference gitu, karena Ata tinggal di kosan yang berbeda dengan kami, sementara Ummul lebih jauh: di Medan! Aku siy ikut teriak aja “Met ulangtahun!”. Terus lanjut tidur. Zzzzz….

Ga sempet perpisahan ma anak-anak kosan, ga pake acara tangis-tangisan (ga penting juga), pagi jam 5 aku pamit ma Nurul dan capcus.

Bye Bandung, Bye Kantor, Bye Kosan…

I’ll miss you all.. :’)

Farewell (Part 1): Jatinangor

Malam itu aku ke Jatinangor.

Tujuan utamanya siy, ngembaliin majalah & pensil warna Alvi. Tapi sebelumnya aku mengundang dua sahabatku Indri & DG (baca: Diji) untuk makan malam bareng.

Mereka agak heran, tumben banget aku ngajak dinner bareng. Tapi mereka tetap hadir dan mendengarkan ‘pengumuman’ku sesaat setelah kami duduk di sebuah tempat makan di dekat Pangdam, sambil menunggu pesanan datang.

“Jadi, maksud saya mengundang saudara-saudara datang kemari…”

“… adalah karena..”

“.. lusa aku akan ke Batam.”

Indri speechless. Matanya tiba-tiba berkaca-kaca tapi ia cepat menguasai diri. Sementara DG hanya tersenyum pahit (tsah, bahasanya!). Ya iyalah, si DG kan cowok, masak mau berkaca-kaca? :p

Setelah pengumuman (agak) shocking pink itu, kami makan & mengobrol seperti biasa.

Indri paling pertama menghabiskan makanannya dan minta izin ke Jatos. Pikiran pertama yang terlintas di benakku adalah, ni anak pasti mau ngebeliin sesuatu deh buat aku *geer*.

“Indri mau beli shampo,” ucapnya. Aku & DG heran.

“Jauh-jauh amat beli shampo ke Jatos,” sahut DG. “Tuh di warung depan juga ada..”

“Iya ya? Tapi di Jatos aja shamponya suka ga lengkap, apalagi di warung,” Indri ngeles.

Begitu Indri pulang dari Jatos, terbukti benar dugaanku. Ternyata dia ke Jatos ngebeliin aku bros kupu-kupu. Cantik sekali. Jadi ngerasa agak bersalah karena ga ngasih apa-apa buat Indri..

Selesai makan, aku memutuskan untuk langsung ke kosan Alvi. DG pengen ikut. Indri juga. Waa.. aku terharu. Mereka bersedia menemani aku jalan kaki ke kosan Alvi padahal kosan dia jaaaaauuuuuhhh pisan! Terpencil, lah.

Di tengah perjalanan, kami melewati minimarket tempat DG bekerja. Di depan minimarket itu ada gerobak penjual jus buah yoghurt. Surprisingly, ternyata jus yoghurt itu usaha milik DG! Pantesan aja tadi sebelum makan dia promosi, “Cobain deh ada jus yoghurt, harganya Cuma 6000”.

Lebih surprise lagi, ternyata usaha jus yoghurt yang saat itu baru berumur dua hari adalah usaha berdua bareng someone specialnya, Nisa (sahabatku juga, di Jakarta). OMIGOT OMIGOT OMIGOT! Isn’t it so sweet? Menurut aku punya usaha bareng pasangan tuh romantis. So sweet so sweet so sweet… Mupeng.. >.<

Akhirnya aku dan Indri pun membeli jus yoghurt itu. Rasanya lumayan.

Via sms, Alvi bilang dia akan keluar kosan. DG tampak kecewa karena dia sebenarnya tetap ingin jalan kaki sampai kosan Alvi. Dia lagi pengen jalan-jalan. Tapi akhirnya kami memutuskan menunggu Alvi saja di sana, bertiga nongkrong-nongkrong sambil minum jus dan menemani si penjual (karyawannya DG) melayani pembeli. Heuheu.

Lama kemudian, Alvi datang naik motor. Setelah aku menyerahkan semua barang-barangnya, dia minta traktir es krim. Gubraaaaak..! Ni anak ga segan-segan banget deh kalo request sesuatu. Aku siy mengiyakan aja, secara kapan lagi aku bisa traktir dia? Lagipula dia pernah ngebeliin aku es krim pas aku ultah J

Dia minta dibeliin es krim di Jatos, atau di kedai Indra dekat Griya. Indri pamit pulang ke kosan. Aku udah siap naik motor Alvi ketika aku tanya DG, “DG abis ini mau kemana?”

Tebak apa jawabnya?

“Ga tau”.

Jiaaaaaahh, ni anak labil amat yak? Hahahahaha..

Aku ceritakanlah pada Alvi bahwa si DG ini belum ingin berpisah denganku (bohong) dan masih ingin jalan-jalan (beneran). Alvi maklum. Ia lalu menitipkan motornya di warnet Bunga Mas dan mengajak DG ikut kami beli es krim. Ckckckckck.

Dan.. berjalan kakilah kami (lagi) dari gerbang Unpad ke Jatos. Jatos udah mau tutup dan yang jual es krim.. pastinya udah tutup duluan. Haha. Kami lalu melanjutkan perjalanan ke Kedai Indra dan beli seporsi es krim goreng untuk Alvi saja :D

Ketika aku bilang aku akan ke Batam, respon Alvi datar aja (emang lo ngarep responnya apa Sin?). Baguslah. Coz kalau aku melihat orang yang berat hati berpisah denganku, kayak di DG ini *tetep geer, lol*, aku pun jadi semakin berat hati.

Eniwei, beneran loh aku sampe mengusir DG pulang.

Abis dari Kedai Indra, kami jalan kaki lagi sampai gerbang Unpad. Aku & Alvi menuju parkiran motor. Si DG masih ngekor! Akhirnya aku bilang, “DG pulang sana!” sahutku sambil nunjuk angkot.

“Wah, diusir nih?” protesnya.

Apa boleh buat, DG. Sudah malam, waktunya pulang.. :D

Sampai jumpa lagi DG, Indri, Alvi…

Kamis, 12 Mei 2011

Thanks For Being My Good Friends

Sedang merasa 'tertampar' & menyadari bahwa aku harus lebih banyak bersyukur karena memiliki teman-teman yang baik dalam hidupku. Jadi seperti Nurul yang membuat tulisan apresiasi untuk teman-temannya, maka aku pun menuliskan ini.

Tessa Pamela Sari

Aku bukan orang yang pintar memelihara persahabatan sebenarnya, apalagi kami jarang bertemu semasa kuliah dan pasca lulus. Jadi kalau kami sekarang masih bersahabat.. well, ini adalah sebuah prestasi. Delapan tahun!

Terimakasih Allah, Engkau menggariskan Tessa kuliah di Bandung, sehingga dia bisa menemaniku saat galau di masa-masa SPMB. Heuheu (Thanks to Delvina, too. Dua orang ini yang sebenarnya soulmate-an. Hihi).

Pevi Karamina Putri

Sahabatku yang selalu menginspirasi selama kuliah. Cantik, pintar, sholehah. Subhanallah lah pokoknya. Yang menginspirasi, yang selalu memberi nasehat, yang sering nraktir *eh?. Semoga Pevi dan keluarga selalu diberkahi Allah. Amin.

Isnia Nurul Dita, Ana Nur'anafi, Syarifatunnisa M. Putri, Ridha Umami, Ummul Fitri Afifah, Revina Bayu, Ermitha.

Tempat curhat dan ngegosip, pastinya :p

Supporter paling hebat di masa-masa stres menyusun skripsi.

Kehangatan, kebersamaan, kekompakan, kenarsisan, kegembiraan, ke'gila'an. Merekalah yang membuat kosan menjadi 'home sweet home'.

Dihyah Gunalloh

Teman yang SELALU SATU KELAS dari semester satu sampai semester akhir. Mengingat prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2005 ada 12 kelas, yang lalu dibagi jadi 3 jurusan, lalu dipecah lagi jadi 3 konsentrasi, 'ajaib' aja kita selalu bareng. Andai kita lulusnya bareng, perfect banget tuh pasti. heuheu.

Dg selalu tahu kalau aku abis nangis, atau lagi galau. Menyebalkan. Padahal aku selalu berusaha menyembunyikan ekspresi supaya orang-orang ga pada tahu. Tapi Dg selalu tahu. Kok bisa seh? Ckckckc

Indri Sulistiowati, Annisa Fitriani

Mankomers D + Thias.org. Belajar di kelas bareng, jobtraining bareng. Kosan mereka sering jadi tempat nginep kalau aku bosen di Bandung, atau ada acara malam di Nangor. Sering curhat-curhatan, pasti. Terimakasih ya temans, bersedia mendengarkan ceritaku yang suka ga penting ini. hihihi. (Terimakasih juga buat Suci Septiani, Dian Merdiana, Putri, Maya, Adi, Hadi, Adit, & teman-teman Mankomers lain)

Robby Prasetyo

sahabat sejatiku banget lah di CC. Yang ngajarin aku ngedit, tempat konsultasi, tempat curhat, tempat membuang masalah-masalahku a.k.a tempat 'sampah', temen nongkrong, temen nonton, temen makan, teman kerja & tempat melimpahkan pekerjaan. Ckckckc. You are the best, Robby! :D

'Best moment'ku dengannya adalah pas pra produksi Gancu Production. Kami pernah berdebat via sms, bales-balesan sms pake huruf kapital. Hahaha. Berhubung kami sama-sama tipikal orang yang jarang bisa marah, jadi itu peristiwa langka banget. Hehe. Bagian terbaiknya adalah, bahwa hari itu juga kami baikan. Baguslah (Robby yang mengalah, pastinya :p)

Terimakasih juga untuk ALL CC'ERS semua angkatan. Love you all! :)

Gilbert Orlando Sitorus

He was my angel :)

Sangat baik hati dan sangat inspiratif.

(Udah ah segitu aja kayaknya cukup :p)

Aku yakin suatu hari nanti dia akan jadi orang yang hebat & sukses.

Nosa Sintari Dewi, Ade Puspitasari

Tempat curhat di kantor.

Teh Puput adalah temen nebeng pulang kalau ga ikut jemputan. Mbak Ocha tempat minta cemilan *halah*. Terimakasih ya.. kalian baik sekali.. (Terimakasih juga buat Teh Tia, Teh Nelly, Teh Yessie, Teh Rika, & all crew HR-GA Dept Shafco)

Chandra Darusnal

I ALWAYS enjoy every moment & conversation with him.

sekian :D

(jiaaaah, lebih singkat dari deskripsi Gilbert :p)

Terimakasih juga aku ucapkan buat Randa.. :)

Persahabatan kita ga selalu mulus, memang. Maafkanlah aku yang tak sempurna.

Kita pun tak selalu bersama.

But I believe that good friends are like stars. They're not always can be seen. But they're always there.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau mengirim mereka padaku.

Alhamdulillah, Alhamdulillah..

Thank you very much, guys.

I'm very grateful having you all in my life.

Thank you, thank you so much.

with love,

Sinta

Senin, 09 Mei 2011

Waktu, Jarak

Waktu berbulan-bulan tak mampu menghalaumu.

Lalu kuminta bantuan Jarak.

Tapi masih saja.

Mungkin Waktu membutuhkan Tahun,

Mungkin Jarak membutuhkan puluhan ribu Kilometer.

Mungkin Nanti dan Di Sana

berhasil menyingkirkanmu.

Aku akan sabar menunggu.