Senin, 16 Mei 2011

Farewell (Part 1): Jatinangor

Malam itu aku ke Jatinangor.

Tujuan utamanya siy, ngembaliin majalah & pensil warna Alvi. Tapi sebelumnya aku mengundang dua sahabatku Indri & DG (baca: Diji) untuk makan malam bareng.

Mereka agak heran, tumben banget aku ngajak dinner bareng. Tapi mereka tetap hadir dan mendengarkan ‘pengumuman’ku sesaat setelah kami duduk di sebuah tempat makan di dekat Pangdam, sambil menunggu pesanan datang.

“Jadi, maksud saya mengundang saudara-saudara datang kemari…”

“… adalah karena..”

“.. lusa aku akan ke Batam.”

Indri speechless. Matanya tiba-tiba berkaca-kaca tapi ia cepat menguasai diri. Sementara DG hanya tersenyum pahit (tsah, bahasanya!). Ya iyalah, si DG kan cowok, masak mau berkaca-kaca? :p

Setelah pengumuman (agak) shocking pink itu, kami makan & mengobrol seperti biasa.

Indri paling pertama menghabiskan makanannya dan minta izin ke Jatos. Pikiran pertama yang terlintas di benakku adalah, ni anak pasti mau ngebeliin sesuatu deh buat aku *geer*.

“Indri mau beli shampo,” ucapnya. Aku & DG heran.

“Jauh-jauh amat beli shampo ke Jatos,” sahut DG. “Tuh di warung depan juga ada..”

“Iya ya? Tapi di Jatos aja shamponya suka ga lengkap, apalagi di warung,” Indri ngeles.

Begitu Indri pulang dari Jatos, terbukti benar dugaanku. Ternyata dia ke Jatos ngebeliin aku bros kupu-kupu. Cantik sekali. Jadi ngerasa agak bersalah karena ga ngasih apa-apa buat Indri..

Selesai makan, aku memutuskan untuk langsung ke kosan Alvi. DG pengen ikut. Indri juga. Waa.. aku terharu. Mereka bersedia menemani aku jalan kaki ke kosan Alvi padahal kosan dia jaaaaauuuuuhhh pisan! Terpencil, lah.

Di tengah perjalanan, kami melewati minimarket tempat DG bekerja. Di depan minimarket itu ada gerobak penjual jus buah yoghurt. Surprisingly, ternyata jus yoghurt itu usaha milik DG! Pantesan aja tadi sebelum makan dia promosi, “Cobain deh ada jus yoghurt, harganya Cuma 6000”.

Lebih surprise lagi, ternyata usaha jus yoghurt yang saat itu baru berumur dua hari adalah usaha berdua bareng someone specialnya, Nisa (sahabatku juga, di Jakarta). OMIGOT OMIGOT OMIGOT! Isn’t it so sweet? Menurut aku punya usaha bareng pasangan tuh romantis. So sweet so sweet so sweet… Mupeng.. >.<

Akhirnya aku dan Indri pun membeli jus yoghurt itu. Rasanya lumayan.

Via sms, Alvi bilang dia akan keluar kosan. DG tampak kecewa karena dia sebenarnya tetap ingin jalan kaki sampai kosan Alvi. Dia lagi pengen jalan-jalan. Tapi akhirnya kami memutuskan menunggu Alvi saja di sana, bertiga nongkrong-nongkrong sambil minum jus dan menemani si penjual (karyawannya DG) melayani pembeli. Heuheu.

Lama kemudian, Alvi datang naik motor. Setelah aku menyerahkan semua barang-barangnya, dia minta traktir es krim. Gubraaaaak..! Ni anak ga segan-segan banget deh kalo request sesuatu. Aku siy mengiyakan aja, secara kapan lagi aku bisa traktir dia? Lagipula dia pernah ngebeliin aku es krim pas aku ultah J

Dia minta dibeliin es krim di Jatos, atau di kedai Indra dekat Griya. Indri pamit pulang ke kosan. Aku udah siap naik motor Alvi ketika aku tanya DG, “DG abis ini mau kemana?”

Tebak apa jawabnya?

“Ga tau”.

Jiaaaaaahh, ni anak labil amat yak? Hahahahaha..

Aku ceritakanlah pada Alvi bahwa si DG ini belum ingin berpisah denganku (bohong) dan masih ingin jalan-jalan (beneran). Alvi maklum. Ia lalu menitipkan motornya di warnet Bunga Mas dan mengajak DG ikut kami beli es krim. Ckckckckck.

Dan.. berjalan kakilah kami (lagi) dari gerbang Unpad ke Jatos. Jatos udah mau tutup dan yang jual es krim.. pastinya udah tutup duluan. Haha. Kami lalu melanjutkan perjalanan ke Kedai Indra dan beli seporsi es krim goreng untuk Alvi saja :D

Ketika aku bilang aku akan ke Batam, respon Alvi datar aja (emang lo ngarep responnya apa Sin?). Baguslah. Coz kalau aku melihat orang yang berat hati berpisah denganku, kayak di DG ini *tetep geer, lol*, aku pun jadi semakin berat hati.

Eniwei, beneran loh aku sampe mengusir DG pulang.

Abis dari Kedai Indra, kami jalan kaki lagi sampai gerbang Unpad. Aku & Alvi menuju parkiran motor. Si DG masih ngekor! Akhirnya aku bilang, “DG pulang sana!” sahutku sambil nunjuk angkot.

“Wah, diusir nih?” protesnya.

Apa boleh buat, DG. Sudah malam, waktunya pulang.. :D

Sampai jumpa lagi DG, Indri, Alvi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar