Jumat, 07 September 2018

Kakang 3 Tahun 10 Bulan

Minggu depan Kakang akan menginjak usia 3 tahun 11 bulan. Jadi sebenarnya postingan ini agak-agak telat. Gpp lah yaa..

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali toh?

So, ini dia perkembangan Kakang di usia 3 Tahun 10 bulan.



Mulai Menggambar

Saat anak-anak lain udah mulai mewarnai dan menggambar begitu menginjak usia 3 tahun, Kakang tampaknya belum tertarik. Baru akhir-akhir ini dia mulai menggambar sesuatu selain shapes.

Untuk mewarnai, dia sudah mulai mencoba tapi ga pernah kelar :D 

Paling lama 3 menit, terus ngeluh cape. Ya udah sih saya pun ga maksa.

Sekarang Kakang lagi suka menggambar di hape saya pakai aplikasi Coret : Belajar Menggambar.

Cocok banget ni buat Kakang. Fiturnya cuma pensil, penghapus, pilihan ketebalan pensil dan pilihan warna pensil. Oh ya, ada juga beberapa template gambar dimana anak bisa menyambungkan titik-titik untuk membuat gambar yang utuh. Balita banget deh pokoknya.

Tombol savenya ga berfungsi. Wahahaha.Baguslah. Udah aplikasinya cuma 1 MB, ga bisa nyimpen gambar pula. Hemat memori ya kaaaan. Kakang pun belum merasa perlu nyimpen gambar. Dia mah sekali ngegambar langsung ganti kanvas.



Ada yang tahu Kakang menggambar apa? Siapa yang bisa menebak dua gambar itu dengan benar, dapat harga spesial belanja di Instagram.com/BajuKokoAnak dan Instagram.com/RumahSakinah :p

Clue: from game Plants VS Zombies :))


Anak Bilingual

Kakang punya banyak kosakata dalam bahasa Inggris. Mulai dari nama hewan, buah, hingga kata kerja dan kata sifat. Kalimat-kalimat pendek juga banyak yang ia mengerti. Huruf abjad dia hafal semuanya dalam bahasa Inggris. Media paling utama apa lagi kalau bukan Youtube :D

Kakang bahkan mulai tertarik menulis huruf karena melihat video ini:



Kadang kalau lagi nonton acara kartun di TV yang berbahasa Inggris, suka saya dampingi sekalian belajar. Misal si tokoh ngomong, “Let’s have some fun!” kemudian saya tanya, “Let’s have some fun itu artinya apa Kang?”

“Ayo kita bersenang-senang!”

Saya yakin dia ga selalu ngerti literally. Tapi karena memperhatikan konteks, Kakang bisa nebak dan seringkali tebakannya itu benar. Hahaha

Pernah juga saat ada yang bilang “Don’t worry..”, Kakang mengartikannya “Tidak apa-apa..” Hihihi Kurang tepat memang, tapi setidaknya Kakang menangkap dengan benar bahwa kalimat “Don’t worry” adalah untuk menenangkan seseorang :D

Pernah suatu hari saya membacakan buku cerita berbahasa Indonesia, Kakang request, “Mi, bacanya pake Bahasa Inggris dong..”

WHAAAAAT


 First Time to Dentist



Sudah lama saya memperhatikan di dua geraham bawah Kakang ada lubang. Kakang ga pernah ngeluh sakit tapi ga kebayang kalau someday Kakang sakit gigi beneran.

Saya udah sounding dari beberapa bulan lalu untuk Kakang periksa ke dokter gigi. Jawabannya selalu tidak. Padahal saya sudah menjelaskan bahwa dokter gigi itu baik dan hanya akan meminta Kakang buka mulut dan melihat-lihat giginya.

Saya juga membacakan beberapa cerita anak tentang pengalaman ke dokter gigi, bahkan Abinya men-download game Dentist dimana Kakang bisa berperan sebagai dokter gigi yang membersihkan dan memasang kawan gigi ke gorila dan hewan-hewan lain. LOL







Hingga di suatu malam saat saya tanya Kakang, “Besok periksa ke dokter gigi ya?” Untuk pertama kalinya Kakang menjawab,”Iya!” Kebetulan Abinya juga mau periksa gigi, jadilah sekalian.

Di ruang praktek, Kakang beneran tenang dan berani. Saya duduk memangku Kakang atas permintaan dokter. Sayangnya ketenangan Kakang memudar begitu dokter mulai memasukkan kasa (?) ke dalam mulutnya.

“Hoeeeeek, hoeeek..”

Dokter batal deh naruh kasa. Pas coba masukin kapas, Kakang mulai menjerit. Saya coba pegang, Kakang meronta.

“Gak apa-apa kok..”
“Iya, ga akan bikin sakit..”
“TAPI YANG PUTIH ITU APAAAAAA?” Kakang histeris.

Dia beneran kena panic attack. Yo wes break sementara. Dokter memutuskan periksa Abi dulu. Endingnya, Kakang berhasil ditambal. Tapi entah karena kurang sempurna apa gimana, besokannya tambalannya lepas. Zzzzzz..


---

Begitulah cerita kali ini. Sampai jumpa di postingan berikutnyaaa ^^

6 komentar:

  1. dulu waktu kecil aku juga takut banget ke dokter gigi hehe
    jadi inget masa kecilku dulu

    BalasHapus
  2. Aku paling gak tega kalo melihat anak nangis gitu, apalagi pas priksa gigi. soalnya aku sendiri gaberani hehe

    BalasHapus
  3. Kita harus bisa menenangkan buah hati kalau dalam keadaan seperti itu, biar dia tidka semakin takut :)

    BalasHapus
  4. aduh aku gabisa bayangin itu kalo uda panic attack

    BalasHapus
  5. yah... terpaksa tambal lagi ya bi hehe

    BalasHapus
  6. wajar sih kalau anak anak takut sama dokter gigi, abis alat-alatnya serem gitu hehe, aku aja sampek sekarang takut

    BalasHapus