Digital
Breakfast kali ini diisi oleh Mas Yoga sebagai Strategic Director Panenmaya Group dan Mas Lukman sebagai Product Manager Accurate.
Mas Yoga
menjabarkan tentang perilaku konsumen Indonesia dalam berbelanja online. Ada
beberapa info yang saya baru tahu. Misalnya, bahwa konsumen Indonesia paling
sering belanja saat hari kerja dan jam kerja. Selain di Shopee, kebanyakan
buyer adalah laki-laki.
Konsumen
juga banyak yang mementingkan kecepatan pengiriman barang sehingga layanan kurir
seperti Go Send sangat diminati.
Lalu
bagaimana kita sebagai sebuah brand atau seorang marketer bisa survive dalam
kancah jual beli online saat ini?
Mas Yoga menggunakan
konsep IDEA yang terdiri dari Identity, Develop, Engage, dan Accelerate.
Dalam tahap
Identity, kita harus bisa menjabarkan
identitas kita seperti apa. Setidaknya kita harus bisa menjawab 3 pertanyaan
ini:
Who you
are?
Where you are?
What you’re good at?
Mas Yoga memberi contoh akun IG milik temannya yang menyediakan jasa personal shopper atau
lebih dikenal dengan jastip (jasa titip). Temannya ini tinggal dekat Mall of Indonesia yang
menyediakan merek-merek fashion kelas dunia. Target marketnya tentu saja orang
luar Jakarta bahkan luar pulau.
Well, saya
jadi ingat punya teman yang juga bisnis jastip. Sepertinya menarik, mudah dan
menyenangkan. Sayangnya saya ga punya hobi belanja sih. Mending di rumah, bisa
golar-goler santai #emakpemalas.
Tak hanya bisnis online, bisnis offline pun juga sekarang membutuhkan pemasaran online. Bagi yang
punya usaha offline dan membutuhkan orang-orang untuk datang ke toko, sekarang pemasaran
digital semakin canggih. Kita bisa membuat iklan di Facebook yang ditargetkan
untuk mereka yang (misalnya) berusia 18-35 tahun dan berada pada radius 5 km
dari tempat usaha kita berada. Yes, bisa se-spesifik itu.
Pada tahap
Develop, kita harus bisa membangun solution and story.
Kita perlu
memiliki mindset untuk menjadi solusi bagi kebutuhan konsumen, tidak hanya jual
produk.
Kemudian,
jika kita adalah sebuah brand, penting untuk membangun cerita sebelum menjual.
Develop a story before sales.
Misalnya
kita menjual kain batik. Tentu batik kita akan semakin bernilai jika kita mampu
menjelaskan pada konsumen makna dan cerita di balik motif batik tertentu.
Brand harus
punya cerita karena adanya cerita akan membedakannya dengan komoditas.
Dalam tahap
Engage, kita harus selalu berinteraksi dengan target pasar.
Response, no matter what they say.
Ngomongin
target pasar, kita harus bisa menyasar secara spesifik. Bukan terobsesi dengan
promosi ke sebanyak-banyaknya orang. Kenapa? Karena setiap orang memiliki
kebutuhan dan keinginan berbeda. Tentu akan sia-sia jika kita memberi penawaran
pada orang yang sebenarnya tidak cocok atau tidak butuh akan produk kita.
Pada tahap
Accelerate, kita harus selalu tanggap terhadap semua respon dan orderan
konsumen. Untuk meningkatkan penjualan, kita bisa buka akun di beberapa social media
dan juga marketplace.
Kita bisa
menggunakan tool yang dapat mengelola semua kanal penjualan online
(marketplace) dalam satu dasbor sehingga tidak akan mengalami lagi oversell, stok
tidak update, dan orderan yang tidak terproses.
Materi
selanjutnya adalah tentang aplikasi pembukuan canggih yang disampaikan oleh Mas
Lukman.
Beliau menjabarkan data tentang daya tahan perusahaan yang umunya cenderung menurun
dari tahun ke tahun.
Kenapa?
- Mencoba melakukan semuanya sendiri
- Tidak memiliki tim yang kuat
- Kalah berkompetisi
- Kurang mengerti strategi pemasaran
- Kurangnya pengetahuan di bidang keuangan
Khusus poin
kelima, diperparah dengan SDM yang kurang kompeten dan juga mahalnya biaya
untuk mempekerjakan akuntan.
Karena itu,
Solusi UKM memperkenalkan Accelerate Online dimana kita bisa membuat pembukuan
dan laporan keuangan secara mudah. Tidak perlu pengetahuan mendalam soal
akuntansi, kita bisa melakukan input data sendiri dan secara otomatis aplikasi
ini akan langsung menyajikan laporannya secara real time. Biaya berlangganannya juga sangat terjangkau.
Ilmu yang saya
terima hari ini cukup memberi pencerahan dan menambah semangat untuk tidak
sekedar survive tapi juga semakin maju mengembangkan bisnis.
See you
next time ^^
wah, saya baru tau ada acara seperti ini..
BalasHapusMemang harus belajar banyak ya tentang digital marketing
Terimakasih untuk sharingnya mba :)