Selasa, 15 Februari 2011

Tentang "Orgil"

Akhir-akhir ini aku sering diganggu dengan seseorang yang iseng banget. Dulu dia menghubungiku dengan modus salah sambung, pengen kenalan, bla bla bla. Aku tidak pernah suka dengan orang yang seperti itu. Jadi aku abaikan saja. Lama kelamaan dia pun berhenti menghubungiku.

Tapi baru-baru ini dia menghubungi aku lagi. Katanya dia lagi patah hati karena cintanya ditolak oleh cewek yang namanya mirip denganku (Anita[?]). Katanya dia pengen curhat padaku. Ya ampun!

1. Aku gak kenal dia

2. Aku gak kenal Anita

3. Aku gak mau tahu tentang mereka

4. Siapa elo? Siapa dia? Siapa gue?

5. Zzzzz…. He is the most annoying person in the world!

Sms terakhir yang aku kirim padanya adalah:

“.. Aku terganggu. Aku mau KR berhenti menghubungi aku. Maaf.”

Eh, dia malah balas:

“..Gpp… Tapi dia itu cantik banget loh seperti bidadari..”

WHAT THE ....??? Langsung aku banting HP ku (ke kasur).

Belum pernah aku semarah itu. Aku menamakannya: ngamuk.

Hebat sekali dia. Aku adalah tipe orang yang gak mudah marah, gak suka marah, dan gak suka dibuat marah. Tapi dia berhasil membuat emosiku naik ke ubun-ubun.

Aku curhat ke Putri, teman kosan. Aku bilang padanya: “Kalau besok dia masih sms aku, aku bakal ganti nomor!”

Gak nyampe besok, beberapa menit kemudian dia sms:

“Anita.. I love you more than everything..”

Oke, kayaknya tu orang udah mulai sinting.

Tapi setelah agak lama, setelah emosiku mulai turun dan bisa berpikir lebih jernih, aku merenung. Hey, ngapain aku ganti nomor hanya karena orang yang gak aku kenal? Rugi di aku dong! Lagipula sepertinya dia mulai gila. Masak aku marah-marah ma orang gila?

Akhirnya aku simpan nomornya dengan nama “Orgil 1” dan “Orgil 2”. Dia punya lebih dari 2 nomor, aku yakin. Tapi yang baru aku simpan itu dulu.


Jadi kalau sebelumnya responku begini:

Mendapat sms darinya : bete

Ketika membaca smsnya: emosi

Setelah membaca smsnya: pengen banting HP,


Sekarang berubah menjadi:

Mendapat sms dari “orgil” : senyum

Ketika membaca smsnya: nyengir

"I love you forever anita.."
"..always love you.. so much.."
"Nit maaf saya bisa datangnya besok,, saya mau shalat istikharah dulu nit.."

Setelah selesai membacanya: “Kasian banget sih ni orang,”

Well, menurutku aku cukup berhasil.

Aku berprinsip tidak akan membiarkan hal-hal eksternal (orang, peristiwa) membuatku emosi, marah, atau merasa tidak bahagia. I’ve lost control, I did. Tapi aku bisa ganti perspektif, ganti paradigma.

Hidup itu indah, kawan. Jangan biarkan orang lain membuatmu berpikir sebaliknya.

Stay positive, calm, and fun.

Just get the happiness of February! :)

3 komentar:

  1. hahaha..itu derita saya jaman dulu mbak. gara-gara itu juga suka gonta-ganti nomor hape. sekarang sih emang masih ada yang suka iseng, tapi alternatif saya,,langsung kasih hp itu ke suami, biar aja mereka ngobrol berdua. ampuh lo! orang yang nelepon langsung matiin telponnya. hihihi

    BalasHapus
  2. @Henny: Tapi aku belum punya suami. Gimana dong? >.<

    BalasHapus