Senin, 07 Februari 2011

Jadilah Yang Membanggakan

"..I'm proud of you,, I like your way to get your dream. It's amazing..
..Keren aja sin. You did what you passion on it. It's cooool."
Bukan sekali ini temanku itu "menggombal" seperti itu.
Itu bukan pertama kalinya dia bilang bahwa dia bangga padaku.
Sebenarnya sih, menurutku dia lebih membanggakan dibanding aku. Terutama dari segi prestasi. Tapi yah.. aku siy Alhamdulillah aja kalau ada yang bangga padaku. Heuheu (seneng dong, masa' ga seneng?)

Disadari atau tidak, seperti orangtua, teman-teman kita juga bangga loh, kalau kita melakukan suatu kebaikan dan berprestasi (kecuali yang sirik). Sebaliknya, mereka juga pasti malu kalau kita berbuat sesuatu yang malu-maluin. Aku punya contoh (meskipun ini agak ekstrim)

Pernah ada orang yang "menuding"ku: "Eh, kau kenal gak sama yang namanya A? B? Temen-temen kau kan itu? Mereka bikin video mesum, tau! Sampai masuk koran!"
(bukan, bukan Ariel. Aku ga temenan ma Ariel. Lagipula yang bikin video mesum bukan dia doang kan?)

Clep! Nancep banget tuh kata-katanya. Awalnya aku ga percaya. Tapi ternyata itu fakta. Ya Allah, maluuuuuu... banget rasanya!

Emang siy, kasus itu gak ada hubungan langsung denganku. Tapi tetap saja. Mereka temanku, dan kasus yang menimpa mereka (entah mereka sadar atau tidak) membuat aku & teman-temanku yang lain malu & meringis.

Seandainya mereka bilang, "Kenapa situ yang malu? Kan kami yang dipermalukan?"

Mungkin aku jawab, "Entahlah. Yang namanya malu, seperti rasa yang lain, kan muncul begitu saja, tanpa direncanakan, tanpa bisa dicegah. Aku memang merasa malu. Aku akui itu,"

Sekarang aku sadar, hal-hal yang kita lakukan, berpengaruh pada perasaan orang lain (dalam hal ini, perasaan bangga & malu).
Kamu mungkin bisa bilang, "Apapun yang mau aku lakuin, terserah aku dong! Ini hidup aku, kan?"

Ya, terserah.
Memang, ini hidup kamu.
Kamu bisa milih, ingin seperti apa kamu di mata orangtua, keluarga, dan teman-temanmu?
Ingin jadi orang yang bikin mereka bangga, atau bikin mereka malu?

Terserah kamu.

1 komentar:

  1. Kenapa jadi dalem gini ending tulisanku? heuheu

    *posting sendiri, komen sendiri. ckckc :p

    BalasHapus