... sampai di sini kisah kitaTadi malam adikku memutar lagu itu keras-keras. Sengaja, untuk menggoda seorang temannya yang (mungkin) baru saja berpisah dengan seseorang. Sang teman hanya senyam-senyum malu, dan tertawa melihatku justru karaokean & menyanyikan lagu itu dengan semangat (dan suara fals).
jangan tangisi keadaannya..
bukan karena kita berbeda
dengarkan, dengarkan lagu
lagu ini melodi rintihan hati ini
kisah kita berakhir di Januari...
(Glenn Fredly - January)
Sebenarnya aku nyanyi dengan penuh penghayatan loh. Gimana enggak? Coz sebenarnya aku pun baru berpisah dengan seseorang *aihh.. curcol nih.
Ya, aku "resmi" berpisah dengan seseorang.
Sebenarnya sudah sejak setahun lalu aku merasakan ketidaknyamanan. Tapi belum ada alasan kuat untuk menjauhinya. Karena itu aku bertahan.
Pada akhirnya aku tiba pada suatu titik, di mana aku tidak sanggup menjalaninya lagi.
Aku katakan unek-unekku padanya, aku ucapkan terimakasih & permohonan maaf, aku katakan bahwa segalanya telah berakhir.
Surpraisingly, ternyata dia menerimanya.
Hmm.. baguslah. Itu akan membuat segalanya lebih mudah (atau tidak?)
Aku sedih. Sedih banget sampe nangis.
Tapi mau bagaimana lagi?
Hubungan apakah yang bisa dipertahankan jika telah lenyap rasa sayang, rasa percaya, sikap menghargai, & respectfulness?
Hubungan apa yang bisa diharapkan jika pada setiap kebersamaan yang terasa hanya ketidaknyamanan?
Kami sepertinya bahkan sudah sama-sama tidak peduli satu sama lain.
Aku berharap, ini adalah keputusan yang tepat. Karena jika aku tetap diam & membiarkannya berlanjut, yang ada aku akan selalu makan hati.
Aku bertanggungjawab terhadap kebahagiaanku sendiri.
Maka jika bersamanya aku tidak bahagia, bukankah lebih baik kutinggalkan saja?
Just in case kalian salah paham, tidak, dia bukan pacarku.
Dia hanya seorang teman. Teman yang cukup akrab, yang sering terlibat dalam produksi film/video bersamaku. Bahkan, ia sempat jadi freelancer di tempatku bekerja.
Hari ini aku menyelesaikan naskah untuk produksi.
Aku ingat, beberapa waktu lalu ia bilang ingin membuatkan shotlistnya.
Sebelum ini, aku merasa sangat terbantu, karena shotlist itu adalah pedoman penting untuk pengambilan gambar saat syuting nanti.
Tapi setelah perpisahan ini,
Sepertinya aku tidak akan melibatkannya lagi.
Dan sekarang, aku membuat shotlist itu sendiri.
Membayangkan bahwa syuting nanti akan berlangsung tanpanya..
rasanya ingin menangis :'(
Tapi aku gak boleh manja.
I know i can do it my self!
O, February!
I believe now & then,
I'll always be happy,
always be happy!
*baca mantra
perpisahan itu emang menyedihkan. tapi kan kita nggak pernah bisa tahu apa yang akan terjadi setelahnya. berdoa aja, semoga dengan keputusanmu, semuanya bisa jadi lebih baik lagi.
BalasHapuscheer up!