Aku lalu bercerita.
Pada suatu ketika, aku pernah melihat langit malam begitu indah. Langit bersih tanpa awan, penuh bertabur bintang, yang kerlap kerlipnya berusaha menyaingi benda paling terang saat itu: bulan purnama.
Aku yang sedang berjalan kaki, bagai terhipnotis, terpaku melihat pemandangan menakjubkan itu. Bulan tampak begitu besar dan dekat. Posisinya tepat di atas kepalaku. Aku berjalan lurus dengan kepala menengadah.
Selama puluhan langkah, aku bergerak seperti itu. Aku tidak khawatir akan tersandung, terjatuh, atau menabrak sesuatu. Saat itu aku berada di jalan beraspal yang mulus, tidak ada kendaraan, tidak ada orang lain yang lewat. Hanya ada aku dan seorang teman (cowok) yang ga senorak aku memandang langit sampai segitunya.
"Romantis banget kan? Tapi sayang, orang yang berada sama aku waktu itu..." I wish I was with my crush in that beautiful night.. "... bukan orang yang bisa diajak romantis-romantisan,"
"Hehe. Terus sekarang dia dimana, Teh?" tanya Kasih menggoda.
"Sekarang..."
.. dia jauh. Jawabku dalam hati.
Lalu aku ingat, baru-baru ini aku menulis tentangnya. Dan di postingan itu, aku menuliskan lirik lagu Bulan Yang Sama dari The Ox. Pas banget! Jadi pengen nyanyi lagi
*aarrggh tidaaaak!
**penonton menutup telinga
Lirik yang aku tulis kemarin kan ga sampai reffrain nya tuh. Jadi sekarang kita nyanyi dari reff nya aja yuuuuks :D
Lihatlah bulan yang sama agar kita merasa dekat
Lihatlah bulan yang sama agar kita tetap dekat
Kau di sana aku di sini
Terhalang jarak yang begitu jauh
Kumohon kau jangan mengeluh
Bersabarlah menungguku
Tetaplah engkau seperti dulu
Secepatnya ku akan kembali..
(The Ox- Bulan Yang Sama)
Kasih bilang suaraku bagus. Seumur hidup, ga ada yang pernah bilang suaraku bagus kecuali dia. Haha. Sungguh dia tidak cocok jadi juri Indonesia Idol :p *peace, Kasih! ^_^v
...
suddenly a thought comes to my mind:
maybe that time he wasn't your crush, Sinta. So I ask you RIGHT NOW, are you crushing on him?
I just like him
Tidak ada komentar:
Posting Komentar