Jumat, 14 Februari 2020

Rasanya Dapat Gaji 1 Juta Per Bulan [Question From Quora]

Pertanyaan ini tidak khusus ditujukan untuk saya sih. Kebetulan nemu aja di timeline Quora. Banyak loh yang jawab. 50 orang lebih. Wew  Berarti banyak juga ya yang gajinya masih minim :(


Saya pun teringat kalau saya pernah juga digaji sekitar segitu. Saya ceritain nih 2 diantaranya yaaa






Customer Service di sebuah Bimbel di Kota Batam. Gaji 1 Juta (atau 1,5 juta ya?)

Judulnya sih CS. Tapi di mata saya sih resepsionis. Soalnya tugasnya cuma jaga lapak. Kalau ada orang mau nanya-nanya, saya jawab. Kalau ada siswa yang mau bayar les, saya yang terima duitnya. Kalau owner mau datang ke sekolah untuk promosi, saya ikut buat bagi-bagi brosur. Udah gitu doang.

Gampang ya? Gampang bingiiit. Lulusan SMP aja bisa. Padahal saya udah sarjana. Wahai mama papa dan dosen-dosenku, maafkan akuuuu T_T

Kenapa job itu saya terima?

Ya daripada nganggur. Wkwkwk

Saya emang tipe orang yang tidak minat berkarir (di luar). Masa depan ideal yang saya pikirkan adalah menikah, punya anak, dan menghasilkan uang dari rumah misalnya dengan menulis. Sederhana ya :')

Gimana rasanya bergaji 1 juta? Biasa aja.

Soalnya waktu itu saya tinggal di rumah ortu. Ortu saya masih punya uang dan ngasih saya jajan 50 rb/hari. Jadi gaji itu setara dengan uang jajan dari ortu :))

Saya malah seneeeeeeng banget kerja di situ. Selain jobdesknya gampang, ownernya sering tidak di tempat (jadi saya makin santuy) dan ada wifi sehingga saya bisa online sepuasnya.

Waktu itu emang internat lagi booming-boomingnya. Sampai-sampai Saykoji ngeluarin lagu Online (ups, ketauan deh jaman kapan). Semua orang Facebook-an tiap hari.

Sambil jaga lapak, saya main FB dan ngeblog. Di FB saya bergabung sebuah grup komunitas online penulis yang seru, aktif, dan rame bangeeeet. Sayang sekarang komunitasnya sudah tidak aktif. Tapi komunitas ini adalah awal cerita saya bertemu jodoh.

Baca juga : [Question From Quora] Seperti Apa Pasanganmu? 

Di Bimbel itu pula saya menemukan buku The Power of Kepepet karya Jaya Setiabudi. Buku ini literally mengubah hidup saya. Kok bisa? Karena dari melihat info di akhir buku itu, saya lalu mendaftar ke Young Entrepreneur Academy Batch 13. Sekitar satu tahun setelah selesai belajar di sana, saya kerja di Yukbisnis.



Marketing di Rumah Makan di Kota Bandung. Gaji 900 ribu/bulan.

Dalam rentang waktu 1 tahun antara lolos YEA (April 2012) dan mulai kerja di Yukbisnis (Mei 2013), saya sempat beberapa kali pindah kerja di 3 tempat yaitu perusahaan IT (berpusat di Yogya, saya kerja remote di Bandung), Marketing rumah makan area Dago Bandung, dan distributor provider telekomunikasi di Kopo.

Sebenarnya perusahaan IT itu keren dan gajinya bagus. Saat kontrak saya di Bandung habis, perusahaan menawarkan mutasi ke kantor pusat di Yogyakarta. Saya menolaknya karena ga mau LDR (ternyata saya bucin juga) dan saya terlalu cinta Bandung. Yogya is nice but I don't belong to the city.

Akhirnya saya terima pekerjaan sebagai marketing rumah makan, sebut saja namanya Rasa Enak (RE). Job desk utama saya adalah ngedatengin gedung-gedung perkantoran di sekitar rumah makan tsb untuk nawarin pesanan nasi kotak.

Gampaaaaang :))

Oh ya saya juga megang sosmed (meskipun ilmu sosmed saya jaman itu amat sangat dangkal. Eh sampe sekarang juga deng). Tapi bisa lah ya sekedar isi konten doang mah.

Kenapa saya terima job itu?

Sama, biar gak nganggur aja.


Gimana rasanya gaji 900 ribu? Gak bisa bayar kosan!

Pengen ketawa tapi kok sedih yak.

Ya itung aja, 900 rb dibagi 30 hari berarti jatah pengeluaranku maksimal 30 rb/hari.

30 hari per hari paling cuma buat makan doang. 

Kosanku 500 rb/bulan akhirnya dibayari oleh adik aku :')
Makasih ya Isnia Nuruldita, moga dirimu segera dapat jodoh. Aamiiin


Oh ya, gaji segitu udah lumayan loh. Setahu saya, kepala koki di situ gajinya 750 rb/bulan. Memang sih dapat makan, tapi cukup buat apa? Apalagi dia udah punya anak. Gak kebayang saya kalau jadi dia.

Di RE saya gak lama. Sekitar 3 bulan. 
Kemudian saya dapat pekerjaan di distributor provider telekomunikasi dengan gaji layak dan tidak perlu ngekos lagi (karena dekat dengan rumah Uwa, jadi bisa nebeng tinggal).
Di sini juga gak lama, cuma 3 bulan. Setelah itu barulah mulai kerja Yukbisnis.

Kutu loncat banget ya saya. Hihi


Tapi gpp, bagaimanapun semua itu jadi pengalaman berharga.

Yang penting saya bahagia dengan semua pilihan pekerjaan saya, sampai sekarang ^^



Saat bekerja di Yukbisnis saya menikah, lalu resign untuk melahirkan dan mengasuh anak. 
Beberapa bulan lalu saya back to Yukbisnis dan bekerja di rumah dengan gaji tetap. Cita-citaku yang sederhana telah tercapai!


Baca Juga : Enaknya Kerja Jarak Jauh (Remote)

Demikianlah..

Semoga kita semua selalu banyak rezeki yaa..
Meningkat penghasilannya,
Meningkat kesejahteraannya.

Aamiiin Allahuma Aamiiin..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar