Malam itu di Sumedang. Suami mengaktifkan aplikasi Grab Drivernya. Ia memang
menjadi driver ojek online untuk pekerjaan sampingan selain jadi karyawan
sebuah perusahaan di Bandung.
Sebenernya di
Sumedang masih amat jarang orang yang menggunakan Grab. Terkadang sehari cuma
ada 1 penumpang. Kadang tak ada sama sekali. Padahal itu weekend, yang kalau
dibandingkan Bandung pastilah sangat jomplang. Ya iyalah yaa
Hapenya berbunyi pertanda ada calon penumpang. Beberapa detik setelah ia terima,
ada telepon masuk. Suami kira dari penumpang. Ternyata bukan.
"Mas, bisa telepon satu jam lagi gak ya? Saya baru nerima orderan
nih.." begitu ucapan suami kepada sang penelepon.
Sepertinya sang penelepon menolak, sehingga suami lanjut mendengarkannya.
"Oh.. update terbaru ya? Hm.. begitu? terus..?"
Kalau saya nguping sih, sepertinya peneleponnya dari Grab.
Beberapa menit kemudian suami menghampiri saya,
"Mi, minta nomor rekening Mandirimu.."
Weits.. asik ada yang mau transfer! pikir saya.
"Bentar ya Mas, saya ga hapal nomor rekeningnya." sahut suami pada si
penelepon. "Oh? Gak perlu ya? Gpp? Ya udah.."
Haaaa? Alarm di kepala saya berbunyi. Bagaimana cara orang mau transfer tanpa
tahu nomor rekening tujuan? Saya langsung teringat modus penipuan menggunakan
e-cash Mandiri. Sering banget baca cerita seperti itu. Dan.. oh iya, bukankah
official Bank untuk Driver Grab adalah CIMB Niaga?
Lebih curiga lagi saat suami mulai mengeluarkan motor dari dalam rumah.
"Mau kemana?" tanya saya.
"Ke ATM."
"Bisa ceritain dulu gak ini soal apa?"
Dia hanya mengedipkan mata sambil tersenyum.
Telepon masih terhubung.
FIX.
Saya yakin 100% si penelepon sedang mengarahkan suami untuk transfer uang
padanya.
Berhubung suami tampak terburu-buru, saya tidak sempat ngomong apapun kecuali,
"Hati-hati.."
Satu-satunya yang membuat saya gak terlalu galau adalah..
Rekening Mandiri yang kartu ATMnya dipegang suami itu isinya KOSONG. Heuheu
Maklum udah lama gak dipake.
Menit demi menit berlalu.
Waktu berjalan terasa amat lambat.
Kemudian turun hujan.
Menambah suasana semakin gelap.
Bapak mertua menghubungi nomor suami berkali-kali, tidak diangkat.
Sekitar 10-15 menit kemudian suami kembali, kehujanan.
"Ternyata penipuan." begitu kalimat pertamanya.
"Tuh kaaan!" saya berseru. "Duit ada yang ilang?"
"Enggak.." jawabnya.
Kemudian ia ceritakan detailnya, bahwa si penelepon mengaku dari Grab. Katanya,
untuk orderan yang suami confirm
barusan, tidak apa-apa di-cancel.
Tidak akan mempengaruhi performance.
Dengan panjang lebar si penelepon menginfokan bahwa Grab memiliki program baru
yaitu PayPro, dimana Grab akan memberikan bonus dari awal Driver bergabung
sampai sekarang. Bonus ini harus diberikan per tanggal 30 (Saat itu tanggal 30
September). Kalau tidak, bonus akan hangus dan akun driver akan di suspend.
Ancaman suspend membuat
suami terus mendengarkan apa yang penelepon katakan. Suami awalnya agak
percaya. Namun saat akhirnya si penelepon mengarahkan untuk ke ATM, di situlah
suami sadar bahwa ini tidak benar.
Meskipun begitu, suami penasaran dengan modus si penelepon.
Suami mencoba mengiyakan semua instruksi, hingga pergi ke ATM. Di ATM, suami
pura-pura melaksanakan instruksi si penelepon. Sengaja ia berkali-kali gagalkan
transaksinya, yang membuat si penelepon marah-marah, “Yang bener dong Pak!”
Dari instruksi penelepon, suami jadi tahu tentang E-cash
Mandiri, dimana kita bisa mentransfer uang ke nomor hape. Kalau saya googling
sih, pemilik nomor hape bahkan tidak perlu memiliki rekening di Bank Mandiri
untuk memanfaatkan E-Cash ini.
Baiknya sih kalau memang merasa ada kejanggalan, kita bisa hubungi Call Center Mandiri atau cek website resmi Mandiri E-Cash.
Long story short, suami kemudian menutup telepon dan menghubungi Grab pusat.
Grab pusat mengonfirmasi bahwa itu adalah penipuan.
Si Penipu Gagal berusaha menghubungi lagi namun suami abaikan. Ia juga mengirim
pesan berisi kata-kata kasar dan amarah. Bahkan mengancam akan memblokir Grab
ID suami. Suami hanya tertawa dan mempersilakan penipu untuk memblokirnya.
---
Berat amat yak jadi ojek online (ojol).
Udahlah dijadikan target penipuan, eh sekarang ada kemungkinan dilarang
beroperasi oleh Dishub Jabar.
Bagaimanapun, kami bersyukur Allah masih melindungi, dan semoga selalu
melindungi.
Supaya kita ga jadi korban penipuan e-cash, ada beberapa langkah yang bisa kita ikuti di sini.
Be careful, guys!