Nama saya Sintamilia *halah!*. Saat ini saya sedang kuliah di Young Entrepreneur Academy (YEA) Bandung angkatan 13. Karena saya udah lulus S1, teman-teman mengira kuliah lanjutan saya ini setara S2. Salah besar! Saya tidak tertarik S2 dan sejak lama ingin kuliah yang memberikan ilmu praktis, ga cuma teori kayak di kampus yang sebelumnya.
Dulu yang sempat kepikiran adalah kuliah film di luar. Tapi prioritas hidup saya berubah. Saya jadi ingin pengusaha. Karena itulah saya memilih kuliah di sini, yang menjanjikan akan banyak praktek entrepreneurship.
Materi yang kami pelajari di awal adalah tentang selling alias penjualan. Mulai dari teknik komunikasi, kalibrasi, dan persuasi. Materi tentang selling skill bisa dipelajari di YEA Virtual Modul 1. Sementara materi Communication Skill dan Negotiation Skill di YEA Virtual Modul 2.
Dan inilah praktek pertama kami, tepat sebulan sejak hari pertama kuliah. Yaitu: Selling Competition!
Satu angkatan (kelas) yang berjumlah 16 orang dibagi jadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok diberi modal 30kg cokelat (!) untuk dijual selama 5 hari. Untuk menjadi pemenang, barang harus habis terjual dan meraih omset terbesar. Hadiahnya: Omset tim yang kalah semuanya dikasih ke tim yang menang. Sesuatu banget kan? Hohohoho..
Coklat yang siap dijual
Tim pertama (yang menang) meraih pendapatan omset terbesar Rp. 8,762,000. Wow! Fantastis! Kelompok ini punya satu orang marketer hebat yang terancam ga makan sampe akhir bulan kalau ga menang. Hehehe. Gak heran dia “ngotot” harus menang. Semua orang yang dikenal di teleponin. Berani malu banget deh! Salut! Mereka memang pantas jadi pemenang.
Tim ketiga mendapatkan omset paling kecil, Rp. 3,266,000. Tapi saya paling iri dengan pengalaman yang mereka dapatkan. Kalau kelompok pertama banyak melakukan telemarketing, kelompok ketiga ini banyak turun ke jalan, menemui orang baru, mencari customer tak dikenal, sampai buka lapak ala kaki lima :D Challenging banget lah! KEREN!
Bagaimana dengan kelompok saya? Jangan tanya! Ancur paraaaaaahh!. Hwkwkwkwk. Yang jelas saya cukup puas mendapatkan omset Rp. 944,000 sendiri. Bagi saya itu prestasi banget.
Berhubung semua omset yang kami dapat diserahkan pada yang menang, bisa dibilang saya bangkrut (modal bikin packaging, komunikasi, & transportasi gak balik). Gak papa, bangkrut adalah sebuah pembelajaran. Bangkrut segitu mungkin ga seberapa dibanding “dunia nyata” nantinya. Jadi yah.. mari belajar ikhlas dan lapang dada J
Untuk merayakan keberhasilan kami semua yang meraih total omset Rp. 16,896,000, kelompok yang menang memutuskan untuk mentraktir teman-teman sekelas di Hanamasa. Horeeeee...!!! \^_^/
I love YEA 13 :*
Wiiiiiihhhh.. asik tuh sekolahnya. :D
BalasHapusBtw, menghasilkan omset 955rb untuk seorang pemula dan dalam hari itu nggak mudah lho... Omset itu untung bersih bukan sih? *mendadak bingung*
omset itu pendapatan kotor, belum dikurangi modal. Modalku kyknya 500rb deh. entahlah. bingung ngitungnya @_@
BalasHapusduuuh kak sinta,asik banget tuh ,,,,,,
BalasHapusntr pulang ke batam langsung buka usaha yaaaa
sepertinya menarik yah, bgmn caranya supaya bisa menjual coklat tsb..
BalasHapushmmm saya tunggu cerita lain seputar YEA ;)
Wah, jadi selera ingin masuk YEA~ X)
BalasHapus