Sabtu, 02 Juli 2011

Ke Jakarta!

Buka email, dapet undangan interview di salah satu TV swasta di Jakarta.
Mama dan Yusuf (adikku yang kedua) keberatan, tapi Papa mengizinkan dan membelikan tiket.

Lucunya, kami udah bikin plan untuk worst case scenario.
Kalau ga diterima, saya akan ke Bandung, menunggu harga tiket murah (sekarang peak season), lalu balik ke Batam.

Kalau diterima? Nah! Bingung deh. Ngekos dimana?
Balik gak ya, modal? Penting nih. Kalau gaji ga menutupi biaya hidup kan ga lucu.

Beberapa waktu lalu saya sempat update status di Fb: "Antara Batam, Bandung, dan Jakarta". Maksudnya, di tiga kota itulah yang paling berpotensi untuk jadi tempat saya bekerja. Apakah itu pertanda saya akan beneran bekerja di Jakarta?
Well, who knows?

Sebenarnya, di Batam saya akan sangat menghemat biaya hidup, karena nebeng ortu. Nyaris ga pernah ngeluarin uang dari kantong pribadi untuk makan, jajan, transport, dan jalan-jalan.

Bandung? My hometown, my heaven, my love, my life. Tapi selama ga ada penghasilan dan pasangan #eh, Bandung belum membuat saya tertarik ke sana saat ini.

Jakarta? My dream.
Saya tahu Jakarta macet, sumpek, panas, polusi, "kejam", dsb. Tapi apa yang saya inginkan semuanya nyaris ada di sana.


Saya mengorbankan uang buat bikin paspor dan ke Singapore nonton Harry Potter buat beli tiket pesawat ke Jakarta besok. Sempat khawatir ini tidak worth it. Takut tidak diterima bekerja di Jakarta, padahal (mungkin) sudah tidak bisa ke S'pore.

Tapi satu hal yang sudah saya yakini, bahwa dua bulan terakhir saya sudah sangat puas berlibur di rumah. Waktu liburan saya sudah habis. Saatnya kembali bekerja.

Sebenarnya saya baru saja akan mulai berbisnis kecil-kecilan. Tapi saat menerima panggilan interview..

Berbisnis dan bekerja di TV adalah impian saya. Saya akan menjalani saja apa yang di depan mata. Kata Mama, kalau saya diterima, berarti menurut Allah itulah tempat terbaik untuk saya bekerja. Kalau tidak, ya sudah. Berarti di rumah lebih baik.

Honestly, perasaan saya saat ini seperti habis wawancara di kantor saya yang lama. I don't know what to expect. Keuntungan dari perasaan "I don't know what to expect" adalah bahwa apapun hasil akhirnya, saya tidak akan kecewa. Ga berharap soalnya. Diterima seneng, ga diterima juga seneng (bisa jalan-jalan ke bandung).


Sudah malam.
Besok penerbangan pagi.

I can't believe this is (maybe) my last night in Batam.
See you, fellas!




NB:
Sebelum tidur malam ini, saya makan mie sepiring bertiga dengan Yusuf dan Rama (si bungsu). So sweet lah mereka. Mereka yang masak, saya cuma ikut makan. Hihihihi







2 komentar:

  1. Di batam juga??
    me too!
    well i wish you all the best for everything, but if you're coming back to batam, we can always meet up sinta.. :)

    warm kisses and hugs!

    BalasHapus
  2. tulis dong ttg bulan rajab :D

    BalasHapus