Rabu, 20 Juli 2011

#IngatanPenulis

Mengasah kepekaan adalah pekerjaan full-time penulis (setelah menulis tntu saja). Tdk smua yg ada di sekeliling bs diserap.

Seleksi dilakukan saat penulis buka seluruh indranya sbg kegiatan pra-kepenulisan. Detil2 apa yg prlu diingat dlm ?

Pilihan itu ada di tangan tiap penulis, tp ini bbrp contoh yg bisa digunakan sbg bahan untuk menjadi peka.

1. Yg mencetuskan pertanyaan. Kejadian/peristiwa/pemikiran yg buat bbrp pertanyaan hadir di benak. Prtanyaan2 ini bs diolah.

2. Yg berhubungan dgn moral/kode etik/pelajaran khdpan. Stp cerita psti pny tujuan, jd apapun yg diingat, ingat porsi ini.

3. Yg bisa memancing debat. Jk ada pro-kontra, perhatikan dan serap momen itu. Ini bs dijadikan sumber inspirasi cerita.

4. Yg bisa menguak kemanusiaan. Seni adalah lukisan ttng kehidupan & ketidakadilan/keadilan. Serap yg berhub dgn humanisme.

Kalau sdh terbiasa peka dan menyerap hal-hal yg td aku twit, maka kepingan-kepingan yg tidak "klop", bisa dgn mudah dibuang.

Ingatan yg baik bukan ingatan random yg jumpalitan dan berantakan. Sortir, dan aktifkan indra kepekaan pd hal2 yg penting

Tujuan adlh menyadari "cerita" ada di depan mata pada setiap saat. Inilah apa yg ada di balik kepala profesi seorng penulis.

Ini yg diistilahkan dgn "kjatuhan inspirasi". Kl orng nunggu inspirasi jatuh u/ nulis, maka penulis manggil inspirasinya dr .

Penulis mmbawa "inspirasinya" setiap saat di balik kepalanya. Kepalanya adalah gudang detil cerita. Isinya diambl dr mna? Dr



Sumber: Tweets @clara_ng yang diretweet oleh @_PlotPoint beberapa jam lalu. Thank you for sharing!

Eniwei, aku baru selesai baca dua novel Clara Ng: Jampi-Jampi Varaiya & Ramuan Drama Cinta. Sukaaaaaaaa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar