Besok adalah hari terakhir saya di kosan ini. Pondok Mamah(PM), begitu kami menyebutnya. Lusa saya akan pulang ke Batam sampai lebaran. Setelah itu saya belum tahu. Mungkin saya akan bekerja di Batam, atau kembali ke Bandung. Kalaupun saya ke Bandung, tidak akan lagi ke kosan ini karena adik saya sudah menemukan tempat kosan baru.
Kosan ini penuh kenangan, sungguh. Saya di sini selama dua tahun terakhir. Mulai dari jaman jobtraining, seminar, nyusun skripsi, sidang, revisi skripsi, produksi Flickering Light, masa-masa pengangguran, mencari kerja, sampai dapat kerja, sampai berhenti kerja. Hahahaha.. So many stories, right? :’)
Salah satu kenangan terindah di sini adalah saat anak-anak kosan merayakan ulang tahun saya yang ke-22. Sejauh yang saya ingat, itu adalah ‘pesta’ ultah paling meriah yang pernah saya alami sepanjang hidup saya. Sebenarnya lebih tepat dibilang syukuran saja, karena makanan yang disajikan pun sederhana. Masak sendiri (bukan saya yang masak tentu :p).
Yang hadir pun hanya anak-anak kosan (4 orang) dan teman-teman se-geng mereka dan/atau pasangan mereka (kira-kira 6 orang-an) yang sering main ke kosan. Saya sebenarnya mengundang beberapa teman dekat saya juga, tapi yang bisa datang cuma satu orang. Hihihi.. Tak apa, tak mengurangi kebahagiaan saya sama sekali
Kosan ini pun ada dinamikanya sendiri. Ada yang keluar, ada yang masuk. Ada yang pindah kamar. Ada yang kuliah Komunikasi seperti saya, tapi lebih banyak yang kuliah Teknik Informatika. Saat ini malah didominasi mahasiswa Kesejahteraan Sosial.
Kosan ini pernah begitu ramai, sampai-sampai Ibu Kosan marah-marah karena berisik. Pernah juga begitu sepi, sampai-sampai saya merasa tak tahan sendiri lalu pergi (jalan-jalan *halah).
Kosan ini pernah begitu hangat, seperti keluarga kedua.
Pernah juga begitu panas dan penuh dengan pertengkaran.
Pada akhirnya, kosan mulai terasa dingin, ditinggal orang-orang yang dulu pernah menghangatkannya.
Kosan ini adalah saksi bisu. Dinding-dindingnya menyimpan memori saat kami tertawa, saat kami marah, saat kami menangis. Foto-foto yang ditempel bercerita tentang saat kami kuliah, saat kami wisuda, dan saat kami berpisah.
Mengenang semua ini membuat saya sadar kembali, bahwa hidup saya selama dua tahun terakhir di kosan ini begitu ‘ajaib’. Banyak warna, banyak rasa, banyak perubahan yang terjadi.
Kosan ini akan menjadi sepotong puzzle dalam hidupku. Kini saatnya move on, bergerak menuju suatu yang baru, meninggalkan semuanya menjadi masa lalu. Seperti Teh Ana, Ummul, dan Putri yang mendahului kami meninggalkan kosan ini, kami pun akan pergi.
Selamat tinggal PM..
Thank you so much for those sweet moments.. :’)
Ditulis sambil mendengarkan lagu “Semua Tentang Kita” oleh Peterpan.