Senin, 10 Desember 2012

Selamat Ulang Tahun, Kamu.

Hei kamu,
selamat ulang tahun..

Maaf aku belum bisa memberikan apa-apa. Jangankan hadiah, makanan, atau kue tart, aku bahkan tidak meneleponmu, apalagi menemuimu dan mengatakannya secara langsung padamu.

Aku juga mohon maaf karena belum bisa membuatmu bahagia di hari bahagiamu. Ah, partner macam apa aku ini ya? Yang bisanya hanya membuatmu marah, kesal, kecewa, mengelus dada, dan menggeleng-gelengkan kepala.

Hmm..
Mungkin kemarin itu aku sedang PMS *alibi*. Moodku naik turun (cenderung turun, bahkan). Rasanya ingin sendirian dan menangis semalaman *lebay*.

Tapi aku harap kamu mengerti, seperti biasanya. Pengertian dan kesabaran yang begitu besar sampai-sampai aku takjub sendiri.
Sering aku bertanya, "Kok bisa sih?" Lalu kamu menjawab, "Karena cinta." Lalu aku akan menepisnya, "Gombaaaaaaal!"
Biasanya kamu langsung diam kalau aku tuduh gombal begitu. Padahal mungkin memang itu yang kamu rasa. Rasa yang bisa membuatmu bertahan meski aku menyakitimu berkali-kali.
Rasa yang bisa membuatmu selalu mengalah, berusaha mengerti agar masalah yang sama tak muncul lagi.
Kalau di blog Namarappuccino, katanya "Love doesn't mean no fight or there's always happiness. Love is whatever happen, they try to find ways to stick together."
Itu memang cinta ternyata. Aku baru tahu. Ya maap.
Kan kamu yang lebih pengalaman.. *eh *dijitak.

Well, anyway,
aku cuma mau bilang,
(sekali lagi) selamat ulang tahun..
Semoga selalu diberkahi Allah, diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah, diberi ilmu dan hidayah (:p), dan pastinya.. semoga terkabul semua keinginanmu ya. Terutama keinginanmu untuk menikah :)

Selamat seperempat abad! :D
Satu hal, terlepas dari semua hal yang mungkin menurutmu menyebalkan dariku, kamu harus tahu, kamu itu berarti banget buat aku. Jangan percaya kalau aku ngomong lain, atau perilakuku tak sesuai kalimat yang di-bold itu. Semata-mata karena aku belum tahu saja cara yang tepat menunjukkannya padamu.

Akhir kata,
selamat bekerja..
selamat menggapai cita-cita.

See you soon..







Kamis, 06 Desember 2012

Aku Tidak Pernah Memberimu Ramuan Cinta

Aku tidak pernah memberimu ramuan cinta.
Lalu bagaimana bisa kamu mengatakan bahwa kamu mencintaiku?
Rasa yang begitu besar dan dalam, katamu.

Aku tidak pernah memberimu ramuan cinta.
Maka aku heran ketika ketidakpedulianku, kejahatanku, dan kesemena-menaan diriku padamu tak membuatmu pergi.
Meski hancur hatimu, meski mendidih darahmu, meski sampai ubun-ubun kekesalanmu.
Kau selalu kembali.

Aku tak pernah memberimu ramuan cinta.
Lalu bagaimana bisa kau membayangkan kita hidup bersama selamanya?
Menua bersamaku, inginmu.
Dengan kulit yang mengeriput dan tubuh lemah terbungkuk-bungkuk.
Aku akan tetap mencintaimu, katamu.

Aku tak pernah memberimu ramuan cinta.
Maka aku nyaris tak percaya saat kau bilang tak apa aku berjalan dengan yang lain,
tak apa jika ingin berpisah denganmu,
yang meskipun itu akan menghancurkanmu,
tak apa jika itu semua membuatku bahagia.

Aku tak pernah memberimu ramuan cinta.
Jadi tolong jelaskan padaku,
mengapa engkau ada?






Selasa, 04 Desember 2012

December Life Survival

Miapah bulan November kemarin cuma posting satu tulisan? Ckckck..

Anyway,
Bulan ini adalah bulan terbokek selama.. hmm.. saya gak ingat kapan terakhir kali sebokek ini. Hahaha..
Bukan apa-apa, selama ini sebokek-bokeknya saya, saya masih suka berharap adanya kucuran dana dari IMF (Iuran Mother/Father :p). Tapi ya Allah.. hare gene masih disubsidi ortu? (Plak! Malu sama umur, Sin!)
Jadi yah.. sekarang yang saya pikirkan gimana caranya mengurangi pengeluaran serendah-rendahnya dan mencari pemasukan sebanyak-banyaknya (mikir doang tapi actionnya kurang.. *plak!)

Rasanya miris & nyesek ya ternyata kalau bokek tuh (ceritanya jarang hidup susah). Kagak bisa nonton Breaking Dawn Part 2 di bioskop. Huhuhu.. (jiaaaah.. kirain..)

Tapi di sisi lain, Alhamdulillah masih bisa bersyukur. Malah rasa bersyukurnya lebih dihayati. Gimana ga menghayati? Yang tadinya bingung mau makan malam sama apa, ternyata ada teman-teman kosan yang masak. Ada yang masak tumis, ada yang masakin mi buat saya.. 
Saya nyumbang nasi aja. Hehehe..
Alhamdulillah masih bisa makan enak dan kenyang.. :")
Alhamdulillah juga di saat musim hujan yang dingin ini, saya masih diberi kamar yang hangat, nyaman, dan bisa bikin teh/kopi panas, terus nonton TV dan ga pusing mikirin kerjaan. Kurang nikmat apa coba?

Keadaan bokek juga sebenernya buat ngetes saya juga. Seberapa banyak sih minimal uang yang bisa bikin saya tetap survive? Kalau YEA sih ngajarinnya pake quote ini, "Tentukan kata cukupmu hingga keluar rasa syukurmu."
Hidup ini sebenarnya berkelimpahan kok. Toh Tuhan saya Maha Kaya. Ya toh? Dan kalau saya mengingat Tuhan saya yang Maha Pengasih dan Penyayang, saya sih yakin Ia ga akan membuat saya mati kelaparan selama saya bergerak dan berikhtiar. Bukan begitu? 

Yah.. semoga saja saya bisa melewati Desember ini dengan selamat dan sehat tanpa kurang suatu apapun. Aamiiin.. :D