Selasa, 22 November 2022

Cara Mendapatkan Klien untuk Kelola Instagram

 Buat kamu yang pengen terjun di bidang sosial media, mungkin postingan ini bisa menambah insight kamu ya. 


Jadi saya punya sahabat yang saya kenal di Young Entrepreneur Academy (YEA) Batch 13. Namanya Dina. 

Dina itu takjub melihat olshop saya yaitu IG BajuKokoAnak punya lebih dari 10 ribu followers. 

Menurut saya sih, untuk olshop yang udah berjalan lebih dari 5 tahun, harusnya mah tembus ratusan ribu atau jutaan followers. Jadi kalo masih belasan ribu mah kecil banget.

Mungkin karena Dina merasa mengumpulkan followers itu sulit, jadi bagi dia followers segitu udah keren banget. Heuheu. 

Suatu ketika, Dina menginfokan ke saya kalau ada temannya, Anne, yang butuh bantuan untuk posting rutin di Instagram. Dina merekomendasikan saya pada Anne.

Saya sih terima saja dengan niat membantu. Saya gak pasang harga sama sekali. Anne ngasih honor lumayan buat beli kopi dan cilok sebulan. Hihihi

Lagipula request nya cuma minta upload harian dan edit foto tipis tipis pake canva. Cincai laaah. 

Dan inilah beberapa postingan yang saya buat untuk produk hijabnya Anne.



Intinya... 

Saat itu saya sedang TIDAK mencari klien. 

Saya bahkan belum kepikiran bisa handle akun IG orang lain. 

Tapi peluang itu datang sendiri, karena NETWORKING. 

So, sudahkah kamu menjalin relasi baru dengan seseorang hari ini?

---

Setelah menghandle klien pertama, saya jadi menyadari kalau saya punya skill yang bisa menghasilkan.

Beberapa waktu kemudian, ketika saya merasa butuh pemasukan tambahan, saya pun berniat mencari klien kedua. Syarat tersimpelnya : punya uang :D

Kan ada ya, pemula yang ragu menjual jasanya sehingga bersedia kerja GRATIS demi portofolio. Nah saya ga mau tuh. Inginnya dapat uang meskipun belum bisa juga mematok harga. Heuheu

Yang terlintas di pikiran saya adalah.. SUPPLIER saya.

Kenapa? Karena kan supplier punya banyak stok tuh. Berarti punya uang dong?
(sambil memandang diri sendiri yang jadi dropshipper karena tidak punya uang untuk beli stok)

Lanjut!

Akhirnya saya kepoin akun IG salah satu supplier saya. PAS BANGET saya cek postingan terakhirnya itu SATU TAHUN YANG LALU!

Lalu saya chat deh beliau. Saya tanya kenapa IGnya gak update. Beliau bilang, dulu pernah pakai jasa kelola IG sekian juta per bulan. Tapi akhirnya memutuskan untuk mengalihkan budget tersebut ke iklan marketplace.

Saya tembak langsung deh, kalau saya bersedia bikinin konten untuk IGnya.

Mungkin awalnya beliau ragu, khawatir saya minta fee gede. Entahlah :D

Tapi saya bilang kalau saya masih belajar. Gak mematok harga. Dan bayarnya nanti saja kalau saya udah selesai bikin 30 konten untuk 1 bulan. Jadi beliau bisa menilai dulu hasil kerja saya baru memutuskan saya layak dibayar berapa.

Alhamdulillah deal!

Saya hanya bikin konten. Salah satunya saya lampirkan di sini.

Kalau pada klien pertama saya hanya bikin konten single image, di klien kedua ini saya mulai bikin konten tips edukasi berformat carousel.

Saya tidak memegang akunnya, tidak upload, tidak jadi admin. Murni jadi content creator saja. Dapat fee 2x lipat dari klien pertama. Lumayaaan :D

---

Sebelum saya dapat klien ketiga, saya adalah seorang active jobseeker. Saya buka Linkedin tiap hari untuk cari loker, saya download Glints dan apply sebanyak-banyaknya.

Saya mencari lowongan full time remote.

Ternyata tidak mudah ya gaes ya :D

Untunglah di Linkedin ini saya follow banyaaak sekali orang-orang keren, yang membagikan ilmu dan motivasi. Postingan mereka membuat saya mengubah mindset :

Saya ga mau 'ngejar-ngejar' loker lagi. Saya mau MENARIK orang-orang yang membutuhkan saya.

Saya uninstal Glints.
Saya berhenti apply loker (tapi masih suka kepoin kalo ada yang menarik).
Saya belajar bangun personal branding tipis-tipis di Linkedin.
Saya hadir di event-event online yang bisa menambah pengetahuan dan skill saya.

Klien ketiga saya adalah sahabat saya sendiri. Teman kuliah saya dulu.
Hanya berawal dari chat WA biasa, bertanya kabar dan kesibukan saat ini.

Dia menjalankan beberapa bisnis offline, dan belum bisa sepenuhnya terjun online.

Pernah dia hire orang untuk handle IG, landing page, dan marketplace, eh tapi hasilnya tidak memuaskan. Padahal sudah bayar dengan nominal lumayan.

Spontan saya komentar, "Wah, duit segitu buat aku aja. Aku bisa A, B, C, D, ..." saya sebut lah semua yang saya bisa. Hahahaha

Dia sih senang-senang saja kalau saya mau bantu. Malah dia nawarin untuk saya handle 3 akun sekaligus. Cuma karena saya pernah kewalahan handle banyak akun, saya bilang mau coba dulu handle 1 akun.

Saat dia tanya harga, lagi-lagi saya ga bisa menyebutkan angka.

Akhirnya dia menyebutkan sejumlah nominal, yang setara dengan 2,5x fee klien saya yang sebelumnya.

OKE DEH!

Karena dibayar lebih tinggi, saya pun merasa harus memberikan lebih banyak lagi. Mulai dari ide konten, pembuatan konten, upload, share story, dan interaksi. Mulai memperbanyak konten reels. Belajar KOL dan influencer marketing. Serta bersiap-siap ngiklan.

Dari uang yang saya dapatkan, saya sisihkan untuk upgrade ilmu dengan ikut kelas-kelas berbayar. Lebih serius lagi deh pokoknya.

Rasanya pengen punya klien keempat. Tapi dipikir-pikir, untuk sementara ini saya udah full workloadnya. Apalagi saya juga punya beberapa kegiatan penting lainnya.

Keinginan saat ini adalah memberikan sebaik mungkin, mendapatkan sebanyak-banyaknya pengalaman dan improvement.

Semoga bisa membawa dampak yang signifikan bagi bisnis beliau.

Aamiin!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar