Minggu, 22 September 2019

Hal Apa Yang Paling Diinginkan Wanita?



Suatu hari, King Arthur pergi berburu dengan beberapa pengawalnya. Saat ia melihat seekor rusa, ia menyuruh para pengawalnya berhenti dan menunggu, sementara ia mendekati rusa itu sendirian dengan mengendap-endap.


Berbekal panah, ia berhasil mendapatkan rusa itu. Begitu King Arthur berada di sisi rusa, tiba-tiba muncul seorang pria tinggi besar dengan pakaian ksatria lengkap.


“Beruntungnya aku menemukanmu di sini. Bertahun-tahun aku menyimpan dendam padamu karena kau telah memberikan tanahku pada Sir Gawain.”


“Siapa kau?” tanya King Arthur.


“Namaku Gromer Somer Joure.”


“Apa yang akan kau lakukan? Menyerangku, dengan kau bersenjata lengkap sementara aku tidak?”


“Aku akan memberimu kesempatan.” Sahut Sir Gromer. “Dua belas bulan dari sekarang, aku ingin kau datang sendiri ke sini, dengan membawa jawaban dari pertanyaanku. Jika jawabanmu tidak memuaskan, kau akan kupenggal. Jangan coba-coba menghindar, karena aku akan mendapatkanmu.”


“Baiklah.”


“Pertanyaannya adalah, apa hal yang paling diinginkan wanita?”



---


Sekembalinya ke istana, King Arthur menceritakan pengalamannya di hutan tersebut pada keponakannya, Sir Gawain. Sir Gawain menyarankan agar mereka berdua pergi ke pelosok negeri untuk mencari jawabannya, mencatat jawaban apa saja yang mereka dapatkan, untuk kemudian mendiskusikannya.


King Arthur setuju. Mereka pun mulai menjelajah negeri secara terpisah.


Suatu ketika, King Arthur bertemu dengan seorang wanita tua nan jelek dan buruk rupa. Wanita ini bernama Dame Ragnelle dan menyatakan bahwa ia tahu jawaban apa yang akan membuat Sir Gromer membebaskan King Arthur dari kematian. Namun, Dame Ragnelle meminta syarat, ia ingin menikah dengan Sir Gawain.


King Arthur kembali ke istananya dan meminta pendapat Sir Gawain soal ini. Tanpa pikir panjang, Sir Gawain menyanggupi. Ia rela berkorban apapun untuk menyelamatkan nyawa King Arthur.


Singkat cerita, Dame Ragnelle memberitahu bahwa yang paling diinginkan wanita adalah sovereignity, atau hak untuk mengambil keputusan sendiri.


Dengan jawaban ini, King Arthur selamat dan Sir Gawain menikah dengan Dame Ragnelle.


Semua orang merasa kasihan dengan Sir Gawain yang mendapatkan istri buruk rupa. Mereka menilai Sir Gawain sangat sial berjodoh dengan Dame Ragnelle.


Di malam hari saat mereka berdua berada dalam kamar, Sir Gawain sangat terkejut melihat Dame Ragnelle terlihat muda dan teramat cantik.


“Kaukah itu Dame Ragnelle? Bagaimana kau bisa secantik ini?”


“Ini adalah tubuhku yang sebenarnya Sir. Aku mendapat kutukan dari ibu tiriku, yang membuatku menjadi buruk rupa. Aku akan bebas dari kutukan ini jika menikah. Itu pun tidak sepanjang waktu. Kau harus memilih, apakah kau ingin aku cantik di malam hari saat bersamamu atau di siang hari saat orang-orang melihatku?” ucap Dame Ragnelle.




“Itu adalah pilihan sulit. Sebagai laki-laki, tentu saja aku ingin kau cantik di malam hari saat bersamaku. Tapi aku pun mengerti jika kau tidak ingin dipandang rendah dan hina lagi di hadapan orang-orang.


Aku tidak bisa memilih. Keputusan ada di tanganmu. Terserah kau ingin cantik di siang hari atau malam hari. Pilih mana yang menurutmu terbaik. Apapun yang kau inginkan, aku akan mendukungmu.”


Dame Ragnelle nyaris menangis mendengarnya. Ia sangat terharu.


“Terima kasih. Kau tahu, dengan menyerahkan keputusan padaku, kau telah membebaskanku dari kutukan ini sepenuhnya. Mulai sekarang kau akan melihatku selalu cantik, di siang hari dan malam hari.”


Semua orang gembira setelah mengetahui kisah Dame Ragnelle yang sebenarnya.


Sir Gawain dan Dame Ragnelle pun hidup bahagia hingga akhir hayatnya.


(Kisah aslinya berjudul The Wedding of Sir Gawain & Dame Ragnelle. Diterjemahkan secara bebas dari berbagai sumber)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar