Minggu, 11 Februari 2018

Jangan Sampai Anak-Anak Kita Menjadi Strawberry Generation

Setelah terpukau dengan petualangan mahasiswa Pak Rhenald Kasali dalam buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor, saya sangat tertarik dengan buku terbaru beliau yang satu ini. Judulnya Strawberry Generation: Mengubah Generasi Rapuh Menjadi Generasi Tangguh.



Kenapa beliau menggunakan istilah Strawbery? Menurut beliau, buah strawberry eksotis dan indah. Namun, begitu terkena benturan atau tergesek sikat gigi, ia mudah koyak dan hancur. Beliau menilai, generasi saat ini banyak yang “manja”, mudah hancur digerus kompetisi dan ketidakpastian. Dengan menulis buku ini, beliau ingin menyadarkan para orangtua untuk mendidik anak-anak menghadapi kegagalan, mengajari keterampilan hidup, self-regulations dan biasa membuat keputusan.

Berikut adalah beberapa tulisan yang paling menarik bagi saya:

  • Working Memory Anak-Anak Kita

Working memory adalah kemampuan mengelola informasi dengan cepat seperti halnya computer mengolah data. Kita harus terampil menyimpan beberapa informasi, sementara informasi lain berdatangan dan kita harus memilih yang mana yang harus didahulukan tanpa melupakan yang datang lebih dulu.

Orangtua harus memperhatikan kualitas working memory pada anak. Perilaku yang perlu diwaspadai misalnya jika anak meninggalkan tugas sebelum diselesaikan, sering berkhayal tanpa kejelasan, tidak mengerjakan PR dari sekolah, sering lupa jawaban yang beberapa detik sebelumnya dia ingat, dering kacau menata atau memasang sesuatu, hingga gagal menyusun dua kalimat jadi satu.

Sangat penting untuk anak terampil working memorynya agar menjadi pribadi yang unggul dan bertanggungjawab, tidak pelupa dan mampu keluar dari masalah yang dihadapi.


  • Deep Understanding

Dalam mempelajari sesuatu, alangkah baiknya kita tak hanya sekedar tahu kulitnya, melainkan juga memahami konsepnya secara mendalam. Deep understanding merupakan salah satu dari 7 pilar pedoman belajar selain mampu berpikir kompleks dan menjadi pemecah masalah, kreatif tapi reflektif, menjadi contributor yang bertanggungjawab, termotivasi dan terkendali, independen tetapi interdependen, dan mampu menjadi komunikator yang efektif.


  • Keluar Dari Sangkar Emas

Di bagian ini saya menemukan latar belakang mengapa beliau menugaskan mahasiswanya untuk ke luar negeri sendirian, ke tempat yang jauh, cari uang sendiri, tanpa orangtua, kenalan, atau jemputan.
Beliau sepakat dengan Agustinus dari Hippo, “Those Who Do Not Travel Read Only One Chapter”.

Sayangnya banyak orangtua yang terlalu protektif dan menganggap anaknya akan celaka kalau pergi sendirian. Padahal, dengan cara keluar dari sangkar emaslah anak bisa memaksimalkan potensi yang ia punya, bisa melakukan hal yang lebih dari yang mereka pernah bayangkan, melatih kemandirian dan mengambil keputusan.


  • Kalau Ingin Anak Hebat, Orangtua Harus Berubah!

Masih berkaitan dengan tulisan sebelumnya, sebagai orangtua hendaknya berani melepas anak-anaknya. Orangtua yang terlalu banyak mengatur hanya akan menghasilkan anak-anak yang meskipun secara akademik IPKnya tinggi, namun sulit mengambil keputusan dan juga sulit berbaur dengan orang lain.

Ketakutan orangtua yang berlebihan bisa membuat anak-anak “lumpuh” dan bermental penumpang. Mental penumpang berarti hanya ingin duduk atau bahkan tidur, tahu-tahu sampai tujuan. Seharusnya kita mendidik anak bermental driver yang bertanggungjawab menggerakkan kendaraan sampai tujuan, memastikan keamanan dan ketersediaan bahan bakar, mengambil keputusan, hingga memastikan penumpang nyaman dan senang selama perjalanan. Mental aktif bukannya pasif.



Masih banyak lagi tulisan yang saya suka. Termasuk tentang kenyataan bahwa pendidikan yang sebenarnya adalah nonformal (di luar sekolah), tentang kurikulum pendidikan Indonesia yang terlalu banyak mata pelajaran, dan lain sebagainya.


Buku ini wajib dibaca oleh orangtua jaman now agar generasi masa depan dapat menjadi pribadi-pribadi berkualitas dan memiliki daya saing di era yang penuh dengan ketidakpastian ini.

Recommended!




3 komentar:

  1. makasi mb penasaran pengen beli bukunya :)

    BalasHapus
  2. Semoga saja gak ada yang jadi generasi strawberry yang lemah, bukunya wajib dibeli nih :D

    BalasHapus
  3. Buku yang bagus untuk panduan orang tua dalam mendidik anak.

    BalasHapus