Jumat, 10 Maret 2017

Satu Alasan Orang Menolak Produk yang Anda Tawarkan

Ini adalah curhatan saya sebagai seorang calon pembeli yang pernah dapat sedikit ilmu penjualan.

Beberapa hari yang lalu saya ke sebuah toserba kecil yang salah satu dagangannya adalah kosmetik.
Saya mampir ke sebuah counter salah satu merek kosmetik dan bilang ke SPGnya kalau saya mau melihat-lihat lipstik. Sang SPG mempersilakan. Belum 5 menit saya melihat-lihat, SPG itu menawarkan saya pelembab wajah.



Hmm.. entahlah. Saya merasa momennya kurang tepat. Bukankah dia tahu yang saya cari adalah lipstik bukannya pelembab? Oke mungkin dia hanya melaksanakan pesan bosnya untuk mempromosikan produk slow moving (kurang laku) dengan cara cross selling (menawarkan produk pelengkap). Tapi setahu saya bukan seperti itu cara cross selling.

Cross selling dilakukan SETELAH konsumen MEMBELI sesuatu. Tujuannya adalah agar konsumen semakin banyak belanjanya. Seperti di minimarket yang kasirnya selalu nawarin pulsa tiap ada yang SELESAI belanja.

Lah ini? Saya beli aja belum. Kan baru lihat-lihat..

Saya lalu meninggalkan counter itu dan beralih ke counter yang lain.

Saya melihat beberapa produk lipbalm.

Hmm.. mungkin beli lipbalm aja kali ya. Toh sehari-hari di rumah aja. Kayaknya lipbalm akan lebih kepake daripada lipstik.

Lagi milih-milih lipbalm, seorang SPG menawarkan lipstik. Dia mendingan sih daripada SPG sebelumnya. Lipbalm dan lipstik kan masih sodaraan ya. 

Sayangnya dia menawari saya dengan kalimat penawaran yang salah.

"Ada nih bu lipstik bagus. Maaf.. kan suka ada yang merokok ya. Nah lipstik ini bagus buuu..."

WAIT, jadi dia nawarin saya lipstik untuk wanita perokok?
Apakah saya yang mengenakan hijab agak lebar dan gandeng balita ini tampak seperti seorang perokok?
Kalau ya, saya nangis di pojokan ah. Saya tuh benci rokok tauuuu. You really broke my heart T_T


Ada satu kesamaan dari 2 SPG itu. Mereka sama-sama tidak menggali kebutuhan saya. Mereka tidak bertanya, "Butuh lipstik yang seperti apa, Bu?"  

---


Dear mbak-mbak SPG, dulu saya diajari menjual tuh gini caranya..

Misalnya jualan hijab atau dress muslimah.

SPG : Kalau boleh tahu, dressnya untuk acara apa Mbak?

Konsumen : Acara fashion show sist..

SPG : Oh begitu.. mau yang motif atau polos?

Konsumen : Apa aja deh yang penting syari, terlihat cantik, anggun, elegan, kalau bisa yang bagian bawahnya bisa swing-swing..

SPG : Owh.. kebetulan ini koleksi terbaru dari Sheika Hijab namanya Salsa Dress..







Konsumen : Waah, cantiknya. Kalau yang motif seperti apa mbak?

SPG : Yang motif ada Maiza Dress..






Konsumen : Waah.. modelnya lucu ya. Saya ambil deh Maizanya. Yang warna grey ya!

SPG : Baik Mbak.. oiya mau sekalian sama manset tangannya? Model lengannya kan bentuk lonceng nih Mbak, jadi agak terbuka dan perlu pakai manset.

Konsumen : Oh iya ya? Boleh deh sekalian manset tangannya..


---

Bagian akhir itu yang namanya cross-selling. Produk yang ditawarkan (manset) sesuai dengan yang sebelumnya dipesan konsumen (dress) dan dengan bahasa yang benar.


Sooo.. ada yang mau hire saya jadi SPG? :))


NB:
Koleksi lengkap Sheika Hijab bisa dilihat di Instagram @GamisPolosCantik dan @GamisMotifCantik







2 komentar:

  1. Alasan lainnya, kalo didatangi sales di siang bolong saat ingin bobo siang dia mencet bel. Gak dibuka, belnya dipencet terus, gak bisa bobo, pas dibuka eh ternyata sales yang langsung promo barang. Tentu saja dengan sepenuh hati saya ingin menenyahkannya sesegera mungkin dari hadapan saya :(
    *Eh malah curhat hahaha

    BalasHapus