Selasa, 20 September 2011

My Another Dream Job

Saya (ternyata) adalah orang yang sangat selektif dalam mencari pekerjaan. Sudah lama orangtua saya ingin saya melamar ke salah satu BUMN terbesar di Indonesia, tapi saya tidak tertarik. Ratusan lowongan berserakan, kebanyakan saya pandang sebelah mata.

Kriteria yang saya tentukan saat memilih tempat kerja bukanlah gaji, jenjang karir, ataupun fasilitas. Nomor satu yang paling penting adalah: Saya MENYUKAI pekerjaan tersebut. Selain dari itu, urusan belakangan.

Pekerjaan pertama saya adalah freelance writer. Saya menyukainya karena saya memang hobi menulis dan profesi ini bisa dikerjakan di rumah. Honor yang saya terima pun sesuai dengan yang saya minta.

Pekerjaan kedua saya adalah videographer. Ini lebih menyenangkan lagi karena saya suka kegiatan syuting. Gajinya pun cukup bagi saya.

Sekarang saya ganti profesi. Bekerja sebagai customer service di sebuah lembaga bimbingan belajar. Dibanding dengan pekerjaan yang sebelumnya, jam kerja saya lebih banyak dengan gaji yang jauh lebih sedikit. Tapi memang jobdesc nya lebih mudah. Lulusan SMA/SMK pun bisa.

Saya memilih bekerja di sini karena saya bisa internetan dan mengakses media sosial dalam waktu yang lama (saya kecanduan internet, btw) tapi alasan yang lebih penting adalah karena pekerjaan ini bisa disambi dengan "kuliah" menulis online saya yang memang sedang saya tekuni.

Apapun jenis pekerjaannya, saya selalu meniatkannya untuk belajar dan mencuri ilmu. Begitu juga di sini. Saya belajar administrasi, pencatatan keuangan, marketing, handling complain, komunikasi interpersonal, manajemen, tips & trik matematika (hoho), hingga belajar naik motor! Hahahaha...

Sekali lagi, saya sangat bersyukur mendapatkan pekerjaan yang saya sukai. Alhamdulillah yah... :)

"Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life" - Confusius


2 komentar:

  1. kalau aku dari dulu kepengen banget jadi koki..padahal ga jago masak. entah kenapa suka banget. hehehe

    BalasHapus
  2. Suka sekali dengan pendapat Mbak Sinta. :)
    Sebanyak apa pun gajinya, tapi kalau kita nggak suka, ya ujung2nya bakal tamat. :)

    BalasHapus