Minggu, 12 April 2015

#BeraniLebih Berinvestasi pada Diri Sendiri

Suatu hari, sebuah berita menjadi awal diskusi menarik antara saya dan suami. Berita itu tentang pemain bola di luar sana yang dinilai sekian miliar rupiah. Pemain bola yang satunya lagi digaji sekian miliar rupiah. Pokoknya bikin geleng-geleng kepala deh. Beda dengan pemain bola Indonesia *ups. Suami saya heran kenapa distribusi pendapatan orang tidak merata dan berkhayal seandainya semua orang memiliki penghasilan sama besar, tentu tidak ada lagi orang miskin.

Saya menggelengkan kepala tidak setuju. Saya katakan, 
“Seandainya semua uang yang ada di dunia ini dikumpulkan jadi satu, lalu dibagi merata ke setiap manusia, tebak apa yang akan terjadi!”

“Apa?” sahutnya penasaran.
“Dalam jangka waktu tertentu, mungkin 3 tahun, yang asalnya kaya akan kembali kaya, dan yang asalnya miskin akan kembali miskin.” Jawab saya.

“Kok bisa?”

Karena orang kaya tahu cara menghasilkan uang, sementara orang miskin cuma tahu cara menghabiskan uang.

#JLEB

Masuk akal kan?

Orang kaya mampu "memutar" uangnya hingga berlipat ganda. Bahkan ada pula yang mampu menghasilkan kekayaan tanpa modal uang pada awalnya.

Saya lalu bercerita pada suami bahwa saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana orang kaya “bekerja”. Beliau seorang perempuan, mungkin usianya pertengahan 30an.  Saya yakin ia kaya, terlihat dari penampilannya yang sangat baik dan mengenakan perhiasan. Dalam sebuah tantangan, seluruh perhiasan, uang, dan HP yang ia miliki “disita”, lalu ia “dibuang” ke sebuah lokasi. Dalam beberapa jam, ia pulang dan membawa uang 1 juta rupiah! 

Mendengar beliau bercerita tentang pengalamannya mencari uang tanpa modal uang itu, saya salut. Orang ini bermental kaya. Buktinya, meski “dimiskinkan” pun ia tetap bisa menghasilkan uang halal, bermodalkan pengetahuan, pengalaman, serta skill-nya, terutama keterampilan berkomunikasi dan berjualan. Keren banget lah.

Berkaca pada diri sendiri, saya merasa belum menjadi orang kaya. Saya belum berinvestasi dalam bentuk reksadana, emas, apalagi properti. Maklum, semua yang saya sebutkan itu butuh modal uang. Tapi saya sadar, saya bisa melakukan investasi pada diri saya sendiri, dengan selalu menambah pengetahuan dan pengalaman, mengasah potensi yang saya miliki, dan memperluas jaringan. Karena suatu hari nanti apa yang ada pada diri saya inilah yang akan menjadi modal utama menghasilkan kekayaan.

Background image source: Pixabay


Berharap agar Indonesia menjadi negara yang makmur?
Mari mulai dengan #BeraniLebih berinvestasi pada diri sendiri. 

Salam ^^


FB : Sintamilia Rachmawati
Twitter : @sintamilia 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar