Rabu, 03 Februari 2010

Ketika Aku Gagal

Allah mengujiku.
Dengan kegagalan.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
(Q.S. Al-Ankabuut : 2).

Untungnya, aku ‘ngeh’.
Tidak sedikitpun aku menyalahkan orang lain atas kegagalanku.
Aku menyadari kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kegagalanku, dan aku sangat menyesal.
Sungguh menyesal.

Aku mendekatkan diri kepada-Nya.
Menyadari bahwa selama ini agak menjauh dari-Nya,
Dan dengan ujian ini Ia menarikku kembali.
Ah, manusia.
Kalau ditimpa kesusahan, ia mendekat pada-Nya.
Jika diberi kesenangan, sering lupa.
Ya Allah, ampuni hamba..

Alhamdulillah, meskipun aku sedikit merasa sedih, kecewa, dan malu,
Aku menolak untuk terus terpuruk.
Aku memilih untuk bangkit.
Seperti Bob Sadino, Abraham Lincoln, Thomas Alfa Edison dan orang-orang hebat lainnya yang sering gagal, namun pada akhirnya bisa sukses.
Aku ingin menjadi keren seperti mereka.
Mereka pernah gagal. Aku juga.
Mereka kini sukses. Maka aku juga akan sukses, selama aku menyikapi kegagalan itu secara positif.
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(Q.S. Ali Imraan : 139)

Aku memohon ampun pada-Nya.
Aku perbaiki ibadahku.
Aku tingkatkan ikhtiarku.
Aku berbaik sangka pada Allah.
Aku yakin, jika aku meluruskan niat, melakukan yang terbaik, berdoa, dan bertawakal,
Allah Maha Melihat dan membalasnya pula dengan memberikan hasil yang terbaik.

Sungguh, aku menikmatinya.
Menikmati kedekatanku dengan Allah.
Menikmati usaha-usaha yang aku lakukan
Menerima dengan ikhlas segala ujian-ujian ‘tambahan’ yang menyertainya.
Menikmati proses memperbaiki diri,
Bahkan tanpa memikirkan hasilnya nanti, aku merasa bersyukur dengan segala nikmat yang telah Allah anugerahkan selama ini, terutama Nikmat Iman dan Nikmat Islam.
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. (Q.S. Al-Baqarah : 45)

Beberapa hari dalam “gemblengan” Allah,
Aku menyadari bahwa,
aku bisa menerima segala cobaan dan ujian yang terjadi dalam hidupku,
bisa menerima segalanya dengan sabar dan ikhlas.
Dengan satu syarat,
Aku harus selalu bersama-Nya.

Jika aku bisa selalu kembali pada-Nya,
bisa selalu dekat dengan-Nya,
maka apapun yang terjadi,
tak ada yang perlu dikhawatirkan

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal……. (Q.S At-Taubah : 129)

Dan kini, kegagalan yang aku alami dulu,
Berganti menjadi kesuksesan.

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Semoga kesuksesan ini tidak melenakan aku.
Semoga aku bisa mempertahankan dan meningkatkan kualitas & kuantitas ibadahku.

Semoga ke depannya, aku bisa belajar dari ujian Allah kali ini.
Belajar memperbaiki diri.
Belajar berusaha dengan optimal.
Belajar bangkit lagi jika jatuh.
Belajar sabar, belajar ikhlas.

Terimakasih ya Allah..
Terimakasih banyak..

I Love You, So Much..

2 komentar:

  1. gagal itu biasa mba.... gagal itu tandanya kita dikasih satu alasan lagi supaya semakin semangat....

    jangan putus asa ya mba... semangat terus...

    BalasHapus
  2. posting yang menarik bagi saya, jika saya mengumpamakan diri saya menjadi anda sungguh betapa saya juga merasakan apa yang anda rasakanan.

    senang bisa belajar dari posting anda :D

    BalasHapus