Senin, 13 Juli 2009

Recto Verso-Dee

Hwa.. telat banget ya aku baca buku ini? Ya gpp lah.. Lebih baik terlambat baca buku bagus daripada tidak sama sekali, bukan?

Recto Verso.. ternyata ini produk unik. Produk hibrida dari fiksi dan musik. Isinya ga Cuma cerita. Tapi setiap cerita ada dalam bentuk lagu. Dan, yang aku makin suka, ada ilustrasinya dalam bentuk foto berwarna dan lukisan tangan hitam putih. Menurutku, desain buku ini perfect! Jadi semakin nikmat rasanya..


Membaca buku dan mengingat lagunya (aku ga nyimpen lagunya di laptop. Hiks), serasa menonton film. Bedanya, kalau film kan cerita tertulis yang diubah bentuknya menjadi gambar dan suara.. trus ditambah ilustrasi musik. Sedangkan kalau ini, kita bisa menikmati bagian-bagian tersebut secara terpisah. Ceritanya dulu.. lalu gambarnya.. lalu musiknya.. ah.. unik sekali..

Oya, aku baca novel-novel Dee yang sebelumnya: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, Supernova, dan Akar . Aku ga ngerti isinya. Sama sekali ga ngerti! Haha.. Menurut aku isinya penuh metafora, kiasan, dan hal-hal tersirat, yang inti dari novel itu aku ga dapet. Tapi Recto Verso lebih mudah dicerna. Kisah-kisahnya menyentuh. Banyak berbicara tentang perasaan yang sulit diungkap dengan kata-kata. Ouch..

Kisah-kisah favoritku itu.. ‘Curhat buat Sahabat’, ‘Malaikat Juga Tahu’, ‘Selamat Ulang Tahun’, ‘Peluk’, dan yang paling aku suka: ‘Firasat’.

Aku suka dengan pertanyaan “Untuk apa kita mengetahuinya kalau kita tidak bisa mencegahnya?”

Dan suka juga dengan jawabannya, “Untuk belajar menerima..”

Ini adalah kisah seorang gadis yang memiliki firasat buruk tentang orang yang dikasihinya. Sang gadis tidak bisa memperingatkan cowok tersebut. Yah, memang tidak perlu. Karena yang harus terjadi memang akan terjadi. Tidak diceritakan bagaimana cowok tersebut tidak kembali dari kepergiannya. Tapi Dee menggambarkan dengan baik, bagaimana, pada akhirnya sang gadis mengetahui sesuatu telah terjadi, hanya dari perasaannya, dan dari kabar yang disampaikan alam. Dan sang gadis pun hanya bisa menangis di tengah hujan.

Dan foto-foto hujan yang ditampilkan pas banget menggambarkan kesedihan sang gadis. Aaaaarrghh.

I love this! Keep the good job, Dee!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar