Rabu, 17 Juli 2024

Cerita Pertama Kali Kakang Nyasar

15 Juli kemarin adalah hari pertama sekolah Kakang di kelas 4.

Sekolah Kakang sedang direnovasi, jadi untuk sementara mereka belajar di sekolah lain yang berjarak sekitar 1 km.

Sebenarnya, akses ke sekolah lain ini sama dengan sekolah Kakang. Berangkat naik angkot 03 atau 07, dan pulang dengan angkot 04. Durasi tiap perjalanan sekitar 3 menit. Secara teori, harusnya mudah kan ya? Gak ada sedikit pun terlintas di pikiran aku kalau Kakang akan salah naik angkot.

Info yang aku dapat di grup kelas, pulangnya jam 1. Aku sempat kepikiran mau jemput tuh. Eh jam 12.33 Kakang udah sampai rumah.

"Loh kok cepet Kang?" tanyaku.

"AKU NYASAR!" jawab Kakang.


Kemudian meluncurlah ceritanya.

Kakang bilang, sekolah bubar jam 12.00 WIB (ternyata ada info di grup tapi aku ga cek WA). Dia sudah menunggu angkot 04 tapi ga datang-datang. Akhirnya dia naik saja angkot 03. Kakang udah menyebutkan tujuannya yaitu Cemara Agung, tapi supir angkotnya diam aja (ngeselin!). Lama-lama, Kakang sadar kalau rute angkot ini gak lewat Cemara Agung. Akhirnya dia turun.

Beberapa menit kemudian, ada yang menyapanya. Ternyata itu teman sekelasnya yang sedang dalam perjalanan pulang naik motor sama bibinya. Langsung saja Kakang bilang kalau dia nyasar dan minta tolong untuk diantar sampai gang dekat rumah.

Dengan ekspresi dan cerita Kakang yang seru, aku ketawa-ketawa aja. 

Dalam bayangan aku, Kakang nyasar paling-paling dalam radius 1 km dari rumah. Mungkin dia nyadar salah rute dalam waktu kurang dari 1 menit, turun, dan sedang berjalan ke titik asal untuk menunggu angkot 04 saat temannya menyapa. 

Gak ada yang perlu dikhawatirkan bukan? 

Ternyata aku salah.


Keesokan paginya, Eninnya Kakang cerita. Kebetulan beliau juga masuk grup kelas, dan mengirim pesan terimakasih pada orang yang sudah mengantar Kakang saat nyasar. 

"Emang Awan kenapa?" tanya seorang ortu.

"Nyasar di barak." jawab sang penolong.

---

"Di mana barak?" tanyaku pada Enin dengan polosnya.

"Jauh itu!" jawab Enin.


Aku langsung merinding.

Kebayang Kakang turun di tempat asing, ga tau jalan, ga bawa hape, ga hapal nomor hape keluarga.

Alamat detail juga mungkin dia ga tau. Dia tahunya patokan rumah dekat showroom motor besar dan kantor PLN.

Kayaknya kalau aku jadi Kakang, langsung NANGIISS :))


Tapi tapi.. tetap saja aku ga terlalu khawatir karena:

- Selama lebih dari 10 tahun aku tinggal di Sumedang, ga pernah ada kasus penculikan/kekerasan pada anak.

- Kota ini tidak besar, dan tingkat kriminalitasnya relatif rendah

- Ini Indonesia Bro, tempat dimana masyarakatnya suka menolong. Tidak mungkin ada yang mengabaikan anak kecil nyasar yang minta tolong.


Meski begitu, langsung lah aku ambil salah satu buku Kakang dalam tas. Kutulis nomor hapeku besar-besar.

"Kang, lain kali kalau kamu nyasar, langsung saja minta tolong orang. Bilang 'Aku nyasar. Boleh minta tolong hubungi ibu aku? Ini nomornya..' Gitu ya!"

Aku juga langsung mengizinkan Kakang membawa hapenya ke sekolah.


Plus beberapa wejangan seandainya hape tidak berguna karena ga ada sinyal/habis kuota/habis pulsa, seperti:

- Kalau kehabisan uang sehingga ga bisa naik angkot, maka cari tukang ojek atau tukang becak, minta antar sampai rumah. Bayar di rumah.

- Orang yang paling aman untuk dimintai tolong adalah polisi, pemilik warung, dan ibu-ibu.

- Kalau ga nemu 3 orang itu, stop aja angkot yang lewat, dan minta petunjuk jalan ke supir angkotnya. Syukur-syukur kalau rutenya cocok, atau bisa ngantar sampai ketemu angkot lain yang rutenya ke rumah. Aku percaya supir angkotlah penguasa jalan yang sejati #halah.


---

In the end, aku bilang ke Kakang..

"Kang, kalau kamu pikir pakai logika, angkot 03 itu kan sebenarnya lewat Cemara Agung ke arah sekolah. Jadi sebenarnya kalau kamu tetap di angkot itu, lama-lama kamu akan sampai juga ke depan gang. Cuma memang akan dibawa muter-muter dulu mungkin satu jam."

"Iya, dan Umi akan cemas karena aku lama banget pulangnya."

"Oh ya bener juga."


Pokoknya lega banget Kakang pulang dengan selamat, semata-mata karena adanya PERTOLONGAN ALLAH.


Makasih Allah :')






Tidak ada komentar:

Posting Komentar