Senin, 30 Maret 2009

Foto Di SLB



Keterangan gambar:
Kolom kiri dari atas ke bawah:
1. 2 orang tunarungu SD tengah mengetik di laptop
2. Para fasilitator mencoba memperkenalkan diri
3. Teh Ana (kiri) mencoba memahami apa yang dikomunikasikan seorang tunarungu

Tengah: Suasana belajar komputer di kelas

Kolom kanan dari atas ke bawah:
1. Beberapa gadis tunarungu belajar menari
2. Seorang pemuda tunarungu menari disaksikan guru & orangtua
3. Seorang gadis tunarungu menari dengan kostum panggungnya

Tentang Tunarungu


Hari sabtu kemarin aku main ke SLB Negeri Cicendo Bandung.

Niatnya sih.. pengen meliput kegiatan temen-temen se-kosan dkk yang lagi semangat-semangatnya ngajarin penggunaan computer ke anak-anak tunarungu.

Rombongan kami berjumlah sepuluh orang.

Tiba di sana jam sepuluh, padahal jadwal mereka belajar computer tuh jam delapan pagi!

Huahahaha.. Dasar Indonesia. Telaaaatt mulu.


Tapi kami ga langsung balik badan lah.

Kami mengumpulkan anak-anak yang masih main di sekolah, buat belajar computer.

Ternyata anak-anak tunarungu itu semangat banget.

Mereka langsung masuk ruang kelas dan belajar Microsoft Excel.


Selama mereka belajar, aku berkeliling.

Di kelas sebelah, ada kelas tari.

Mereka belajar nari.. apa ya namanya? Pokoknya tari sunda gitu.

Mereka narinya bagus banget loh..

Sesuai sama music pengiringnya. Padahal kan mereka gak bisa mendengar!

Aku juga sempat ke kelas tata boga.

Wuah.. mereka lagi bikin kue! Aku aja belum tentu bisa. Hehehe

Keren. Keren.


Trus.. aku juga ketemu sama sepasang kekasih (kata gossip, hehe)

Melihat seragamnya, usia mereka terlihat seperti kelas 3 SMA.

OMG… Mereka sangat amat serasi.

Ceweknya cantik.

Cowoknya cakeeeeeeeepp banget.

Mirip Nicky Tirta tapi lebih cakep. Hohohoho

Dua-duanya berkulit putih, tinggi dan berat badan proporsional. Aaaargghh.. ngiri banget.

Mata kami seolah ingin selalu memandang kedua makhluk indah itu (Halaaaaahhh..)

Keduanya tunarungu. Tapi melihat mereka ‘ngobrol’, nyaris tidak ada bedanya dengan orang normal.

Hanya sesekali gerakan tangan mereka terlihat.

Selebihnya.. mereka saling membaca gerak bibir.

Owh so sweet..


Aku juga lihat seorang cowok yang ngomong pake bahasa isyarat sama HP yang dia taruh di depannya.

Aku pikir ni anak gila apa ya? Ngomong kok sama HP.

Gak lama, ada temennya yang menghampiri, melihat lebih dekat kea rah HP, dan ngomong juga ke tuh HP pake bahasa isyarat! Ya Ampyuuun.. ternyata mereka lagi ngobrol sama teman sesame tunarungu pake 3G!

Hahaha.. Akunya yang katro ternyata. Baru pertama kali ini liat orang pake fasilitas 3G :p

Balik lagi ke kelas, suasana ternyata cukup seru.

Setelah selesai belajar Excel, kami bermain dan bercanda.

Salah seorang murid tunarungu (cewek) mengajak kami menari india.

Yang paling heboh sih, pas dia ngajarin salah satu dari kami (yang cowok), dansa waltz!


Huaaaa… semua orang bersorak. Hahahaha


Ah.. ternyata hidup mereka sama normalnya seperti kita.

Belajar, bermain, berolahraga, memasak, menari, sampai pacaran!


Sama seperti kalau kita berkomunikasi dengan orang luar negeri, hanya satu kunci komunikasi efektif dengan mereka: kuasai bahasa mereka, bahasa isyarat.

Selain itu, kita juga harus lebih cermat dengan komunikasi oral mereka yang mungkin kurang jelas bagi kita.

Ada seorang anak penderita tunarungu, yang mungkin karena masih kecil, belum fasih bicaranya dan jarang menggunakan bahsa isyarat. Ia cukup aktif dan tampak emosi jika kita ga paham apa yang ia maksud.

Terkadang kami serba salah. Ingin membantu tapi tidak mengerti apa yang ia ucapkan.

Kalau aku ingat dia, betapa aku bersyukur Allah menganugerahkan kepadaku sepasang telinga yang berfungsi dengan baik untuk mendengar.

Alhamdulillah.. Terimakasih ya Allah…



Kamis, 26 Maret 2009

Terowongan Rumah Sakit

Tumben banget aku nonton film horror.
Padahal genre ini yang aku benci kedua setelah komedi sex.
Tapi yah.. penasaran juga sih.
Pengen tau, gimana perkembangan film horor Indonesia setelah aku tinggal berbulan-bulan.
Hehehe


Pas ngantri di depan loket Empire 21 BIP, aku bingung mau nonton apa.
Terowongan Rumah Sakit (TRS) atau Kuntilanak Kamar Mayat (KKM) ya?
Akhirnya.. aku pilih yang paling duluan mulai : TRS.
Ternyata..
Membosankan.
Ga seram sama sekali.
Ga ada penonton yang ngejerit ketakutan (atau lagi pada nutup mata?)
jeritan kaget paling satu kali doang.

Di dalam studio aku mikir.
Aku pikir, film2 kayak gini kurang peminat..
Katanya, masyarakat Indonesia udah pinter memilih mana tontonan yang baik & bagus..
Mana..?

Film Horror murahan gitu teteeeeep aja banyak yang nonton.
Sedih deh..

Trus aku berhipotesis (halah... hipotesis! mentang2 lagi nyusun skripsi. Hehe)
Mungkin memang, masyarakat udah pinter milih tayangan.
Buktinya, film2 bermutu kayak Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, atau Nagabonar jadi box office tuh..
Tapi sayangnya, jumlah film berkualitas ga sebanding dengan kebutuhan.
Andai ada tontonan yang lebih bagus dari TRS, atau horor murahan lain, atau film2 komedi sex itu, pasti penonton bakal milih yang paling oke dong?

Penonton milih nonton film2 jelek ya.. karena memang adanya itu.
Penonton butuh hiburan.
Dan yang menyediakan hiburan itu..
sayangnya.. jarang ada yang mementingkan kualitas isi dan pesan moral.

Aku bermimpi..
Suatu saat, Indonesia akan melahirkan filmmaker2 berkualitas yang menghasilkan film2 berbobot, menginspirasi, memotivasi, dan bermanfaat bagi penontonnya..

Semoga aku bisa menjadi bagian dari perkembangan kualitas film Indonesia itu.
Amiin..

Senin, 23 Maret 2009

Masa depan... akankah seseram itu?

Aku baru baca kalimat ini dari situs Greenpeace:
"When the last tree is cut,
the last river poisoned,
and the last fish dead,
we will discover that we can't eat money..."

Sekarang tahun 2009.
Masih banyak pohon.
Masih ada sungai bersih.
Masih banyak ikan di laut.
Tapi kita sudah tepat berada di jalan menuju ‘bumi-tanpa-makanan’ itu.
Buktinya?
Para ahli sudah merekomendasikan setiap orang untuk berhenti makan daging!!!
Alasannya, bidang peternakan adalah sumber utama penyebab pemanasan global, jauh lebih besar dibandingkan konsumsi BBM, limbah pabrik, dan lain sebagainya.
Trus katanya, ternak itu butuh banyak air.
Ternak itu butuh tanah buat menanam rumput.
Ternak itu pengolahannya menghabiskan banyak bahan bakar di pabrik.
See?
Manusia rebutan air, tumbuhan, & energy sama ternak!
Sepertinya para hewan ternak akan mulai dimusuhi manusia…

Oh. My. God.
Aku bener-bener ga nyangka harus berhenti makan sesuatu yang enak & bergizi itu.
Aku ga bisa ngebayangin lebaran tanpa sambal goreng ati.
Aku ga bisa ngebayangin berhenti makan sate padang.
Berhenti makan soto, tongseng, burger, sosis, steak, rendang, dll.
Astaghfirulloh…

Mungkinkah suatu saat nanti Idul Adha ga ada acara kurban..
Mungkinkah suatu saat nanti kita ga akan lagi merasakan susu sapi..
Mungkinkah suatu saat nanti sapi & kambing dimusnahkan,
disisakan beberapa ekor untuk jadi anggota di kebun binatang..
hanya untuk dilihat, bukan dimakan?
Dan kalo bidang peternakan bener-bener dimusnahkan..
Ga cuma daging yang ilang.
Tapi juga susu, keju, yoghurt, es krim..
Hhhh...

Dulu…banget, aku pernah baca sebuah cerpen (atau dongeng?) futuristic di majalah Bobo.
Tentang kehidupan anak-anak masa depan yang makanannya berupa… pil, tablet, kapsul.
Ga ada nasi, sayuran, buah-buahan, apalagi daging.
Ga ada es krim, keripik, kacang, apalagi popcorn.
Kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan sebagainya itu dibuat di laboratorium, dengan reaksi kimia, yang hasilnya… pil, tablet, kapsul.
Hal itu karena bumi telah rusak.
Tumbuhan ga bisa hidup di lingkungan yang tercemar.
Binatang ga bisa hidup kalau ga ada tumbuhan.

Akankah masa depan kita seseram itu…?

Misi itu apa sih?

Suatu malam di sebuah kamar..
Kamar itu sebenarnya adalah kamar utama, yang seharusnya menjadi tempat peraduan ayah & ibu.

Namun, malam itu empat orang anaknya (Sin, Nia, Ucup, & Rama) berhasil ‘mengusir’ orangtua mereka, sehingga ayah & ibu harus tidur berdua menggunakan single bed di ruang tamu (dasar anak-anak gak sopan!)
Sebenarnya, ada sebuah kamar lagi di rumah tersebut.

Namun, sejak Nia mengaku pernah melihat penampakkan yang sangat menyeramkan di sana, kamar itu menjadi jarang ditempati. Akhirnya, kamar ortu di depanlah yang menjadi pusat berbagai aktivitas. Tidak hanya untuk tidur, kamar itu jadi tempat ngobrol, curhat, bercanda, berantem, ngaca, hingga nonton TV.

Seperti malam itu.
Lampu kamar sudah dimatikan.
Meskipun begitu, cahaya masuk melalui kaca jendela & pintu yang terbuka.
Kami berempat bersiap-siap untuk tidur.

Aku baru saja akan berbaring ketika Rama, adik bungsuku, tiba-tiba nyeletuk,
“Misi itu apa sih, teh?”

Aku bingung. “Permisi..?”
“Enggak. Misi aja. Gak pake per,” jawab Rama.
Aku pun berpikir. Mencoba mencari kata-kata untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan misi.
“Jadi dek, misi itu hubungannya sama visi. Visi itu adalah tujuan yang akan kita capai. Nah, misi adalah cara kita mencapai tujuan itu.
Misalnya, visi adek menjadi anak pintar yang selalu ranking 1 di sekolah. Misinya, satu, belajar dengan rajin. Dua, mendengarkan penjelasan guru. Tiga, mengerjakan PR dengan baik….”
Selesai aku menjelaskan, Rama langsung berkomentar. “Tapi kok kalo orang lagi lari-lari, suka teriak ke orang yang di depan: ‘Misi! Misi! Misi’ “ sahutnya seraya tangannya digerak-gerakkan ke depan, seolah ingin menyingkirkan sesuatu.

Krik. Krik. Krik.

Nia yang aku pikir udah tidur, ternyata nguping & langsung terbahak.

“ITU PERMISSSIIIII….!!!” Aku tiba-tiba ngamuk.
Sial. Aku udah ngejelasin panjang lebar & serius tentang misi, ternyata yang dia maksud adalah Permisi!
Karena itu para pembaca, jangan gunakan kata ‘Misi’ jika yang Anda maksud adalah ‘Permisi’. Hal itu akan membingungkan anak-anak yang sedang belajar kosakata!

Tanpa menghiraukan ke-bete-an ku, Rama berbicara lagi.
“Tapi orang bilangnya misi!“

Aaarrghhh. Cape deh. Udah ah. Aku mau tidur. Permisi..!

Minggu, 22 Maret 2009

Pacar Bayaran


Cerita ini kisah nyata.
Diceritakan langsung dari pelaku yang mengakui perbuatannya di depan aku, papa, mama & adik2 aku yang laen. He he

Adik aku yang bungsu, Rama (5 SD) pernah punya pacar pas kelas 4. Sebut saja nama pacarnya ini.. Kartini (Yuwk!)

Kartini naksir Rama & nembak duluan.

Kartini: Mad (Ahmad Ramaditiya, Red). Aku suka sama kamu. Kamu mau ga jadi pacar aku?
Ahmad (mikir licik): Boleh, tapi ada syaratnya
Kartini: Apa syaratnya?
Ahmad: Bayar dulu, Rp 15.000!
(Aku sekeluarga : ngakak. Ni anak berbakat jadi pemalak rupanya)

Kartini menyanggupi.
Ia memberi Rama Rp.15.000 & resmilah Rama menjadi pacarnya (Sumpah ya adik aku tuh. Siapa sih yang ngajarin..???)

Hari-hari berlalu.
Entah apa yang terjadi (mungkinkah Kartini menyadari bahwa Rama tidak sungguh-sungguh mencintainya? Ha ha ha),
tiba-tiba Kartini minta putus.
Rama sih.. oke-oke aja.
Tapi… you know what? Kartini minta uangnya balik!!
Maka kepusingan melanda diri Rama
Karena eh karena
Uang itu sebagian udah dia habiskan berfoya-foya
Dia tidak mungkin meminta uang dari ortu
Maka akhirnya dia berkata pada Kartini, “Oke. Tapi aku bayarnya nyicil ya..”
(Semua anggota keluarga ngakak hebat. Aku sampe guling2. Ya enggaklah! Aku cuma mukul- mukul lantai kok)

Sejak itu, setiap hari Rama menyisihkan uang jajannya untuk ia setorkan pada Kartini.
Dan ketika ia menceritakan soal ini, utang itu belum lunas.
Tidak ada satupun dari kami yang mau menyumbang uang untuk membantu ia melunasi hutang itu.
Yang Rama terima hanyalah tawa lepas yang seolah tiada akan berhenti.
Terima kasih Rama, Engkau membawa kegembiraan dalam keluarga ini
(Btw, kenapa gaya bahasaku jadi kayak puisi gini???)

Makanya dek, kalau ga ada duit, jangan putus dulu! (Loh?)

Kriteria Cowok Idaman ;p

Di inbox FS aku, ada seorang cowok yang nanyain kriteria cowok aku. Ho..ho..
Karena dia mengajukan pertanyaan yang sangat bagus, maka akan aku jawab dengan senang hati. He.. he..

Jadi.. kriteria yang aku pengenin tuh..

1.Sehat jasmani & rohani.

2.Sholeh. Beriman. Bertakwa. Yah minimal.. mendirikan sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, & melaksanakan semua ibadah wajib lainnya, termasuk ngaji.

3.Baik, berwawasan luas, bertanggungjawab, & lulus S1 (ini request nyokap).

4.Humoris. Bisa bikin aku ketawa & ngerasa nyaman.

5.Memiliki visi & misi hidup yang bagus, well-organized, & berada di jalur sukses (yuwk!)

6.Harus bisa jadi sahabat aku, which means dia bisa diajak sharing, bisa diandalkan, selalu ada saat dibutuhkan, & selalu ngedukung apapun yang aku lakuin (selama itu positif ya..)

7.IT Literacy is a must!!

8. Nilai PLUS kalau dia.. cakep, romantis, dominan otak kanan (apa coba?), mandiri, bisa cari duit sebelum lulus kuliah, ngerti politik, jago bahasa Inggris atau bahasa asing lain, suka naik gunung alias camping, hobi travelling alias jalan-jalan & bertualang ke berbagai tempat keren di Indonesia, & menyukai seni (desain, fotografi, film, atau sastra)

9.Family-man alias family-oriented alias menyukai anak-anak.

10.Smoking is a Big NO- NO!

11.Nilai MINUS kalau dia.. gombal parah, cemburuan, moody, posesif, hobi nonton film thriller, & pernah pacaran lebih dari 3x (emang ga penting sih..), lebih muda, atau lebih tua. Ha..ha.. aku pengen yang seumuran atawa seangkatan.. (ini lebih ga penting lagi)

12.Direstui oleh keluarga aku, & temen-temen aku pastinya..

13.Telah ditakdirkan untuk berjodoh sama aku.. (yang ini emang cuma Allah yang tau..)

14.Last but not least, dia harus mencintai aku karena Allah, sayang ma aku & keluarga aku dong..


Gimana..? Banyak ya..? Ya.. mumpung aku masih muda. Ntar bertambah umur, pasti lebih sedikit lagi kriterianya.
He..he..

Gadis Kecil Bernama Delira

“Allahummaftahlii abwaa ba rohmatika..
Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu..”
(Doa masuk mesjid)

Itulah doa yang selalu ia baca sebelum memasuki pintu masjid.
Namanya Delira. Gadis kecil itu telah duduk di kelas 3 SD, meski usianya baru tujuh tahun.
Kulitnya putih, pipinya ‘tembem’, & matanya jernih.
Ia begitu polos & lugu. Ia bahkan tidak mengerti ketika harus bermain Suit Samson.

Namun ia anak yang aktif & pemberani.
Satu hal yang paling aku ingat dari dia, Delira-lah yang paling rajin membaca doa masuk & keluar masjid yang tertempel di pintu.
Kami, panitia, memang sengaja menempel doa sehari-hari itu agar mereka terbiasa.
Kami berharap, ada sesuatu yang dibawa (baca: dihafal) oleh para peserta pesantren kilat Masjid Mutiara Cimahi itu.

Kembali ke Delira. Ia seringkali mengingatkan kakak-kakak fasilitator untuk mengucapkan ‘password’ itu setiap keluar masuk masjid. Kalau tidak, ia akan menghalangi pintu, & baru akan memberi jalan setelah kakak-kakaknya itu berdoa. Hi..hi..

Aku jadi ingat sebuah nasehat.
Cara terbaik mengajari akhlak pada anak kecil adalah dengan memberinya contoh.

Maaf ya Delira.. kalau kami sering lupa..
Terimakasih sudah mengingatkan..

“Allahumma innii as aluka min fadhlika..
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan-Mu..”
(Doa keluar masjid)

Tips Menonton Film Horror Tanpa Takut (1)

Film bergenre horor adalah film yang dinyatakan sebagai film dengan peminat yang sangat besar di Indonesia.

Walaupun demikian, banyak pula orang yang tidak berani menonton.
Padahal, ada beberapa film horror berkualitas yang tentunya sayang bila dilewatkan.

Di bawah ini, saya akan memberikan beberapa tips untuk Anda yang takut menyaksikan film horror, tetapi tidak ingin ketinggalan info tentangnya.

Perlu digarisbawahi bahwa tips-tips yang saya kemukakan hanya berlaku pada film horror, bukan film thriller, dimana menurut saya film thriller jauh lebih mengerikan dibandingkan film horror.

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menonton film horror:

1. Hindari nonton di bioskop. Sewalah VCD/DVD-nya di rental terdekat, & menontonlah di rumah.

2. Waktu yang tepat menonton adalah siang hari (09.00-16.00 WIB). Anda dilarang keras menonton di atas jam 10 malam.

3. Jangan menonton saat cuaca buruk-awan gelap, hujan deras, angin kencang, kilat & petir. Lagipula, acara menonton Anda bisa terganggu karena mati lampu.

4. Menontonlah di saat cuara cerah-matahari bersinar terik, & hawa panas. Alih-alih merasa tegang, Anda akan merasa lemas karena dehidrasi.

5. Ajaklah sebanyak mungkin orang-Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Kakek, Nenek, Paman, Bibi, sepupu, teman, sahabat, tetangga dekat, tetangga jauh dsb. Keuntungan lainnya adalah keluarga Anda akan semakin kompak & harmonis.

6. Masih berkaitan dengan poin 5, kalau perlu ajak pula balita hiperaktif dan/atau batita rewel agar suasana semakin ramai.

7. Masih kurang ramai? Nyalakan TV serta Tape/radio Anda.

8. Jangan mengurung diri di kamar, apalagi kamar mandi (yang adegan disana hampir SELALU jadi bagian film horror manapun). Bila memungkinkan, menontonlah di teras, balkon, pinggir kolam renang, atau tempat terbuka lain yang pemandangannya indah.

9. Kalaupun Anda hanya bisa menonton di dalam rumah, bukalah pintu & jendela Anda lebar-lebar, namun pastikan rumah Anda aman dari pencurian.
(bersambung…)

Tips Menonton Film Horror Tanpa Takut (2)

Apabila suasana yang kondusif sudah dibangun, maka acara menonton dapat dimulai.
Berikut ini yang dapat Anda lakukan saat menonton:

1. Berdoalah sebelum menonton.

2. Apabila Anda mulai merasa tegang, matikan volumenya!

3. Apabila Anda beruntung, Anda bisa mematikan volume dari awal film. Namun hal ini hanya bisa dilakukan pada film yang ada subtitle-nya.

4. Berdasarkan tingkat keseraman saat hantu muncul, Anda dapat bereaksi sebagai berikut:

-Tidak menyeramkan :
Katakanlah, “Itu hantunya..? Masa sih..? Kok mirip si.. (sebutkan orang yang tidak kamu sukai)

-Agak menyeramkan :
Yakini diri Anda bahwa si tokoh tidak pernah sendirian, minimal ia ditemani cameraman, lightingman, & boomer. Hantu juga tidak pernah sendirian. Kemungkinan besar ia diawasi ketat oleh make-up artist.

-Cukup menyeramkan :
Berpalinglah dari layar. Apabila orang di dekat Anda berteriak ketakutan, tertawakanlah.

-Sangat menyeramkan :
Anda harus menghargai si pembuat film. Katakanlah, “Gila..! Keren banget! Serem abis! Ck..ck..ck..”
Geleng-gelengkan kepala Anda. Bertepuk tanganlah, kalau perlu berikan standing applaus.

5. Selalu berkomunikasi dengan orang-orang disekitar Anda. Anda bisa menonton sambil bergosip atau curhat.

Setelah film selesai, Anda akan merasa lega.
Lupakan film tersebut dengan mengalihkan pikiran Anda pada aktifitas lain.
Bila Anda nonton beramai-ramai, lanjutkan dengan acara arisan, pesta barbeque, potong kue, makan-makan atau menonton film lagi dengan genre komedi.

Anda dapat mempraktekkan tips-tips di atas sesering mungkin hingga Anda tidak merasa takut lagi. Diharapkan, kelak Anda dapat menonton film horror kapanpun & dimanapun, dalam situasi & kondisi apapun.

Demikianlah, semoga bermanfaat.

Belajar Tentang Cinta (1)

Aku sama sekali ga pernah nyangka, kalo di kuliahku ada pembahasan tentang CINTA. Bukan cuma sebagai definisi filsafat (Cinta kebijaksanaan). Tapi juga ngebahas cinta dalam arti yang sebenarnya..!

Pertama kali aku nemu materi ini adalah di mata kuliah Dasar-dasar Logika (semester 2). Aku inget banget hari itu. Pak Dosen yang lemah lembut itu nyuruh aku jawab pertanyaan dia,

“Menurut kamu, cinta itu apa, sih…?”

Gubbrraaaakk….!!

Jantungku jungkir balik.

Aku jawab aja ngasal (Ga usah ditulis disini. Aku ngemeng abis soalnya..!)

“Pak, cinta itu tidak bisa didefinisikan. Ia hanya bisa dirasakan…”
Bukan. Bukan itu jawaban aku, pastinya. He..he..

Ok. Lanjut.
Si Bapak ga membenarkan atau menyalahkan jawaban aku
(taruhan, si Bapak juga pasti ga tw jawabannya!)

Kemudian beliau bertanya sama mahasiswa di belakang aku,
“Coba kamu sebutkan ciri-ciri atau wujud cinta itu seperti apa…!”

Giiilaaa..!!

Lalu si Bapak ngasih tw jawabannya. Aku inget tuh! Cinta itu berarti..
-Ingin selalu dekat dengan orang yang dicintai.
-Ingin selalu membahagiakan orang yang dicintai (Misal: Orangtua)
-Bersedia berkorban..
Kayaknya ada satu lagi deh..
Tapi aku lupa ah.
Untungnya tuh soal ga keluar pas UAS..
Hehe

Belajar Tentang Cinta (2)

Aku ketemu lagi materi cinta di mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi, semester 5 (Sumpah ni matkul asyik bgt. Kalo dapet A aku ngulang ah! ;p becandaaaaa!)

Aku bahkan inget Babnya: Interpersonal Relationship.
Sub Babnya: Pertemuan pertama, Peningkatan hubungan, Keretakan hubungan, & Maintenance Relationship. Yah.. kira-kira itulah yg keinget.


Temen aku yg presentasi, sebut saja Farel, sempet2 nya ngajak anak2 sekelas ikutan kuis, supaya kita tau jenis apakah Cinta yang kita miliki. Maniac Love? Pragma Love? Eros? Ludus? Storge? Agape? dst.

Sayang, berhubung waktunya terbatas, soal 40 biji itu ga diselesein. Ngegantung gitu! Sial! (Ya iyyaaalaah..! Harusnya presentasi ngasih materi, malah ngasih kuis ala majalah! He..he..)

Intinya.. ya.. entahlah..
menurut aku siy.. lucu aja belajar Cinta di ruang kelas.
Tapi aku emang pernah baca niy.. Cinta itu emang ga boleh sembarangan. Harus tau ilmunya. Biar ga ditipu. Biar ga dizolimi orang dengan alas an Cinta.

Bahkan, ada yang bilang.. mencintai itu ada caranya loh! Bisa dipelajari, & ga semua orang bisa mencintai dengan baik & benar (haalaah..!).

Begitulah..
Dan untungnya.. Soal-soal tentang Cinta juga ga keluar pas UAS ;p

Kebayang betapa gokilnya, kalo pas Ujian soalnya:

1. Sebutkan & jelaskan jenis-jenis Cinta yang kamu ketahui, masing2 beserta contohnya!
2. Jelaskan tahap-tahap mencintai..!
3. Studi kasus: Apabila si A mencintai si B. Namun si B mencintai si C. Si C mencintai si A. Pertanyaannya: Sebutkan jenis Cinta di antara mereka, & tebak mana yang cewe & mana yang cowo!
4. Uraikan secara komprehensif mengenai makalah Anda tentang orang yang Anda cintai. Sebutkan nama & NPM-nya! (kalo dia mahasiswa)

Kacauuu...!

BELOON

Aku penghancur hubungan orang!

Dipikir-pikir, kayaknya aku berpotensi menjadi perusak hubungan orang ni. Dulu banget, ada 2 orang yang saling menyukai, tapi secara ga sengaja aku bikin si cewe ilfil ama tu cowo. Gagal deh mereka jadian!

Trus, pernah juga, cerita-cerita sama temen aku yang cewe, tentang cowo dia. Eh, tiba-tiba tu cewe jadi jealous & pengen putus saat itu juga! aku jadi panik. Tapi untunglah mereka ga jadi putus coz si cowo berhasil ngeyakinin cewe nya kalo dia itu setia. Fiuh..! Untunglah.

Terakhir, ehm.. akan aku ceritain disini.

Cerita ini berlangsung saat Ucup, adik aku, duduk di kelas 5 SD, sementara Ulfah kelas 4 SD. Waktu itu mereka pacaran! Sementara aku kuliah semester 5,

& jomblo. Betapa lucunya dunia ini!

HP Ucup berbunyi. Aku dengan kurang ajar langsung membacanya, berharap itu dari seseorang yang kangen aku (sayangnya bukan).

Sms itu dari Ulfah.


Oke lanjut! Ucup waktu itu lagi ga ada di rumah. Walhasil aku yang sms-an sama si “adek“ Ulfah.

U (Ulfah): Bang, udah prnah putus sama ka ira?
...1 menit kemudian..

U: sori salah kirim


A (Aku yang menyamar jadi Ucup): Kamu selingkuh ya? Sama siapa?

U: Kalo ia emang kenapa? Sibuk banget si

A: Ya udah kalo gitu kita putus aja!

U: Kalo emang mau putus ga pa ko

Pas udah nyampe sini, aku langsung dimarahin ortu (aku memang sms-an atas sepengetahuan keluarga, sambil teriak-teriak & ketawa-ketiwi gitu). Papa ku langsung menyita tu HP. Tapi mama nyuruh aku ngaku kalo yang bales sms itu aku, bukan Ucup. Ya udah, demi kelanggengan hubungan Ucup dengan cewenya yang selingkuh itu, akhirnya aku sms kayak gini:

A: Aku brcanda. Maaf ya, ini Kak Sinta. Bukan Yusuf. Jangan putus ya.
(di saat yang bersamaan, Si Ucup datang!)

U: Ga aku mu putus. (Buseeeet..! Mampus aku!)

Ga lama, Ucup membuka inbox HP nya. Dia langsung marah ke aku (ya iyyyaaaalahh..!). Ia langsung membalas sms itu.

... detik-detik menegangkan..

A : Cup, kalo dia tetap pengen putus gimana? (pasang muka menyesal & innocent)

Y (yusuf) : Aku tempeleng! (dia bakal nempeleng aku maksudny..)

.. sms ucup dibales ulfah..

..aku deg-degan..

Ucup tersenyum..

Aku lega.

A: Gimana? Beres? Dia bales apa?

Y : “Ga apa..”

G : (Fiuh…) Emang, tadi Ucup sms apa ke dia..?

Ucup langsung membuka HP nya dan menunjukkan sent items. Aku membacanya nyaring:
“ Maaf ya tadi kakak ku beloon”

Keluarga ku langsung ngakak semuanya.

Aku ngamuk-ngamuk sambil mukul-mukul meja (malu+sebel+gemes).

Dia nulis BELOON! Nulis aja salah! Jadi siapa yang bloon?

Tuhan.. beri kami hidup..

Jam menunjukkan waktu pukul sembilan tepat ketika bel rumah Raddy berbunyi. Dari dalam rumah, seorang wanita setengah baya membukakan pintu. Di depan, tampak seorang gadis manis tersenyum sopan padanya. Sang ibu langsung mengenalinya. Gadis itu adalah Salsa. Kekasih Raddy.
Ny.Darma tersenyum senang. Beliau mempersilahkan Salsa masuk. Salsa adalah perempuan pertama yang direstuinya untuk menjadi kekasih Raddy. Menurutnya, Salsa adalah gadis sederhana & bersahaja. Ia banyak memberikan pengaruh yang positif pada Raddy, putra bungsunya.
“Kalian sudah janjian? Raddy lagi ga ada di rumah, lho?” sahut beliau ramah.
“Saya tahu, Bu. Justru itu saya kesini. Saya mau bikin surpraise buat dia. Boleh ga, saya masak kue disini..?” jawab Salsa manis.
* * *
“Raddy itu sibuk banget ya, Bu?” Tanya Salsa seraya menghias cake ultah mungil dengan tulisan ‘Semoga panjang umur’.
“Iya.. begitulah. Ia ingin menikmati hidupnya. Ia lakukan semua hal yang ia ingin lakukan…”
Jawaban itu membuat Salsa sedikit heran. Tapi ia tidak berkomentar.
“Oya, Bu. Biasanya hari minggu pagi kaya gini, Raddy itu main di mana ya, sama temen-temennya..?” Sudah lama Salsa ingin menanyakan ini, karena selama dua bulan ia berpacaran dengan Raddy, ia tidak pernah bias menemui Raddy setiap Minggu pagi. Berbagai macam, alasannya. Kali ini, Raddy mengatakan bahwa ia akan ngumpul sama teman-temannya.
Ny. Darma menatap Salsa dengan bingung.
“Kamu tidak tahu Raddy kemana..?”
Salsa menggelengkan kepala pelan dengan sedikit bingung.
“Raddy tidak memberitahu kamu tentang keadaannya..?”
Salsa semakin bingung. Lalu ia mulai merasa cemas & khawatir. Walaupun untuk alas an yang belum ia ketahui.
Ny. Darma terdiam.
“Memangnya, Raddy kemana, Bu?”
Ny. Darma tidak langsung menjawab. Ia sepertinya agak ragu.
“Sebenarnya..tiap Minggu Raddy harus...” Ny. Darma menghela nafas berat. “…cuci darah. Ginjalnya hanya satu & semakin melemah. Usianya hanya sampai.. selama ia mampu cuci darah…” sahutnya pelan.
Suasana mendadak hening. Salsa shock. Ia terdiam, berusaha mencerna kalimat itu. Ia tidak percaya pada apa yang baru saja ia dengar. Seluruh tubuhnya lemas. Matanya mulai berkaca-kaca.
Ia lalu memandang hasil karya di hadapannya: ‘Semoga panjang umur’.
* * *
Salsa terdiam di jendela kamarnya, memandang matahari yang mulai terbenam. Air mata bergulir di pipinya yang halus. Tadinya ia pikir hari itu adalah hari yang bahagia. Karena ia akan membuat kejutan untuk Raddy. Tapi justru ia yang terkejut. Dan mendadak hari itu adalah hari yang paling kelabu baginya. Ia meninggalkan rumah Raddy tanpa sempat memberikan secara langsung kue itu padanya
.
Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Salsa menghapus air matanya.
“Sa.. Raddy datang, tuh!” teriak kakaknya dari luar pintu.
Salsa langsung keluar kamar & menuju ruang tamu. Disana, duduk seorang pemuda tampan, yang membuat orang lain iri betapa beruntungnya dia. Seseorang yang ia sayangi & membuat hidupnya berwarna. Seseorang yang telah menjadi belahan jiwanya walaupun usia pacaran mereka belum genap tiga bulan. Seseorang yang ingin ia lalui hidup bersamanya.
Raddy memakai jaket merah favoritnya. Matanya memandang kearah Salsa. Mata itu.. Salsa tidak tahan melihatnya. Ia lalu mengajak Raddy berbicara di teras.
Tanpa diduga, malam itu mereka bertengkar.
“Memangnya kenapa kalau aku sakit..?!” ucap Raddy setengah berteriak. “Aku harus ngejauhin kamu? Gitu?! Kayak di film-film bioskop itu? Aku ga mau ngejauhin orang yang aku cintai cuma gara-gara aku sakit!”
“Kamu ga ngerti, Raddy!” balas Salsa dengan mata yang mulai terasa panas.
“Aku cuma pengen sisa hidupku bahagia. Dan itu cuma kalau aku sama kamu!” ucap Raddy.
Tangis Salsa pecah.
“Dengar Salsa. Aku ga peduli sama penyakit aku..!”
“Tapi aku peduli!” teriak Salsa. “Umur kamu gak lama lagi! Kamu bakalan ninggalin aku! Kamu ga tau gimana rasanya..!”
“Umurku gak lama lagi..? Huh!” Raddy mencibir, “Siapa yang menjamin umur kamu bakal lebih panjang daripada aku..?”
Salsa memandang Raddy tajam.
“Yang namanya manusia itu semuanya bakalan mati! Emangnya kamu pengen aku hidup selamanya..? Gak mungkin, kan..?” sahut Raddy pedas.
Salsa tidak tahan lagi. Ia berlari meninggalkan Raddy, menuju kamarnya. Ia membanting pintu, berjalan ke arah tempat tidurnya, menenggelamkan dirinya dalam bantal & menangis hebat.
Diluar, Raddy terdiam menahan amarah. Sekaligus menahan sedih.
Keesokan harinya..
Raddy mendekati Salsa yang berdiri di pinggir jalan. Saat itu Salsa baru saja selesai kuliah.
“Sa, aku antar kamu pulang naik motor,” sahut Raddy datar.
“Gak perlu, Raddy. Kita udah putus,” sahut Salsa, berharap secepatnya mendapat angkutan umum. Kening Raddy berkerut.
“Alasannya..?”
“Lebih baik aku sedih sekarang. Aku berharap nanti aku gak akan terlalu sedih kalo kamu beneran ninggalin aku selamanya..!” Salsa berjalan menjauh. Raddy mengikutinya.
“Ini ga adil, Sa!”
Salsa berjalan semakin cepat. Ia tidak ingin berbicara lagi dengan Raddy. Hal itu akan membuat hatinya semakin sedih. Sejujurnya ia tidak ingin seperti ini. Ia masih mencintai Raddy.
“Aku mencintai kamu, Sa!” teriak Raddy.
Berharap ia mampu membuat Raddy diam, Salsa berbalik & berkata, “Aku gak mencintai kamu!”. Dilihatnya wajah Raddy. Tapi Raddy tidak menatapnya. Raddy justru melihat ke sebelah kiri Salsa. Salsa mengikuti arah pandang Raddy. Dari sebelah kiri, tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang ke arahnya. Ia tidak bisa menghindarkan diri. Ia masih bisa mendengar teriakan Raddy menyebut namanya. Lalu semua menjadi gelap.

Di ruang ICU…
Raddy mendekati Salsa yang terbaring. Ia berusaha keras mengendalikan diri agar tidak menangis. Ia memandang wajah Salsa yang tertidur lelap, ditemani alat bantu pernafasan. Kondisinya masih kritis.
Teringat olehnya pertengkaran mereka tadi malam.
‘Umur kamu gak lama lagi! Kamu bakalan ninggalin aku! Kamu ga tau gimana rasanya..!’
“Sa.. kini aku tahu rasanya. Aku khawatir. Aku cemas. Aku sedih. Aku takut. Aku takut kehilangan kamu.. Aku gak mau kamu meninggal di depanku.. Aku gak mau ditinggal mati, Sa.. ”
Siapa yang menjamin umur kamu bakal lebih panjang daripada aku..?’ Kini Raddy benar-benar menyesal telah mengatakan itu. Ia mulai menangis.
‘Yang namanya manusia itu semuanya bakalan mati!’
Dadanya bergemuruh. Ia merasa hancur. Untuk pertama kalinya ia merasa betapa manusia amat lemah.
Malam itu Raddy berdoa. Doanya kali ini sangat khusyuk.
Lama.
Penuh kepasrahan.
Pada akhir doanya, ia bersujud & memohon,
“Ya Tuhan.. berikanlah kami hidup…”
Air matanya mengalir deras, tanpa suara.

Kopiah Putih

Hari itu adalah Ulang tahun Ali yang ke-20 tahun. Ali tersenyum senang menerima kado dari Nida, adik bungsunya yang masih duduk di kelas 1 SD. Tapi Ali meringis saat melihat isi kado itu adalah.. sebuah kopiah putih.
Nida melihat perubahan raut wajah kakaknya itu. Senyum lebar Nida pun berubah sedih.
“Aa ga suka yah..?” tanya Nida polos.
Ali terkejut. Ia tak menyangka Nida akan bertanya seperti itu.
“Su..ka..!” jawab Ali berusaha meyakinkan Nida.
“Bohong..!”
“Bener! Kopiahnya bagus. Terimakasih ya…”
Nida memasang wajah cemberut.
Ali berlutut, agar matanya sejajar dengan mata Nida.
“Nida sayang.. Aa sukaaaa banget sama kopiah ini..”
“Apa buktinya?” tantang Nida.
“Haaah..? Bukti..? Buktinya…….” Ali bingung.
“Aa besok pake kopiah itu ya. Pake juga ke kampus. Pasti keren!” ucap Nida riang.
Ali bengong.
“Tuh kan.. Aa ga mau!” Nida kembali cemberut.
“Iya.. iya.. Aa pake kopiah ini besok. Oke?” jawab Ali sambil tersenyum.
Nida memeluk kakaknya bahagia.
Keesokan harinya…
Ali tiba di kampus pukul 12 siang. Hari itu ada rapat KKN. Beberapa orang temannya sudah berkumpul di salah satu sudut kampus. Ali menghampiri mereka.
Teman-temannya yang sedang asyik ngobrol, baru ngeh akan kehadiran Ali ketika Norman berseru,
“Gilee.. si Ali pake kopiah!”
Ali langsung jadi pusat perhatian.
“Oh my God.. Sumpah ya.. sumpah ya.. lo ganteng banget…” sahut Intan yang terkenal blak-blakan itu.
“Addeuuu…” yang lain menyoraki.
Ali salah tingkah.
“Eh, gw mau solat dulu ya..” sahut Ali seraya meninggalkan teman-temannya.
“Gw ikut!” sahut Gama. Ia melompat dari duduknya, mengikuti Ali ke mesjid.
Teman-teman Ali memandang Ali yang menuju masjid dengan tatapan takjub.
“Gua seneng tuh, orang kayak gitu. Dugem sih dugem. Tapi solat gak pernah ketinggalan coy!” sahut Norman. Yang lain mengiyakan.
“Tapi.. penting ya, dia pake kopiah?” tanya Kujo.
Norman angkat bahu.
Di mesjid..
Mushola belum begitu ramai. Memang tidak banyak orang yang on-time sholatnya. Ali & Gama berdiri di shaf kedua, mendengarkan orang yang tengah iqomat. Begitu selesai iqomat, orang tersebut menyingkir, menyediakan tempat untuk imam. Tapi tidak ada seorang pun yang maju. Para jamaah saling melempar pandang. Sampai akhirnya, satu persatu menoleh kea rah Ali.
Ali menyenggol Gama dengan sikunya.
“Lo jadi imam, deh..”
“Tapi orang-orang nunjuk elo!” bisik Gama.
Ali tidak punya alasan untuk menolak. Huh.. pasti gara-gara orang liat gw pake kopiah ini, deh… gerutu Ali dalam hati.
Ali pun maju, merapikan shaf, & memimpin shalat.
“Allaaahu Akbar..”
Ali & Gama kembali ke tempat anak-anak berkumpul. Tinggal menunggu dua orang lagi untuk memulai rapat.
Ada orang lain disitu. Teman Kujo. Kujo memperkenalkannya pada Ali & Gama.
“Nah, kalo yang ini namanya Ali & Gama, yang paling soleh diantara kita-kita,” sahut Kujo pada Ian.
“Apa sih lo,” komentar Ali.
Ian mengangguk-angguk. Ia lalu bertanya.
“Eh, Al, gw mau nanya deh. Sebenernya, kenapa sih, Allah nyuruh kita solat?”
Ali kaget. Ia terdiam. Berpikir keras.
Teman-teman menoleh kea rah Ali. Menunggu jawaban apa yang akan ia kemukakan. Kenapa ya…? Sepengetahuannya, ketika Nabi Muhammad menerima perintah solat. Emang ga pake alasan. Duh, kenapa ya…? Ali bingung.
“Aaaahhh.. gimana sih lo, Al. Masak gitu aja ga bisa jawab. Malu sama kopiah!” sindir Kujo. Ali tak berkata-kata. Ia merasa sangat malu. Mungkin wajahnya udah kayak udang rebus.
“Lo percaya ga sih kalo Allah itu tuhan kita?” tiba-tiba Gama bertanya pada Ian.
“Percaya,” jawab Ian. Yang gw tanyain, kenapa Allah nyuruh kita solat. Kenapa solat..?”
“Gini. Kalo lo percaya Allah itu tuhan lo, lo ga berhak nanya kayak gitu.”
Ian heran.
Teman-teman lain diam memperhatikan.
“Sebagai zat yang nyiptain kita, Dia bebas nyuruh kita ngapain aja. Yang harus kita lakuin cuma nurut. Tapi apapun itu yang ia perintahkan, prinsipnya satu: itu demi kebaikan kita…”
Suasana hening.
Ali merenung.
“Eh, tuh Aldo & Ve udah dateng. Kita rapat yok!” ucap Kujo memecah kesunyian.
Mereka pun bergerak, mencari tempat yang cukup lapang untuk duduk melingkar.
“Jadi… Koordinator acaranya Intan, MCnya Kujo, LO pembicara Ve, Pembaca doanya.. belum ada. Siapa nih?” sahut Nana, ketua pelaksana program Buka Bareng.
“Gama aja…” Ali mengusulkan.
“Gama kan koor dokumentasi…” komentar Nana.
….
“Ali aja ya..?” sahut Nana, setelah menerima isyarat dari Intan & Kujo.
“Kenapa gw sih..? Gw ga bisa! Ga ah. Ga mau…!”” tolak Ali mentah-mentah.
“Siapa lagi, Al. Gak ada orang lagi. Udahlah, gw yakin lo pasti bisa…” Intan mendukung.
Ali cemberut.
Begitu rapat selesai, Ali menghampiri Nana.
“Lo yakin, gw jadi pembaca doa..? Gw ga bisa, Na. Serius gw…” sahut Ali dengan tampang memelas.
Nana menghela napas. Ia bersikap sabar.
“Al, lo muslim kan..? Masak lo ga bisa baca doa sih? Abis solat lo ngapain?”
“Ya… bisa, tapi…”
“Ya udah, gw tau lo bisa..”
“Doa apa…?”
Melihat reaksi Nana yang: sumpeh-lo-ga-tau-doa-apa? Membuat Ali sadar kalo ia salah pertanyaan.
“Ntar gw kasih lo teks doanya…” jawab Nana.
Ali tidak punya alasan lagi untuk menolak.
Malamnya.. di kamar Ali.
Ali menimang-nimang kopiah itu. Ia teringat kata-kata Kujo, “Malu tuh sama kopiah!”
Bukan malu sama kopiah Jo, ucap Ali dalam hati. Gw malu sama diri gw sendiri. Gw malu sama Allah. Ternyata gw belum jadi muslim sejati. Gw masih harus banyak belajar…
Ali lalu mengambil sebuah buku doa, dari Nana. Ia membuka halamannya & mulai menghafal.

Ali membacakan doa dengan lanc
ar di acara Bubar. Nana & teman-teman tersenyum bangga..

The Curious Incident of The Dog in The Night-Time

Judul : Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran
Pengarang : Mark Haddon
Penerjemah : Hendarto Setiadi
Tahun : 2005 (Cetakan ketiga)
Jakarta; Kepustakaan Populer Gramedia, 2004
Viii+312 hlm; 13.5 cm x 20 cm







Ini adalah novel anak-anak yang pernah dianugerahi berbagai penghargaan sastra.
Salah satunya Whitbread Novel Award 2003, hadiah sastra yang bergengsi di Inggris.
Hal yang membuat buku ini dahsyat adalah keputusan pengarang untuk mengambil sudut pandang tokoh utamanya, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang mengidap Syndrom Asperger, sejenis autism.

Tokoh ini bernama Christopher Boone.
Ia menemukan anjing tetangganya mati & bertekad memecahkan misteri itu.
Untuk anak-anak, ceritanya emang agak kompleks & sering menyentuh “urusan orang tua”. Tapi disini aku tidak akan membahas soal cerita.
Aku ingin bercerita soal karakter Christopher yang menarik itu.

Pernah dengar tips “Show Not Tell”? Tunjukkan, jangan sebutkan. Tips ini sudah banyak diketahui pada penulis. Tapi Mark Haddon, sang pengarang, menggunakan strategi Show and Tell.

Ia menyebutkan (Tell) gangguan perilaku Christopher sebagai berikut.
1. Tidak suka disentuh
2. Menjerit kalau sedang kesal atau bingung
3. Mengerang
4. Benci warna kuning dan coklat
5. Tidak mau makan kalau jenis makanan yang berbeda saling bersentuhan, dll.

Selain itu, dari penjabaran cerita (Show), Haddon berhasil membangun karakter dengan kuat, & membuat aku tahu banyak tentang karakter orang autis.

Menurutku, bagian otak Christopher yang ‘jalan’ adalah otak kiri.
Sebaliknya, sepertinya ia memiliki gangguan di otak kanannya.

Haddon menceritakan bahwa Christopher itu:
1. Jago matematika & fisika & punya minat yang besar terhadap keduanya
2. Menyukai segala hal yang teratur, terpola, & terjadwal. Ia suka menggambar, terutama peta, & yang paling tidak disukainya adalah masa depan, yang menurutnya sangat tidak pasti. Ia membenci ketidakpastian.
3. Tidak mampu melihat yang tersirat. Ia tidak mengerti metafora. Ia tidak mengerti sindiran. Ia tidak tahu harus menjawab apa kalau orang berkata, “Yang benar saja! Masak kamu tidak tahu?”
4. Tidak bisa menerima berbagai stimulus yang terlalu banyak. Terlalu banyak hal yang dilihat, didengar, & dipikirkan membuat ia pusing bahkan muntah
5. Manusia menggunakan otak kanannya untuk melihat sesuatu secara holistic (menyeluruh). Christopher tidak dapat melakukan itu. Sebaliknya, ia memperhatikan detail. Ia melihat warna sepatu orang, apa yang dipegang orang,dll. Daya ingatnya sangat bagus.
6. Tidak bisa memahami perasaan orang lain. Ia melihat ayahnya berurai air mata. Tapi ia tidak merasakan kesedihan ayahnya. Tetangganya sedih melihat ibu Christopher sselingkuh. Tapi Christopher sama sekali tidak sedih. Ia tidak bisa melihat sudut pandang orang lain & tidak bisa berempati.
7. Tidak bisa mengekspresikan perasaannya sendiri. Ia tidak bisa bilang, “Hari ini aku senang”. Tapi Ia menulis, ‘Perasaanku seperti ini J’
8. Ia tidak mengerti ejekan tapi ia tidak suka ditertawakan (ia sering ditertawakan karena kemampuan bahasanya yang rendah)
9. Kemampuan sosialisasi sangat rendah. Ia senang sendiri. Takut berbicara dengan orang asing. Tidak suka berbasa-basi. Tidak bisa menatap orang yang berbicara dengannya.

Beberapa hal lain yang menarik misalnya, Christopher tidak MERASAKAN kasih sayang ayahnya.
Tapi ia tahu ayahnya sayang padanya dengan menggunakan LOGIKA.
Beginilah cara berpikir Christopher: “Menyayangi seseorang berarti menolong mereka kalau mereka mendapat masalah, & juga mengurus mereka, & selalu berkata jujur pada mereka. Dan Ayah selalu menolongku kalau aku mendapat masalah,… & juga mengurusku dengan menyiapkan makanan untukku, & dia selalu berkata jujur kepadaku, & ini berarti dia sayang kepadaku”

Cita-cita Christopher sangat sederhana. Ia ingin lulus sekolah (SLB), melanjutkan kuliah jurusan Matematika, Fisika, atau Matematika & Fisika, lalu bekerja sebagai ilmuwan. Ia juga ingin memiliki istri agar ada yang mengurusnya (Perhatikan, ia sama sekali tidak berpikir untuk mencintai seseorang!)

Yah.. demikianlah dunia Christopher.
Dunia yang sulit dijalani.
Membuat aku banyak memahami dunia penderita autism.
Kalaulah tokoh ini nyata, aku yakin Christopher bisa menjalani hidup secara mandiri.
Aku akan menutup tulisanku ini dengan paragraph penutup dalam novel ini,

"Kemudian aku akan lulus dengan pujian & aku akan menjadi ilmuwan.
Dan aku tahu aku pasti bisa karena aku pernah ke London seorang diri, & karena aku memecahkan misteri Siapa yang Membunuh Wellington? Dan aku bisa menemukan ibuku dan aku berani dan aku menulis buku dan ini berarti aku bisa melakukan apa saja"

The Little Prince


Finally..! Aku nemu sebuah buku selain Laskar Pelangi yang layak aku tulis ulasannya. Kalau LP gw tulis di diary, maka buku ini jadi buku pertama yang aku ceritain di blog ini.

The title is The Little Prince alias Pangeran Kecil, karya Antoine de Saint-Exupery dari Prancis. Dari luar, kayaknya ini buku anak-anak. Tapi liat isinya, penting banget dibaca orang dewasa. Di dalamnya ada persepsi anak tentang orang dewasa yang tidak bisa ia mengerti.

Buku ini bercerita tentang seorang anak yang berasal dari suatu planet (sebenernya sih, karena kecil banget, lebih tepat kita sebut asteroid. Coz planet dia ga lebih besar dari rumah!). Ia berpetualang ke planet2 lain (baca: asteroid2 lain) sampai terakhir dia singgah di bumi. Ini beberapa pesan yang gw dapet dari perjalanannya.

Di planet 1, ia bertemu dengan seorang raja yang haus kekuasaan. Padahal dia sendirian! Dia ga punya rakyat. Bagian ini menyindir orang-orang yang mentingin kekuasaan. Padahal apa gunanya jadi raja tanpa rakyat yang mengakuinya?

Di planet 2, dia ketemu orang yang angkuh, senang dipuji, & suka diberi tepuk tangan. Menyindir orang2 yang haus popularitas. Padahal menurut pangeran kecil: Untuk apa sih, jadi orang yang dikagumi? (FYI, setiap planet yang ia kunjungi hanya dihuni 1 orang, kecuali Bumi).

Di planet 3, dia ketemu seorang pemabuk, yang terus minum karena dia malu jadi pemabuk! Ini menyindir orang-orang yang ga mau berubah, padahal dia tahu kalo hal yang dikerjain ga bagus buat dia. Aku jadi inget para perokok…

Di planet 4, ia ketemu seorang pengusaha, yang kerjaannya cuma ngitung bintang yang ia anggap sebagai hartanya. Ini menyindir orang2 yang terlalu memikirkan materi. Ketika si kecil bertanya untuk apa jadi kaya, si pengusaha bilang agar bisa membeli bintang lagi, sehingga ia akan tambah kaya. Dasar kapitalis!

Di planet 5, pangeran kecil bertemu orang yang sibuk bekerja, taat terhadap perintah, tapi membuat dia tidak bisa beristirahat. Ini menyindir orang-orang workaholic. Terlalu rajin bekerja tapi tidak memenuhi hak tubuh untuk beristirahat. Kasihan sekali..

Di planet 6, ia bertemu seorang geografer. Ilmuwan yang tahu semua letak laut, sungai, kota, gunung, & gurun. Tapi ia tidak tahu apakah di planetnya ada laut, sungai, kota, gunung, & gurun. Kenapa? Karena dia tidak pernah menjelajahinya. Dia cuma nanyain orang-orang yang lewat di hadapannya. Hmm, ini agak complicated. Tapi buat aku, bagian ini berusaha ngasih pesan buat kita untuk mencari pengetahuan dengan banyak berjalan, mengamati, merasakan, mengobservasi. Pengetahuan dari orang lain tidaklah cukup. Hanya sebatas teori. Hanya sebatas “kata orang…” atau “menurut si…”

Nah! Jadi, banyaklah berjalan! Jangan jadi katak dalam tempurung..

Setelah itu ia ke Bumi. Disini.. aku dapet dua hal yang bagus.

Pertama, ia menemukan seorang pedagang yang menjual pil berkualitas tinggi untuk menghilangkan haus. Satu pil diminum, maka kita tidak akan haus selama seminggu. Itu menghemat 53 menit waktu yang biasanya terbuang hanya untuk minum.

Pangeran itu berkata, “Aku, kalau aku punya waktu 53 menit untuk digunakan, aku akan berjalan pelan-pelan ke sumber air terdekat.”

Ini dalem banget.. Zaman sekarang, banyak orang menuntut hal yang lebih simpel, lebih sederhana, lebih hemat waktu, & instan. Padahal, justru proses itulah yang seharusnya dinikmati. Perjalanan, perjuangan, & pengorbanan, bukankah itu yang membuat air lebih nikmat?

Lagipula, menghilangkan rasa haus tidak menghilangkan kebutuhan tubuh atas air, bukan? Rasa haus itu penting, sebagai peringatan bahwa tubuh kekurangan cairan. Kalau kita tidak merasa haus selama seminggu, dan karena itu kita tidak minum, maka tunggulah kematian kita sebentar lagi.

Kelelahan mencari air membuat kita tetap hidup. Kelengahan tidak minum membuat kita mati. Jadi teman.. kalau kamu merasa perjalanan masih panjang, perjuangan terlalu berat, & pengorbananmu sudah besar, bersyukurlah karena kamu masih hidup, & akan mendapatkan hasil yang luar biasa!

Kedua, si pangeran menemukan lima ribu mawar yang tampak sama dengan sekuntum mawar yang ia pelihara di planetnya. Namun ia menyadari, ribuan mawar itu tidak sama dengan mawarnya. Mawarnya spesial karena ia yang menyirami, yang merawatnya, yang diberi kubah kaca agar hangat, yang ia lindungi dengan tabir, yang ia dengarkan ketika mawarnya mengeluh, menyombongkan diri, atau membisu. Karena itu mawarnya.

Dan ia diberi nasehat oleh seekor rubah, bahwa pangeran harus bertanggungjawab, selamanya, atas apa yang telah ia pelihara. Ia bertanggungjawab atas mawarnya.

Pesan ini bisa luas banget maknanya. Buat aku, pesannya disini adalah, apa yang kita miliki adalah spesial. Bersyukurlah atas tubuh kita, keluarga kita, teman-teman kita, diri kita. Mereka semua spesial karena mereka milik kita. Merekalah yang kita sayang. Merekalah yang kita perhatikan. Merekalah yang kita kunjungi. Merekalah yang kita doakan. Merekalah yang kita repotkan (he he). Soo.. Sweet…

Berlaku juga buat barang-barang yang kita miliki. Semua spesial karena mereka milik kita (ralat. Milik Allah yang dititipkan untuk kita.) Jadi, bersyukurlah!

Ada nasehat lain dari rubah: Kau hanya bisa melihat jelas dengan hatimu. Hal yang penting tidak terlihat oleh mata. Yang satu ini masih harus gw renungin. Apa ya, kira-kira makna terbesarnya? Kamu tau?